Chapter Text
" Wahhhhh ", Lei Wujie melihat takjub pintu gerbang yang ada di depannya, "Sepertinya sudah sangat lama aku tidak masuk ke kota ini". Dia masih mengamati lingkungan sekitar dari atas kudanya
Beberapa orang yang datang bersamanya tertawa melihat reaksi Lei Wujie
"Kita memang sudah lama pergi", Tang Lian berpikir, "kira-kira 1 tahun ?", dia melihat teman-temannya untuk mengkonfirmasi kata- katanya
Ye Rouyi mengangguk, "Lebih tepatnya 1 tahun 3 bulan"
" Wahhh itu benar-benar lama", ucap Lei Wujie
"Apa guru ke-3 sudah tau kalau kita datang hari ini?", tanya Tang Lian
"Aku sudah mengirimkan surat, mungkin sekarang ayah sedang berdiri di depan pintu menunggu kita". Sikong Qianluo, dan ketiga orang lainnya tertawa membayangkannya, Xiao Se juga ikut tersenyum
••••••
“Kalian mau pergi kemana?!”, Lei Wujie berlari sambil memanggil beberapa orang yang berhenti di pintu. " Shixiong ?, Kalian mau kemana?, Xiao Se?"
"Malam ini ada festival kembang api, jadi kami akan pergi kesana", jawab Ye Rouyi
“Kebetulan kita datang di saat yang tepat”, ucap Tang Lian sambil tersenyum
Berbeda dengan ekspresi Kakak pertamanya , Lei Wujie malah terlihat sedih dan kecewa. "Kenapa kalian tidak mengajakku?. Jadi kalian berniat meninggalkanku sendirian disini dan menikmati festival itu tanpa ku?". Lei Wujie melihat satu orang dengan kecewa
" Ck , jangan berlebihan. Seharian ini kau tidur seperti sapi, aku bahkan sudah berteriak di telingamu tapi kau tidak bangun sama sekali. Jadi itu bukan salah kami". Sikong Qianluo memarahi Lei Wujie sambil melipat tangannya
“Tapi jie , itu karena aku kelelahan”, Lei Wujie menunduk sedih
"Sudahlah, sekarang kau sudah disini. Jadi sebaiknya kita pergi sebelum kita melewatkan kembang apinya", ucap Xiao Se menyelesaikan drama yang di buat Lei Wujie
Lei Wujie mengangkat kepalanya dan mengangguk dengan semangat, "Xiao Se benar, ayo kita pergi". Lei Wujie langsung menggandeng Tang Lian dan berjalan di depan teman-temannya
••••••
" Wahhh kembang api itu sangat besar", Lei Wujie masih melihat kagum kembang api yang masih terus meletup di atas langit, dia terpesona dengan warna-warna yang keluar dari kembang api itu. Meski begitu, mulutnya tidak berhenti mengunyah berbagai makanan yang sudah dia beli
Tang Lian tertawa, "Tapi ini bukan pertama kalinya kau melihat kembang api, kita sudah sering melihatnya di berbagai kota yang kita singgahi"
Lei Wujie melihat sekilas Tang Lian, "Itu benar, tapi hanya merasa senang melihatnya di kota yang sangat familiar ini". Lei Wujie masih terus melahap makanannya
“Kau benar, terasa lebih berarti karena ini tempat kita”, ucap Sikong Qianluo. "Xiao Se kau mau ini?", Qianluo menawarkan makanan yang dia pegang
Xiao Se menggeleng, "Tidak". Dia masih merasa kenyang
Qianluo mengangguk kemudian memakan makanan yang dia tawarkan kepada Xiao Se
Banyak anak kecil berlarian kesana-kemari, mereka saling kejar satu sama lain, membawa mainan yang mungkin mereka beli di tempat ini. Banyak makanan yang di jual, makanan asin atau manis, makanan umum atau khas kota ini. Juga masih banyak lagi pedangan yang menjejerkan beberapa jualan yang berbeda dari yang lainnya
Lei Wujie terus berlari dari satu kios ke kios lain untuk melihat apa yang mereka jual, Ye Rouyi sesekali ikut bersamanya melihat barang-barang itu, Lei Wujie terkadang juga menarik Tang Lian untuk melihat barang dagangan yang di jual. Lei Wujie juga beberapa kali menunjukkannya pada Sikong Qianluo dan Xiao Se
"Kau terus berlarian kesana-kemari tapi tidak membeli satupun", Sindur Xiao Se yang sedikit pusing melihat Lei Wujie yang tidak bisa diam
Lei Wujie yang mendengar itu langsung melihat Xiao Se dengan malu-malu, dia tersenyum canggung ke semuanya, "Kau tau 'kan aku tidak punya uang, hehehe", Lei Wujie menggaruk kepalanya karena malu
Tang Lian, Ye Rouyi dan Sikong Qianluo tertawa mendengar kenyataan itu, Xiao Se merotasi matanya sambil menarik nafas
Xiao Se kemudian mengambil sesuatu dari balik lengan bajunya, dia mengelus uang dan memberikannya ke Lei Wujie, "Ini"
Lei Wujie sedikit melotot melihat uang yang disodorkan Xiao Se, dia bolak-balik melihat antara Xiao Se dan uang itu. "Kau serius memberikan ini untukku?", Lei Wujie tidak percaya dengan apa yang dia lihat
"Hm", Xiao Se mengangguk kecil
Lei Wujie dengan cepat mengambil uang itu dari tangan Xiao Se yang membuat Xiao Se kaget. "Kau benar-benar menjadi lebih baik Xiao Se. Kau sudah tidak perhitungan seperti dulu", mata Lei Wujie berbinar melihat uang yang ada ditangannya
Alis Xiao Se berkerut setelah mendengar itu, dan sebelum dia mengatakan sesuatu Lei Wujie sudah pergi ke segala arah untuk memilih barang apa yang akan dia beli
"Dia menghilang dengan cepat", Sikong Qianluo bahkan sudah tidak bisa melihat Lei Wujie
"Kalau begitu, aku ingin melihat ke sana, kalian bisa berkeliling tanpa aku". Tang Lian juga pergi melihat-lihat kios-kios disana, meninggalkan tiga orang yang juga sepertinya bingung ingin melihat apa
"Apa itu ?". Ye Rouyi menunjuk salah satu kios yang banyak cahaya terang. Meskipun dia sudah lama tinggal di kota Xueyue, tapi dia tidak pernah keluar dari kediamannya, dia hanya beberapa kali datang ke festival disini, tapi baru kali ini dia datang ke festival kembang api di kota ini
"Itu lampion lukis, kita bisa melukis sesuai keinginan kita. Jie mau lihat?". Sikong Qianluo melihat Ye Rouyi. Ye Rouyi mengangguk dengan semangat, "Kalau begitu ayo kita lihat", Sikong Qianluo menggandeng ye Rouyi, tapi sebelum pergi dia melihat Xiao Se, "Xiao Se, kau mau ikut ?", Ye Rouyi juga melihat Xiao Se
Xiao Se menggeleng dengan santai, tangannya masih terlipat di dadanya, "Tidak. Aku akan melihat tempat lain"
Dengan begitu mereka semua berpencar, kecuali Sikong Qianluo dan Ye Rouyi
Xiao Se melihat sekelilingnya, berbeda dengan festival bunga terakhir kali yang dia datangi disini, festival kembang api saat ini banyak dihadiri keluarga dan anak-anak, ini jauh berbeda dari terakhir kali
Xiao Se balik badan untuk melihat-lihat lagi, tapi ketika dia berbalik dia ditabrak seseorang yang berjalan di dekatnya, orang itu sepertinya tidak sengaja terdorong oleh anak kecil yang berlari. Keduanya sama-sama oleng dan refleks berpegangan satu sama lain
Beberapa anak kecil yang menabrak berhenti dan meminta maaf ke Xiao Se dan orang asing itu, setelah meminta maaf mereka pergi bermain lagi
Secara bersamaan keduanya cepat sadar dari keterkejutan masing-masing. Saling melepas pegangan mereka dan berdiri menjaga jarak
"Maaf"
Xiao Se melihat orang asing di depannya yang baru saja meminta maaf, orang itu tersenyum tapi Xiao Se hanya mengangguk kecil dan kembali melipat tangannya. Tanpa menunggu lama orang itu pergi dari sana
Xiao Se yang asik mengamati sekitar tiba-tiba melihat kerumunan orang di salah satu kios, dia menjadi sedikit penasaran dan mendatangi kerumunan itu
Tidak disangka dia malah dikejutkan dengan apa yang terjadi disana
"Lei Wujie?!". Xiao Se melihat Lei Wujie yang terkapar di tanah, dia berguling-guling kesakitan sambil memegang perutnya
Xiao Se berjongkok di sampingnya, "Lei Wujie ada apa denganmu?". Xiao Se mencoba melihat keadaannya. Wajahnya merah, dia terus mengerang karena sakit, ada banyak keringat di wajahnya. Xiao Se masih mengecek keadaannya
"Ada apa ini?", Sikong Qianluo dan Ye Rouyi juga datang. Kemudian Tang Lian juga menyusul di belakang mereka. Ketiganya langsung terkejut melihat keadaan Lei Wujie
"Lei Wujie", Ye Rouyi berlutut di sisi lain Lei Wujie, mencoba mengecek keadaannya
Lei Wujie masih terus berguling-guling memegang perutnya. Mereka semua terlihat khawatir
Banyak orang juga berkerumun di sekitar mereka
"Apa yang sebenarnya terjadi?", Tang Lian bertanya pada siapapun yang bisa menjawabnya
"Di-dia tadi baik-baik saja. Dia memakan kue ku dan tidak lama dia menjadi seperti itu. T-ta-tapi kue yang aku jual aman tuan, kue ku tidak beracun atau mengandung hal berbahaya lainnya". Penjual itu terlihat ketakutan, tangannya gemetar, suaranya bergetar ketika menjelaskan kejadiannya
Tang Lian mengambil kue yang ada di tanah, yang sepertinya itu kue yang dimakan Lei Wujie sebelum keadaannya seperti ini. Dia mencoba menciumnya untuk mencari tau apakah ada racun di dalamnya
"Kita harus membawanya ke tabib", Xiao Se dibantu Ye Rouyi dan Sikong Qianluo mencoba mengangkat Lei Wujie
"Biarkan dia", tapi tiba-tiba ada seseorang yang berbicara di belakangnya, "Biarkan dia tetap berbaring". Sekarang orang itu sudah berjongkok di samping Xiao Se
Xiao Se melihat aneh orang itu, tapi entah kenapa Xiao Se secara otomatis sedikit menyingkir untuk memberi ruang pada orang itu
Semua orang disana langsung diam sambil berbisik-bisik
"Kau siapa?", Sikong Qianluo yang pertama bertanya
Orang itu diam tidak menjawab pertanyaan Qianluo. Dia hanya fokus memeriksa Lei Wujie
Xiao Se mengenali orang itu, dia orang yang tadi bertabrakan dengan Xiao Se
"Hei—" Sikong Qianluo yang pertanyaannya tidak dijawab mencoba bertanya lagi, tapi ucapannya lebih dulu dipotong
"Tolong pegangi dia"
Mereka berempat saling pandang
"Cepat", orang asing itu akhirnya melihat mereka, dia terlihat sedikit kesal karena mereka masih diam
Xiao Se yang pertama memegangi Lei Wujie, diikuti ketiga teman lainnya. Mereka mencoba menahan Lei Wujie untuk berhenti bergerak
"Apa yang kamu lakukan?". Tang Lian bingung melihat orang itu memegang perut Lei Wujie yang membuat Lei Wujie semakin berteriak kencang
Orang itu masih diam, dia masih memeriksa beberapa tempat di tubuh Lei Wujie. Setelah itu dia mengeluarkan sesuatu dari balik lengan bajunya
Disinilah semua orang tau siapa orang itu. Orang itu mengeluarkan jarum akupuntur, dan sudah jelas kalau dia adalah tabib
Tabib itu langsung menusuk beberapa titik akupuntur termasuk beberapa di perut Lei Wujie. "Pegang lebih kencang". Secara otomatis mereka semua memegangi Lei Wujie lebih kencang. Jarum akupuntur terakhir di tusuk di dahi Lei Wujie
Mereka menunggu
Dan setelah 3 menit berlalu, Lei Wujie sudah berhenti mengerang sakit. Mereka semua melepas pegangannya masing-masing
Semua orang yang melihat merasa lega ketika Lei Wujie berhenti meronta-ronta
Tabib itu melepas semua jarum akupuntur di tubuh Lei Wujie, dan mengembalikannya ke sarungnya lagi. "Tolong beri dia air"
Pedagang yang kue makanannya di makan Lei Wujie langsung mengambil air, lalu memberikannya pada tabib itu
Dia mencoba mengangkat Lei Wujie, Xiao Se dan Ye Rouyi membantu agar Lei Wujie duduk. Lei Wujie langsung diberi air minum
Xiao Se melihat keadaan Lei Wujie yang terlihat membaik, "Bagaimana keadaanmu?", Xiao Se masih sedikit khawatir
Lei Wujie masih terlihat lemah, tapi dia merasa lebih baik. "Tidak seburuk tadi", jawabnya lemas
Xiao Se, teman-temannya dan semua orang semakin tenang mendengarnya
"Lei Wujie!", Tiba-tiba mereka mendengar seseorang berteriak, "Apa yang terjadi?, Lei Wujie!"
"Guru ke 2"
"Ayah"
Yang berteriak tadi adalah Sikong Changfeng dan Li Hanyi, mereka menerobos kerumunan dan berdiri di dekat mereka. Semua orang langsung membungkuk memberi hormat pada mereka
"Apa yang terjadi ?. Aku mendengar sesuatu yang terjadi dengan Lei Wujie. Apa ada yang menyerangnya?", Sikong Changfeng melihat satu orang mereka, terutama Lei Wujie yang sekarang sedang bersandar lemas pada Ye Rouyi
"Dia tidak diserang", Tabib yang membantu Lei Wujie membuka suara, semua orang langsung terfokus padanya. "Dia juga tidak keracunan makanan", tabib itu melihat pedagang yang makannya dibeli Lei Wujie, pedagang itu melihat lega mendengarnya. "Dia hanya terlalu banyak makan. Perutnya keras karena itu, apalagi berbagai jenis makanan yang masuk mungkin kurang tercerna dengan baik. Itu yang membuatnya sakit"
Semua orang yang mendengarnya, itu artinya bukan masalah besar. Setelah itu kerumunan langsung membubarkan diri
“Dasar anak bodoh”, Li Hanyi ingin memukul adiknya, tapi dia mencoba menahannya
Sedangkan Lei Wujie merasa sedikit malu ketika mendengar alasan dia sakit
"Lalu apa yang harus dilakukan setelah ini?, Apa ada penanganan khusus atau obat ?", tanya Sikong Changfeng
Tabib itu berdiri. Xiao Se, Sikong Qianluo juga berdiri, Lei Wujie dibantu Ye Rouyi dan Tang Lian berdiri. "Dia hanya perlu istirahat, dan makan secara perlahan", jawab tabib dengan tersenyum, dia melirik Lei Wujie sebagai sindiran
Sikong Changfeng dan Li Hanyi langsung melihat Lei Wujie, Lei Wujie langsung menunduk
"Kalau begitu aku pamit pergi"
"Tunggu". Sikong Changfeng menahannya. "Kami beruntung karena kau ada di sini ketika hal itu terjadi, dan kalau boleh tau siapa namamu?"
Tabib itu melihat satu persatu mereka, lalu tersenyum lebar. "Aku Li Lianhua. Kalau begitu aku pergi"
"Tunggu", Langkah Li Lianhua ditahan lagi dan sekarang oleh Li Hanyi. "Sebagai ucapan terima kasih, kami ingin mengundangmu ke tempat kami un—"
"Tidak perlu" Li Lianhua mengucapkan ucapan Li Hanyi, "Bukan bermaksud tidak sopan, tapi ada hal lain yang harus aku lakukan. Kalau begitu aku pergi". Li Lianhua pergi dari sana
••••••
"Kau membuat semua orang khawatir". Mereka berjalan pulang, Sikong Changfeng masih memarahi Lei Wujie. "Kami mendapat kabar kau kejang di tengah kerumunan orang. Kami sudah berpikir kalau itu penyerangan, karena itu kami buru-buru datang untuk membantu. Tapi ternyata, itu hanya kamu makan terlalu banyak"
Lei Wujie hanya diam menunduk, dia juga terus mengatakan maaf karena membuat semua orang khawatir
"Kita beruntung karena ada tabib itu disekitar kita. Kalau sampai kau terlambat terselesaikan, mungkin sekarang perutmu sudah pecah". Lei Wujie melihat Tang Lian yang sedang memapahnya, dia sedih mendengar Tang Lian juga mengejeknya
"Setelah ini aku tidak akan memberi uang lagi". Lei Wujie semakin sedih mendengar Xiao Se mengatakan itu
Chapter Text
"Dimana aku bisa menemukan pesanan Qianluo-jie ?", Lei Wujie melihat sekelilingnya, "Tadi Jie bilang setelah toko daging, belok kanan atau kiri ya?", Lei Wujie menunjuk persimpangan jalan di depannya. Dia melihat sekelilingnya lagi, menggaruk kepalanya karena bingung. "Lebih baik bertanya pada bibi penjual daging"
Lei Wujie berjalan ke toko daging yang tadi dia lewati. "Wahhh daging disini terlihat segar-segar, apa aku harus membelinya?. Daging ini pasti enak ditumis dengan sayuran". Lei Wujie merasa perutnya bunyi memikirkan tumis daging
Tapi sebelum dia berkhayal lebih jauh, dia langsung sadar dengan tujuannya datang ke toko itu. Lei Wujie langsung berjalan ke arah bibi pemilik toko, "Permisi"
"Ya?", Bibi pemilik toko daging yang sedang memotong daging segar langsung melihat Lei Wujie, "Mau membeli daging ?, Kau mau daging bagian mana?"
"Ah tidak tidak tidak", Lei Wujie mengayunkan tangannya di udara sebagai jawaban, "Aku tidak mau beli daging", dia dengan malu-malu tersenyum memamerkan giginya
"Oh?, Lalu kenapa kau datang kesini anak muda?". Bibi pemilik toko berhenti melakukan pekerjaannya
"Hehehe, aku mau bertanya arah ke toko manisan Sui. Aku hanya ingat sampai toko daging ini, tapi aku lupa untuk mengambil jalan kiri atau kanan". Lei Wujie masih tersenyum, dia malu karena dia terlalu mudah lupa
"Ohhh toko manisan Sui", bibi pemilik toko tersenyum maklum. "Kau bisa mengambil jalan kiri, setelah 3 meter kau akan melihat toko itu"
Lei Wujie mengikuti arah yang ditunjuk bibi pemilik toko daging, "Ohh", dia mengangguk mengerti
"Apa kau ingin membelikan manisan untuk pacarmu?", Bibi pemilik toko bertanya dengan sedikit menggoda
Lei Wujie langsung melihat bibi itu, matanya sedikit melotot karen terkejut, dia langsung melambaikan tangan dan menggeleng cepat, "tidak tidak tidak, ini untuk temanku". Bibi pemilik toko daging masih tersenyum. "Kalau begitu aku pergi dulu, terima kasih atas bantuannya". Lei Wujie langsung pergi dari sana
••••••
"Kenapa Jie sangat suka permen dan manisan?, Lihat seberapa banyak yang dia beli", Lei Wujie mengangkat kantong permen dan manisan yang baru saja dia beli
"Kau pasti berbohong!"
Lei Wujie mendengar seseorang berteriak
"Kau pasti menipuku!"
Lei Wujie melihat sekitarnya, pada akhirnya dia menemukan sumber suara. Dia langsung berjalan ke arah tersebut
"Kau pasti berbohong, kemarin penyakitku tidak separah itu"
"Tapi—"
"Ada apa ini?", Lei Wujie melihat kedua orang yang sedang berdebat. Kemudian dia mengenali salah satu dari mereka, "Kau!", dia menunjuknya, sedangkan orang yang ditunjuk terlihat bingung. "Kau yang menolongku 'kan?", Lei Wujie secara antusias berjalan mendekati orang itu
Melihat Lei Wujie yang tiba-tiba berjalan mendekatinya, dia secara otomatis mundur. "Aku? Menolong siapa?"
"Ya", Lei Wujie mengangguk dengan antusias. "Kau ingat orang yang kau tolong pada malam festival kembang api?. Itu aku"
Li Lianhua mencoba mengingat-ingat, "ohhh, orang yang makan berlebihan?"
Senyum lebar Lei Wujie langsung menghilang digantikan dengan wajah malunya, dia menggaruk kepala, "hehehe, tolong jangan membahas bagian itu". Li Lianhua hanya mengangguk. "Oh" Lei Wujie langsung sadar dengan apa yang sebelumnya terjadi, "Apa yang terjadi?, Kenapa kalian berdebat?". Dia melihat kedua orang yang berdiri di depannya
"Dia mencoba menipuku, tuan"
Li Lianhua mengangkat sebelah alisnya ketika mendengar orang itu memanggil tuan pada Lei Wujie, dia melirik Lei Wujie yang berdiri di antara mereka
"Menipu? Siapa?". Lei Wujie melihat mereka secara bergantian
"Dia", orang pemarah itu menunjuk Li Lianhua. Lei Wujie dengan cepat melihat Li Lianhua
Li Lianhua melihat Lei Wujie dan langsung menggeleng
"Apa maksudmu dia menipu?", Lei Wujie bertanya lagi, dia tidak percaya dengan tuduhan orang itu
"Dia bilang dia tabib, jadi aku mencoba mengecek kesehatan ku padanya. Tapi bisa-bisanya dia bilang kalau penyakitku sudah parah, dia juga memberikan resep obat dan juga meminta 5 tahil perak padaku!", Orang pemarah itu menggebrak meja di depannya
Lei Wujie dan Li Lianhua mundur satu langkah karena terkejut
"Apa salahnya meminta 5 tahil perak, Itu sebagai bayaran pemeriksaan". Li Lianhua yang berdiri di belakang Lei Wujie berkata sambil menunjuk-nunjuk orang itu
"Kau!—"
"Cukup cukup", Lei Wujie menghentikan mereka yang akan berdebat lagi. "Dia seorang tabib, dan kau sudah diperiksa. Jadi kenapa kau berpikir dia menipumu?"
"Karena sebelumnya aku sudah periksa ke tabib di kota ini, dan penyakitku tidak separah seperti yang dibilang tabib itu", dia menunjuk Li Lianhua, "Dia bilang sakit ku sudah parah dan menulis resep berbeda dengan tabib sebelumnya"
Lei Wujie mengangguk paham. Dia balik melihat Li Lianhua, "Lalu kenapa kau mengatakan itu padanya?"
Li Lianhua menarik nafas, dia melipat kedua tangannya di dadanya, kemudian dengan tenang menjelaskan semuanya. "Kau memang sudah memeriksakan diri pada tabib di kota ini, kau mungkin juga sudah meminum obatnya. Tapi apa kau mengikuti semua kata-katanya?, Apa kau menghindari pantangannya?". Orang itu diam. "Aku tebak kau pergi ke tabib itu sekitar satu minggu yang lalu. Dan selama itu kau bahkan tidak mendengarkan apa yang tabib itu katakan, kau masih melakukan pantangannya. Sekarang aku ingin bertanya, apa kau merasa lebih baik setelah satu Minggu meminum obat?, Apa kau masih merasa sakit mu masih ada?". Orang itu diam. "Jadi bukan salahku kalau sekarang sakit mu lebih parah dari sebelumnya , sekarang itu harus ditangani dengan benar"
Lei Wujie mengangguk paham mendengar penjelasan Li Lianhua. "Aku mengerti sekarang" dia melihat orang pemarah itu, "Jadi itu bukan salah dia, dia melakukan tugasnya sebagai tabib, dan dia bukan penipu"
"Tapi—"
"Cukup. Lebih baik sekarang kau pergi dan jangan membuat keributan disini", Lei Wujie melipat kedua tangannya seperti Li Lianhua. Li Lianhua mengangguk setuju agar orang itu pergi dan tidak membuat keributan
Orang pemarah itu menarik nafas panjang, dia balik badan dengan kesal dan akan pergi dari sana
"Tunggu", Lei Wujie menghentikannya. "Kau harus membayarnya. Berapa tadi?", dia berbisik pada Li Lianhua
"5 tahil perak"
"5 tahil perak". Lei Wujie menadahkan tangan kanannya, "Sekarang bayar", dia menggerakkan jari-jarinya
Orang pemarah itu mau tidak mau memberikan 5 tahil perak pada Lei Wujie, setelah itu dia langsung pergi
Mata Lei Wujie berbinar melihat uang di tangannya. "Jangan lupa minum obat dan jauhi pantangannya!", Lei Wujie berteriak pada pasien yang baru saja pergi. "Ini", dia memberikan uang itu pada Li Lianhua
Li Lianhua menerima uang itu, "Terima kasih", dia langsung menyimpan uang itu. Lei Wujie tersenyum senang karena sudah membantu Li Lianhua
Li Lianhua merapikan barang-barangnya. Lei Wujie berjalan mendekatinya. "Kau sudah selesai?"
"Ya". Li Lianhua mengangguk
"Kalau begitu aku bantu", Lei Wujie langsung mengambil alih pekerjaan Li Lianhua. Li Lianhua menolak tapi Lei Wujie berhasil menghalanginya untuk melakukan apapun. "Sudah", semua barang Li Lianhua sudah ada didalam kotak kayu miliknya
"Kalau begitu terimakasih", Li Lianhua sedikit ragu mengatakan itu. Dia ingin mengambil kotak itu, tapi Lei Wujie menghalanginya
"Biar aku yang bawakan", dia tersenyum lebar pada Li Lianhua
"Tidak tidak, kau tidak perlu melakukan itu, aku bisa sendiri"
Li Lianhua ingin mengambil barangnya, tapi Lei Wujie menghindar
"Aku akan membantu. Kau mau kemana?"
"Tidak, kau tidak perlu—"
"Kemana kau pergi?, Kesana? Atau kesana?", Lei Wujie tidak menghiraukan Li Lianhua, dia sibuk menunjuk jalan mana yang akan mereka lewati
"Kau tidak perlu melakukan itu, aku bisa membawanya sendiri dan kau juga tidak perlu mengantarku". Li Lianhua masih berusaha mengambil barangnya
"Tapi aku ingin membantumu", Lei Wujie memeluk kotak kayu itu. "Ah!", tiba-tiba dia mendapat ide cemerlang, "Bagaimana kalau aku mengajakmu ke tempat ku?. Disana ada teman-teman dan guruku, mereka mungkin senang melihatmu lagi"
"Apa?", Li Lianhua bingung
"Ayo, lewat sini". Lei Wujie menarik tangan Li Lianhua, sedangkan tangan satunya lagi memegang kotak Li Lianhua dan permen pesanan Sikong Qianluo
"Tunggu tunggu tunggu", Li Lianhua menahannya, Lei Wujie berhenti. "Kau tidak perlu melakukan itu, tidak perlu membawaku kesana. Aku hanya ingin kau mengembalikan kotak ku", Dia menadahkan tangannya
Lei Wujie malah terlihat bingung, "Jadi kau tidak mau kesana?, Kenapa?"
"Apa maksudmu kenapa?. Aku tidak punya alasan untuk datang kesana"
"Ada. Bertemu dengan teman-temanku"
Li Lianhua mulai kesal, "Kenapa aku harus bertemu dengan teman-teman mu?. Aku juga tidak mengenal mereka"
"Karena itu kau bisa datang kesana dan berkenalan dengan mereka"
Li Lianhua memijat alisnya, dia menarik nafas panjang. "Aku tidak peduli dan tidak perlu berkenalan dengan mereka. Jadi sekarang tolong kembalikan kotak ku". Li Lianhua menadahkan tangannya lagi
Tapi Lei Wujie cemberut, dia terlihat sedih
"Kau kenapa?", Li Lianhua bingung melihat perubahan ekspresi Lei Wujie yang sangat cepat
"Sebenarnya... sebenarnya aku hanya ingin membalas budi karena malam itu kau sudah menyelamatkan ku", dia masih menunduk sedih
Li Lianhua berpikir, "Tidak perlu, kau sudah membantuku tadi"
Lei Wujie melirik Li Lianhua. "Tapi..."
Li Lianhua menunggu apa yang dikatakan Lei Wujie selanjutnya
"Tapi aku tetap ingin mengundangmu!", Lei Wujie langsung berlari meninggalkan Li Lianhua, dia membawa kotaknya
Li Lianhua terkejut untuk beberapa detik, "Hei!", dia sudah sadar. "Kembalikan barang ku!", dia otomatis mengejar Lei Wujie
••••••
Li Lianhua akhirnya berhasil menyusul Lei Wujie, nafasnya terengah-engah, dia terus menerus menghirup oksigen sebanyak yang dia bisa, dahinya juga berkeringat banyak, kedua tangannya bertumpu di atas lututnya karena dia tidak kuat berdiri tegak untuk saat ini, dia terlalu lelah
"Kau lebih lama dari yang aku bayangkan", Lei Wujie berdiri di depan Li Lianhua sambil memeluk kotak Li Lianhua dan permen Sikong Qianluo. "Apa kau kelelahan?"
"Bagaimana kelihatannya?!", Li Lianhua mengatakan itu tanpa menyembunyikan kekesalannya. "Memangnya kau pikir aku sekuat apa sampai bisa mengejar mu dengan cepat?". Li Lianhua masih mencoba bernafas. "Sekarang kembalikan kotak ku", dia mencoba berdiri tegak dan menadahkan lagi tangannya
"Aku akan mengembalikannya. Tapi sebelum itu sebaiknya kau istirahat dulu di dalam", Lei Wujie tersenyum lebar ke Li Lianhua, dia menunjuk bangunan di depannya
"Hah?", Li Lianhua melihat apa yang di tunjuk Lei Wujie. "Hah?", dia melihat Lei Wujie dengan kebingungan
"Ini tempatku dan teman-teman ku. Kita bisa masuk ke dalam", Lei Wujie tersenyum sambil memainkan alisnya, dia puas dengan apa yang dia lakukan
Sedangkan Li Lianhua diam, dia tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi
"Ayo masuk". Lei Wujie menarik Li Lianhua. Sekarang lebih mudah menarik Li Lianhua karena dia sedang kelelahan
Li Lianhua masih mencoba menolaknya, tapi dia masih lelah setelah berlari. "Aku tidak perlu datang kesini"
"Tapi kau kelihatan kelelahan, dan kau harus istirahat", Lei Wujie terus menarik Li Lianhua
"Tapi—"
"Lei Wujie!"
Lei Wujie berhenti ketika mendengar namanya dipanggil, dia mencari tau siapa yang memanggilnya. "Qianluo-jie"
"Lei Wujie!, Kenapa kau lama sekali?!, Aku hanya menyuruhmu membeli permen di toko bukannya membeli permen di Desa sebelah". Qianluo berjalan ke Lei Wujie, "Kenapa kau?—", dia berhenti ketika melihat ada orang lain yang datang bersama Lei Wujie. "Kau?". Omelan Qianluo digantikan dengan kebingungan
Li Lianhua tersenyum canggung pada Qianluo
"Ah Jie, lihat siapa yang aku bawa, kau pasti masih mengingatnya 'kan?". Lei Wujie sangat bersemangat
"Ada apa ini?", Tang Lian datang
"Shixiong. Lihat siapa yang aku bawa". Lei Wujie menarik Li Lianhua
Tang Lian kebingungan selama beberapa detik. "Tabib Li?"
Li Lianhua masih tersenyum canggung. "Aku hanya ingin mengambil barang ku", Li Lianhua menunjuk barangnya yang masih dipeluk Lei Wujie
Lei Wujie berhasil menepis tangan Li Lianhua yang ingin mengambil barangnya
Li Lianhua berdecak kesal. Tapi Lei Wujie tersenyum senang
Perebutan kotak itu masih dilihat Tang Lian dan Sikong Qianluo
"Apa yang kalian lakukan?"
Keempatnya melihat sumber suara
"Oh, Sepertinya dia menjebak mu untuk datang kesini", Sikong Changfeng tertawa
"Dia memang melakukan itu", Li Lianhua melirik datar dan kesal ke Lei Wujie
"Karena kau sudah disini, kau bisa ikut makan bersama kami"
Li Lianhua mengerutkan alisnya, "Tidak—"
"Pemilik tempat sudah menawarkan, jadi tidak baik menolaknya. Ayo", Lei Wujie menarik Li Lianhua lagi
••••••
Lei Wujie berdehem, dia kemudian menyenggol Xiao Se dan mendekat untuk berbisik, "Berhenti melihatnya seperti itu, dia bukan penjahat atau penghianat yang harus kau bunuh"
"Darimana kau tau kalau dia bukan penjahat?", Xiao Se melirik tanpa ekspresi ke Lei Wujie
"Kalau dia penjahat, dia tidak mungkin menolongku malam itu. Dia hanya tabib biasa, jadi jangan melihatnya seperti itu". Lei Wujie langsung duduk tegak lagi, dan melanjutkan makannya
"Tabib Li, apa kau membuka toko obat? Atau tempat praktek?", tanya Sikong Changfeng
"Tidak, dia hanya mengobati orang-orang di pinggir jalan", Lei Wujie lah yang menjawab pertanyaan itu. Li Lianhua langsung melihat Lei Wujie
"Orang-orang di pinggir jalan?", tanya Tang Lian
"Ya. Dengan meja dan kursi di pinggir jalan dan siapa saja yang ingin diperiksa bisa datang kesana"
Li Lianhua masih melirik Lei Wujie, dia sedikit kesal karena Lei Wujie terlalu cerewet. Li Lianhua kemudian melihat Sikong Changfeng dan Tang Lian. "Aku sering berpindah-pindah tempat, dari satu desa ke desa lain, jadi aku tidak punya tempat khusus untuk mengobati orang. Aku butuh uang untuk hidupku, jadi aku hanya bisa mengobati orang lain seperti itu". Dia dengan tenang menjelaskan semuanya
Semua orang mengangguk, termasuk Lei Wujie
"Kalau begitu dari mana asalmu?". tanya Sikong Qianluo
Li Lianhua melihat Sikong Qianluo, dia diam untuk beberapa saat sebelum menjawab, "Aku berasal jauh dari Timur, disana ada desa kecil dengan sedikit penduduk"
Semua orang diam, mereka tidak terlalu tau daerah Timur, jadi mereka tidak tau desa apa yang dimaksud Li Lianhua. Sikong Changfeng, Xiao Se dan Li Hanyi sedang sibung berpikir
"Lalu kenapa kau mengambil keputusan untuk berkelana?", Tanya Ye Rouyi, yang tiba-tiba menjadi penasaran
Li Lianhua tersenyum, "Aku hanya ingin melihat dunia, seberapa jauh dunia berubah, seperti apa dunia bisa berkembang. Intinya aku hanya penasaran dengan kehidupan di tempat lain"
"Aku tau perasaan itu", ucap Lei Wujie. "Tapi versiku adalah aku ingin menjadi kuat, bertemu dengan orang kuat, dan terus menjadi lebih kuat". Dia tersenyum bangga ke Li Lianhua
Li Lianhua hanya mengangguk, semua orang hanya tersenyum menanggapi ucapan Lei Wujie, kecuali Xiao Se
"Lalu sekarang kau tinggal dimana ?", tanya Li Hanyi, memberi pertanyaan lain
"Aku menginap di salah satu penginapan kecil di pinggir kota"
Semua orang mengangguk mengerti. Mereka kemudian melanjutkan makan malam
Li Lianhua melirik mereka, dia kemudian meletakkan sumpitnya, dia berdehem sebelum mengatakan sesuatu, "Ekhem", dia melirik mereka lagi. "Terima kasih atas makanannya. Tapi ini sudah malam dan aku harus kembali ke penginapan untuk membereskan barang-barang ku"
"Kenapa kau harus membereskan barang-barang mu?", tanya Lei Wujie
"Besok aku akan meninggalkan kota ini"
"Apa?, Kenapa kau pergi?", Lei Wujie dengan cepat mendekat ke Li Lianhua
Li Lianhua otomatis memundurkan tubuhnya, matanya berkedip karena di terkejut Lei Wujie yang begitu dekat dengannya. Dia mendorong Lei Wujie mundur untuk memberi jarak. "Aku sudah lumayan lama disini, jadi aku hanya ingin melanjutkan perjalanan ku"
"Kemana kau akan pergi selanjutnya?", tanya Sikong Qianluo
" Mungkin Tianqi". Jawab Li Lianhua santai
"Tianqi?", tanya Tang Lian untuk meyakinkan lagi
Li Lianhua mengangguk
Sikong Changfeng sedikit menggebrak meja, semua orang langsung melihatnya "Kebetulan kalau begitu". Tapi Sikong Changfeng hanya melihat mereka sambil tersenyum. "Kau bisa pergi bersama mereka ke Tianqi", dia menunjuk Xiao Se dan yang lainnya
Xiao Se, Lei Wujie, Sikong Qianluo, Tang Lian dan Ye Rouyi terlihat bingung, Li Lianhua juga bingung
"Kami?", pertanyaan Xiao Se di angguki Sikong Changfeng. "Kami tidak berencana untuk pergi kesana", alisnya berkerut karena bingung
"Tapi kalian harus", ucap Li Hanyi
"Kenapa?", tanya Sikong Qianluo
Sikong Changfeng mengeluarkan sesuatu dan meletakkannya di atas meja, "Kaisar mengirim surat. Dia tau kalian ada disini, dan dia memanggil kalian kesana"
"Kenapa dia memanggil kami?", tanya Lei Wujie
Sikong Changfeng mengangkat bahunya, "Aku tidak tau. Tapi mungkin dia merindukanmu". Candaan Sikong Changfeng ditanggapi dengan tatapan sinis Xiao Se
"Kaisar?", gumaman Li Lianhua di dengar Lei Wujie
"Ya. Orang ini", dia menunjuk Xiao Se, "Dia adik tersayang Kaisar"
Xiao Se langsung menendang kaki Lei Wujie. Lei Wujie meringis kesakitan
Wajah Li Lianhua menggambarkan jelas kalau dia terkejut dan bingung. Li Lianhua melihat Xiao Se, Xiao Se juga melihatnya dengan wajah datar. "Jadi dia..."
"Pangerang Yong'an", jawab Lei Wujie lagi
Li Lianhua masih terlihat bingung. "Kalau begitu...", dia melihat orang-orang disekitarnya, "Kalian..."
"Oh. Apa kau belum tau siapa kami?", tanya Lei Wujie yang di angguki Li Lianhua. "Aku Lei Wujie, dia Tang Lian, ini Qianluo-jie, dan ada satu lagi namanya Ji Xue-jie yang tidak ada disini, kami adalah empat pengawal Tianqi, dan ini nona Ye Rouyi dia konselor Xiao Se"
Li Lianhua diam untuk berpikir, pantas semua orang disini begitu hormat pada mereka. Wajahnya terlihat tanpa ekspresi, dia melihat mereka satu persatu
"Kau tidak pernah mendengar tentang kami?", tanya Tang Lian, dia sedikit penasaran karena kebanyakan orang tau tentang mereka
Li Lianhua menggeleng. "Maaf aku tidak mengenali kalian. Sebelumnya aku berlayar sangat lama dan pergi cukup jauh dari daratan ini, jadi aku tidak tau berita apapun tentang kalian", Li Lianhua sedikit menunduk
Lei Wujie menghentikan Li Lianhua, "ehhh tidak perlu begitu". Li Lianhua duduk tegak lagi
"Kau berlayar?". Li Lianhua mengangguk. "Berapa lama ?, tanya Ye Rouyi
Li Lianhua diam dan sedikit berpikir, "Cukup lama". Hanya itu jawaban Li Lianhua. "Tapi aku mengenal Dewa tombak Sikong Changfeng dan Dewi Pedang Li Hanyi". Li Lianhua tersenyum pada kedua legenda itu
"Kenapa kau memutuskan berlayar?", tanya Sikong Changfeng tiba-tiba
Li Lianhua diam lagi, dia menatap Sikong Changfeng.... kemudian tersenyum, "Seperti yang aku bilang sebelumnya, aku ingin melihat bagaimana dunia ini berkembang"
"Baiklah, sudah cukup bincang-bincang nya, lebih baik sekarang kita semua istirahat", Li Hanyi memecah kesunyian. "Kalian juga harus bersiap-siap, karena besok kalian harus ke Tianqi"
Sikong Changfeng yang pertama berdiri, "dan untuk tabib Li, kau bisa ikut dengan mereka"L
i Lianhua langsung melambaikan tangannya, "Tidak tidak tidak, aku bisa pergi sendiri—"
"Eiiiihhh, tidak apa-apa", Lei Wujie memegang tangan Li Lianhua agar berhenti, "Kau bisa ikut bersama kami besok". Lei Wujie tersenyum lebar pada Li Lianhua
Tapi Li Lianhua malah terlihat sedikit kesal ke Lei Wujie
Seharusnya aku tidak memperkenalkan diri pada mereka, pikir Li Lianhua
Chapter Text
Li Lianhua berjalan santai sambil memainkan ranting kayu yang sudah lama dia pegang, dia memukul-mukul rumput liar di sepanjang jalan dengan ranting kayu yang dia bawa
Matanya terus-menerus melihat pemandangan sekitar, hutan hijau yang dipenuhi pohon-pohon besar, banyak semak-semak liar, ada banyak bunga liar yang berwarna-warni juga tumbuh di hutan itu
Sepanjang jalan Li Lianhua juga melihat beberapa jenis hewan yang lewat, dia juga melihat burung-burung bertengger di dahan pohon dan beberapa di antaranya sedang berdiam diri di sarangnya
Li Lianhua menarik napas panjang, menikmati udara segar di hutan itu
Dia terus berjalan melewati jalan setapak di depannya
Setelah berjalan cukup jauh, Li Lianhua seperti mendengar sesuatu, dia berhenti agar mendengar lebih jelas
Karena penasaran dia mencoba mencari tahu darimana sumber suara itu. Li Lianhua mencoba menajamkan pendengarannya
Dia terus berjalan, hingga dia mendengar—
"Kalian benar-benar keras kepala!"
Li Lianhua berhenti dan berpikir, kemudian dia mendekati salah satu pohon besar dan mencoba mengintip. Dia terkejut ketika melihat beberapa orang sedang berkelahi, dan lebih mengejutkan lagi dia mengenal beberapa orang disana, mereka adalah Xiao Se dan teman-temannya, dan yang baru saja berteriak adalah Lei Wujie
Li Lianhua melihat mereka saling serang lagi, kecuali Ye Rouyi dan Xiao Se yang hanya berdiri diam dan tenang di belakang teman-temannya sambil melipat tangannya
"Apa-apaan ini?!", Lei Wujie berteriak frustasi, "Kenapa kalian menghalangi jalan kami?!", dia berteriak pada orang-orang bertopeng di depannya
Melihat Lei Wujie yang marah, sepertinya lawan mereka tidak mudah
"Kami hanya ingin mewujudkan tujuan kamu"
"Lalu apa tujuanmu?!", teriak Lei Wujie
"Membunuh kalian", ucapan itu terdengar sombong
Mereka maju saling serang lagi
Li Lianhua tau dia di tempat yang salah, jadi dia memutuskan untuk pergi. Tapi ketika dia berbalik —krekk— dia menginjak ranting pohon yang tadi dia buang. "Sial", umpat Li Lianhua pelan
Beberapa orang yang sedang bertarung bahkan Xiao Se dan Ye Rouyi langsung melihat sumber suara
"Siapa di sana?!", Salah satu dari orang bertopeng berteriak, "Keluar dari sana!"
Li Lianhua menarik nafas panjang. Dia melangkah secara perlahan dan keluar dari balik pohon
Li Lianhua melihat mereka satu persatu baik penjahat atau orang yang dia kenal. Dia mengangkat kedua tangannya dan tersenyum, "Aku hanya kebetulan lewat dan—"
"Li Lianhua?!", Li Lianhua langsung melototi Lei Wujie
Para penjahat langsung sadar kalau Li Lianhua adalah teman Lei Wujie, dan salah satu penjahat yang paling dekat dengannya langsung menghunuskan pedang ke arah Li Lianhua
Li Lianhua terkejut melihat penjahat itu berlari ke arahnya sambil menghunuskan pedangnya, dan sialnya dia tidak sempat bergerak karena kejadian itu terlalu cepat
Tapi sebelum pedang itu berhasil menusuknya, suara dentingan terdengar akibat pedang penjahat itu di hantam oleh sesuatu, dan penjahat itu sedikit terlempar ke samping
Li Lianhua yang masih diam langsung di tarik oleh seseorang, itu adalah Xiao Se. "Apa yang kau lakukan disini?", dari ekspresi dan suaranya dia terlihat kesal, tangannya masih mencengkeram lengan Li Lianhua
"Aku hanya kebetulan lewat", jawab Li Lianhua dengan sedikit berbisik, wajahnya juga memperlihatkan kalau dia kesal
"Lalu—"
"Xiao Se awas!"
Refleks Xiao Se sangat cepat, dia menarik Li Lianhua dan satu tangannya diangkat untuk melindunginya dari sabetan pedang penjahat yang datang menyerangnya. Untungnya mereka berhasil menghindar
Setelah itu mereka semua kembali saling serang
Lei Wujie, Tang Lian, Sikong Qianluo, bahkan Ye Rouyi ikut serta melawan para penjahat. Xiao Se juga, dia melawan salah satu penjahat sambil memegang Li Lianhua, membuatnya terus menerus menghindari serangan penjahat di depannya
Tiba-tiba angin kencang berhembus mengenai mereka, pertarungan itu menjadi terhenti, mereka menutupi wajah mereka untuk menghindari debu yang berterbangan
Karena angin itu semakin kencang semua penjahat jadi terdorong ke belakang hingga beberapa meter
Kemudian angin itu berhenti
Semua orang menurunkan tangan mereka untuk melihat apa yang terjadi. Di sinilah Xiao Se melihat seseorang yang terlihat familiar sedang berdiri di depannya
"Awalnya aku ingin mengunjungi teman-teman ku dan menjadikan ini sebagai kejutan. Tapi aku tidak menyangka akan menemui mereka dengan keadaan seperti ini". Orang itu tersenyum tenang ke arah para penjahat di depannya
Xiao Se mengenali orang itu
"Wuxin!", Lei Wujie berteriak, dia langsung berlari mendekati Wuxin
Wuxin melirik Lei Wujie, "Senang bertemu denganmu juga", Wuxin masih tersenyum. Dia kemudian melihat teman-temannya yang lain, "dan kalian semua". Dia melihat Xiao Se dan seseorang yang berdiri disampingnya
Li Lianhua juga memperhatikan Wuxin, mereka bertatapan cukup lama
Wuxin mengamati orang itu...."Sekarang!", Wuxin berteriak
Tiba-tiba seseorang melempar sesuatu ke udara, yang membuat pandangan para penjahat menjadi terganggu dan menutupi wajah mereka
"Ayo!", Wuxin berteriak lagi. Dia terbang ke udara, diikuti yang lainnya termasuk Xiao Se yang membawa Li Lianhua
••••••
Mereka kembali ke penginapan Xueluo
"Tuan", kedua pelayan menyambut mereka
Mereka semua duduk mengitari salah satu meja di sana
"Siapa mereka?, Kenapa tiba-tiba menyerang kita?", Lei Wujie duduk sambil membanting pedangnya, dia marah
"Aku belum pernah melihat teknik seperti itu", ucap Tang Lian yang juga kebingungan. "Kalian tidak apa-apa?". Tang Lian bertanya pada Sikong Qianluo dan Ye Rouyi. Keduanya menggeleng, mereka baik-baik saja
Li Lianhua datang ke arah mereka sambil membawa baskom berisi air dan handuk kecil, dia langsung meminta itu ke pelayan ketika mereka baru sampai penginapan. Dia mendekati Xiao Se, "Biar aku lihat lukamu", Li Lianhua duduk di depan Xiao Se
Xiao Se mengangkat sebelah alisnya, dia sedikit bingung
Li Lianhua menarik nafas dan langsung menarik tangan Xiao Se yang terluka
Semua orang kecuali Wuxin langsung terkejut melihat Xiao Se terluka
"Xiao Se!", Sikong Qianluo langsung mendekat ke arahnya
"Kau terluka?!, Apa itu parah?", tanya Lei Wujie yang juga mendekati Xiao Se
Xiao Se menarik tangannya yang dipegang Li Lianhua, "Ini bukan masalah besar, hanya luka kecil"
Li Lianhua melirik Xiao Se, dia kembali menarik tangan Xiao Se dan memegangnya sedikit lebih kencang, dia tidak perduli dengan tanggapan Xiao Se
Li Lianhua mulai membasuh luka itu, menghilangkan noda darah dan debu yang menempel. Xiao Se meringis, merasa sedikit perih di lukanya. Li Lianhua hanya diam dan tenang membersihkan luka itu
Li Lianhua kemudian mengeluarkan sesuatu dari balik lengan bajunya, dia mengeluarkan botol kecil yang di dalamnya berisi salep, dia mengoleskannya di luka Xiao Se. Xiao Se meringis lagi. Li Lianhua kemudian membalut luka itu dengan perban yang dia minta pada pelayan tadi. Dengan begitu lukanya sudah selesai diobati
"Selesai", ucap Li Lianhua dengan wajah datar
Lei Wujie dan Sikong Qianluo langsung melihatnya dari dekat
Li Lianhua berjalan ke arah pelayan untuk mengembalikan baskom
"Kau seorang tabib?", tanya Wuxin ketika Li Lianhua kembali duduk di tempatnya
"Ya, dia seorang tabib". Lei Wujie yang menjawab. Wuxin tersenyum, dia melihat Li Lianhua. "Wuxin kenapa kau tiba-tiba datang?"
Wuxin melihat Lei Wujie, "Oh?. Jadi aku tidak boleh datang menemui kalian?"
"Bukan begitu", Lei Wujie sedikit berteriak. "Tapi kau sudah lama tidak ada kabar, kau bilang kau akan datang ketika urusanmu sudah selesai. Jadi sekarang urusanmu sudah selesai?"
Wuxin mengangguk dengan tenang. "Awalnya aku datang untuk memberi kejutan. Tapi tidak disangka aku malah melihat kalian diserang oleh orang-orang itu. Hahhhh", dia menggeleng seakan masalah itu sangat mengganggunya. "Dan aku lihat kalian membawa teman baru", Wuxin melihat Li Lianhua
Li Lianhua mengerutkan keningnya, dia melirik beberapa orang di meja itu. "Aku bukan teman mereka"
"Oh?", Wuxin melihat ke teman-temannya. Lei Wujie juga terlihat bingung
"Aku hanya seseorang yang tiba-tiba terjebak di antara pertarungan itu. Aku hanya seseorang yang tidak beruntung", ucap Li Lianhua
Wuxin melihat antara Li Lianhua dan teman-temannya. "Tapi sepertinya kalian sudah saling mengenal"
"Li Lianhua pernah menolongku", Lei Wujie langsung mengatakan itu. "Di festival kembang api aku tiba-tiba kesakitan dan dia datang menolongku", Lei Wujie tersenyum lebar
"Dia kesakitan karena terlalu banyak makan"
"Nona Rouyi", Lei Wujie jadi malu mendengar Rouyi memperjelas bagian itu, Ye Rouyi hanya tersenyum senang bisa menggoda Lei Wujie
"Itu sudah menjadi tugasku untuk menangani orang sakit", ucap Li Lianhua
Wuxin hanya tersenyum
"Boleh aku tau siapa namamu?", tanya Wuxin
Li Lianhua melihat Wuxin. "Li Lianhua"
"Aku Ye Anshi...atau kau bisa memanggilku Wuxin"
Keduanya saling tatap untuk beberapa saat
"Apa kau tau siapa orang-orang itu?", Xiao Se mengalihkan pembicaraan, dia bertanya pada Wuxin
Semua orang melihat Wuxin, kecuali Li Lianhua yang dengan tenang meminum tehnya
"Aku tidak terlalu yakin, tapi aku pernah mendengar ada sekte yang mempunyai keterampilan pedang yang cukup hebat, tapi aku tidak tau banyak tentang itu"
Semua orang sekarang sibuk berpikir. Li Lianhua hanya diam, dia masih menikmati tehnya
"Oh!", Lei Wujie teringat sesuatu. "Apa yang kau pakai untuk kita kabur tadi?"
"Apa yang aku pakai?", Wuxin malah balik bertanya
"Ya. Yang seperti asap itu", Lei Wujie mencoba menjelaskan
"Oh, itu bukan aku", Wuxin langsung melihat Li Lianhua
Semua orang otomatis melihat Li Lianhua
Li Lianhua yang merasa di tatap mencoba melirik mereka. Dia meletakkan gelas yang dia pegang dengan tenang, "Itu hanya sesuatu yang digunakan untuk melarikan diri, aku hanya seorang tabib biasa yang tidak punya keahlian bela diri apalagi aku sering berpindah-pindah tempat, jadi itu salah satu cara untuk aku melindungi diri"
Semua orang mengangguk paham dengan penjelasan Li Lianhua. Xiao Se melirik ke Li Lianhua, dan Wuxin hanya tersenyum
Li Lianhua tiba-tiba berdiri, mereka semua melihatnya. "Sepertinya aku harus pergi". Li Lianhua sedikit membungkuk untuk salam perpisahan
"Eihhhh", Lei Wujie langsung berdiri dan mendekati Li Lianhua. "Kenapa kau pergi?"
Li Lianhua bingung. "Karena aku tidak ada kepentingan disini"
"Tapi sebentar lagi malam", Lei Wujie menunjuk ke luar, langit sudah terlihat jingga dan sebentar lagi gelap. "Dan sepertinya akan hujan malam ini. Jadi bagaimana kalau kau menginap saja disini?"
Xiao Se langsung melirik bingung ke Lei Wujie
"Tapi aku tidak punya uang untuk menginap di tempat bagus ini"
"Tenang saja. Bos Xiao kita tidak akan meminta bayaran"
Xiao Se langsung melirik sinis ke Wuxin
"Benar", Lei Wujie yang menjawab
"Apa-apaan itu", ucap Xiao Se melihat tingkah kedua temannya
"Ayolah Xiao Se, apa kau tega melihat orang kehujanan di luar malam-malam?", Lei Wujie mencoba membujuk Xiao Se
"Bos Xiao tidak mungkin tega", Wuxin tersenyum melihat ekspresi Xiao Se. "Lei Wujie, sebaiknya kau bawa tamu kita ke kamarnya"
Lei Wujie langsung mengangguk, dia langsung menarik Li Lianhua ke lantai atas menuju kamarnya
Li Lianhua mencoba menolak tapi dia terus ditarik Lei Wujie
Xiao Se melihat kebelakang kemudian balik melihat Wuxin, "Apa-apaan kalian?"
"Ayolah itu cuma satu kamar", jawab Wuxin
___________________________________________
Xiao Se sedang mengganti perban di tangannya, Sikong Qianluo membantunya melakukan itu. Dia juga menggunakan salep yang Li Lianhua berikan kemarin
"Bagaimana dengan lukanya?", tanya Tang Lian yang baru turun dari lantai dua, dia mendatangi Xiao Se dan Sikong Qianluo
"Membaik. Sepertinya salep ini sangat ampuh", jawab Sikong Qianluo
"Bagus kalau begitu", Tang Lian bergabung bersama mereka untuk menikmati sarapan. "Dimana Lei Wujie dan nona Rouyi?"
"Mereka pergi 10 menit yang lalu", jawab Wuxin yang bergabung dengan mereka
"Kemana ?", tanya Tang Lian lagi
Wuxin hanya mengangkat bahu, dia tidak tau
"Selamat datang", salah satu pelayan menyambut satu tamu yang datang ke penginapan Xueluo
Tamu itu hanya mengangguk dan langsung menuju ke meja di sudut, dia meletakkan pedangnya di atas meja, dan duduk membelakangi mereka
Wuxin dan Xiao Se memperhatikan orang itu
Orang itu belum memesan apapun, dia hanya diam sambil meminum tehnya
••••••
"Heiii". Lei Wujie berlari masuk ke dalam bersama Ye Rouyi. "Lihat apa yang aku bawa", Lei Wujie dengan bangga mengangkat barang yang dia bawa
Ye Rouyi yang berdiri disampingnya juga tersenyum senang
Xiao Se melihat aneh pada apa yang di bawa Lei Wujie
Sikong Qianluo dan Tang Lian kebingungan, dan Wuxin hanya tertawa pelan
"Darimana kau dapat itu?", tanya Sikong Qianluo
"Di sungai", jawab Ye Rouyi. Semua orang masih terlihat bingung. "Tadi saat kami jalan-jalan di pinggir sungai, kami melihat ada banyak ikan yang berenang, jadi kami mencoba menangkapnya". Ye Rouyi terlihat sangat senang ketika menceritakan itu
Lei Wujie mengangguk. "Kami memancingnya"
"Kalian bisa memancing?", tanya Xiao Se yang heran. Dia tau Ye Rouyi tidak bisa melakukan itu, dan dia juga tau Lei Wujie tidak bisa memancing
"Untungnya kami belajar dengan cepat", Lei Wujie merasa bangga
"Belajar?", tanya Wuxin
"Ya", Lei Wujie mengangguk, "Li Lianhua yang mengajari kami"
Trang!~
Semua orang langsung melihat ke sumber suara di sudut ruangan
Mereka melihat pecahan gelas berserakan di lantai. Orang yang membelakangi mereka terlihat duduk kaku di tempatnya
Orang itu tiba-tiba berdiri dan balik badan, sekarang dia menghadap mereka. Orang itu dengan cepat berjalan ke arah mereka
Mereka semua terkejut melihat orang itu mendatangi mereka. Lei Wujie menarik Ye Rouyi agar berdiri di belakangnya, untuk berjaga-jaga
Ketika orang itu berdiri di depan mereka, dia melihat mereka satu persatu
"Mau apa kau?", tanya Tang Lian yang sudah berdiri
Orang itu diam, dia melihat Lei Wujie
"Apa ?" Lei Wujie bingung orang itu malah melihatnya
"Apa kau baru saja menyebut Li Lianhua?", tanya orang itu
Lei Wujie semakin bingung, dia melihat teman-temannya. Teman-temannya juga bingung
"Y-ya"
Orang itu langsung memegang kedua bahu Lei Wujie, Lei Wujie terkejut, begitu juga teman-temannya
"Apa yang kau lakukan?", tanya Xiao Se yang terlihat sedang mengantisipasi sesuatu
Mereka semua berdiri untuk berjaga-jaga
Tapi orang itu tidak menghiraukan mereka. Dia masih terus melihat Lei Wujie. "Dimana kau melihatnya?", Orang itu mengguncang bahu Lei Wujie
Lei Wujie mengamati orang di depannya, "Kenapa kau ingin tau?", Suaranya terdengar lebih serius
"Katakan dimana dia?, Dimana Li Lianhua?!", dia semakin kencang mengguncang Lei Wujie
"Apa yang kau lakukan?", Ye Rouyi mencoba melepas pegangan orang itu dari Lei Wujie
"Katakan dimana dia?, Dimana Li Lianhua?!", Orang itu berteriak
Xiao Se dan yang lain mencoba menjauhkan orang itu dari Lei Wujie
Orang itu memberontak, "Katakan dimana Li Lianhua?!, Dimana Dia?!!", Dia terus berteriak
"Apa yang terjadi?", Seseorang bertanya dari arah pintu masuk
Mereka semua diam. Mereka melihat ke arah pintu
"Li Lianhua?", Panggil orang itu pelan, matanya merah
Li Lianhua melihat orang itu. Dia langsung terkejut dengan siapa yang dia lihat, "Xiaobao...", pandangan Li Lianhua sedikit bergetar
"Li Lianhua?", suara Fang Duobing bergetar, air mata sudah tumpah dari matanya, "Kau benar-benar Li Lianhua?", nafasnya sedikit memburu karena tangisnya yang dia coba tahan
Fang Duobing langsung berlari ke arah Li Lianhua, dia langsung memeluk Li Lianhua
Li Lianhua diam di tempat , dia masih terkejut
Semua orang di dalam melihat kejadian itu, mereka terlihat bingung dan penasaran
"Ini benar kau, kau...kau Li Lianhua!", pelukan Fang Duobing mengencang, dia menangis di pelukan Li Lianhua
Li Lianhua yang sadar dari keterkejutannya langsung mengelus kepala Fang Duobing... menepuk-nepuk pelan kepalanya
"Kau Li Lianhua", Fang Duobing masih menangis, dia masih mencoba meyakinkan dirinya sendiri
Li Lianhua mengelus punggung Fang Duobing, wajahnya sekarang terlihat tenang dan ada kesedihan disana
Fang Duobing terus menangis dan memeluk Li Lianhua dengan kencang
Tapi kemudian dia teringat sesuatu. Fang Duobing melepas pelukannya. Dia melihat Li Lianhua, Li Lianhua juga dengan tenang melihatnya
Fang Duobing mengambil satu tangan Li Lianhua dan mengecek nadinya. Dia fokus, sangat fokus mengeceknya. Kemudian melihat Li Lianhua. "Ini?", Fang Duobing sangat terkejut dengan apa yang dia temukan
Li Lianhua tersenyum kecil, "Satu kesempatan lagi untukku", bisik Li Lianhua
Fang Duobing menangis lagi, menangis lebih kencang, dia kembali memeluk Li Lianhua
••••••
"Ayolah Xiaobao, sampai kapan kau akan terus menangis ?". Li Lianhua menepuk-nepuk bahu Fang Duobing
Fang Duobing yang menunduk langsung mengangkat kepalanya, dia melototi Li Lianhua, "Siapa yang membuatku seperti ini?!". Li Lianhua sedikit mundur karena dimarahi. Fang Duobing kembali menangis
"Aku tau aku tau. Tapi apa kau tidak malu menangis di depan banyak orang seperti ini?"
Fang Duobing melihat orang-orang disekelilingnya. Dia mencoba menghapus air matanya. "Maaf membuat kalian terganggu"
"Ah?, ehhhh tidak apa-apa, kau bisa melanjutkannya", Lei Wujie yang pertama menanggapi
Fang Duobing sedikit tertawa disela tangisnya, "Maaf, aku hanya tidak tau apa yang akan aku lakukan ketika melihat dia, dan ternyata aku malah menangis. Dan maaf karena aku berbuat hal yang tidak menyenangkan tadi", Fang Duobing masih sesenggukan
"Tidak apa-apa tidak apa-apa", jawab Lei Wujie
Wuxin memberikan segelas air, Fang Duobing menerimanya, "Terimakasih"
"Siapa namamu?", tanya Wuxin
"Aku Fang Duobing"
"Fang Duobing?", Ye Rouyi bertanya memastikan. Fang Duobing mengangguk. "Apa kau Fang Duobing dari desa Tianji?"
Fang Duobing mengangguk
Li Lianhua diam-diam mengamati mereka satu persatu
••••••
"Wahhh"
Mata Lei Wujie dan Fang Duobing berbinar melihat ada banyak makanan di atas meja. Ikan yang tadi Lei Wujie tangkap juga tersedia di atas meja
"Lihat, ini ikan yang kita pancing", Lei Wujie menunjukkannya pada Ye Rouyi, Ye Rouyi mengangguk senang
Mereka mulai menikmati hidangan itu
Fang Duobing mengambil satu lauk dan menaruhnya di piring Li Lianhua. Li Lianhua langsung memakannya. Setelah itu Fang Duobing memakan apa yang dia inginkan
"Kau terlihat lebih kurus", Li Lianhua memberikan potongan ikan di piring Fang Duobing, "dan sedikit pucat"
"Salah siapa aku begini?", Li Lianhua terkejut dengan tanggapan Fang Duobing yang sedikit berlebihan. "Kau tau apa yang aku lakukan?!. Aku berkeliling mencari mu. Aku mendatangi desa-desa yang pernah kita datangi. Aku juga terus-menerus datang ke pantai untuk melihat apa kau—"
"Ck!". Li Lianhua berdecak untuk mengehentikan ocehan Fang Duobing
Seperti yang di perkirakan, Fang Duobing langsung berhenti mengatakan sesuatu, tapi dadanya masih naik turun karena emosi. Fang Duobing melihat orang-orang disekitarnya, dan dia melanjutkan makannya dengan cepat
Li Lianhua hanya tersenyum menunjukkan giginya pada mereka
Brakk !
Mereka semua langsung melihat ke arah pintu yang di buka paksa oleh seseorang, untungnya pintu itu tidak rusak
Orang itu berdiri diam depan pintu
Xiao Se dan yang lainnya bingung melihat orang itu. Berbeda dengan Li Lianhua yang menarik nafas pasrah dan memijat pelipisnya, sedangkan Fang Duobing tersenyum melihat orang itu
"Kau memberitahunya?", bisik Li Lianhua
Fang Duobing mengangguk, "Kami sudah berjanji untuk bertukar informasi", bisik Fang Duobing
Orang itu berjalan ke arah mereka. Fang Duobing berdiri dan melangkah ke arah orang itu, "Ah F—", tapi dia langsung di dorong ke samping
Orang itu berjalan ke arah Li Lianhua. Li Lianhua mendongak dan tersenyum tanpa rasa bersalah, "Halo"
Orang itu tidak membalas sapaannya. Dia tiba-tiba menarik kerah baju Li Lianhua, membuat Li Lianhua terpaksa berdiri
Lei Wujie, Xiao Se dan yang lainnya terkejut, "Hei!", Lei Wujie berdiri mencoba menghentikan apa yang orang itu lakukan, tapi Wuxin menahannya
"Aku akan membunuhmu", ucap orang itu yang masih tidak menghiraukan mereka semua, dari wajahnya dia benar-benar ingin membunuh Li Lianhua
Li Lianhua malah tersenyum mendengarnya, dia sedikit memiringkan kepalanya, "Kau sudah sering mengatakan itu", dia memainkan alisnya
Orang itu mengembuskan nafas dengan kencang, tapi tidak melakukan apapun. Kemudian dia langsung mengambil satu tangan Li Lianhua dan mengecek nadinya
Li Lianhua langsung menangkisnya, dia menatap datar orang di depannya
Orang yang awalnya berekspresi datar dan sedikit kesal itu langsung tersenyum, "Bagaimana bisa?", dia juga kebingungan
Li Lianhua hanya tersenyum tipis
"Li Xia—", Li Lianhua langsung memukulnya, dia melihat orang-orang disekitarnya, dan dia mengerti
"Ah Fei!". Fang Duobing datang dan berdiri dengan ekspresi marah. "Kenapa kau mendorongku?!"
"Kau menghalangi jalanku", jawab Di Feisheng santai
"Kau!—", Fang Duobing ingin melanjutkan omelannya, tapi Li Lianhua menahannya
Fang Duobing menghela napas kasar. “Tapi kenapa kau tidak menangis?”, bisik Fang Duobing serius, dia mengamati wajah Di Feisheng
“Aku bukan orang cengeng seperti mu”. Fang Duobing ingin marah-marah, tapi Li Lianhua langsung menahannya lagi
"Sudah, kalian membuat mereka tidak nyaman". Li Lianhua berdiri dan menengahi mereka
Kedua orang itu melihat orang-orang yang masih duduk diam, termasuk Lei Wujie yang sudah duduk lagi
"Sebaiknya kita pergi dari sini". ucap Li Lianhua
"Kenapa?" tanya Fang Duobing
“Apa maksudmu kenapa?. Kita harus bicara”, ucap Li Lianhua
"Ya. Kita harus bicara", Di Feisheng melihat Li Lianhua, dia seolah menyindirnya
"Kenapa tidak disini saja?, Diatas ada kamar yang disewakan. Lagipula aku suda lelah untuk berjalan, aku ingin beristirahat", ucap Fang Duobing
Li Lianhua sedikit menutup mulutnya, "Aku tidak punya uang"
Fang Duobing melihat Di Feisheng. “Jangan melihatku”, ucap Di Feisheng sambil melipat tangannya
Wajah Fang Duobing langsung terlihat kesal. Dia berjalan sambil menghentakkan kakinya di lantai ke arah pelayan untuk memesan satu kamar kemudian membayarnya
Li Lianhua dan Fang Duobing pamit ke kamar mereka. Fang Duobing menarik Li Lianhua dan Di Feisheng
“Taman barumu sangat menarik Bos Xiao”, Wuxin melirik Xiao Se sambil tersenyum. "Dia bisa berteman dengan Tuan muda Tianji sekaligus salah satu penyelidik hebat dan pemimpin sekte Jinyuan"
Semua orang terkejut mendengar apa yang dikatakan Wuxin
“Sekte Jinyuan?”, tanya Sikong Qianluo dan Tang Lian. Wuxin mengangguk
Chapter Text
Fang Duobing membuka pintu kamarnya
"Selamat pagi"
"Aahh!!". Fang Duobing langsung mundur ketika melihat Wuxin berdiri tepat di balik pintu. Fang Duobing hampir jatuh, tapi Wuxin sudah lebih dulu memegang tangannya, dan untungnya dia tidak jadi jatuh
"Hampir saja", ucap Wuxin sambil tersenyum
Fang Duobing yang masih terkejut dibantu berdiri oleh Wuxin
"Apa yang terjadi?", tanya Li Lianhua yang mendengar teriakan Fang Duobing. Li Lianhua melihat Wuxin juga ada di sini
"Aku tidak sengaja membuatnya terkejut", ucap Wuxin. "Apa kau baik-baik saja?", Wuxin mengecek keadaan Fang Duobing
Fang Duobing mengangguk sambil memegang dadanya, dia masih bisa merasakan jantungnya berdetak kencang, "Ya. Aku baik-baik saja"
"Ada perlu apa kau datang kesini?", tanya Li Lianhua
"Oh, sarapan sudah siap, kalian bisa turun dan bergabung bersama kami. Aku akan menunggu dibawah". Wuxin pamit pergi meninggalkan mereka
"Sejak kapan di penginapan ada makan bersama pemilik tempatnya?. Maksudku kita tidak harus makan bersama mereka 'kan?", bisik Di Feisheng
"Sudahlah, kita juga harus menghormati pemilik tempat", jawab Li Lianhua
Saat ini mereka sedang menikmati sarapan bersama-sama
"Li Lianhua, setelah ini kau mau pergi kemana?. Apa kau akan pergi ke desa lain lagi?", Lei Wujie bertanya sambil terus mengunyah makanannya
Fang Duobing dan Di Feisheng melihat Li Lianhua dengan serius, menunggu apa yang akan Li Lianhua katakan
"Mungkin—"
"Kami akan membawanya pergi", jawab Di Feisheng. Fang Duobing mengangguk setuju
Beberapa orang terlihat bingung, Wuxin bahkan sedikit tertarik dengan pembicaraan ini, hanya Xiao Se yang masih menikmati makannya dalam diam
"Ah Fei..."
"Apa yang dibilang Ah Fei memang benar", Fang Duobing menyela Li Lianhua, "Banyak hal yang harus kau jelaskan pada kami". Setelah mengatakan itu dengan wajah seriusnya, Fang Duobing mengambil tumis daging dan menaruhnya di mangkuk Li Lianhua
"Kalian", Li Lianhua menunjuk antara Fang Duobing dan Di Feisheng secara bergantian, "Kalian sudah lama merencanakan ini kan?"
"Ya!", Fang Duobing membanting sumpitnya di atas meja, membuat semua orang terkejut termasuk Xiao Se yang berhenti menyuap. "Kami sudah merencanakan ini semua bahkan saat kau meninggalkan rubah betina padaku!". Dada Fang Duobing naik turun seiring dengan tarikan nafasnya
"Hei bocah, tenangkan dirimu". Fang Duobing melirik Di Feisheng, dia kemudian mengambil sumpitnya lagi dan melanjutkan makan sambil cemberut. "Lihat", Di Feisheng melihat Li Lianhua, "Kau tidak bisa lari dari rubah kecil itu", dia melirik Fang Duobing
Li Lianhua melanjutkan makan tanpa menghiraukan mereka lagi
Wuxin tertawa untuk mencairkan suasana. Dia melihat ketiga orang didepannya. "Pertemanan kalian terlihat sangat menarik"
"Siapa yang berteman dengan siapa?", tanya Fang Duobing
"Kalian", jawab Sikong Qianluo sambil melihat mereka satu persatu
"Aku?", Fang Duobing menunjuk dirinya sendiri, "dan mereka?". Lei Wujie dan Tang Lian entah kenapa otomatis mengangguk. "Aku dan Li Lianhua memang berteman. Tapi Ah Fei tidak", Fang Duobing melihat sinis ke Di Feisheng. Di Feisheng merotasi matanya karena tingkah Fang Duobing
"Apa maksudmu?", Tang Lian terlihat bingung
"Li Lianhua dan Ah Fei adalah musuh, mereka hanya akan terus-menerus saling berdebat, dan dia akan terus-menerus meminta Li Lianhua melakukan hal bodoh yang Li Lianhua tidak mau"
"Itu bukan bodoh"
"Kalau bukan hal bodoh laku apa?!", Fang Duobing melototi Di Feisheng
"Itu adalah—"
"Diammmm". Li Lianhua menghentikan perdebatan mereka. "Makan makanan kalian dengan tenang", Li Lianhua menunjuk makanan di depannya dengan sumpitnya
Kedua doang itu otomatis mengambil sumpit mereka, tapi masih saling adu tatap sinis
Ye Rouyi dan Sikong Qianluo tertawa, "Kalian sangat lucu", ucap Ye Rouyi
Fang Duobing langsung tersenyum mendengar pujian itu, "Terimakasih"
"Tiba-tiba aku teringat sesuatu", Wuxin meletakkan sumpitnya, semua orang sekarang melihatnya. "Kami belum memperkenalkan diri secara resmi", dia tersenyum
"Oh benar!". Lei Wujie langsung duduk tegak. "Perkenalkan Aku Lei Wujie, ini Sikong Qianluo, ini nona Ye Rouyi, ini Tang Lian, itu Xiao Se, dan Wuxin". Lei Wujie menunjuk mereka satu persatu
"Xiao Se?. Pangerang Yong'an, Xiao Chuhe?", tanya Di Feisheng
Xiao Se melirik tajam ke Di Feisheng
"Ya, itu dia", Lei Wujie mengangguk
"Pangeran?", gumam Fang Duobing, dia terkejut
Di Feisheng tertawa kecil, dia kemudian melihat Fang Duobing, "Wahhh bocah, dia mungkin mengenal putri—"
"Ah Fei!", Fang Duobing memukul dada Di Feisheng untuk menghentikannya. Di Feisheng berhenti dan hanya tertawa kecil. "Kalau dia pangeran Yong'an, berarti kalian empat penjaga Tianqi?", tanya Fang Duobing
"Ya, kami bertiga", Lei Wujie menunjuk Sikong Qianluo, Tang Lian dan dirinya sendiri, "dan satu teman kami yang tidak ada disini adalah salah satu penjaga Tianqi. Nona Rouyi adalah konselor Xiao Se", dia menunjuk Ye Rouyi
Fang Duobing benar-benar terkejut dengan informasi yang baru dia tau. Dia kemudian melirik Wuxin
Wuxin tersenyum. "Aku Wuxin, teman mereka sekaligus ketua sekte Tianwaitian"
"Tianwaitian?", tanya Di Feisheng yang wajahnya terlihat serius, dia mencoba memastikan apa yang baru saja dia dengar. Wuxin mengangguk dengan tenang
Fang Duobing sedikit mencondongkan tubuhnya pada Di Feisheng dan sedikit berbisik, "Ah Fei. Bukannya sekte Tianwaitian itu sekte iblis ?", Fang Duobing melihat Di Feisheng. Di Feisheng mengangguk
"Itu benar", jawab Wuxin. "Tapi sebenarnya kami tidak seburuk itu", Wuxin tertawa, dia menuangkan minuman di gelas Fang Duobing. Fang Duobing hanya mengerutkan dahi melihat gelasnya
Di Feisheng menegakkan duduknya, melihat mereka satu persatu, "Pertemanan kalian sangat unik", dia tersenyum miring
Wuxin tertawa lagi, "Begitu juga dengan kalian. Yang satu adalah tuan muda dari desa Tianji", Wuxin melihat Fang Duobing. "Yang satu lagi ketua sekte Jinyuan", dia melihat Di Feisheng. "Dan yang lainnya... seorang tabib?", Wuxin melihat Li Lianhua
Li Lianhua tersenyum menanggapi ucapan Wuxin, setelah itu dia kembali menikmati makannya. Hanya Xiao Se dan Li Lianhua yang dari tadi menikmati makanan mereka tanpa terganggu dengan pembicaraan semua orang
___________________________________________
"Xiao Se kenapa kita datang kesini ?". Lei Wujie melihat gerbang di depannya
"Melaksanakan tugas dari Kaisar", Xiao Se dengan tenang menjawabnya
"Ohh", Lei Wujie mengangguk. Setelah itu tidak ada pertanyaan lagi
Seseorang keluar dari dalam dan berjalan ke arah mereka. "Maaf membuat tuan dan nona sekalian menunggu, Ketua mempersilahkan kalian untuk masuk dan menunggu di dalam". Pelayanan itu langsung memimpin jalan
••••••
"Ruangan ini hampir mirip seperti tempat penyimpanan barang berharga, sangat mewah", Sikong Qianluo melihat-lihat beberapa benda yang ada di atas meja
"Benar, tapi nyatanya ini semua hanya hiasan mahal". Tang Lian juga melihat-lihat
"Hei, lihat gambar ini", Lei Wujie melihat gambar seseorang yang dipajang di salah satu sisi ruangan. "Kenapa gambar ini di letakkan disini?. Sepertinya ini sangat berharga"
Xiao Se balik badan dan melihat gambar itu
Mereka berjalan mendekati gambar itu, dan mulai memperhatikannya
"Kalau tidak salah ini adalah gambar pendiri Sekte Sigu", ucap Ye Rouyi
"Sekte Sigu?", tanya Sikong Qianluo
Ye Rouyi bisa melihat kebingungan di wajah Sikong Qianluo dan Lei Wujie. "Ya. Sekte Sigu memang pernah dibubarkan, tapi beberapa tahun belakangan Sekte itu di dirikan lagi", Ye Rouyi kembali menjelaskan
Xiao Se melangkah maju agar bisa melihat lebih dekat
Wuxin juga mendekat
"Berarti gambar ini...", Tang Lian melihat takjub pada gambar di depannya
"Li Xiangyi", ucap Wuxin sambil terus melihat gambar itu
Lei Wujie sedikit melotot karena terkejut. "Li Xiangyi?!. Salah satu legenda itu?!". Ye Rouyi mengangguk. "Wahhhh", Lei Wujie melihat lebih dekat ke arah gambar. Dia memang pernah mendengar tentang kehebatan Li Xiangyi, tapi baru kali ini dia melihat gambar Li Xiangyi. Lei Wujie benar-benar takjub
"Disini dia terlihat masih sangat muda", Sikong Qianluo juga mengamati gambar itu
"Dia memang masih sangat muda", ucap Wuxin. "Dia juga sangat muda ketika dia meninggal"
Semua orang tau maksud dari perkataan Wuxin
"Maaf membuat kalian menunggu"
Mereka berbalik melihat seseorang yang datang
"Itu bukan masalah", jawab Xiao Se
"Pangeran Yong'an, senang bisa bertemu langsung denganmu. Aku juga senang bisa bertemu dengan kalian para pendekar hebat". Semua orang mengangguk. "Perkenalkan aku Xiao Zijin, pemimpin sekte Sigu saat ini. Mari kita ke ruangan ku untuk membicarakan hal ini"
Xiao Zijin memberikan sebuah gulungan pada Xiao Se, "Ini adalah daftar nama tawanan yang kami punya dari bagian penjara yang diminta"
Xiao Se langsung membuka dan melihat-lihat semua daftar nama yang tertera
Xiao Zijin kembali duduk di kursinya. "Tapi kenapa kau mencari tahanan itu?"
Xiao Se melihat Xiao Zijin, "Tidak lama ini ada penyerangan di salah satu tempat penting di dalam istana. Teknik yang digunakan terlihat berbeda. Penjaga menara astronomi kami pernah membaca kalau teknik itu sangat mirip dengan milik seseorang yang dipenjara di balai Baichuan ini"
Xiao Zijin mengangguk paham. "Tapi seseorang yang kau maksud sudah tidak ada, dia meninggal 5 tahun lalu karena sakit"
"Kalau begitu pasti ada orang lain yang tau teknik itu", ucap Wuxin
Xiao Se juga beranggapan seperti itu, karena itu dia meminta daftar nama ini
Xiao Zijin mengerti, "Kalau Kaisar butuh bantuan, segera hubungi kami. Kami akan siap membantu"
Xiao Se mengangguk
••••••
"Kalau begitu kami permisi"
Mereka saling membungkuk untuk salam perpisahan
Xiao Zijin langsung masuk ke dalam
Ketika mereka berbalik, di depan mereka langsung berhadapan dengan seseorang yang mereka kenal
"Eh?, Fang Duobing?", ucap Lei Wujie yang sedikit bingung
Wajah terkejut Fang Duobing sangat jelas terlihat. "Kalian?"
"Kalian saling kenal?", tanya Shi Shui yang datang bersama Fang Duobing
"Ya". Lei Wujie menjawab, "Dia teman—"
"Kami bertemu di penginapan!". Fang Duobing dengan cepat menyela Lei Wujie, suaranya sedikit meninggi
Semua orang terkejut dan heran melihat tingkah Fang Duobing, terutama Lei Wujie yang perkataannya disela
"Oh, Shijie", Fang Duobing melihat Shi Shui, "Shijie masuk ke dalam saja dulu, aku ingin mengobrol sebentar dengan mereka". Fang Duobing tersenyum lebar pada Shi Shui
Shi Shui melihat heran ke Fang Duobing. Tapi Fang Duobing masih tersenyum, dia sedikit mendorong Shi Shui untuk masuk ke dalam
Setelah Shi Shui sudah dipastikan tidak terlihat, Fang Duobing langsung melihat Xiao Se dan kawan-kawan
Wajahnya terlihat serius, "Apa yang kalian lakukan disini?". Fang Duobing melihat mereka satu persatu
Xiao Se mengerutkan keningnya, "Apa yang kami lakukan disini itu bukan urusanmu", nadanya sedikit ketus
Fang Duobing sedikit kesal
Wuxin yang melihat Fang Duobing kesal mencoba menjawab lebih baik. "Kami hanya mencari beberapa informasi disini"
Wajah Fang Duobing masih terlihat tegang, dia kemudian menarik nafas panjang. "Maaf membuat kalian tidak nyaman. Tapi aku ingin minta tolong sesuatu. Aku minta kalian hanya menganggap ku sebagai seseorang yang kalian temui di penginapan, hanya itu. Dan tolong lupakan apa yang terjadi di penginapan itu, lupakan kalian pernah mendengar apapun waktu itu, dan tolong lupakan kalian pernah bertemu seseorang yang bernama Li Lianhua. Anggap saja kalian tidak pernah mendengar nama itu. Terimakasih". Fang Duobing membungkuk dan pergi
Meninggalkan mereka yang kebingungan sekarang
___________________________________________
"Kalian yakin ingin ikut ke dalam ?". Wuxin melihat ketiga orang yang ikut bersamanya
Xiao Se, Lei Wujie dan Tang Lian mengangguk yakin, mereka datang kesini memang untuk menemani Wuxin. Sedangkan Sikong Qianluo dan Ye Rouyi dibiarkan tinggal di penginapan
"Ini akan sangat membosankan", ucap Wuxin
"Kami tau. Memangnya apa lagi yang bisa dilakukan di dalam kuil?", Xiao Se bersikap seakan tidak peduli. "Mau sampai kapan kita berdiri disini?"
Wuxin tertawa. "Bos Xiao memang tidak pernah punya banyak kesabaran", dia menggelengkan kepalanya dengan tersenyum puas. "Kalau begitu ayo kita masuk
Wuxin yang pertama melewati gerbang
Kuil Pudu
Wuxin dan yang lainnya diantar oleh salah satu biksu untuk menemui biksu kepala. Tapi hanya Wuxin yang masuk kedalam kuil, ketiga orang lainnya hanya menunggu di depan pintu
Wuxin berdiri tepat di belakang biksu kepala yang sedang berdoa, dia menunggu sampai biksu kepala selesai berdoa
Setelah selesai biksu kepala berbalik dan langsung melihat Wuxin yang berdiri di belakangnya. Wuxin memberi salam. Xiao Se, Lei Wujie dan Tang Lian juga memberi salam dari tempat mereka
Biksu kepala melihat mereka, dan kembali melihat Wuxin, dia memperhatikan Wuxin dari atas sampai bawah, mengamatinya dengan teliti. "Siapa kalian ?. Apa yang membawa kalian kesini?"
"Salam biksu kepala", Wuxin membungkuk lagi dengan kedua tangannya dirapatkan. "Aku Wuxin, murid dari Biksu kepala Wang You"
Biksu kepala kuil Pudu langsung terkejut. Dia langsung mendekati Wuxin, menepuk-nepuk bahunya seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat, "Apa benar ini kau?, ternyata kau sudah besar", dia tersenyum senang tapi ada jejak kesedihan di wajahnya, "Aku turut berduka untuk gurumu. Dia teman dan guru yang baik"
Wuxin tersenyum lembut
Biksu kepala berjalan ke luar kuil, Wuxin mengikutinya. Biksu kepala memberi salam lagi pada ketiga orang yang menunggu di depan pintu. "Aku tidak menyangka kuil ku ini akan dikunjungi oleh Pangerang dan para pendekar penjaga Tianqi"
Lei Wujie dan Tang Lian terlihat bingung, mereka baru pertama kali datang ke kuil Pudu dan biksu kepala dengan mudahnya mengenali mereka. Berbeda dengan Xiao Se yang tersenyum kecil, "Kami hanya mengantar seorang teman", dia melirik Wuxin. Wuxin balas tersenyum
Mereka kemudian berjalan menuju suatu tempat dengan Biksu kepala yang memimpin jalan dan Wuxin berjalan disampingnya. Xiao Se, Lei Wujie dan Tang Lian berjalan di belakang mereka
"Apa yang membawamu datang ke tempat yang jauh ini?", tanya Biksu kepala
"Aku hanya ingin bertemu dengan salah satu teman yang selama ini diceritakan oleh guruku. Aku ingin melihat bagaimana orang itu"
Biksu kepala tertawa, "Apa yang bisa diceritakan tentang orang seperti ku?", dia melihat Wuxin. "Kehidupan kami bahkan tidak jauh berbeda, kami hidup di kuil, kami menyendiri, kami beribadah. Tidak ada hal spesial yang perlu diceritakan"
Wuxin tertawa kecil. "Guruku bilang biksu kepala adalah salah satu teman yang sangat humoris, salah satu teman yang selalu membuatnya tertawa dan menikmati hidupnya"
Lei Wujie dan Tang Lian tersenyum mendengar pembicaraan mereka
Biksu kepala tertawa lagi, "Tidak ada yang spesial dari itu. Dia hanya orang yang terlalu serius ketika kami bertemu. Aku hanya mencoba membuatnya menjadi orang yang lebih menyenangkan"
Tiba-tiba Biksu kepala menarik nafas panjang, dan sisa-sisa kebahagiaan langsung menghilang dari wajahnya. Wuxin bisa melihat itu, dia juga merasakan ada beban kesedihan yang begitu besar yang dipikul Biksu kepala
Mereka masih terus berjalan. "Tapi itu hanya sebuah kenangan. Teman-teman ku, banyak dari mereka yang sudah meninggalkanku...bahkan banyak orang yang aku kenal juga sudah pergi-uhuk uhuk uhuk". Tiba-tiba Biksu kepala batuk-batuk
Wuxin langsung mendekat dan memegang tangan biksu kepala, membantunya berdiri tegak. "Apa anda baik-baik saja?", raut wajahnya terlihat khawatir
Lei Wujie juga membantu memapahnya. Xiao Se dan Tang Lian juga terlihat khawatir
Biksu kepala masih batuk-batuk. Tapi dia mencoba tertawa, "Aku juga sudah terlalu tua, dan sakit-sakitan sekarang—uhuk uhuk uhukk"
"Jangan bicara lagi. Anda harus istirahat". Di depan mereka hanya ada satu bangunan, dan itu mungkin bangunan yang dituju. Wuxin membantu biksu kepala untuk berjalan, Lei Wujie juga masih membantu
Ketika mereka ingin menaiki tangga
Brakk !!
Tiba-tiba pintu di depan mereka terbuka, semua orang langsung melihat ke arah pintu
"Apa-apaan kalian ?!", dari balik pintu muncul seseorang yang sedang membelakangi mereka. "Aku bilang jangan membawaku kesini !", Orang itu marah-marah pada orang lain di dalam. "Jangan membuatnya ikut campur dengan hal seperti ini lagi !!", dia marah-marah sambil menunjuk-nunjuk orang di dalam. "Biarkan dia hidup tenang!!, Jangan membuatnya—!!". Dia akhirnya balik badan, menghadap Wuxin dan kawan-kawan, dia langsung terkejut melihat mereka berdiri di depannya, karena itu dia berhenti marah-marah
Orang itu masih berdiri diam, sebagian wajahnya di tutupi topeng
Tidak lama kemudian ada dua orang yang datang dari dalam dengan topeng yang juga menutupi setengah wajah mereka, mereka berdiri di belakang orang itu dan juga langsung terkejut
Mereka semua terkejut...bingung dengan apa yang terjadi
Lei Wujie yang pertamakali bereaksi, "Siapa kalian?!", dia mengacungkan pedangnya yang masih bersarung pada mereka
Orang-orang asing itu tidak bereaksi. Salah satu dari mereka —yang tadi marah-marah— hanya diam melihat Biksu kepala
Biksu kepala juga diam melihatnya. Wuxin dan Xiao Se sadar tentang itu
"Kau...", Biksu kepala mulai melangkah maju, Wuxin masih membantunya. "Kau...", suaranya terdengar serak dan sedih
Orang itu masih diam ditempatnya
"Kau—", Biksu kepala terjatuh di pertengahan tangga. Orang itu langsung melangkah maju membantu agar Biksu kepala tidak jatuh, dan dia berhasil menangkapnya, Wuxin juga berhasil menangkapnya
Topeng yang menutupi setengah wajah orang itu terjatuh...
"Li Lianhua?!", Lei Wujie terkejut dengan apa yang dilihatnya. Xiao Se, Tang Lian dan Wuxin juga sama terkejutnya. Lei Wujie melihat ke kedua orang bertopeng di belakang Li Lianhua, berarti mereka ...
"Tuan Li", Biksu kepala masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat, suaranya sedikit bergetar
Li Lianhua membantunya berdiri tegak, dibantu Wuxin. "Apa yang terjadi?, Kenapa kau menjadi lemah seperti ini?", Li Lianhua terdengar sinis, tapi juga terdengar khawatir
Biksu kepala tersenyum lebar, kemudian tertawa. "Apa kau benar tuan Li?"
Li Lianhua menarik nafas, alisnya berkerut, tapi dia hanya diam dan tidak menjawab
••••••
Lei Wujie mondar-mandir, kemudian berhenti dan melihat ke kedua orang yang berjaga di depan pintu
Lei Wujie menunjuk keduanya, "Kenapa kalian tidak melepas topeng kalian?, Aku sudah tau siapa kalian"
Fang Duobing melirik Di Feisheng, Di Feisheng hanya diam, jadi Fang Duobing melepas topengnya
"Dengan begini wajah tampannya terlihat dengan jelas", Wuxin berkata sambil tersenyum pada Fang Duobing
Fang Duobing hanya diam dan melipat tangannya
Lei Wujie tiba-tiba mendekati Fang Duobing, "Apa yang mereka lakukan di dalam ?". Wajah Lei Wujie terlalu dekat dengan Fang Duobing, jadi Fang Duobing mendorongnya agar sedikit menjauh
"Aku tidak tau", jawab Fang Duobing
"Sepertinya Li Lianhua sangat mengenal dekat dengan Biksu kepala", Tang Lian melihat Fang Duobing dan Di Feisheng
Tapi keduanya masih diam
"Sebenarnya siapa kalian?", Xiao Se bertanya dengan wajah mengintimidasi
"Kalian sudah tau siapa kami", jawab Di Feisheng santai
"Aku tau. Tapi aku tidak tau tujuan kalian sebenarnya apa", jawab Xiao Se lebih sinis
"Kami tidak ada niat buruk, jadi tidak perlu mencurigai kami". Fang Duobing sedikit melotot karena kesal
Wuxin mencoba menenangkan Fang Duobing
"Terserah kalian berpikir apa", ucap Di Feisheng, Fang Duobing langsung melihatnya. "Tapi yang jelas mereka akan bicara sampai pagi. Lebih baik kalian kembali besok"
Fang Duobing mengangguk cepat ke keempat orang itu
••••••
"Bukankah mereka terlihat aneh?. Pertama, kemarin Fang Duobing melarang kita menyebut nama Li Lianhua. Kedua, kenapa biksu kepala terlihat sedih dan juga bahagia disaat yang bersamaan ketika melihat Li Lianhua?", tanya Tang Lian
"Bos Xiao, teman barumu sangat misterius"
Xiao Se mendelik mendengar apa yang Wuxin katakan, "Berhenti mengatakan itu"
Lei Wujie menarik nafas, dia terlihat benar-benar kebingungan. "Apa mereka salah satu musuh kita ?". Dia melihat teman-temannya
___________________________________________
Suara tapak kuda yang saling mengejar terdengar jelas, debu dan daun-daun berterbangan di udara mengiri kepergian kuda-kuda itu
Burung-burung yang awalnya bertengger dengan tenang di atas pohon kini sudah berterbangan ke segala arah karena takut mendengar suara tapak kuda
Xiao Se, Lei Wujie, Tang Lian, Sikong Qianluo dan Ye Rouyi mengendarai kuda mereka secepat mungkin, melewati jalan tanpa menengok atau memperhatikan keadaan sekitar. Mereka hanya fokus pada tujuan mereka
••••••
Xiao Se berjalan secepat yang dia bisa, teman-temannya mengikuti di belakangnya
Wajah Xiao Se menggambarkan kalau saat ini tidak ada yang bisa menghalanginya untuk sampai ke tempat tujuan, dia harus mendengar dan melihat sendiri kebenaran tentang kabar yang dia terima
Xiao Se melihat pamannya, "Paman"
Bangsawan Lanyue berjalan ke arah Xiao Se, "Kau sudah sampai", Bangsawan Lanyue menepuk bahu Xiao Se
"Apa yang terjadi?, Apa maksud dari suratmu?", Xiao Se dipenuhi rasa khawatir
"Seperti yang aku tulis disurat ku, Kaisar saat ini tidak sadarkan diri"
"Tapi bagaimana bisa ?", Xiao Se melihat bangunan didepannya, kediaman Kaisar. "Kenapa tiba-tiba?. Dia sakit apa?"
Bangsawan Lanyue juga melihat ke bangunan itu, "Aku juga tidak tau. Hua Jin sedang mengecek kondisinya"
Xiao Se dan teman-temannya termasuk Bangsawan Lanyue menunggu dengan khawatir
Pintu kediaman Kaisar dibuka, Hua Jin dan Mu Chunfeng keluar dari sana
Xiao Se dan yang lainnya langsung menghampiri Hua Jin, "Bagaimana keadaannya?
Wajah Hua Jin terlihat lesu begitu juga Mu Chunfeng. Hua Jin menarik nafas dengan sedih, "Aku sudah mengecek apakah itu racun, tapi tidak ada tanda-tanda keracunan sama sekali", Hua Jin melihat Xiao Se dan Bangsawan Lanyue. "Aku juga sudah mengecek apakah ada luka dalam atau penyakit lain, tapi tidak ada yang berbahaya"
"Jadi kau masih belum tau apa yang terjadi dengan Kaisar?", tanya Lei Wujie
Hua Jin dan Mu Chunfeng diam...
Xiao Se tidak menunggu penjelasan lain, dia langsung pergi ke dalam kamar Kaisar. Bangsawan Lanyue dan teman-temannya mengikuti dibelakangnya
Xiao Se melihat kakaknya berbaring di ranjangnya, wajahnya terlihat sedikit pucat. Xiao Se duduk disampingnya, dia mengecek nadinya untuk memastikannya sendiri
"Sejak kapan kondisi kaisar memburuk?", Xiao Se mengintrogasi Zang Min
Zang Min sedikit menunduk di depan Xiao Se, "Kondisi Kaisar tidak pernah memburuk, Pangeran"
"Apa maksudmu?", Xiao Se melihat sinis pada Zang Min
"Karena Kaisar tidak sakit, Xiao Se", Bangsawan Lanyue membantu menjelaskan. "Dia sehat dan bugar seperti biasa, tapi tiba-tiba dia pingsan dan bahkan belum bangun sampai sekarang"
"Tapi apa yang sebelumnya dia lakukan?, dia pasti melakukan sesuatu?, Atau bertemu seseorang?. Apa ada orang yang dicurigai?"
"Pagi hari Kaisar melakukan tugasnya seperti biasa, kebetulan hari itu tidak ada rapat atau pertemuan lain yang harus dihadiri", Zang Min mulai menjelaskan. "Begitu juga siang harinya, Kaisar hanya bertemu sedikit orang, Jenderal, Beberapa menteri, tapi tidak ada lagi. Setelah itu Kaisar berdiam diri di kamar. Tapi beberapa jam setelah makan malam Kaisar pingsan"
"Dan apa yang ditemukan di makanannya?", tanya Xiao Se lagi
"Kami sudah mengeceknya, tapi tidak ditemukan indikasi racun apapun, baik di makanan, minuman atau tempat makannya sekalipun. Tidak ditemukan racun", jelas Zang Min
"Para pelayan juga sudah di periksa, dan tidak ditemukan hal mencurigakan apapun pada mereka. Tapi mereka masih ditahan dan diperiksa lagi", Bangsawan Lanyue membantu menjelaskan
"Bagaimana dengan lingkungan sekitarnya?"
"Jenderal sudah memeriksa setiap sudut istana ini untuk mencari tau apa atau siapa yang terlibat dengan hal ini, tapi belum ditemukan apapun. Jadi kita masih harus terus mencari tau"
Xiao Se mengangguk. Saat ini dia hanya harus menunggu
Chapter Text
Sudah tiga hari berlalu, dan Kaisar belum bangun
Ji Xue muncul di hadapan Xiao Se. "Sampai saat ini aku masih belum mengetahui apa alasannya", dia berdiri tenang ditempatnya. "Tapi kamu tenang saja, orang-orang ku masih memeriksa semua kemungkinan"
Xiao Se terima kasih atas bantuan Ji Xue
Sikong Qianluo datang, "Ayahku juga sudah memeriksa Kaisar, apa yang dikatakan sama dengan apa yang Hua Jin katakan. Jadi saat ini mereka masih berdiskusi tentang apa yang terjadi"
Xiao Se memijat keningnya
"Pangeran Yong'an!", Xiao Se mengangkat kepalanya, Sikong Qianluo dan Ji Xue juga menengok ke belakang untuk melihat siapa yang memanggil Xiao Se
Seorang gadis masuk ke dalam ruangan Xiao Se, dia sedikit berlari, kekhawatiran tergambar dengan jelas di wajah gadis itu
“Putri Zhao Ling?”, Xiao Se berdiri, dia berjalan cepat menuju gadis itu. "Apa yang kamu lakukan disini?". Xiao Se kebingungan dan terkejut
"Apa yang terjadi dengan Kaisar?. Aku mendengar dari Bangsawan Lanyue dia tidak sadarkan diri"
Bangsawan Lanyue berjalan mendekati mereka. Xiao Se melihat pamannya, sepertinya pamannya hanya menjelaskan sebagian pada Putri Zhao Ling
"Kami juga masih belum tahu apa yang sebenarnya terjadi", hanya itu yang bisa Xiao Se jawab
“Putri Zhao Ling, kenapa kau bisa tiba-tiba ada disini?”, tanya Bangsawan Lanyue yang berdiri di sampingnya. Xiao Se juga terlihat penasaran
Putri Zhao Ling terlihat bingung harus menjelaskan apa. "Aku datang hanya ingin berkunjung. Tapi tidak menghalangi aku datang pada saat seperti ini", dia melihat kedua orang itu dengan sedikit rasa bersalah. "Tapi kenapa aku tidak tahu?, Atau tidak terdengar kabar apapun tentang hal ini di luar sana"
“Itu sudah jelas, kami tidak membiarkan berita ini bocor ke luar”, jelas Bangsawan Lanyue
"Itu benar, berita ini tidak boleh sampai tersebar keluar", ucap Xiao Se
______________________________
Hari ke 5 Kaisar masih belum sadarkan diri
Qi Tianchen, penjaga menara astronomi datang menemui Xiao Se dan Bangsawan Lanyue. "Maaf mengganggu waktu kalian"
Xiao Se dan Bangsawan Lanyue berdiri menyambutnya
"Tidak, Tuan Qi tidak mengganggu sama sekali". Bangsawan Lanyue mempersilakannya duduk, begitu juga dia dan Xiao Se yang bersiap duduk di depannya. "Ada apa Tuan Qi datang menemui kami?"
"Aku tahu tentang kebingungan kalian, tentang kebingungan kita semua disini dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan Kaisar". Qi Tianchen melihat keduanya, "Kita semua masih bingung apakah itu tentang racun atau penyerangan secara diam-diam. Bahkan sampai sekarang kita masih tetap menyelidikinya. Karena itu aku ingin meminta bantuan dari pihak lain yang mungkin bisa membantu kita untuk menyelidiki masalah ini. Itupun kalau Pangeran Yong'an dan Bangsawan Lanyue mengizinkannya"
“Bantuan dari luar?”, tanya Xiao Se
Qi Tianchen mengangguk
"Bantuan dari mana yang tuan maksud?", tanya Bangsawan Lanyue
"Bantuan dari Balai Baichuan"
______________________________
"Kalian sudah datang", tuan Qi Tianchen berdiri di depan acara Kaisar menyambut kedua orang yang sedang menyelidiki masalah itu
Xiao Se, Lei Wujie, Sikong Qianluo, Tang Lian, Ye Rouyi, Ji Xue, Hua Jin, Mu Chunfeng, bahkan Bangsawan Lanyue juga berdiri menyambut mereka di sana
Kedua orang itu membungkuk memberi hormat pada mereka semua
“Fang Duobing?”, Lei Wujie terkejut melihat Fang Duobing yang dikirim untuk menyelidiki masalah ini, beberapa orang juga sama terkejutnya dengan Lei Wujie
Xiao Se malah melihat curiga pada Fang Duobing
Fang Duobing hanya mengangguk dengan senyum tipis ketika Lei Wujie menyebut namanya
Dua orang yang dikirim balai Baichuan untuk menyelidiki masalah ini adalah Fang Duobing dan Shi Shui
"Kami sudah membaca semua informasi di dalam surat yang kami terima. Tapi mungkin kami masih akan tetap mengajukan beberapa pertanyaan lainnya", Shi Shui melihat mereka
"Baik. Hua Jin dan tuan Mu Chunfeng akan menjelaskan dari segi kesehatan atau obat-obatan. Aku, Zang Min, Jenderal, dan beberapa penjaga akan menjelaskan dalam hal keamanan atau apapun yang ingin kalian tanyakan", ucap Bangsawan Lanyue
Shi Shui dan Fang Duobing mengangguk. "Kalau begitu kita bisa mulai dari tempat Kaisar ditemukan pingsan", ucap Shi Shui
Bangsawan Lanyue melihat Xiao Se, Xiao Se mengangguk menyetujuinya
Tapi ketika mereka melangkah—
“Fang Duobing?”, langkah mereka terhenti ketika seseorang memanggil Fang Duobing
Semua orang melihat siapa yang memanggil
“Putri Zhao Ling?!”, Fang Duobing terkejut dengan kehadiran Putri Zhao Ling disini
Beberapa orang heran melihat keduanya saling kenal. Terutama Xiao Se yang melihat antara Fang Duobing dan Putri Zhao Ling secara bergantian
Putri Zhao Ling mendekati Fang Duobing, "Apa yang kau lakukan disini"
Fang Duobing sedikit bingung ingin menjawab apa. "A-Aku sedang melakukan tugasku", dia secara otomatis menunjuk bangunan di depannya
Putri Zhao Ling mengerti, dia langsung memegang lengan Fang Duobing. "Jadi kau yang akan menyelidiki kasus Kaisar?". Fang Duobing mengangguk. Putri Zhao Ling tersenyum, dia melihat lega, "Baguslah, bagus kalau kau yang menyelidikinya. Aku tau kau pasti akan membantu dan menemukan kebenaran. Aku percaya padamu", Putri Zhao Ling masih tersenyum lega
Fang Duobing juga membalas tersenyum
••••••
Mereka berdua melihat kondisi Kaisar yang masih terbaring di kasurnya
Mereka mencoba mengamati, tapi Kaisar hanya terlihat seperti orang yang tidur pada umumnya
"Apa tidak ada luka atau sesuatu seperti tusukan jarum di tubuh Kaisar?", Shi Shui bertanya pada Hua Jin dan Mu Chunfeng. Mereka tidak bisa memegang tubuh Kaisar dengan seenaknya, meskipun ada beberapa tempat yang diizinkan untuk mereka periksa, namun harus dengan sarung tangan
“Kalau luka, dua hari sebelum kaisar pingsan dia terkena goresan kecil ketika menyarungkan pedangnya, tapi itu hanya goresan kecil”, Zang Min membantu menjelaskan, “Setelah itu tidak ada luka apapun yang Kaisar dapat”
“Aku juga sudah memeriksanya, tidak ada racun atau hal membahayakan apapun yang sudah masuk melalui luka itu”, ucap Hua Jin
"Kalau untuk menyerang melalui jarum, kami juga tidak memasarkan. Bahkan jika jarum itu sangat kecil, kami juga tidak menyediakan", Mu Chunfeng bergantian menjelaskan
Fang Duobing dan Shi Shui berpikir sejenak
Fang Duobing kemudian berjalan meninggalkan mereka untuk memeriksa setiap hal di ruangan itu
"Bagaimana dengan makanannya?", tanya Shi Shui lagi
"Semua makanan, minuman, dan juga setiap hal yang disentuh kaisar pada hari itu sudah kami periksa", jawab Bangsawan Lanyue
"Kami juga sudah menginterogasi para pelayan dan prajurit yang berjaga, sampai sekarang kami tidak menemukan hal mencurigakan. Tapi kami masih terus menyelidikinya", ucap Jenderal
Pembicaraan itu terus berlanjut
Sedangkan Fang Duobing masih melihat seisi ruangan dengan teliti
Tidak berapa lama Fang Duobing keluar dari ruangan itu, dia berjalan ke arah samping bangunan Kaisar
"Apa yang dia lakukan?", Tang Lian melihat apa yang dilakukan Fang Duobing
"Apa dia sedang mencari petunjuk?", Lei Wujie juga bertanya-tanya
Xiao Se hanya diam mengawasi setiap gerak-gerik Fang Duobing, mata tajamnya tidak pernah lepas dari pergerakan Fang Duobing
Putri Zhao Ling melihat Xiao Se dan teman-temannya, "Kalian tidak perlu curiga. Dia bukan orang jahat"
Pandangan tajam Xiao Se beralih ke Putri Zhao Ling
“Darimana Putri yakin tentang itu?”, tanya Sikong Qianluo
Semua orang melihat Putri Zhao Ling
"Aku tahu karena dia pernah membantuku. Dia bahkan memecahkan kasus pembunuhan rumit yang tidak pernah aku tau dan tidak pernah aku bayangkan". Putri Zhao Ling menjelaskan dengan percaya diri
"Tapi mereka masih tetap orang luar, Putri" ucap Ji Xue
Putri Zhao Ling tidak terima mendengarkan "Tapi dia—"
"Jangan pernah mempercayai orang luar sebanyak itu, Qing er", nada Xiao Se terdengar dingin, dia masih mengamati Fang Duobing
"Tapi", Putri Zhao Ling ingin mengatakan hal lain, tapi melihat ekspresi Xiao Se dia mengurungkan keinginannya
••••••
"Apa yang kamu lakukan di sini?"
Fang Duobing melihat kedua orang yang sedang menikmati makan malam mereka. Dia berjalan lemas ke arah mereka dan duduk, wajahnya terlihat lesu
“Apa yang terjadi?”, tanya Di Feisheng, “Wajahmu terlihat seperti pakaian yang belum di jemur”
Fang Duobing mendelik ke arah Di Feisheng, tapi dia hanya menarik napas panjang
“Apa yang terjadi, Xiaobao?”, tanya Li Lianhua sekarang
Fang Duobing menarik nafas lagi, "Hari ini aku menangani kasus Kaisar"
Li Lianhua dan Di Feisheng meletakkan sumpit mereka. Sebelumnya Fang Duobing sudah menceritakan apa yang terjadi pada Kaisar
“Jadi itu membuatmu lesu seperti ini?, Apa kasusnya sulit?”, tanya Li Lianhua
Fang Duobing mengangguk cepat. "Kasus ini seperti tidak terjadi apa-apa "
Satu alis Di Feisheng terangkat, "Apa maksudnya itu?"
Fang Duobing menegakkan duduknya. "Tidak ada luka, tidak ada racun, tidak ada penyerangan...dan tidak ada hal lain yang mencurigakan"
"Tidak ada yang mencurigakan atau kamu memang tidak tahu apa yang harus dilakukan?"
Fang Duobing langsung menendang kaki Di Feisheng, dan memperluas dia tepat sasaran. Di Feisheng ingin membalas tapi Li Lianhua langsung menghentikannya
Li Lianhua melihat Fang Duobing, "Tidak ada hal aneh sama sekali?"
Fang Duobing menggeleng. "Tidak ada. Bahkan orang yang menyelidiki kasus ini sebelum aku adalah orang-orang yang sangat berpengalaman di bidang masing-masing, seperti tabib dan yang lainnya. Tapi mereka tidak menemukan apa pun"
Ketiga orang itu kembali diam
Li Lianhua mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja
Di Feisheng berpikir dalam diam
Fang Duobing berpikir sambil terus-menerus menghela nafas
"Xiaobao", Li Lianhua memanggil Fang Duobing. Fang Duobing dan Di Feisheng melihatnya. "Apa kamu ingat dengan kasus di Villa Yuanbao?"
Fang Duobing sedikit berpikir, "Kasus Jin Mantang?"
Li Lianhua mengangguk. " Dalam hal ini kita tidak perlu melihat hal-hal yang mencolok. Lihat saja apa yang seharusnya ada "
" Yang seharusnya ada... ". Fang Duobing mengangguk pelan, mencoba memikirkan dan memahami sesuatu
______________________________
Shi Shui dan Fang Duobing datang untuk kedua kalinya ke kediaman Kaisar
Pagi ini mereka disambut oleh orang-orang yang sama seperti kemarin, tapi kali ini ada Wuxin yang sudah bersama dengan teman-temannya
"Kita bertemu lagi", sapa Wuxin pada Fang Duobing
Shi Shui melirik ke Fang Duobing dan Wuxin
Fang Duobing hanya tersenyum canggung
"Sekarang darimana kalian akan memulainya?", tanya Bangsawan Lanyue
"Mungkin aku akan mulai dari tempat lain yang dikunjungi Kaisar". Bangsawan Lanyue mengangguk mengerti, dia dan Zang Min memimpin jalan untuk Shi Shui
Tapi Fang Duobing tidak ikut, dia masih diam sambil mengamati bangunan di depannya
Xiao Se dan teman-temannya juga masih berdiri di sana, mengamati Fang Duobing
“Apa yang dia lakukan?”, bisik Lei Wujie sambil memegang pedangnya, dia melirik ke Fang Duobing
"Aku tidak tau", jawab Sikong Qianluo yang juga melihat Fang Duobing
"Sebaiknya terus awasi dia", bisik Xiao Se
Semua orang mengangguk
Wuxin mendengar bisikan mereka, dia melihat teman-temannya
Fang Duobing menghela napas dan akhirnya melangkah maju. Tapi dia tidak masuk ke dalamnya, dia malah melipir ke samping bangunan itu
“Eh?”, Lei Wujie bingung melihatnya
"Ikuti dia", Xiao Se menyuruh Lei Wujie. Lei Wujie mengangguk dan langsung mengikuti Fang Duobing
“Apa yang kamu lakukan?”, Lei Wujie mendekati Fang Duobing yang sedang mencari sesuatu di rumput
Fang Duobing mendongak melihat Lei Wujie, ketika beberapa detik mereka hanya saling bertatapan canggung, Fang Duobing kemudian melanjutkan kegiatannya
Lei Wujie kesal pertanyaannya tidak bisa dijawab
Fang Duobing pindah ke tempat lain, dan dia masih mencari sesuatu di rumput. Lei Wujie masih mengikutinya
Fang Duobing terus melakukan itu, setiap langkah, setiap sudut luar bangunan, setiap benda yang dia lihat, Fang Duobing terus mencarinya. Dia terus melakukan itu sampai dia kembali ke bagian depan bangunan, yang artinya dia sudah mengitari bangunan itu
Lei Wujie masih terus mengikuti, dia kesal dan kebingungan dengan apa yang dilakukan Fang Duobing. "Sebenernya apa yang—ee-eh?!", Lei Wujie ingin bertanya lagi tapi Fang Duobing sudah meninggalkannya, "Mau kemana kau?"
Fang Duobing akhirnya masuk ke dalam kamar Kaisar, Lei Wujie masih terus membuntutinya
Xiao Se, Tang Lian, Sikong Qianluo, Ji Xue masih diam mengamati mereka
"Sebenarnya apa yang kalian lakukan?", Wuxin bertanya pada teman-temannya, terutama pada Xiao Se yang sangat serius memperhatikan Fang Duobing. Putri Zhao Ling juga melihat Xiao Se, dia juga penasaran kenapa mereka mengamati semua gerakan-gerik Fang Duobing
Xiao Se hanya melirik Wuxin, dan tidak menjawab pertanyaannya
Wuxin yang mengabaikan langsung menunjuk Xiao Se seolah-olah itu sangat menyakitinya, dia bertindak dramatis
Fang Duobing terus menerus memeriksa setiap benda kecil atau besar, setiap sudut, setiap sel, sel lemari, sel kursi dan masih banyak hal yang harus dia lihat
Pada akhirnya Fang Duobing hanya menghela nafas panjang karena tidak menemukan apa-apa. Tapi dia tidak menyerah, dia memikirkan cara lain
Dia kemudian berjalan ke arah Kaisar yang terbaring. Hua Jin dan Mu Chunfeng yang masih menjaga Kaisar menjadi bingung ketika Fang Duobing berjalan ke arah mereka, karena sedari awal Fang Duobing bolak-balik mengitari ruangan itu, mereka sudah memperhatikannya
Fang Duobing melihat Hua Jin, "Apa aku boleh memeriksa Kaisar lagi?", Wajahnya masih terlihat serius
Hua Jin melihat Mu Chunfeng dan Lei Wujie. Keduanya hanya diam dan menyerahkan keputusan pada Hua Jin. Pada akhirnya Hua Jin menyetujuinya
Fang Duobing langsung mengenakan sarung tangan. Dia mulai memeriksa lengan, leher, wajah, badan, dan semuanya dia periksa
Fang Duobing mencoba untuk lebih berkonsentrasi, dia mulai memeriksa lagi
Tapi dia tidak mendapat petunjuk apapun
Fang Duobing akhirnya diam memegang pedangnya, dia tidak menemukan apa pun
Dia dengan lesu berjalan ke arah pintu, mungkin dia akan memeriksa tempat lain
Lei Wujie masih mengikuti
Fang Duobing berdiri tepat di pintu, ketika dia ingin melangkah keluar tiba-tiba ada hembusan angin yang menerpanya. Fang Duobing langsung mencium bau bunga, rumput, dan sedikit bau manis dari buah-buahan yang tersedia di dalam, dia juga mencium bau obat Kaisar
Itu membuat Fang Duobing mengingat sesuatu. Dia langsung mundur dan melangkah ke dalam lagi
Lei Wujie yang awalnya ingin keluar langsung berbalik dan berlari kecil mengejar Fang Duobing ke dalam
Xiao Se dan yang lainnya juga melihat apa yang dilakukan Fang Duobing
Fang Duobing berdiri di depan meja tempat Kaisar biasa minum teh dan membungkuk dengan tamunya, dia memeriksa mencoba sesuatu. Fang Duobing kemudian berjalan ke tempat membaca Kaisar, setelah itu ke meja Kaisar melakukan pekerjaannya, selanjutnya dia terus mengelilingi lagi setiap sudut ruangan itu, pada akhirnya dia kembali ke tempat Kaisar berbaring
Fang Duobing masih mencoba memeriksa sesuatu. Dia memejamkan mata, menarik nafas panjang, dan mengarahkannya, menarik nafas lagi, dan mengarahkannya, dia terus melakukan itu beberapa kali
Fang Duobing membuka matanya, dia mencoba mengendus sesuatu. Fang Duobing kemudian membungkukkan tubuhnya ke Kaisar
“Hei apa yang kau lakukan?!”, Lei Wujie langsung menahannya. Mu Chunfeng juga sudah menahannya
Fang Duobing tidak menghiraukan mereka, dia menepis tangan Lei Wujie dan Mu Chunfeng. Kemudian melanjutkan apa yang dia lakukan sebelumnya
Fang Duobing terus mengendus, sekarang dia berjalan ke meja panjang di dekat jendela, perhatiannya tertuju pada Xiangdao yang masih mengeluarkan asap kecil. Fang Duobing langsung mengambilnya, dia membuka tutupnya dan mengendus lagi. Wanginya harum seperti pada umumnya, tapi ada sesuatu yang mengganggu Fang Duobing
Fang Duobing mengendusnya lagi, mencoba memfokuskan pikirannya, lebih fokus, lebih fokus dan....setelah beberapa saat matanya langsung terbelalak kaget, dia mengenal bau ini. Fang Duobing mencoba menciumnya lagi, dan dia semakin yakin dengan apa yang dia pikirkan
Fang Duobing melihat sekelilingnya dengan wajah panik. Lei Wujie, Hua Jin dan Mu Chunfeng menyadarinya. "Ada apa?", tanya Lei Wujie, "Hei apa yang terjadi?", Lei Wujie mengikuti Fang Duobing yang mulai berkeliling lagi, "Apa kau menemukan sesuatu?. Fang Duobing!"
Fang Duobing memeriksa setiap Xiangdao di setiap sudut ruangan, dia mencium baunya, dan ternyata sama... mereka semua sama
Fang Duobing memberikan nafas yang kasar, matanya sedikit memelotot, tangan enkripsinya erat pedangnya dan tangan kirinya memegang erat satu Xiangdao
Fang Duobing langsung berbalik dan berjalan dengan langkah cepat
Lei Wujie langsung mengejarnya. "Apa yang kau bawa!?", tapi Fang Duobing tidak menghiraukannya. " Hei katakan apa yang kau temukan!", dia mencoba menarik bahu Fang Duobing tapi langsung ditepis dengan mudah
Xiao Se dan yang lainnya melihat Fang Duobing keluar dengan Lei Wujie yang mencoba menghentikan
Xiao Se langsung maju menghentikan Fang Duobing, "Mau kemana kau?"
Fang Duobing melirik tajam ke arah Xiao Se. Tapi dia langsung melangkah melewatinya
Xiao Se menghentikannya, dia mendorong Fang Duobing. “Apa yang kamu lakukan?”, Xiao Se balik melihat tajam ke Fang Duobing. "Dan apa yang kau bawa itu?". Xiao Se ingin mengambilnya
Tapi Fang Duobing berhasil menjauhkan benda itu dari jangkauan Xiao Se. Xiao Se langsung kesal, dia terus mencoba mengambilnya, dan Fang Duobing terus menghindarinya
Pada akhirnya perebutan barang itu menjadi semakin intens. Kini mereka bertarung untuk memperebutkan barang itu
Xiao Se terus menyerang, dan Fang Duobing tidak melawan dan hanya menghindar
Sikong Qianluo membantu Xiao Se. Tanpa sepengetahuan Fang Duobing pundaknya di pukul benda keras dari belakang, dia terjatuh, dan seketika beberapa pedang dan tombak sudah mengitari mengedipkan mata
"Apa yang sebenarnya kau lakukan", Xiao Se tidak pernah marah seperti ini, tapi orang di depannya sedang bermain-main dengannya
Wuxin dan Putri Zhao Ling mencoba menenangkan Xiao Se. "Xiao Se, tenangkan dirimu"
"Benar, tolong tenangkan dirimu Pangeran Yong'an". Putri Zhao Ling melihat Xiao Se dan Fang Duobing, dia sedikit panik dan kaget dengan apa yang baru saja terjadi. "Fang Duobing"
Fang Duobing masih menggenggam erat benda itu, matanya masih dipenuhi amarah
"Apa yang kau bawa?, Apa yang aku sembunyikan?!", Xiao Se sedikit meninggikan suaranya
Tapi Fang Duobing diam
"Fang Duobing", Wuxin mencoba membujuk Fang Duobing untuk mengatakan sesuatu
"Fang Duobing...", Putri Zhao Ling juga membujuknya, wajahnya terlihat sedih
Tapi Fang Duobing masih diam, dia masih melihat marah pada benda yang dipegangnya
Lei Wujie berjongkok, mencoba mengambil benda yang Fang Duobing pegang. Tapi Fang Duobing langsung mendorongnya
"Kau—!"
"Apa yang terjadi?!". Bangsawan Lanyue bersama Qi Tianchen, Jenderal dan Shi Shui mendekati mereka. Mereka datang karena mendengar teriakan Xiao Se
"Fang Duobing?", Shi Shui terkejut melihat Fang Duobing yang sudah bersimpuh di antara pedang dan ujung tombak diiringi, "Apa yang terjadi?!", Suaranya menggambarkannya dengan penuh semangat
Bangsawan Lanyue melihat Xiao Se dan teman-temannya, dia juga sama terkejutnya, "Xiao Se, apa yang terjadi?". Dia melihat Fang Duobing yang masih menunduk diam
"Dia membawa kabur barang Kaisar", jawab Xiao Se ketus
Shi Shui melihat Fang Duobing dengan tidak percaya
“Barang Kaisar?”, Qi Tianchen mencoba melihat apa yang di bawa Fang Duobing. " Xiangdao ?, Kenapa kau mengambil Xiangdao itu?"
Fang Duobing masih diam menunduk
"Dia pasti merencanakan sesuatu", suara Lei Wujie lebih kencang ketika dia kesal
"Fang Duobing, kenapa kau melakukan ini?", tanya Shi Shui, dia masih berdiri di tempatnya, tidak melangkah maju mendekati Fang Duobing yang memegang senjata
Fang Duobing masih diam
"Katakan sesuatu!", Sikong Qianluo kesal karena Fang Duobing hanya diam
“Fang Duobing”, Putri Zhao Ling semakin khawatir
"Apa aku harus membawanya ke penjara?", tanya Jenderal
"Tidak", ucap Bangsawan Lanyue, "Kita hanya—"
Tiba-tiba Lei Wujie, Tang Lian, Sikong Qianluo, Ji Xue, bahkan Xiao Se terdorong menjauh hingga senjata mereka terlepas dari Fang Duobing
“Kenapa kau selalu terlibat masalah?”, seseorang datang membantu Fang Duobing
Fang Duobing mendongak mengetik mengenali suara itu, "Ah Fei", suara Fang Duobing serak, ekspresi juga terlihat terkejut dan terkejut
Di Feisheng sedikit bingung dengan ekspresi Fang Duobing
"Jadi dia orang yang kamu temui semalam?", tanya Lei Wujie sinis. Ya, tadi malam Fang Duobing ikuti. "Kalian bekerja sama. Apa rencana kalian?", Lei Wujie menunjuk mereka dengan pedangnya
Di Feisheng melihat Lei Wujie, "Kami tidak melakukan apapun", jawab Di Feisheng tenang. "Dia hanya melakukan penyelaman sebagai detektif", Di Feisheng menunjuk Fang Duobing
"Bohong!" teriak Lei Wujie
“Sebenarnya apa yang terjadi?!”, Suara Bangsawan Lanyue menggantikan suara Lei Wujie yang kencang. "Apa maksud dari kutipan ini?. Siapa sebenarnya kalian?, apa tujuan kalian?!". Bangsawan Lanyue tidak mau mendengar lautan mereka yang bertele-tele. "Katakan atau aku akan menjebloskan kalian ke penjara", dia mengancam mereka
Di Feisheng tersenyum miring, “Aku tidak takut dengan ancaman itu”, dia langsung bersiap-siap mengibaskan pedangnya
Xiao Se dan semua langsung bersiap melawannya
Ketika mereka ingin melangkah menyerang—
“Tunggu!”, seseorang berteriak mengentikan mereka
Xiao Se langsung melihat ke belakang, semua orang juga melihat ke arah yang sama
Beberapa orang terlihat kebingungan, namun beberapa orang lainnya terkejut dengan kehadiran orang itu
Fang Duobing yang sebelumnya masih bersimpuh di lantai, dia langsung berdiri melihat kedatangan orang itu. “Li Lianhua?”, dia benar-benar tidak menyangka Li Lianhua akan datang
Shi Shui membeku di tempatnya, dia benar-benar terkejut dengan apa yang dia lihat
“Li Lianhua!”, Putri Zhao Ling juga terkejut, dia langsung mendatangi Li Lianhua, “Kau benar-benar Li Lianhua?, Kau Li Lianhua?”. Xiao Se terkejut melihat Putri Zhao Ling mengenal Li Lianhua juga
Li Lianhua tersenyum melihat Putri Zhao Ling yang memegang tangannya, dia mengangguk sebagai jawaban
Li Lianhua berjalan melewati Shi Shui yang masih diam. Shi Shui mengikuti setiap pergerakan Li Lianhua dengan matanya
Li Lianhua berdiri di antara Fang Duobing dan Di Feisheng, dia melihat semua orang satu persatu
"Jadi kalian benar-benar merencanakan sesuatu?", Tang Lian yang sekarang terlihat lebih waspada pada orang ketiga di depannya
“Apa maksudmu?, Memangnya apa yang kami rencanakan?”, Li Lianhua sedikit tertawa untuk mencairkan suasana. Tapi itu sia-sia
"Aku tidak ingin basa-basi mu. jelaskan semuanya sekarang!", Xiao Se maju menodongkan pedang pada Li Lianhua
Fang Duobing, Di Feisheng, Shi Shui, dan Putri Zhao Ling langsung maju menghempas pedang Xiao Se
Xiao Se sedikit didorong ke belakang. Lei Wujie dan yang lainnya langsung menodongkan senjata mereka ke arah Li Lianhua dan yang lainnya
“Nona Shi Shui?”, Bangsawan Lanyue terkejut karena Shi Shui juga berpihak pada orang-orang itu
“Putri Zhao Ling?”, Xiao Se juga terkejut Putri Zhao Ling berpihak pada orang-orang itu juga
“Pangeran Yong’an, setidaknya dengarkan penjelasan mereka”, ucap Putri Zhao Ling
"Benar, tolong dengarkan penjelasan mereka lebih dulu", ucap Shi Shui
“Tidak ada yang perlu dijelaskan!”, teriak Lei Wujie marah
"Sebaiknya kalian tenang dulu. Biarkan mereka menjelaskan semuanya". Qi Tianchen mencoba masalah menengahi ini
Lei Wujie tidak menerima usul itu, tapi dia hanya diam
Untuk beberapa saat hanya terasa keheningan di sana
“Kalau begitu jelaskan”, ucap Bangsawan Lanyue
Xiao Se melirik pamannya, meskipun dia tidak terlalu menerima usulan itu, tapi dia akan mencoba dengan tenang untuk sekarang
Li Lianhua tersenyum sebagai ucapan terima kasih. “Kalau begitu dari mana masalah ini harus dijelaskan?”, dia melihat orang-orang di depannya
"Tentang barang yang dia curi", Lei Wujie menunjuk pada Fang Duobing
Fang Duobing melototi Lei Wujie, "Aku tidak mencuri!"
“Kalau begitu kenapa kau membawa barang itu?!”, Lei Wujie tidak mau kalah
"Aku!—", Fang Duobing menarik napas cepat
"Xiaobao. Apa yang kau ambil?", Li Lianhua mengamati Fang Duobing
Fang Duobing menunduk lagi, amarahnya kembali lagi, dia memegang erat benda di tangannya, dan dia menghindari menatap Li Lianhua
Li Lianhua memperhatikannya. "Berikan aku", dia menadahkan tangannya
Tapi Fang Duobing tidak memberikannya
"Xiaobao. Ingatkan aku"
Fang Duobing masih tidak mau melakukan apa yang dikatakan Li Lianhua
"Barang Kecil"
"Ini", Fang Duobing menunjukkannya pada Li Lianhua. Tapi dia masih tidak melihat Li Lianhua
Alis Li Lianhua dan Di Feisheng melihat benda di tangan Fang Duobing
“ Xiangdao ?”, Di Feisheng masih bingung
“Kau mengambil ini?”, Li Lianhua tidak percaya Fang Duobing mengambilnya
"Kenapa kau mengambilnya?, Kau punya banyak uang untuk membeli yang lain", Di Feisheng sedikit tertawa
Fang Duobing semakin kesal. "Bukan Xiangdao nya ! , tapi apa yang ada di dalamnya!", dia berteriak karena marah, pada akhirnya dia melihat kedua temannya
Semua orang diam dan bingung, termasuk Di Feisheng yang berhenti tertawa
Fang Duobing membuka tutup Xiangda o, di dalamnya ada abu sisa pembakaran. "Coba kalian cium ini", Fang Duobing menyodorkannya pada Li Lianhua dan Di Feisheng
Li Lianhua dan Di Feisheng menyentuh sisa abu itu kemudian mencoba mengendusnya
Semua orang memperhatikan dengan penuh perhatian
Ini hanya wewangian biasa, Di Feisheng melihat Fang Duobing dengan bingung
“Ah Fei, lebih fokus lagi”, ucap Li Lianhua serius
Di Feisheng terkejut dengan wajah serius Li Lianhua, dia kembali mengendus abu itu...setelah itu dia seperti mengenal wangi apa ini
Mereka bertiga langsung saling tatap, mereka benar-benar terkejut
"Aku akan membunuh mereka !!", Fang Duobing berteriak dan ingin pergi, tapi Li Lianhua, Di Feisheng dan beberapa orang lainnya langsung menahannya. "Lepaskan aku!, Aku akan membunuh mereka semua!", Fang Duobing berontak
Xiao Se, Bangsawan Lanyue dan yang lainnya terlihat siaga
“Bocah, tenangkan dirimu”, Di Feisheng masih menahannya
"Tenangkan dirimu Xiaobao", bujuk Li Lianhua berulang kali
Fang Duobing mencoba menenangkan dirinya, tapi amarah masih terlihat di wajahnya
"Apa yang sebenarnya terjadi?". Xiao Se sekarang terlihat habis kesabarannya, "Jelaskan sekarang"
Li Lianhua menghela nafas panjang, dia kemudian menyuruh semua orang mengambil abu itu dan mereka disuruh mengendus wanginya. Hua Jin dan Mu Chunfeng yang baru keluar dari kediaman Kaisar juga Li Lianhua suru untuk mengambil abu itu
Meski bingung, mereka mengendus sisa abu yang menempel di jari mereka
"Apa ada yang tau dengan wangi itu", tanya Li Lianhua
Mereka mencoba mengingat wangi apa yang dimaksud. Namun mereka malah terlihat kebingungan
Li Lianhua melihat Hua Jin, dia juga sama bingungnya
"Tidak ada wangi yang mencurigakan, ini hanya wewangian yang sering digunakan untuk mengharumkan ruangan", Qi Tianchen melihat ketiganya. Lei Wujie mengangguk dia juga hanya menciumnya
“Coba lebih fokus”, ucap Li Lianhua
Mereka mengendusnya lagi
"Tidak ada yang aneh dari sisa abu ini. Jangan main-main sekarang!", Xiao Se mulai kesal
Li Lianhua tidak menghiraukan Xiao Se, dia berbalik melihat Hua Jin, "Apa kau tidak menemukan sesuatu?"
Hua Jin sedikit bingung ketika Li Lianhua bertanya padanya, dia melihat Bangsawan Lanyue, Xiao Se dan teman-temannya, mereka juga melihat bingung pada Hua Jin. "Aku mencium wewangian yang biasa digunakan, tapi... sepertinya ada wangi lain, tapi aku tidak tahu apa itu"
Li Lianhua mengangguk pelan, dia kembali melihat Xiao Se, Bangsawan Lanyue, dan Qi Tianchen. "Yang kalian pegang ini adalah Wuxin-huai "
Semua orang terkejut
Racun ?!
Wuxin merasa agak aneh mendengar namanya mirip dengan nama racun
" Wuxin-huai?", Tuan Qi Tianchen yang pertama kali bersuara. Mereka semua langsung melihatnya
“Ya.tuan Qi tau tentang racun itu?”, tanya Li Lianhua
Qi Tianchen mengangguk kecil, "Aku seperti pernah membaca tentang racun itu, tapi hanya tentang salah satu racun berbahaya, dan akan mematikan ketika terkena racunnya. Tapi racun itu sudah lama punah"
"Itu masih ada. Kalian baru saja memegang dan mengendusnya", ucap Di Feisheng
Kebanyakan dari mereka terlihat panik karena mereka baru saja memegang dan mengeluarkan racun itu
Tapi Li Lianhua mencoba menenangkan mereka, "Yang kalian pegang tidak berbahaya karena termasuk dalam jumlah yang sangat sedikit. Tapi kalau tercium secara terus-menerus maka itu akan berbahaya"
“Darimana kau tau kalau ini wuxin-huai ?”, tanya Bangsawan Lanyue
Li Lianhua tersenyum, "Kami pernah beberapa kali membuang racun ini"
"Aku juga pernah menjadi korban dari racun itu. Kemampuanku hampir hilang kalau saja aku tidak menyebarkan penyebaran racun itu, tapi akibatnya aku hilang ingatan", Di Feisheng menambahkan
“Itulah kenapa kami tau kalau itu wuxin-huai ”, jelas Li Lianhua
Apa yang dikatakan Di Feisheng cukup menjelaskan seberapa kuat efek racun itu, karena mereka cukup tau bagaimana kekuatan Di Feisheng meskipun mereka hanya melihatnya saja
"Siapa yang melakukan ini?", tanya Xiao Se, kerutan karena kesal mengetahui kakaknya menjadi target orang jahat
"Siapa yang melakukan itu bisa kita cari tau nanti, tapi karena alasannya sudah ditemukan, jadi sebaiknya kita obati Kaisar lebih dulu". Li Lianhua melihat Hua Jin, "Tabib hebat, apa kau bisa membantuku?"
“Tunggu”, Bangsawan Lanyue menyela Li Lianhua, “Memangnya siapa kau berani-berani menyentuh Kaisar?”. Bangsawan Lanyue tidak akan membiarkan orang menyentuh Kaisar
Li Lianhua mengangguk mengerti, "Aku hanya seseorang yang sedikit tau tentang ilmu pengobatan"
Melihat Bangsawan Lanyue, Xiao Se dan beberapa orang yang sepertinya menyukai Li Lianhua, Li Lianhua mencari solusinya. "Kalau kalian tidak yakin, aku bisa hanya mengawasinya, biarkan nona Hua Jin yang mengobatinya"
Dengan begitu keputusan sudah diambil. Wuxin juga akan membantu
••••••
Li Lianhua dan Wuxin keluar dari kediaman Kaisar
“Bagaimana?”, Bangsawan Lanyue dan Xiao Se langsung mendekat ke arah mereka
Kemudian Hua Jin dan Mu Chunfeng keluar juga, "Keadaannya membaik"
Semua orang langsung terlihat lega mendengarnya
Hua Jin melihat Li Lianhua, "Bagaimana kau tau cara mengobati racun langka itu?". Hua Jin merasa harus belajar dan berlatih lebih rajin untuk semua jenis pengobatan
"Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku sudah membuang beberapa kali dengan racun itu, jadi sedikit banyak aku tau bagaimana menanganinya. Tapi racun itu belum sepenuhnya hilang". Li Lianhua melihat Bangsawan Lanyue
"Apa maksudmu?", tanya Xiao Se
"Racun itu tidak sepenuhnya hilang, tapi akan mengendur-angsur hilang secara perlahan. Teruskan memberi obat dan membantu alirkan energi dalam tambahan, lakukan sampai benar-benar pulih", Li Lianhua mencoba menjelaskan seringkas mungkin
"Li Lianhua, kita harus pergi". Fang Duobing dan Di Feisheng memusatkan perhatian mereka semua. Li Lianhua mengangguk setuju
Tunggu, Shi Shui menghentikan mereka sebelum pergi
Li Lianhua melihat Shi Shui yang masih terlihat terkejut dan kebingungan. "Biarkan aku bicara dengannya"
Setelah itu Li Lianhua berbicara empat mata dengan Shi Shui
Notes:
• Xiangdao (香道) adalah tradisi wewangian di Tiongkok yang menggunakan bahan-bahan kering
Chapter Text
"Siapa yang menemukan racun itu ?"
Kaisar sudah sadar. Tapi saat ini keadaannya masih lemah, dia hanya berbaring di ranjangnya dan masih meminum obat yang dibuat Hua Jin
"Fang Duobing", Putri Zhao Ling menjawab sambil tersenyum lebar
"Dan teman-temannya?", tanya Kaisar lagi
"Li Lianhua dan Ah Fei", jawab Putri Zhao Ling lagi
Kaisar mengangguk-angguk
Xiao Se melirik datar ke Putri Zhao Ling, kemudian melihat ke arah lain sambil merotasi matanya
"Ngomong-ngomong Qing er, kenapa kau ada disini?, Apa kau kabur lagi dari ayahmu?". Kaisar melihat Putri Zhao Ling dengan wajah yang dibuat serius
Putri Zhao Ling terkejut mendapat pertanyaan yang tiba-tiba itu, dia langsung menunduk menghindari menatap Kaisar
Xiao Se langsung melihat Putri Zhao Ling, "Jadi kau masih sering kabur?"
"Bukan begituuu", Putri Zhao Ling menggeleng cepat, "Aku hanya ingin pergi keluar, ta-tapi–tapi ayahku tidak mengizinkanku...", suaranya terdengar semakin mengecil
"Jadi kau kabur", ucap Xiao Se final
Putri Zhao Ling diam, kemudian melihat mereka sambil memasang senyum manis
Xiao Se masih melihatnya datar, tapi kemudian dia mengingat sesuatu. "Kenapa kau membantunya waktu itu ?"
"Hah?? Membantu apa? Siapa?", Putri Zhao Ling bingung dengan pertanyaan tiba-tiba Xiao Se
"Kau membantu mereka, orang-orang itu", Xiao Se malas menjelaskan
"Maksudnya Fang Duobing?, Kenapa aku membantu Fang Duobing dan teman-temannya?"
Xiao Se mengangguk
"Karena mereka tidak mungkin melakukan hal buruk, mereka orang baik, mereka pernah menolongku dan teman-teman ku", dia melihat Xiao Se dan Kaisar untuk meyakinkan mereka tentang apa yang dikatakannya itu benar
"Jadi dengan alasan itu kau bisa bebas mengacungkan pedang pada teman-teman ku?", Xiao sekarang kesal ketika mengingat itu, "Kau tau itu sama saja mengacungkan pedang padaku 'kan?"
Putri Zhao Ling menunduk takut, tangannya memainkan lengan bajunya. "Tapi bukan itu maksudku...itu...", suaranya mengecil karena bingung harus mengatakan apa dan takut akan mendapat hukuman
Tanpa menjelaskan lebih lanjut Putri Zhao Ling berdiri dan langsung pamit pergi, dia sedikit berlari, dia takut dimarahi dan diinterogasi lebih jauh
"Mungkin memang bukan itu maksudnya", Kaisar mencoba memperbaiki keadaan, mencoba meredakan kekesalan Xiao Se. Xiao Se langsung melihat Kaisar. "Maksudku coba lihat aku. Mereka membantu menemukan penyebab sakit ku, dan sekarang kau lihat, aku sudah sadar sekarang, keadaanku membaik"
"Tapi tetap saja—"
"Justru seharusnya aku sekarang berterima kasih pada mereka karena sudah ikut membantu"
Xiao Se ingin mendebat itu tapi dia hanya diam, tapi masih kesal. Tiba-tiba dia berdiri. "Aku pergi"
Kaisar sedikit mendongak melihat Xiao Se, "Kau mau kemana?"
Xiao Se melihat saudaranya, tatapannya sekarang terlihat serius, "Aku ingin menyelidiki masalah ini. Aku akan memberikan hukuman yang setimpal untuk mereka", ada kemarahan yang besar di matanya
Xiao Se langsung pergi setelah memberi hormat pada Kaisar
Tapi sebelum dia melangkah, Bangsawan Lanyue datang dan diikuti oleh beberapa orang yang dia kenal
"Kaisar", Bangsawan Lanyue dan orang-orang yang datang bersamanya memberi hormat pada Kaisar
"Paman", sapa Kaisar balik
"Aku membawa mereka"
Kaisar tersenyum, "Terima kasih paman, dan terima kasih kalian sudah mau datang kesini", Kaisar melihat mereka satu persatu
"Kami yang merasa terhormat karena Kaisar mengundang kami datang kesini", Fang Duobing mencoba bersikap sesopan mungkin
Xiao Se masih diam mengamati mereka, dia cukup terkejut ketika melihat mereka datang bersama Bangsawan Lanyue
"Aku sengaja mengundang kalian datang kesini karena ingin mengucapkan terimakasih secara langsung. Kalau tidak dengan bantuan kalian aku tidak tau sampai kapan aku akan terus berbaring di ranjang ini"
"Itu sudah menjadi tugas kami", jawab Fang Duobing sopan
Li Lianhua dan Di Feisheng melirik Fang Duobing. "Itu tugasmu, bukan tugasku", Di Feisheng hanya memikirkan itu. Dia masih berdiri diam tanpa ada minat pada percakapan basa-basi ini
Kaisar tertawa lemah, tenaganya masih belum pulih. "Aku ingin membalas budi atas bantuan kalian, tapi aku tidak tau apa yang kalian dibutuhkan, jadi mungkin aku akan memberikan tawaran agar kalian bisa meminta sendiri apa yang kalian mau"
Xiao Se melihat kakaknya, alisnya berkerut karena dia tidak setuju dengan ide kakaknya
Bangsawan Lanyue juga merasa itu sedikit berlebihan
Fang Duobing, Li Lianhua dan Di Feisheng saling lirik
"Sebenernya...", Li Lianhua membuka suara. Xiao Se, Kaisar dan Bangsawan Lanyue langsung melihatnya, Li Lianhua melihat Kaisar yang menunggu perkataannya, "Sebenarnya ada satu hal yang ingin kami katakan"
"Apa itu?", tanya Kaisar
"Kami mau meminta Kaisar mengizinkan kami untuk menyelidiki kasus ini"
"Tidak". Li Lianhua langsung melihat Xiao Se. "Kalian tidak boleh menyelidiki kasus ini", Xiao Se menolak permintaan Li Lianhua dengan tegas
"Kenapa?", Li Lianhua melihat Xiao Se dengan alis berkerut bingung
"Ini masalah istana, kalian tidak bisa ikut campur dengan kasus ini", jawab Xiao Se. Mereka hanya orang luar, dan Xiao Se masih menganggap mereka terlalu mencurigakan
Li Lianhua mengamati Xiao Se dari ujung rambut sampai ujung kaki, dia sedikit kesal tapi mencoba untuk tidak menunjukkannya di depan semua orang. "Aku tau ini istana, tapi kami juga ingin menyelidiki kasus ini"
"Tetap tidak bisa", ucap Xiao Se
Keduanya malah saling adu tatap
Sedangkan orang-orang yang ada disana hanya diam melihat keduanya
Tawa kecil kaisar memecah keheningan dan menghentikan adu tatap itu. "Kalian terlihat sangat mirip", Kaisar menunjuk antara Li Lianhua dan Xiao Se
"Apa maksudnya itu?", Xiao Se sedikit bingung dengan perkataan kakaknya
Li Lianhua juga melihat bingung ke Kaisar
"Sifat kalian sangat mirip", Kaisar masih tersenyum
"Apa-apaan itu", nada suara Xiao Se menggambarkan kalau dia tidak terima dengan apa yang di katakan kakaknya, dia langsung melipat tangannya
Li Lianhua melihat aneh ke Kaisar, dia juga tidak terima kalau dia disamakan dengan orang itu, dan tanpa sadar dia melipat kedua tangannya
"Tapi itu benar, dan kalau diperhatikan wajah kalian juga terlihat mirip", kaisar menunjuk mereka bergantian
Xiao Se dan Li Lianhua secara otomatis melihat satu sama lain
Fang Duobing dan Bangsawan Lanyue juga melihat keduanya. Di Feisheng yang awalnya tidak peduli, menjadi sedikit tertarik dengan pembicaraan ini, dia juga melihat keduanya
"Tidak/Tidak". Keduanya menolak secara bersamaan, dan mengalihkan pandangan secara bersamaan
Fang Duobing masih melihat mereka, kalau dipikir-pikir mereka memang terlihat mirip
Kaisar masih tersenyum. "Baiklah baiklah. Kita lupakan tentang kemiripan itu". Kaisar melihat Li Lianhua, "Kalau aku boleh bertanya, kenapa kalian ingin menangani kasus ini?". Kaisar melihat ketiganya
Li Lianhua melihat Fang Duobing, menyuruhnya untuk menjelaskan pada kaisar
"Sebelumnya kami pernah beberapa kali berurusan dengan kasus wuxin-huai. Jadi kami ingin memeriksa apakah dalang di balik kasus ini adalah orang yang sama atau ada orang lain yang juga menggunakan wuxin-huai". Fang Duobing mencoba menjelaskannya tanpa mengatakan hal yang tidak perlu diketahui Kaisar
"Seberapa banyak kalian tau tentang racun itu?", Bangsawan Lanyue yang bertanya
"Dengan pengalaman kami, kami cukup tau banyak", Di Feisheng yang sekarang menjawab
Bangsawan Lanyue melihat Kaisar, dia kemudian mengangguk
"Baiklah, kalian aku izinkan menyelidiki kasus ini", ucap Kaisar
"Yes!", Fang Duobing langsung tersenyum gembira. Li Lianhua dan Di Feisheng terlihat cukup senang
"Tunggu!". Xiao Se berjalan mendekati kakaknya, "Aku bilang aku yang akan menyelidiki kasus ini", dia tidak setuju dengan keputusan kakaknya
Li Lianhua, Fang Duobing dan Di Feisheng menunggu bagaimana tanggapan Kaisar
"Kalau begitu kalian bisa bekerja sama", ucap Kaisar
"Apa?!/Apa?!"
___________________________________________
Kedua kelompok itu saling adu tatap, terlebih antara Lei Wujie dan Fang Duobing yang tidak mau kalah
"Kami punya ketua sekte Baixiao, jadi kami bisa melakukannya tanpa kalian", ucap Lei Wujie tanpa mengalihkan pandangannya dari ketiga orang di depannya
"Tapi kami sudah berurusan langsung dengan wuxin-huai, kami punya pengalaman". Fang Duobing tersenyum senang melihat ucapannya seperti menyadarkan Lei Wujie
Li Lianhua hanya bersikap acuh pada tingkah mereka, dia bersikap tenang
Xiao Se terlihat tenang, tapi dia masih melihat sinis pada ketiganya
"Jadi apa kita akan bekerjasama?", tanya Tang Lian melihat Xiao Se dan Li Lianhua
Keduanya diam
"Ya. Kalian akan bekerjasama". Wuxin yang menjawab, dia baru datang bergabung dengan mereka. "Apa?", Wuxin tiba-tiba mendapat tatapan sinis Xiao Se. "Akan lebih baik kalau kalian bekerjasama. Di satu sisi punya pengalaman, di sisi lain punya kemudahan—akses. Dengan begitu kalian akan mudah menemukan jawabannya". Wuxin mencoba mengamati mereka
Xiao Se menghela nafas, ketegangan di wajahnya sedikit menghilang. "Kaisar sudah mengatakan kita harus bekerjasama, jadi kita harus melakukannya", dia melihat teman-temannya
Li Lianhua hanya mengangguk
"Bagus kalau begitu", Wuxin bertepuk tangan, "Kalau begitu semoga misi kalian berhasil", dia melambaikan tangan pada mereka
Teman-temannya bingung
"Kau tidak ikut?", tanya Sikong Qianluo
"Apa kau akan pergi lagi??", Lei Wujie berjalan mendekati Wuxin
Wuxin mengangkat bahunya, "Hanya urusan kecil yang harus diselesaikan. Kalian tau aku sangat sibuk 'kan?", Dia tersenyum pada semua orang. "Aku tidak akan lama, jadi jangan merindukanku", dia melihat Fang Duobing
Fang Duobing mengerutkan keningnya, dia bingung kenapa Wuxin melihatnya seperti itu. Di Feisheng menahan tawanya karena menyadari sesuatu
___________________________________________
"Darimana kita akan mulai?", tanya Sikong Qianluo
Pada akhirnya mereka meyakinkan diri mereka sendiri untuk bisa bekerja sama
Saat ini mereka berkumpul di kediaman Xiao Se yang ada di istana
"Bagaimana kalau cerita tentang asal muasal racun ini?", Ye Rouyi melihat ketiganya, "Kami belum tau banyak tentang racun ini"
Beberapa orang mengangguk membenarkan apa yang Ye Rouyi katakan
Di Feisheng tersenyum miring, "Disini ada sekte Baixiao, murid tuan Qi Tianchen, dan murid Ji Ruo Feng. Diantara kalian tidak ada yang tau sama sekali tentang racun ini?"
Ji Xue, Ye Rouyi dan Xiao Se merasa Di Feisheng seperti mengejek mereka, dan Xiao Se kesal mendengar tawa Di Feisheng
"Ah Fei", Li Lianhua menyenggol Di Feisheng dan berbisik menegurnya, tapi Di Feisheng masih tertawa
Ji Xue menatap datar Di Feisheng, "Tidak banyak informasi yang tertulis atau yang aku dapat. Tapi yang aku tau wuxin-huai berasal dari Nanyin, hanya orang-orang Nanyin yang tau tentang racun itu"
Perhatian semua orang sekarang tertuju pada Ji Xue
"Tapi Nanyin sudah lama hilang dan musnah. Itu berarti..." Ye Rouyi melihat ketiganya
"Itu berarti yang melakukan ini adalah keturunan Nanyin", jelas Xiao Se. "Tapi apa tujuan mereka?", Xiao melihat ketiganya
Lei Wujie, Tang Lian, Sikong Qianluo juga melihat ketiganya
Fang Duobing melirik ke Li Lianhua dan Di Feisheng. Li Lianhua masih dengan tenang melihat balik mereka
"Sekarang bagian kalian untuk menjelaskan", ucap Tang Lian
"Kalian benar, mereka adalah para keturunan Nanyin, mereka yang melakukan itu", Li Lianhua menjelaskan sambil memainkan gelas tehnya
"Kenapa mereka melakukan itu?", Lei Wujie sedikit memajukan badannya, "Apa mereka ingin balas dendam?"
"Bisa dibilang begitu", jawab Di Feisheng
"Tapi kenapa baru sekarang?, Suku Nanyin sudah musnah ratusan tahun yang lalu", Ji Xue menjadi tertarik dengan pembicaraan ini
Fang Duobing dan Di Feisheng melirik Li Lianhua yang masih asik memainkan cangkir tehnya. Dan hal itu tidak luput dari perhatian Xiao Se
"Untuk apalagi kalau bukan membangun kembali Nanyin", Li Lianhua tersenyum remeh, seakan mengejek apa yang baru saja dia katakan
"Apa?!", Lei Wujie terkejut. "Tunggu dulu", Lei Wujie mencoba berpikir, "Jadi mereka berusaha mencelakai Kaisar agar bisa membangun Nanyin lagi?. Tapi bukannya itu namanya mencari mati?. Mereka melawan Kaisar, Kaisar negeri ini, ada banyak pasukan dan sekutu yang akan melawan mereka. Bukankah itu tindakan ceroboh?". Untuk kali ini Lei Wujie bisa berpikir cepat
Di Feisheng tersenyum remeh, "Apa kau pikir mereka seceroboh itu?. Sebelumnya mereka pernah menaklukkan kerajaan Putri Zhao Ling. Mereka mengendalikan beberapa pemimpin sekte, dan mereka dalang di balik salah satu pertempuran hebat yang menggemparkan dunia. Itu mereka lakukan hanya dengan menggunakan tipu muslihat dan tanpa menggunakan pasukan mereka". Di Feisheng melihat melihat Lei Wujie yang tercengang
"Mereka musuh yang patut diperhitungkan", Fang Duobing ikut menjelaskan. "Apalagi sudah ratusan tahun keturunan mereka tersebar dimana-mana, kita hanya tidak tau sudah berapa banyak pengikut mereka, dan seberapa besar kekuatan mereka"
Semua orang diam
Li Lianhua masih melihat gelas teh yang dia pegang
"Apa kita harus memberitahukan ini pada Kaisar dan Bangsawan Lanyue?", Sikong Qianluo bertanya pada Xiao Se
Xiao Se masih diam berpikir
"Jangan", Li Lianhua yang menjawab, Xiao Se melihat bingung ke Li Lianhua. "Kondisi Kaisar belum stabil, itu akan mempengaruhi kesehatannya lagi"
"Tapi bagaimana dengan Bangsawan Lanyue?. Dia mungkin bisa membantu kita", usul Tang Lian
"Dia memang bisa membantu kita, tapi itu akan menyebabkan sedikit keributan di istana. Jadi untuk saat ini biarkan informasi ini hanya kita yang tau. Lagipula kita juga harus memastikan lebih dulu siapa orang yang mencoba mencelakai Kaisar". Li Lianhua melihat Xiao Se untuk mengetahui pendapatnya
Xiao Se mengangguk. "Aku setuju", dia melihat teman-temannya, "Tujuan kita sekarang adalah mencari tau siapa orang yang mencelakai Kaisar. Tapi aku akan meminta Bangsawan Lanyue untuk memperketat penjagaan, jadi kalian tidak perlu khawatir"
Teman-temannya mengangguk, mereka setuju dengan ucapan Xiao Se
Xiao Se melihat Li Lianhua lagi. "Jadi, darimana kita mulai?"
___________________________________________
Saat ini beberapa dari mereka berkumpul lagi di salah satu kedai di kota Tianqi
Mereka berkumpul untuk melaporkan penyelidikan masing-masing
"Ada beberapa pelayan yang mengganti isi Xiangdao, mereka bergantian melakukannya, tapi mereka semua tidak tau kalau itu beracun. Aku juga sudah memeriksa latar belakang mereka, tidak ada yang mencurigakan dari mereka semua", jelas Tang Lian
"Berdasarkan dari kondisi Kaisar, racun itu sudah cukup lama ada di kediamannya...mungkin itu bisa sekitar dua bulan". Mereka terkejut mendengar dugaan Li Lianhua. "Racun itu memang tidak langsung berakibat besar karena racun yang sekarang seperti diperkecil takarannya, karena itu awalnya kami juga tidak tau kalau tidak benar-benar fokus ketika menciumnya"
Semua orang mengerti maksud dari penjelasan Li Lianhua
"Sekarang kita hanya perlu menunggu laporan dari Ji Xue dan Sikong Qianluo, saat ini mereka sedang memeriksa semua pemasok yang mengirim ke istana", ucap Xiao Se
"Bagaimana dengan Fang Duobing dan Di Feisheng?, Apa yang mereka lakukan?, Kemana mereka?, Tidak biasanya mereka meninggalkan mu sendirian". Seperti yang Lei Wujie katakan, Li Lianhua datang sendirian tanpa Fang Duobing dan Di Feisheng
Li Lianhua sedikit tertawa mendengar apa yang Lei Wujie katakan, Fang Duobing dan Di Feisheng memang tidak akan meninggalkan Li Lianhua sendirian, tapi pada akhirnya Li Lianhua berhasil membujuk mereka dan menegaskan kalau dia tidak akan pergi kemana-mana. "Kenapa mereka tidak bisa meninggalkanku sendirian?, Itu hanya perasaanmu saja", Lei Wujie malah kebingungan mendengarnya. "Lagipula saat ini mereka sedang menemui salah satu teman lama yang mungkin punya informasi tentang masalah ini"
"Siapa?"
Li Lianhua melihat Xiao Se. "Aiyyah, berhenti mencurigai kami, kami disini juga sedang menyelidiki kasus Kaisar", dia berbisik ketika menyebut Kaisar, tapi wajah Xiao Se masih terlihat datar dengan tatapan yang tajam. "Tck, apa setiap orang yang kau temui selalu kau curigai?", Li Lianhua balas menatap seakan dia kesal
"Ya, dia memang—ugh!". Perut Lei Wujie dipukul Xiao Se sebelum dia menyelesaikan ucapannya
••••••
"Aku akan menghubungi kalian kalau sudah mendapat informasi lain". Li Lianhua mengangguk kecil kemudian berbalik dan berjalan pergi sambil melipat tangannya. Dia berjalan santai
Xiao Se, Lei Wujie dan Tang Lian juga sudah berjalan ke arah yang berlawanan
Tapi ketika langkah ketiga, Xiao Se berhenti. Lei Wujie dan Tang Lian juga berhenti
"Ada apa?", tanya Tang Lian
Xiao Se masih diam ditempatnya. Tapi tiba-tiba dia berbalik, kepalanya menengok ke kanan dan ke kiri, beberapa kali dia melakukan itu, dia mengecek sekitarnya
"Xiao Se, ada apa?. Apa yang kau cari?", Lei Wujie juga melihat sekitarnya
Xiao Se mengabaikan mereka berdua, dia langsung pergi ke arah yang tadi dilalui Li Lianhua
"Eh?, Xiao Se?!". Lei Wujie dan Tang Lian langsung mengejar Xiao Se
Ada tiga pedang mengarah ke Li Lianhua yang masih berjalan santai
Tiba-tiba ada satu pedang yang menangkis satu pedang itu
Kemudian ada pedang lain yang menangkis pedang satunya
Begitupun satu pedang lain yang mengarah ke Li Lianhua, berhasil disingkirkan
Setelah itu muncul tiga orang bertopeng pemilik pedang yang menargetkan Li Lianhua
Muncul satu orang berjubah coklat dengan kepala dan sebagian wajahnya tertutup pelindung kepala jubah itu
Dan ada Xiao Se, Lei Wujie dan Tang Lian
Semuanya terjadi begitu cepat. Bahkan ketika Li Lianhua berbalik, sudah ada banyak orang yang berdiri di belakangnya
"Ada apa ini?", Li Lianhua kebingungan melihat mereka
Ketiga orang bertopeng itu langsung menyerang mereka
Orang berjubah, Xiao Se, Lei Wujie dan Tang Lian juga maju menyerang balik mereka
Suara dentingan pedang yang saling beradu menandakan kalau ini bukan permainan, mereka benar-benar ingin membunuh
Li Lianhua melangkah mundur untuk menghindari pertarungan. Dia mengamati pertarungan itu, mengamati siapa ketiga orang bertopeng dan siapa orang berjubah itu
Orang-orang bertopeng itu tidak mempunyai ilmu yang tinggi, tapi penggunaan pedangnya cukup terampil, mereka juga cukup cepat. Tapi meskipun begitu, mereka tidak sekuat dan sehebat Xiao Se, Lei Wujie, Tang Lian dan orang berjubah itu
Dan benar saja, ketiga orang itu kalah. Tapi sialnya mereka langsung kabur sebelum Lei Wujie sempat membuka topeng salah satu dari mereka
Mereka semua hanya melihat orang-orang itu pergi tanpa berniat mengejar
Orang berjubah coklat itu berbalik, dia berjalan pelan ke arah Li Lianhua
Li Lianhua menatap tajam orang itu, dia sedikit waspada
Orang itu semakin dekat dengannya
Li Lianhua mempersiapkan diri untuk serangan yang akan dia terima, dia mulai berjaga-jaga
Orang itu mengangkat tangannya. Li Lianhua masih melihat tajam dan waspada
Ketika tangan orang itu akan menyentuh Li Lianhua, tiba-tiba ada orang lain yang menangkis dan memukul mundur orang berjubah itu. Xiao Se yang memukulnya
"Siapa kau?", tanya Xiao Se yang juga melihat tajam ke orang berjubah itu
Lei Wujie dan Tang Lian juga berdiri di samping Xiao Se. Mereka waspada
Orang itu masih diam, kepalanya masih tertutup jubah
Li Lianhua mengamati orang itu. Mereka semua mengamatinya
Tiba-tiba orang berjubah itu mengangkat kepalanya, dia kemudian membuka penutup kepalanya...pada akhirnya mereka di buat terkejut dengan orang yang ada di balik penutup kepala itu
"Tuan Xiao Zijin?!", keterkejutan Lei Wujie cukup menggambarkan keterkejutan semua orang
Tapi hal ini lebih mengejutkan Li Lianhua
Xiao Zijin diam, menatap teman lama
"Apa yang tuan Xiao Zijin lakukan disini?", tanya Tang Lian
Xiao Zijin akhirnya melihat ketiganya, dia tersenyum dan mencoba mengatur ekspresi wajahnya. "Aku hanya memeriksa keadaan". Dia kemudian melihat Li Lianhua, "dan ternyata melihat teman lama disini", dia tersenyum tapi matanya terlihat sedih
Li Lianhua yang masih diam juga melihat Xiao Zijin
Xiao Zijin berjalan ke arah Li Lianhua, dan akhirnya mereka saling berhadapan. Xiao Zijin mencoba tersenyum dengan masih menatap Li Lianhua. Dia meraih bahu Li Lianhua, meremasnya, mengelus dengan ibu jarinya, memijatnya, dan menepuk-nepuk bahunya. Xiao Zijin kemudian meraih tangan kanan Li Lianhua, dia menggenggam dan menepuk-nepuk tangan Li Lianhua. "Teman lama...", Xiao Zijin tersenyum sambil mengembuskan nafas lega, air matanya sedikit berlinang. "Teman...", dia langsung memeluk Li Lianhua. Memeluknya kencang
Xiao Se, Lei Wujie dan Tang Lian cukup terkejut, tapi mereka cenderung lebih bingung dan penasaran
••••••
"Li Lianhua ini...", Tang Lian duduk tegak sambil melihat bangunan penginapan di depannya. "Dia bukan seorang tabib biasa"
"Apa maksud shixiong?"
Tang Lian melihat Lei Wujie. "Sebelumnya Ketua sekte Jinyuan, tuan muda Tianji, kepala kuil Pudu, Putri Zhao Ling, nona Shi Shui, dan sekarang ketua sekte Sigu. Tuan Xiao Zijin bahkan mengatakan mereka teman lama. Apa kau masih menganggap Li Lianhua hanya tabib biasa?"
Xiao Se mengetuk-ngetuk kan jarinya di atas meja, matanya tertuju pada bangunan penginapan di depannya
••••••
Keduanya masih diam dan saling tatap
"Bagaimana kau tau kalau aku ..."
"Kalau kau kembali lagi?"
Li Lianhua diam. "Apa nona—"
"Dia tidak melaporkan itu padaku, atau pada siapapun", Xiao Zijin tau maksud Li Lianhua. "Shi Shui tidak mengatakan apapun pada siapapun. Dia menjaga rahasia tentang pertemuan kalian"
"Tapi bagaimana...", Li Lianhua masih bingung melihat Xiao Zijin
Xiao Zijin tertawa kecil, "Dia menjaga rahasia itu, tapi tindakannya terlalu mencurigakan untuk seseorang yang syok dan kebingungan"
Li Lianhua diam berpikir
"Kau tau aku cukup cepat melihat tingkah aneh seseorang, aku bertanya tapi dia hanya mengatakan tidak ada apa-apa. Tapi pada akhirnya aku berhasil membujuk dia mengatakan itu". Xiao Zijin dan Li Lianhua saling pandang, Xiao Zijin sedikit memajukan badannya. "Kenapa kau tidak menemui kami?, Menemui ku?, menemui Ah Mian?", Suaranya sedikit berbisik
"Ah Jin—"
"Aku tau aku tidak pantas menjadi seseorang yang kau temui ketika kau kembali, tapi bagaimana dengan Ah Mian?, dia juga temanmu. Kau bahkan tidak berniat menemui siapapun yang kau kenal"
"Ah Jin, bukan seperti itu"
"Lalu apa?!", suara Xiao Zijin sedikit meninggi. "Kau tau apa yang aku rasakan?, Aku merasa sangat bersalah. Bahkan rasa bersalah ku datang terlambat dan itu membuatku semakin merasa bersalah", Xiao Zijin menunjuk-nunjuk dirinya, suaranya terdengar sedih. "Aku bersalah...Aku ... Maafkan aku...maafkan aku...". Xiao Zijin menggenggam erat tangan Li Lianhua, matanya merah karena menahan tangisan yang pada akhirnya tetap mengalir
Li Lianhua melihat Xiao Zijin, raut wajahnya menggambarkan kalau dia bingung , sedih tapi sedikit tidak suka dengan apa yang terjadi sekarang. "Kenapa kau merasa bersalah?, Untuk apa kau merasa bersalah?. Waktu itu aku sudah bilang padamu untuk melupakan semuanya. Jadi berhenti membahas masalah yang sudah berlalu". Li Lianhua menepuk bahu Xiao Zijin
Xiao Zijin melihat Li Lianhua, "Tapi—"
"Aku sudah melupakan dan melepaskan itu semua. Jadi tolong jangan membahas tentang itu lagi. Jangan membebaniku dengan itu lagi". Suara Li Lianhua terdengar tegas
Xiao Zijin menatap Li Lianhua cukup lama ... Dan pada akhirnya mengangguk mengerti, dia tau temannya ini sudah berubah dari remaja yang dulu dia kenal. Ini adalah Li Lianhua
"Baiklah", dia menepuk bahu Li Lianhua
Mereka diam untuk menghilangkan emosi yang tersisa
"Bagaimana kabarmu?", Li Lianhua melihat Xiao Zijin, mencoba mencari obrolan lain
"Bagaimana kelihatannya?", tanya balik Xiao Zijin
Li Lianhua tertawa kecil, dia mengamati Xiao Zijin, "Aku melihat Ketua Xiao kita sepertinya sudah berubah. Melihat dari jumlah air mata yang dia keluarkan beberapa menit yang lalu"
Xiao Zijin langsung tertawa. Dia menggaruk dahinya, kemudian menarik nafas panjang. "Kau pasti tau peribahasa penyesalan yang datang di akhir...itu yang terjadi denganku. Dan itu karena sifat ku. Jadi aku hanya mencoba memperbaiki apa yang bisa aku perbaiki...dan aku bersyukur ada banyak hal yang bisa aku perbaiki". Dia tersenyum pada Li Lianhua
"Termasuk Ah Mian?", Li Lianhua tersenyum dengan sedikit nakal pada Xiao Zijin
Xiao Zijin tersenyum malu, telinganya merah. Dia menggaruk lehernya dan sedikit mengalihkan pandangannya. Tapi pada akhirnya dia hanya tersenyum kecil, "Aku juga bersyukur bisa memperbaiki itu. Aku bersyukur Ah Mian bisa memberiku kesempatan lagi", wajahnya terlihat sedih ketika mengingat masa-masa itu
Li Lianhua menepuk-nepuk bahu Xiao Zijin, "Aku senang mendengarnya"
Beberapa menit diisi keheningan
"Oh ya", Xiao Zijin membuka suara. "Aku sudah menjalankan pesanmu padaku waktu itu"
Li Lianhua kebingungan, pesan? pesan apa?
"Pesan agar semua orang berhenti membicarakan kembalinya Li Xiangyi, menghentikan penyebaran berita tentang Li Lianhua adalah Li Xiangyi, dan Li Xiangyi yang pergi —menghilang— lagi. Kau bilang agar informasi itu tidak menyebar, dan aku berhasil melakukan itu. Tidak ada orang luar yang tau, penduduk desa dan para pendekar yang ada di pertemuan itu sudah berjanji untuk tutup mulut. Mereka tidak akan mengatakan apapun tentang Li Xiangyi"
Li Lianhua diam untuk beberapa saat, dia baru ingat kalau dia pernah berpesan seperti itu, dan syukurlah. "Terimakasih", Li Lianhua tersenyum
••••••
Li Lianhua berjalan ke arah pendopo kecil di taman penginapan. "Ternyata Pangeran masih disini?. Apa Pangeran menunggu informasi dariku?", Li Lianhua duduk di kursi kosong di samping Xiao Se
Xiao Se langsung mendelik melihat Li Lianhua
"Apa?", Li Lianhua memasang wajah tak bersalah karena Xiao Se melihatnya seperti itu
"Jangan memanggilku dengan sebutan itu"
"Apa?. Pangeran?. Apa yang salah?", Li Lianhua memasang wajah kebingungan. Tapi kemudian dia tertawa kecil, "Maaf maaf, aku hanya mencoba memanggilmu dengan sopan"
Xiao Se tidak peduli. Dia mengalihkan wajahnya dari Li Lianhua. Dia meminum tehnya, mencoba tidak menghiraukan Li Lianhua
Li Lianhua tersenyum melihat Xiao Se yang terlihat terganggu dengan kehadirannya. Dia kemudian menuangkan teh untuk dirinya sendiri. "Ngomong-ngomong kenapa tuan Xiao masih disini?". Li Lianhua meminum tehnya dengan tenang
Xiao Se melihat ke bulan yang bersinar terang, "Kenapa?. Apa aku tidak boleh disini?"
"Bukan begitu, tapi seharusnya tuan punya rumah di kota ini 'kan?"
"Aku punya. Tapi tetap tidak ada yang salah kalau aku ada disini. Ini penginapanku, jadi aku bebas berkeliaran disini". Xiao Se meminum tehnya lagi
"Oh", Li Lianhua mengangguk, dia kemudian melihat Xiao Se, "yahhh, tidak ada yang salah kalau kita memiliki banyak tempat usaha", dia meminum tehnya lagi
Xiao Se mengisi ulang gelasnya. "Dimana tuan Xiao Zijin?"
"Dia ada dikamar"
Xiao Se langsung melihat Li Lianhua. "Di kamarmu?", kecurigaan terdengar jelas dari suara Xiao Se
Melihat Xiao Se yang terus melihatnya dengan curiga dan bingung, Li Lianhua mulai tertawa. "Apa yang kau pikirkan?. Jelas dia tidur di kamarnya sendiri, untuk apa dia tidur dikamar ku?", Li Lianhua masih tertawa
Xiao Se kesal mendengar tawa Li Lianhua. Dia langsung mengalihkan wajahnya lagi dari Li Lianhua
Tawa Li Lianhua mulai mereda. Dia mengambil teko teh dan menuangkan teh di gelas Xiao Se. "Aku tau dengan kedatangan tuan Xiao Zijin aku akan semakin dicurigai, tapi disini aku hanya ingin menjelaskan kalau aku sudah sering pergi ke berbagai tempat apalagi dengan pekerjaanku yang mengharuskan aku bertemu dengan semua orang, dan tuan Xiao Zijin adalah salah satunya. Jadi tidak ada yang salah 'kan kalau aku berteman dengannya?"
Xiao Se masih diam, dia hanya meminum tehnya
Li Lianhua melihat Xiao Se... kemudian mengambil tangan Xiao Se yang sedang memegang gelas tehnya
Xiao Se yang terkejut langsung menarik tangannya, gelas tehnya terjatuh di atas meja. "Apa yang kau lakukan?", suaranya sedikit meninggi
"Aku tidak melakukan hal buruk, aku hanya ingin melihat lukamu", Li Lianhua menunjuk tangan Xiao Se
Xiao Se juga melihat tangannya. Ada luka lebam kebiruan di pergelangan tangannya. Dia bingung sejak kapan tangannya seperti ini
Li Lianhua menarik tangan Xiao Se lagi
"Aaak!!", Xiao Se langsung meringis karena Li Lianhua memegang tepat di lukanya
"Apa-apaan itu?, Aku hanya memegangnya dengan pelan"
"Tapi yang kau pegang itu lukanya"
"Kau bahkan tidak tau kalau tanganmu terluka"
Xiao Se menarik nafas panjang karena mencoba menahan amarahnya. "Aaakkk! Apa yang kau lakukan?!". Dia mencoba menarik tangannya tapi pegangan Li Lianhua mengencang
"Apalagi?, Sudah jelas mengobati lukamu". Li Lianhua memijat lagi pergelangan tangan Xiao Se
Xiao Se meringis karena pijatan itu
Li Lianhua masih memijatnya
Setelah beberapa lama, Xiao Se sudah tidak merasakan sakit di pergelangan tangannya. Li Lianhua juga menyadari kalau Xiao Se sudah berhenti menarik tangannya
"Bagaimana?, Merasa lebih baik?", Li Lianhua melirik Xiao Se sambil terus memijat tangannya
Xiao Se hanya diam
Li Lianhua tersenyum melihat tingkah Xiao Se. Dia kemudian mengeluarkan botol kecil dari balik lengan bajunya
"Apa itu?", Xiao Se melihat Li Lianhua mulai mengoleskan minyak dari botol itu ke tangannya
"Obat, apalagi?. Ini akan menghangatkan jadi bisa membantu peredaran darahmu". Li Lianhua memasukkan kembali botol itu ke balik lengan bajunya. "Lagipula kenapa pendekar pedang selalu melukai tangannya sendiri?", Li Lianhua berbisik pada dirinya sendiri
"Apa?". Xiao Se mendengar Li Lianhua menggumamkan sesuatu
"Oh tidak tidak ada", Li Lianhua melambaikan tangannya, dia tersenyum. "Kalau begitu aku permisi, aku akan kembali ke kamarku. Semoga malammu menyenangkan tuan Xiao", Li Lianhua pergi
Dia berjalan santai sambil melihat sekitarnya
Chapter Text
"Jadi mereka bertemu disini?", Lei Wujie mengintip dari balik bambu-bambu yang menjulang tinggi dan tumbuh berdekatan
Ji Xue mengangguk. "Ya. Setiap tiga hari sekali mereka bertemu di dalam gua itu. Hari ini seharusnya mereka bertemu". Sikong Qianluo mengangguk untuk membenarkan ucapan Ji Xue. Mereka sudah menyelidikinya
Xiao Se dan teman-temannya, Li Lianhua dan yang lain juga bersembunyi di balik bambu-bambu yang menjulang tinggi itu
"Tapi Kenapa kita bersembunyi disini?. Kita bisa menangkapnya dari dalam". Lei Wujie tidak sabar ingin menangkap orang itu
"Ada beberapa hal yang harus diperhitungkan, jangan bertindak gegabah. Saat ini kita hanya perlu melihat apakah orang itu datang atau tidak". Tang Lian mencoba menjelaskan
"Kita juga tidak tau siapa sebenarnya orang itu". Xiao Se melihat Li Lianhua, Fang Duobing dan Di Feisheng, "Hanya mereka yang tau tentang racun itu, dan mungkin siapa yang melakukan"
Disisi lain, Li Lianhua, Fang Duobing dan Di Feisheng bersembunyi sedikit jauh dari Xiao Se dan yang lainnya
Li Lianhua melihat Fang Duobing yang mencengkeram erat pedangnya, pandangannya tidak pernah teralihkan dari gua itu. "Xiaobao, tenangkan dirimu"
Fang Duobing melihat Li Lianhua ketika bahunya ditepuk, dia menarik nafas. "Maaf, aku hanya sangat ingin menghabisi mereka"
Li Lianhua mengangguk paham, dia meremas bahu Fang Duobing
"Tapi siapa yang akan kita hadapi kali ini?", Di Feisheng masih melihat gua itu juga
"Aku juga tidak tau". Li Lianhua juga penasaran siapa musuh baru mereka
Kemudian ada orang berjubah hitam muncul di depan gua
Mereka semua diam, mengamati orang itu
Orang itu masuk ke dalam gua
"Apa kita masuk sekarang?", tanya Lei Wujie
"Tidak", jawab Xiao Se, "Seharusnya masih ada satu orang lagi. Kita tunggu dulu"
Semuanya menunggu lagi
Tidak berapa lama ada orang lain yang datang, dia memakai jubah hitam juga, orang itu juga masuk ke dalam gua
"Sekarang?", tanya Lei Wujie lagi
Xiao Se melihat teman-temannya, kemudian melihat Li Lianhua. Xiao Se mengangguk, itu artinya saatnya kita masuk ke dalam
Sebuah pedang melayang ke arah kedua orang yang sedang bertukar sesuatu
Keduanya dengan cepat langsung menghindar tapi terdorong mundur. Sayangnya pedang Lei Wujie tidak melukai mereka
Kedua orang yang terkejut itu langsung melihat Xiao Se dan kawan-kawan, termasuk Li Lianhua. Wajah mereka masih tertutup tudung jubah sehingga Li Lianhua belum mengenali siapa mereka
"Kalian sudah terkepung", ucap Sikong Qianluo
"Aku tau kalian dalang di balik racun Kaisar. Siapa sebenarnya kalian?". Suara Xiao Se terdengar tegas dan dingin
Kedua orang itu masih diam
"Kalau kalian tidak menjawab, maka kami akan memaksa kalian membuka mulut!". Lei Wujie maju menyerang, Tang Lian, Ji Xue dan Sikong Qianluo juga ikut menyerang
Tapi kedua orang itu dengan cepat menghindari keempat penjaga Tianqi, mereka berhasil lolos dari serangan keempatnya
Keempatnya terus menyerang, Tang Lian mencoba melempar pisau-pisau kecil pada salah satu dari mereka, tapi orang itu bisa menghindar. Lei Wujie dan Ji Xue mencoba menyerang satu orang lainnya dari sisi yang berbeda, tapi pedang mereka berhasil ditangkis. Sikong Qianluo terus meliuk-liukkan tongkatnya, meskipun keduanya bisa menghindar tapi Sikong Qianluo berhasil melepaskan penutup kepala yang menutupi salah satu dari mereka
Keduanya mundur menjauh dari keempat penjaga Tianqi
Semua orang diam melihat kedua orang itu, terlebih pada satu orang yang sudah terlihat wajahnya, dia adalah seorang wanita
"Wanita jahat itu"
Xiao Se mendengar Fang Duobing mengutuk wanita itu. Dia menengok ke Li Lianhua, Fang Duobing dan Di Feisheng, mereka terlihat terkejut, tapi ada kemarahan yang terlihat jelas di wajah mereka, apalagi Fang Duobing yang terlihat sangat marah
"Siapa kau sebenarnya?!", Lei Wujie berteriak sambil menunjuknya dengan pedang
Wanita itu tersenyum lebar. "Kenapa kalian sangat ingin tau siapa aku?", suaranya dibuat selembut mungkin, kemudian dia tertawa sambil menutup mulutnya dengan sopan
Sikong Qianluo dan Lei Wujie memasang wajah jijik melihat tingkah wanita itu ketika tertawa
Wanita itu kemudian melihat Xiao Se dan keempat temannya, "Jadi kalian sudah tau kalau ada racun di Xiangdao Kaisar?. Sayang sekali", dia berkata dengan suara lembut, tapi terdengar menjijikan di telinga mereka. "Pasti kalian yang membantu mereka", dia melihat Li Lianhua, Fang Duobing dan Di Feisheng, kemudian memberikan senyum terbaiknya. "Apa kabar Di Feisheng, Fang Duobing...dan Li —oh atau haruskah aku memanggilmu Tuanku". Tangan kanannya menyentuh dadanya kemudian dia sedikit membungkuk hormat pada Li Lianhua
Xiao Se, Lei Wujie, Tang Lian, Sikong Qianluo dan Ji Xue langsung melihat ketiga orang itu, keterkejutan terlihat jelas di wajah mereka
Di Feisheng terlihat sedikit muak dan jijik mendengar sapaan itu
Fang Duobing masih terlihat sangat marah melihat wajah wanita itu, dia ingin mencabik-cabik nya
Li Lianhua...dia berdiri tenang di tempatnya, tapi matanya menatap bosan sekaligus tajam ke wanita itu. "Jiao Liqiao", ucapnya pelan
Jiao Liqiao tersenyum
"Seharusnya kau sudah mati". Ucapan Di Feisheng terdengar tegas di telinga semua orang
Senyum Jiao Liqiao semakin lebar. "Aku tidak mudah mati Di Feisheng ku tersayang. Apalagi aku punya tugas yang harus aku lakukan"
"Kalau begitu aku akan membuatmu mati lagi !!", Fang Duobing langsung maju menyerang
Li Lianhua terlambat menahannya
Fang Duobing mengarahkan pedangnya ke Jiao Liqiao tapi orang bertudung di sebelah Jiao Liqiao langsung menghadang Fang Duobing
Orang itu menangkis pedang Fang Duobing. Fang Duobing sedikit mundur, tapi dia melakukan trik lain, dia menyerang sisi sampingnya, tapi orang itu berhasil menghindar dan malah menyerangnya balik, dia langsung memukul mundur Fang Duobing lagi, kali ini lebih kuat
Di Feisheng berhasil menahan tubuh Fang Duobing agar tidak terus mundur dan jatuh
Jiao Liqiao tertawa, "Fang Duobing kau masih tidak berubah, masih anak kecil yang mudah marah"
Fang Duobing menggenggam erat pedangnya, "Diam kau dasar wanita tua!", dia mau maju lagi tapi Di Feisheng menahannya
Li Lianhua maju selangkah dan berdiri di depan kedua temannya, dia masih melihat Jiao Liqiao. "Kenapa kau melakukan itu?", tanya Li Lianhua tenang
"Melakukan apa?", Jiao Liqiao memasang wajah bingung. "Ahhhh, maksudmu meracuni Kaisar?", dia memasang wajah terkejut dan mengejek, setelah itu tertawa
Semua orang yang mendengar tawa itu sangat ingin menjahit mulutnya
"Kenapa kau melakukannya", Xiao Se sedikit berteriak
Jiao Liqiao mendelik melihat Xiao Se, "Apalagi?, Jelas untuk membuatnya mati", dia tersenyum lebar
"Kau!—"
"Bukan hanya Kaisar", Jiao Liqiao menyela amarah Xiao Se yang juga sedang menunjuknya dengan pedang. "Aku juga ingin memberantas mereka semua yang menguasai istana sehingga Tuanku bisa mengambil miliknya kembali". Dengan senyum sombongnya dia melihat Li Lianhua
Alis Xiao Se berkerut karena bingung, dia dan yang lain melihat ke Li Lianhua lagi. Mereka tau kalau kata-kata itu ditujukan pada Li Lianhua
"Lalu apa?!, Pada akhirnya Li Lianhua tidak akan mau melakukan hal bodoh yang kau katakan!", teriakan amarah Fang Duobing otomatis keluar
Li Lianhua melirik Fang Duobing
Di Feisheng masih mencoba menahan Fang Duobing
Jiao Liqiao sedikit tertawa. "Dia pasti akan melakukan itu, bagaimanapun caranya". Jiao Liqiao akhirnya melihat Xiao Se, "Tapi untuk langkah pertama aku akan membunuh dia"
Insting semua orang bergerak cepat, mereka langsung waspada ketika Jiao Liqiao menargetkan Xiao Se
Tapi bukannya mendapat serangan, tiba-tiba seluruh gua di penuhi asap kabut, hal itu menghalangi pandangan semua orang, tapi itu tidak membuat mereka lengah, mereka langsung lebih menajamkan insting masing-masing
Disaat sedang waspada itu Xiao Se merasa ada yang menusuk dada kanannya, rasanya seperti sebuah jarum yang menembus kulitnya, "Akh!"
"Xiao Se?!, Xiao Se kau kenapa?!", Sikong Qianluo berteriak karena mendengar suara Xiao Se, tapi dia tidak bisa melihat apa-apa
"Apa itu Xiao Se?!. Xiao Se, apa yang terjadi?!", Lei Wujie juga berteriak
"Xiao Se!, Katakan sesuatu!", Sikong Qianluo juga berteriak
"Aku tidak apa-apa!", Xiao Se juga berteriak, dia melihat sekitarnya yang masih berkabut
"Kalian harus hati-hati !", Ji Xue berteriak
Kabut itu semakin tebal
"Wanita licik! Apa yang kau coba lakukan?!", Lei Wujie masih berteriak
"Li Lianhua?!, Li Lianhua kau dimana Li Lianhua?!", Fang Duobing mencoba meraba sekitarnya untuk mencari Li Lianhua. Dia takut wanita licik itu membawa Li Lianhua secara diam-diam
"Aku disini !"
Fang Duobing mendengar Li Lianhua tapi tidak bisa melihatnya
"Apa kalian baik-baik saja?", tanya Di Feisheng sedikit berteriak
"Aku baik-baik saja!", Jawab Fang Duobing
Mereka semua masih mewaspadai sekitarnya, berjaga-jaga dengan serangan tiba-tiba
Tapi mereka juga mencoba mencari teman mereka, saling mencari satu sama lain
"Oi wanita licik!, Lebih baik kita berhadapan satu lawan satu daripada memakai teknik murahan ini!". Lei Wujie sangat kesal, dia tidak bisa melihat apa-apa. "Kau pengecut!"
"Hahahaha". Semua orang langsung waspada mendengar tawa itu, mereka bersiaga dengan senjata masing-masing. "Aku tidak suka merusak kuku ku, aku lebih suka permainan ini", Jiao Liqiao tertawa lagi
"Tapi permainan mu masih murahan seperti dulu", ucap Li Lianhua di suatu tempat yang tidak terlihat, sama seperti yang lain
"Ohhh, ucapanmu sedikit mengecewakan. Tapi ini tetap menyenangkan untukku", Jiao Liqiao tertawa lagi
Semua orang masih siaga sekaligus mencoba mencari teman-temannya. Tapi entah kenapa mereka seperti tidak bisa menemukan satu sama lain, mereka seakan berjalan menjauh padahal seharusnya jarak mereka tidak jauh satu sama lain
"Baiklah, aku tidak ingin waktuku terbuang banyak disini. Nikmati hadiahku, dan selamat tinggal"
"Hei! Hei! Kau mau kemana wanita licik?!", Fang Duobing langsung berteriak ketika mendengar tawa Jiao Liqiao semakin mengecil
"Hei! Jangan pergi wanita licik!", Lei Wujie juga ikut meneriaki
"Sial!", Tang Lian sangat tidak suka keadaan ini, dia merasa khawatir dengan teman-temannya
Tiba-tiba tanah yang mereka injak bergoyang
"Ada apa ini?", Sikong Qianluo melihat sekelilingnya meskipun dia tetap tidak melihat apa-apa
"Ada apa ini?!"
"Apa yang terjadi?!"
"Batu-batu berjatuhan!"
"Hati-hati!, Gua ini akan runtuh!"
"Astaga!"
"Perhatikan sekeliling kalian!"
"Awas!"
Mereka terus berteriak memperingatkan satu sama lain
Suara teriakan mereka, runtuhan batu gua, kecepatan untuk menghindar, melindungi diri sendiri... semuanya terjadi begitu cepat
Gua itu runtuh
••••••
"Uhuk uhuk uhukk", Tang Lian mengipasi debu yang beterbangan di udara dari wajahnya. Dia langsung duduk, melihat sekitarnya. Kabut dan debu itu perlahan menghilang, dia mulai bisa mengambil nafas lega
Tang Lian melihat keadaan disekitarnya cukup kacau, ada banyak reruntuhan batu di sekitarnya
Dia mengalami beberapa luka kecil, ada bagian baju yang robek, dan ada luka kebiruan di kakinya. Tapi yang membuatnya khawatir adalah dia tidak melihat teman-temannya, dia sendirian terkurung di reruntuhan ini. Tang Lian menjadi semakin khawatir
Dia memeriksa sekitarnya, dia benar-benar terkurung. "Ada yang bisa mendengarku?!"
Tidak ada jawaban
Tang Lian menarik nafas panjang, dan..."Hei!", Dia berteriak lebih kencang, "Xiao Se, Lei Wujie, nona Ji Xue, Sikong Qianluo! Dimana kalian?!. Apa kalian bisa mendengarkan?!"
Hening...
———
"Hei, hei, heiii bangun". Sikong Qianluo menggoyang-goyangkan tubuh Fang Duobing yang tergeletak di tanah
Mata Fang Duobing mulai terbuka. Fang Duobing bingung dengan apa yang terjadi, kenapa seluruh tubuhnya jadi sakit begini, kepalanya pusing, pakaiannya juga kotor. Fang Duobing mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi, begitu dia sadar tentang apa yang terjadi beberapa menit yang lalu, dia langsung bangun, meskipun sedikit sempoyongan tapi itu tidak mengurangi kepanikannya, dia melihat-lihat sekelilingnya, dia mencari-cari sesuatu. "Li Lianhua?, Dimana Li Lianhua?. Ah Fei?, Ah Fei dimana?". Dia bertanya pada Sikong Qianluo dan Ji Xue
"Mereka tidak ada disini". Ji Xue memegang pundak Fang Duobing untuk menenangkannya
Fang Duobing dengan wajah yang masih panik melihat Ji Xue dan Sikong Qianluo
"Kita terpisah dengan mereka", Sikong Qianluo juga melihat sekelilingnya
Ada reruntuhan batu yang membatasi mereka, mereka terkurung
"Hei!. Xiao Se, Lei Wujie, nona Ji Xue, Sikong Qianluo! Dimana kalian?!. Apa kalian bisa mendengarkan?!"
Ketiganya langsung diam dan saling pandang ketika mendengar teriakan itu
———
"Kau baik-baik saja?"
Lei Wujie yang masih batuk-batuk mendongak melihat Di Feisheng, dia mengangguk, "Hanya beberapa luka ringan"
Di Feisheng mengangguk, kemudian melihat sekelilingnya
Lei Wujie berdiri, membersihkan debu dan kerikil dari tubuhnya. "Dimana kita?". Dia masih batuk-batuk
"Masih di dalam gua", jawab Di Feisheng
Lei Wujie sedikit kesal dengan jawaban acuh Di Feisheng. "Aku tau, tapi kenapa kita bisa ada disini?, Kemana yang lain?". Lei Wujie baru sadar hanya ada mereka berdua disini
Di Feisheng melirik Lei Wujie, dia sedikit kesal hanya karena mendengar banyak pertanyaannya, jadi dia mengabaikannya
Lei Wujie juga kesal karena diabaikan. Tapi dia tidak berbuat apa-apa, dia hanya mengalihkan perhatiannya dan langsung mengecek sekelilingnya
Di Feisheng juga begitu
"Hei!. Xiao Se, Lei Wujie, nona Ji Xue, Sikong Qianluo! Dimana kalian?!. Apa kalian bisa mendengarkan?!"
———
Li Lianhua menyalakan obor kecil yang dia bawa
"Siapa kau sebenarnya?", Xiao Se mengarahkan pedangnya ke Li Lianhua
Li Lianhua melihat pedang yang tepat di depan lehernya, kemudian dia melihat Xiao Se. Li Lianhua tidak terkejut atau takut, dia hanya terlihat tenang
Li Lianhua berbalik dan memunggungi Xiao Se. Dia menghela nafas, membuatnya seolah-olah terdengar kalau dia lelah, "Kenapa akhir-akhir ini aku selalu di todong pedang seperti itu?", gerutu Li Lianhua yang masih bisa di denger Xiao Se. Tapi Li Lianhua tidak peduli, dia tetap mencoba mengecek sekitarnya
Xiao Se maju selangkah dengan pedang yang masih mengarah ke Li Lianhua. "Jangan bermain-main denganku, aku bisa dengan mudah membunuhmu", nada Xiao Se terdengar dingin dan tegas
Li Lianhua tertawa kecil, senyum miringnya terlihat, matanya menatap runtuhan batu-batu di depannya. "Kalau begitu kau bisa membunuhku"
Dahi Xiao Se berkerut mendengar nada tenang Li Lianhua, tapi dia semakin kesal mendengarnya
Merasa Xiao Se hanya diam dan tidak mengatakan apapun lagi, Li Lianhua maju ke depan untuk mengecek reruntuhan batu di sekitarnya. Dia mencoba meraba-raba, mendorong, tapi itu lumayan sulit. Li Lianhua kemudian mencoba menyingkirkan batu-batu itu, tapi masih sulit. Dia masih berpikir tapi kemudian dia mendengar—
"Hei!. Xiao Se, Lei Wujie, nona Ji Xue, Sikong Qianluo! Dimana kalian?!. Apa kalian bisa mendengarkan?!"
Gerakan Li Lianhua terhenti, dia seperti mendengar suara salah satu teman Xiao Se
Li Lianhua berbalik ingin menanyakan apakah Xiao juga mendengarnya. Tapi yang mengejutkan nya adalah Xiao Se yang sudah berlutut dengan pedangnya sebagai tumpuan
Li Lianhua berdiri diam melihat Xiao Se, "Hei, ada apa?, Kenapa kau begitu?". Xiao Se diam. Li Lianhua mencoba sedikit menunduk untuk mengecek Xiao Se yang tertunduk, "Tuan Xiao??"
Tapi Xiao Se tidak menjawab apa-apa, dia masih menunduk
Li Lianhua lebih memperhatikan Xiao Se, dia mendekatkan obor yang dia pegang ke Xiao Se, agar bisa melihat dengan jelas. Xiao Se masih menunduk diam, kalau diperhatikan lagi nafasnya lebih cepat dari biasanya, tubuhnya sedikit gemetar, tangannya menggenggam erat gagang pedangnya dan satu tangannya meremas lututnya sendiri
Li Lianhua melangkah maju sambil mengamati kondisi Xiao Se. "Hei—", begitu Li Lianhua menyentuh bahunya, Xiao Se jatuh kebelakang
Li Lianhua sudah pasti terkejut, tapi yang lebih mengejutkannya adalah wajah pucat Xiao Se. Li Lianhua langsung mendekat dan duduk di sampingnya. Xiao Se pucat, bibirnya pucat, dia berkeringat banyak, tapi nafasnya tidak secepat tadi
Li Lianhua meletakkan obor itu di batu terdekat, dia mulai mengecek nadi Xiao Se, begitu dia menyentuh kulit tangan Xiao Se, dia langsung merasa dingin. Wajah Li Lianhua langsung terlihat serius. Dia langsung benar-benar mengecek nadi Xiao Se, mencoba berkonsentrasi. Kemudian mengecek suhu tubuh Xiao Se, dia meletakkan tangannya di dahi Xiao Se....Xiao Se sangat dingin
Li Lianhua kebingungan untuk beberapa saat. Tapi dia langsung mengecek seluruh tubuh Xiao Se, kaki, tangan, bahu, leher, wajah...dan akhirnya dia menemukan darimana luka itu berasal. Luka itu ada di dada Xiao Se. Ada seperti bekas tusukan jarum di sana
Li Lianhua teringat sesuatu...
Li Lianhua tau apa yang menyerang Xiao Se. "Wanita licik", Li Lianhua kesal, Jiao Liqiao memang meninggalkan hadiah untuk mereka semua
Hadiah itu adalah racun serangga es, racun salju. Racun yang dulu dia gunakan pada Wangmian. Dan sekarang racun itu juga dia gunakan pada Xiao Se
Li Lianhua masih memaki Jiao Liqiao sebanyak yang dia bisa. Tapi dia menyudahinya untuk segera bertindak menyelamatkan Xiao Se
Li Lianhua akan mengobatinya, tapi dia berhenti sebelum mendudukkan Xiao Se. Dia berhenti dan berpikir....
"Sial", umpat Li Lianhua. Dia semakin kesal
Li Lianhua melihat sekitarnya, tidak ada jalan keluar. Dia melihat Xiao Se lagi, tubuh Xiao Se dingin
Li Lianhua meringis melihat kondisi Xiao Se, ada perang batin dalam dirinya
Dia melihat kemanapun. "Tolong!. Apa ada yang bisa mendengarkan?!". Dia berteriak kencang
Tapi tidak ada jawaban
Li Lianhua melihat Xiao Se, dia semakin pucat. "Sial". Li Lianhua langsung membawa tubuh Xiao Se bersandar padanya
Dia merangkul tubuh Xiao Se, memeluknya, mencoba berbagi kehangatan tubuh. Merasa tidak cukup, Li Lianhua melepas bagian luar bajunya dan menutupi tubuh Xiao Se dengan itu. Setelah itu dia kembali memeluk Xiao Se
"Tuan Xiao, apa kau bisa mendengarku?", Dia mengguncang tubuh Xiao Se. "Tuan Xiao, jaga kesadaran mu"
Sepertinya Xiao Se sudah benar-benar kehilangan kesadarannya
"Tck!", Li Lianhua berdecak kesal
Li Lianhua melihat sekelilingnya lagi, dia mendongak untuk melihat apakah ada celah, tapi dia masih tidak melihatnya. "Ada yang bisa mendengarku?!", Li Lianhua berteriak lagi, kali ini lebih kencang
"Li Lianhua?!"
Ada yang menjawab, dan sepertinya itu Fang Duobing
Dan sepertinya bukan hanya Fang Duobing yang mendengar teriakan kencang Li Lianhua, karena setelah itu semua orang mulai berteriak memanggil satu sama lain
Tapi sialnya gema suara mereka membuat batu-batu yang sudah runtuh semakin runtuh
Li Lianhua secara otomatis melindungi tubuh Xiao Se dengan tangan dan tubuhnya sendiri, dia mengencangkan pelukannya pada Xiao Se untuk melindunginya
Kemudian Li Lianhua tidak mendengar suara siapapun lagi. Mereka pasti juga berpikir kalau mereka berteriak lagi, maka batu itu mungkin akan menimpa mereka semua
Li Lianhua melihat Xiao Se. "Hei", dia mengguncang tubuh Xiao Se, "Katakan sesuatu", dia masih berusaha membuat Xiao Se sadar atau membalas panggilannya
Tapi tidak ada tanggapan apapun dari Xiao Se, bahkan dia tidak bergumam
Li Lianhua bingung harus melakukan apa
Dia harus mencari jalan keluar, dan itu tidak mudah. Tapi bukan itu masalah utamanya, sekarang dia sedang mengejar waktu karena keadaan Xiao Se
Li Lianhua menarik nafas panjang. "Baiklah", dia sudah mengambil keputusan
Dia mencoba mendudukkan Xiao Se, meskipun sulit tapi dia berhasil, dia juga tidak lupa menyelimuti tubuh Xiao Se dengan luaran baju miliknya
Li Lianhua kemudian duduk di belakang Xiao Se. Dia mulai berkonsentrasi, kemudian menggerakkan tangannya...dan menggunakan teknik Yangzhou pada Xiao Se
••••••
Tang Lian berhasil keluar dari batu-batu yang mengelilinginya. Tapi di depannya ada jalan seperti labirin, itu membuat Tang Lian kebingungan, bagaimana batu-batu itu bisa tersusun seperti ini
Tang Lian langsung mengesampingkan kebingungannya. Dia langsung berjalan, berkeliling, mencari jalan yang bisa dia lalui dengan bantuan obor kecil yang selalu dia bawa. Tang Lian tetap berhati-hati, takut ada jebakan yang dipasang wanita itu
Ketika dia berbelok, dia dikejutkan oleh seseorang yang hampir menabraknya
"Aahh!", Orang itu berteriak
Tang Lian juga terkejut melihat orang itu yang tiba-tiba muncul. Mereka berdua langsung menjauh satu sama lain
Tapi keduanya diam dan saling pandang
"Shixiong?, Shixionggg!!", Lei Wujie langsung maju memeluk senang Tang Lian, pelukannya terasa sangat kencang
"Lei Wujie". Tang Lian balas memeluk Lei Wujie, dia juga senang melihatnya. Tang Lian melepaskan pelukannya, "Apa kau terluka ?", Dia mengecek kondisi Lei Wujie dari atas sampai bawah
Lei Wujie menggeleng, "Hanya ada beberapa luka kecil"
Tang Lian mengangguk. Dia kemudian melihat Di Feisheng yang berdiri diam di belakang Lei Wujie. "Apa kau baik-baik saja?", dia bertanya untuk kesopanan
Di Feisheng hanya mengangguk sebagai jawaban
Tang Lian juga ikut mengangguk
"Shixiong sendirian?"
Tang Lian mengangguk. "Kita harus mencari yang lain secepatnya. Aku takut gua ini akan benar-benar runtuh"
Di Feisheng dan Lei Wujie setuju. "Sekarang kita harus kemana?", tanya Lei Wujie
"Lewat sini", Tang Lian menunjuk jalan lain
Di Feisheng dan Lei Wujie mengangguk setuju untuk melewati jalan itu
———
"Aku berhasil membuat celah", Fang Duobing menengok ke belakang untuk melihat Sikong Qianluo dan Ji Xue, dia tersenyum senang dengan hasil usahanya
Sikong Qianluo dan Ji Xue langsung berbalik menghadapnya, mereka langsung mendekat ke Fang Duobing
Fang Duobing menunjuk celah yang dia buat
Ketiganya langsung tersenyum senang. Mereka langsung melebarkan celah itu, membuatnya semakin lebar agar mereka bisa keluar dari sana
Ketika celah itu sudah selebar wajah, Fang Duobing mengecek keadaan di luar. Tapi begitu dia mengintip, dia melihat ada wajah orang lain yang tiba-tiba muncul, "AHH!!", Fang Duobing langsung jatuh kebelakang karena terkejut
Sikong Qianluo dan Ji Xue langsung menolong Fang Duobing, mereka melihat celah itu dengan sedikit waspada
"Qianluo-Jie !", Dari balik celah itu ada wajah Lei Wujie yang terpampang jelas
"Lei Wujie?", Sikong Qianluo juga terkejut
"Jie! Akhirnya aku menemukan kalian!". Wajah senang Lei Wujie masih terlihat jelas, begitu juga dengan senyum lebarnya
Tiba-tiba kepala Lei Wujie di dorong dari samping, di gantikan dengan wajah Di Feisheng yang mencoba melihat siapa saja yang ada di dalam. "Fang Duobing"
"Ah Fei!", Fang Duobing langsung berdiri dan mendekati celah itu. "Ah Fei, kau baik-baik saja?", Di Feisheng mengangguk. "Dimana Li Lianhua?"
Di Feisheng menggeleng, "Aku belum menemukannya"
Fang Duobing langsung terlihat khawatir
"Sebaiknya kita singkirkan batu-batu ini, dan kita lanjutkan mencari yang lain". Tang Lian berbicara dari samping Di Feisheng
"Shixiong?", Sikong Qianluo juga mendekat dan memanggil Tang Lian. "Berarti Xiao Se juga tidak bersama kalian?"
Tang Lian menggeleng
Setelah itu mereka langsung menyingkirkan batu-batu itu dan membuat celah semakin lebar
Ketika Fang Duobing menjadi yang terakhir keluar dari tempatnya, semua orang dikejutkan dengan reruntuhan batu di salah satu sisi gua. Mereka semua mencoba melindungi diri dan sedikit menjauh dari runtuhan itu
Tang Lian merasa tidak ada reruntuhan batu yang menimpanya, jadi dia membuka matanya, dia langsung melihat cahaya matahari, mereka semua melihatnya, itu jalan keluar. Tapi ada orang yang berdiri di sana
"Lei Wujie?, Sikong Qianluo?"
Lei Wujie mengenal suara itu, "nona Ye Rouyi ?!", Dia terkejut melihat Ye Rouyi ada disini
Ye Rouyi berlari mendekati mereka, dari wajahnya terlihat dia khawatir sekaligus lega akan sesuatu. "Akhirnya aku menemukan kalian semua". Dibelakang Ye Rouyi ada beberapa prajurit yang datang bersamanya. "Aku sudah mencari kalian kemana-mana, aku sangat mengkhawatirkan kalian. Untung saja Ji Xue-jie meninggalkan pesan pada bawahannya jadi akhirnya aku bisa menemukan kalian. Apa kalian baik-baik saja?", Dia mengecek mereka satu persatu. Tapi dia menemukan ada yang aneh..."Dimana Xiao Se?", dia melihat mereka satu persatu
"Kami semua terpisah, dan kami belum menemukan Xiao Se dan Li Lianhua", jelas Tang Lian
"Sebaiknya kita cari mereka sekarang, aku tidak yakin gua ini bisa bertahan lama sebelum benar-benar runtuh", ucap Di Feisheng
Mereka semua sadar akan hal itu juga
Setelah itu mereka mulai mencari Xiao Se dan Li Lianhua
••••••
Mereka semua berjalan pelan. Tidak menimbulkan suara berlebihan atau menyenggol dinding batu yang mereka tidak tau mana yang kokoh atau rapuh, mereka menghindari kemungkinan terburuk
Beberapa dari mereka memegang obor kecil yang sama dengan Tang Lian. Di Feisheng dan Tang Lian berjalan di depan untuk memimpin jalan
"AkH!". Salah satu prajurit tiba-tiba berteriak
Semua orang langsung melihatnya
"Ssuuttt!". Lei Wujie langsung meletakkan jadi telunjuknya di depan bibirnya dan menyuruhnya diam agar tidak ada runtuhan lagi
Prajurit itu mengangguk meminta maaf, dia kemudian melihat lengannya yang tergores sesuatu dari dinding batu yang dia lewati
Tang Lian mencoba mengecek kondisi prajurit itu yang tiba-tiba diam, tapi prajurit itu malah terlihat kebingungan. "Ada apa?"
Semuanya melihat Tang Lian dan prajurit itu. Prajurit itu menunjuk sesuatu yang melukainya, dia mendekatkan obor ke dinding, "Bukankah ini pedang?. Ini seperti ujung pedang"
Tang Lian mendekat dan melihat apa yang dimaksud prajurit itu. Tang Lian terkejut, "ini..."
"Itu pedang Xiao Se!", Lei Wujie mengenalinya, semua teman-temannya mengenalinya. "Berarti Xiao Se ada dibalik dinding ini. Xiao Se! Xiao Se! Apa kau bisa mendengarku?!"
"Xiao Se!"
"Li Lianhua! Kau juga disana?!"
"Xiao Se?!"
"Hei !, Apa kalian mendengar kami?!"
"Li Lianhua!, Li Lianhua apa kau disana?!", Fang Duobing juga berteriak
Mereka semua berteriak memanggil kedua orang itu, tapi berhenti ketika gua itu mulai bergetar, dan untungnya tidak ada runtuhan kali ini
Mereka terlihat lega karena tidak ada bagian gua yang runtuh
"Ada yang aneh", ucap Di Feisheng, semua orang langsung melihatnya. "Pedang ini pasti tanda kalau mereka benar-benar di dalam. Tapi kenapa mereka tidak menjawab atau bersuara?"
"Pasti terjadi sesuatu dengan mereka", ucap Ji Xue
Semua orang langsung khawatir
"Kita singkirkan batu ini, buat celah, tapi harus hati-hati. Jangan sampai batu-batu ini runtuh", ucap Tang Lian
Mereka langsung bergerak menyingkirkan batu-batu itu
Debu-debu yang berterbangan di udara mulai mengganggu penglihatan dan pernapasan mereka
Mereka batuk-batuk, tapi masih tetap menyingkirkan batu-batu itu
Lei Wujie melongok ke dalam, dia mencoba menghilangkan debu-debu yang menghalangi penglihatannya, dia mencari keberadaan Xiao Se dan Li Lianhua
Ketika dia masih mengamati keadaan, dia seperti melihat sesuatu di dalam. Lei Wujie menyalakan obor kecil yang dia bawa, dia masuk untuk mengeceknya
Begitu cahaya obor menerangi sisi gelap itu..."Xiao Se?!. Ini Xiao Se dan Li Lianhua!, Mereka ada disini!"
Teriakan Lei Wujie membuat semua orang masuk kedalam
Lei Wujie sudah berlutut di samping Xiao Se, mengecek keadaannya
Sikong Qianluo juga mengecek keadaan Xiao Se
"Li Lianhua?!". Fang Duobing juga melihat Li Lianhua dan langsung mendekatinya
Kedua orang itu terkapar di tanah, mereka tidak bergerak, mereka tidak sadarkan diri. Di Feisheng melihat ada obor yang sudah mati
"Li Lianhua?, Sial. Apa yang terjadi?". Di Feisheng juga berlutut di samping Fang Duobing, dia bingung dan sangat terkejut. Keadaan Li Lianhua terlihat lebih buruk dari Xiao Se. Dari mulut Li Lianhua ada jejak darah, itu seperti batuk darah...Ada apa? Apa yang terjadi??
Semua orang juga melihat keadaan Li Lianhua, ada jejak darah segar dari mulut Li Lianhua
"Kita harus membawa mereka ke istana. Mereka harus segera mendapat pengobatan", ucap Ye Rouyi ketika semua orang diam karena terkejut
Mereka langsung mengangkat Xiao Se dan Li Lianhua
Chapter Text
••••••
"Bagaimana kondisinya?". Fang Duobing bertanya untuk yang ke lima kalinya dalam dua menit ini, matanya terus melihat Li Lianhua dan tabib yang memeriksanya
Tabib itu melihat Di Feisheng dan Fang Duobing, wajahnya terlihat kebingungan
"Ada apa?. Katakan sesuatu", Di Feisheng meninggikan suaranya karena tabib itu hanya diam saja
Tabib itu terkejut takut mendengar bentakan Di Feisheng, tapi dia mencoba bersikap tenang. "Sebenernya apa yang terjadi?", dia malah balik bertanya
"Apa maksudmu?, Kenapa malah balik bertanya?", Fang Duobing kesal, dia ingin segera tau kondisi Li Lianhua
"Maksudku...kenapa orang ini sangat lemah?, Kenapa dia bisa selemah ini?", Tabib melihat Di Feisheng dan Fang Duobing
"Apa maksudmu?", Fang Duobing terlihat bingung
"Kondisinya sangat lemah, detak jantungnya sedikit tidak stabil, dan yang mengejutkan adalah....tenaga dalamnya tersisa 30%. Itu seperti dia sedang sakit, tapi aku tidak mendeteksi ada penyakit di dalam dirinya"
Di Feisheng dan Fang Duobing terpaku di tempatnya untuk beberapa saat
Di Feisheng langsung mengecek nadi Li Lianhua. Fang Duobing melihat Di Feisheng, menunggu konfirmasinya
Di Feisheng yang sebelumnya terlihat fokus sekarang terlihat terkejut
"Ah Fei?", Fang Duobing sedikit takut
"Bagaimana bisa seperti ini?", gumam Di Feisheng. Dia mencoba mengeceknya sekali lagi
"Apa dia sedang menderita sakit parah?", tabib itu bertanya pada kedua orang yang masih diam
"Ah Fei?", Fang Duobing ingin mendengar sendiri dari Di Feisheng
Di Feisheng melihat Fang Duobing dengan tatapan terkejutnya. "Tenaga dalamnya berkurang jauh...ini...sama seperti dulu", Di Feisheng sedikit berbisik
Fang Duobing benar-benar terkejut, wajahnya memperlihatkan kekhawatiran, kebingungan dan rasa takut secara bersamaan
Di Feisheng meletakkan tangan Li Lianhua. "Apa yang sebenarnya terjadi?", gumamnya, dia mencoba memikirkan sesuatu
Di Feisheng kemudian pergi meninggalkan kamar Li Lianhua
••••••
"Xiao Se, kau yakin baik-baik saja?". Kaisar yang duduk di sampingnya mencoba membuat Xiao Se untuk di periksa lebih lanjut
"Aku tidak apa-apa", jawab Xiao Se dengan bibir yang masih sedikit pucat
"Sebaiknya kau diam, aku akan memeriksa mu lebih lanjut. Aku masih harus mencari tau apa yang melukaimu". Hua Jin masih memaksa Xiao Se kembali berbaring
"Hua Jin benar, kau harus diperiksa lebih lanjut. Kami masih belum tau apa yang melukaimu", Bangsawan Lanyue mencoba membujuk Xiao Se juga
"Mereka benar Xiao Se, kau harus diperiksa lagi", ucap Sikong Qianluo
Xiao Se menarik nafas, "Aku baik-baik sa—"
"Apa yang terjadi?!"
Semua orang langsung melihat sumber suara
Di Feisheng menerobos masuk ke kamar Xiao Se, ada beberapa prajurit yang berlari mengejarnya
Di Feisheng dengan tegas melangkah menuju Xiao Se, dia kemudian menodongkan pedangnya ke arah Xiao Se
Semua orang terkejut
Tapi keempat penjaga Tianqi, Bangsawan Lanyue dan para prajurit juga langsung menodongkan senjata mereka ke arah Di Feisheng. Tapi Di Feisheng tidak gentar, dia berdiri kokoh di tempatnya
"Apa yang kau lakukan!?", tanya Kaisar yang sangat terkejut melihat apa yang Di Feisheng lakukan
Xiao Se bingung sekaligus tersinggung dengan apa yang dilakukan Di Feisheng
Hua Jin sedikit menjauh dari mereka semua, Mu Chunfeng berdiri di depannya untuk melindungi gurunya
"Apa yang kau lakukan?", tanya Xiao Se geram
"Apa yang kau lakukan pada Li Lianhua?!, Apa yang kau lakukan?!". Mereka bisa mendengar kemarahan dari suara Di Feisheng
Alis Xiao Se berkerut. "Apa maksudmu?", Sekarang dia bingung
Genggaman Di Feisheng pada pedangnya semakin mengencang
"Ah Fei!". Fang Duobing berhasil menyusul Di Feisheng, matanya melotot dengan aksi saling todong pedang di dalam. Fang Duobing langsung berjalan ke arah Di Feisheng. "Ah Fei, kendalikan dirimu"
"Apa yang perlu dikendalikan?, Dia mencelakai Li Lianhua", ucap Di Feisheng geram
Fang Duobing melihat Di Feisheng, dia juga berpikiran yang sama dengannya. Tapi saat ini kekerasan bukan yang paling utama. Fang Duobing kemudian melihat Xiao Se yang terlihat marah, tapi wajahnya pucat. "Apa yang kau lakukan pada Li Lianhua?", dia berusaha mengatur suaranya agar setenang mungkin
Xiao Se semakin kesal, dia berdiri dan menangkis pedang Di Feisheng hingga menjauh dari lehernya. "Apa maksud kalian?!, Memangnya apa yang aku lakukan padanya?!"
"Kau mencelakainya!, dan sekarang dia belum sadarkan diri! Apa yang sebenarnya kau lakukan?!", Di Feisheng maju mendekati Xiao Se, tapi ujung tombak Sikong Qianluo berhasil menghentikan langkahnya
"Itu tidak ada hubungannya dengan Xiao Se kalau dia sadar atau belum", Lei Wujie sedikit berteriak
Fang Duobing langsung melihat marah ke Lei Wujie. "Tidak ada hubungannya?. Di dalam runtuhan itu hanya ada mereka berdua, kita semua menemukan Li Lianhua tidak sadarkan diri dan ada darah segar mengalir dari mulutnya. Kalau bukan dia lalu siapa yang mencelakai Li Lianhua?", dia juga berteriak
"Tapi kita semua juga melihat Xiao Se tidak sadarkan diri di sana", ucap Tang Lian
"Tapi dia tidak terluka", Fang Duobing menunjuk Xiao Se, "Sedangkan Li Lianhua terbaring lemah di sana!". Ketenangan Fang Duobing hilang, matanya sedikit berair, dadanya naik turun karena amarahnya
Semua orang diam
"Sebaiknya kalian turunkan senjata kalian", Kaisar memerintahkan dengan tenang
Keempat penjaga Tianqi, Bangsawan Lanyue dan prajurit sedikit tidak terima dengan apa yang diperintah Kaisar. Xiao Se juga melihat saudaranya dengan bingung
"Tuan Di Feisheng juga tolong sarungkan senjatamu. Sebaiknya kita bicarakan ini dengan kepala dingin". Di Feisheng masih tidak bergeming melihat Kaisar. "Sepertinya ada kesalahpahaman disini. Aku tau Xiao Se tidak akan bertindak gegabah, dan aku juga melihat dia tidak tau dengan apa yang dimaksud kalian berdua, jadi pasti ada kesalahpahaman disini"
"Kaisar benar. Sebaiknya kita bicarakan ini tanpa saling menodongkan senjata", ucap Bangsawan Lanyue yang sudah menyarungkan pedangnya
Para prajurit dan keempat penjaga Tianqi juga menyarungkan pedang mereka
Di Feisheng masih diam di tempatnya. "Ah Fei", Fang Duobing memegang lengan Di Feisheng, membujuknya untuk menyarungkan pedangnya. Pada akhirnya Di Feisheng melakukannya
Kaisar tersenyum pada mereka berdua. Kemudian dia melihat Xiao Se. "Jelaskan apa yang terjadi saat kalian terkurung di reruntuhan itu"
Xiao Se mencoba mengingat-ingat. "Aku tidak tau bagaimana kami terkurung disana. Setelah debu dan kabut hilang, dan aku bisa melihat dengan jelas...aku langsung menodongkan pedang ke arahnya—"
"Kau—!"
"Aku menodongnya karena wanita itu mengenal kalian!", Xiao Se berjalan ke arah Di Feisheng dan Fang Duobing. "Bukan hanya kenal, tapi dia memanggil kalian apa? Tuanku?. Jadi apa arti panggilan itu?. Sudah jelas-jelas ada hubungan lain diantara kalian dan wanita gila itu". Xiao Se melihat keduanya
Fang Duobing balas melihat Xiao Se. "Tidak ada hubungan antara kami dan dia"
Xiao Se terkekeh remeh, "Apa kau pikir aku percaya?. Dari awal kalian memang sudah mencurigakan"
"Kau sendiri yang bilang kalau wanita itu gila. Jadi bagian mana dari ucapan orang gila yang bisa dipercaya?. Bukan hanya gila, dia juga licik". Ucap Fang Duobing yang sekarang lebih tenang
Xiao Se melirik tajam ke keduanya
"Sekarang lanjutkan penjelasan mu". Ucap Di Feisheng yang balik menatap tajam Xiao Se
Xiao Se sedikit tidak terima dengan perintah Di Feisheng, tapi dia tetap melanjutkan, "Setelah itu aku bertanya siapa dia sebenarnya, tapi dia hanya menjawab remeh seakan tidak peduli dengan pertanyaan ku". Xiao Se diam sejenak. "Tapi tiba-tiba aku merasa ada yang aneh pada diriku, tubuh ku menjadi lemah, kepalaku menjadi pusing, dan tenagaku tiba-tiba menghilang", Xiao Se berbalik melihat kakaknya. "Aku ingat aku jatuh berlutut karena tidak kuat lagi berdiri, dan entah kenapa tiba-tiba aku merasa kedinginan, seluruh tubuhku kedinginan... kemudian kesadaran ku mulai menghilang, aku samar-samar mendengar ada orang yang memanggilku. Saat itu aku benar-benar lemas dan kedinginan, aku tidak kuat dan akhirnya aku tidak ingat apapun lagi, mungkin aku sudah tidak sadarkan diri". Xiao Se melihat Kaisar dan Di Feisheng. "Hanya itu yang aku ingat"
"Apa Li Lianhua menyerang mu ?", tanya Lei Wujie yang langsung di pelototi Fang Duobing
Xiao Se mencoba mengingat-ingat, "Tidak", dia menggeleng. "Dia tidak melakukan apapun bahkan ketika aku menodongnya dengan pedang. Aku hanya tiba-tiba merasa lemah dan kedinginan"
Di Feisheng dan Fang Duobing diam, sedang berpikir
"Apa kau tidak merasakan sesuatu sebelum itu?", tanya Kaisar
Xiao Se diam berpikir. "Ketika gua itu dipenuhi kabut aku merasa ada sesuatu seperti jarum yang menusuk ku"
"Jarum?, Dimana?". Hua Jin maju bertanya pada Xiao Se
"Di ...", Xiao Se mulai mengingat dimana. "Di sini". Dia menunjuk dada kanannya
Hua Jin maju dan membuka sebagian baju Xiao Se untuk melihat tempat itu. Tapi tidak ada luka sedikitpun
"Apa kau bilang kau merasa kedinginan?". Suara Fang Duobing mengalihkan perhatian mereka semua. Fang Duobing melihat Xiao Se dengan sedikit waspada. "Merasa dingin dari tempat yang dilukai hingga menjalar ke seluruh tubuh ?. Merasakan kedinginan seperti es, hingga tubuhmu lemah dan tenagamu terkuras habis begitu saja?"
Alis Xiao Se berkerut, dia menatap Fang Duobing. "Ya". Jawabnya waspada
Tiba-tiba Di Feisheng maju mendekati Xiao Se, semua orang langsung waspada dan mulai memegang pedang mereka lagi. Tapi Di Feisheng tidak melakukan hal berbahaya, dia hanya memegang tangan Xiao Se
"Apa yang kau lakukan?", tanya Xiao Se kesal
Di Feisheng tidak menjawab, dia hanya berkonsentrasi mengecek nadi Xiao Se. Wajahnya langsung berubah terkejut, bingung dan marah ketika dia sudah mengecek kondisi Xiao Se
"Apa yang kau lakukan?", tanya Bangsawan Lanyue yang sudah ada di dekat mereka, bersiap-siap untuk apapun yang di lakukan Di Feisheng
Di Feisheng tidak menghiraukan mereka semua, dia melihat Fang Duobing. Fang Duobing maju mendekati Di Feisheng. "Ini seperti apa yang kita pikirkan", bisik Di Feisheng
Fang Duobing melihat Di Feisheng dengan terkejut. Tangannya menggenggam erat pedangnya dengan sedikit gemetar. Matanya sedikit basah dan merah
Di Feisheng melepaskan tangan Xiao Se. Kemudian dia dan Fang Duobing langsung berjalan pergi dari sana dengan emosi yang coba mereka tahan
"Tunggu". Kaisar menghentikan mereka. Para prajurit juga langsung menghadang mereka
"Mau kemana kalian?, Ada banyak hal yang harus kalian jelaskan". ucap Xiao Se
Di Feisheng dan Fang Duobing tidak menghiraukan ucapan Xiao Se, mereka langsung memukul mundur prajurit yang menghalangi mereka, dan pergi dari sana
••••••
Fang Duobing membantu Di Feisheng untuk menggendong Li Lianhua di punggungnya
Ketika mereka akan pergi dari sana, sekumpulan prajurit datang mengepung tempat itu. Kaisar, Bangsawan Lanyue, Jenderal, Xiao Se, Keempat penjaga Tianqi, Hua Jin dan Mu Chunfeng juga datang kesana, mencoba menghalangi mereka pergi
"Apa yang kalian lakukan?", Fang Duobing marah melihat mereka semua
"Kalian tidak bisa pergi, ada banyak hal yang harus kalian jelaskan". Jelas Bangsawan Lanyue
"Jangan menghalangi kami, minggir", Di Feisheng tidak peduli
"Kalian tidak bisa pergi kemana-mana". Lei Wujie menunjuk mereka dengan pedangnya
"Kami tidak punya waktu untuk membahas hal-hal bodoh seperti itu atau meladeni permainan kalian, jadi jangan menghalangi", geram Di Feisheng
"Hal-hal bodoh itu menyangkut keamanan istana dan kerajaan ini, menyangkut seluruh negeri. Menyangkut keselamatan semua orang". Ucap Kaisar
"Maaf karena bertindak tidak sopan, Kaisar", Fang Duobing maju berdiri di depan Di Feisheng, dia mencoba bersikap lebih tenang dari Di Feisheng. "Tapi saat ini kami sedang di buru waktu. Kami harus menyelamatkan Li Lianhua", suara Fang Duobing sedikit bergetar
Semua orang melirik Li Lianhua yang masih tidak sadarkan diri di gendongan Di Feisheng
Hua Jin lebih memperhatikan Li Lianhua, "Apa yang terjadi dengan dia?". Hua Jin maju mendekat ke mereka. Tapi Mu Chunfeng menghalanginya
Di Feisheng dan Fang Duobing saling pandang
"Bukankah dia hanya pingsan biasa?", Lei Wujie hanya melihat biasa ke mereka
Di Feisheng tertawa, membuat semua orang bingung kenapa Di Feisheng tiba-tiba tertawa seperti itu. "Ya... Dia saat ini hanya tidak sadarkan diri". Di Feisheng kemudian melihat Lei Wujie, "Tapi apa kau tau apa yang membuat dia seperti ini?. Dia menolong seseorang yang mungkin lebih baik tidak di tolong sama sekali", dia melihat Xiao Se
Xiao Se merasa aneh. "Apa maksudmu?"
"Kau pikir apa yang seharusnya terjadi saat kau di dalam reruntuhan itu?", Fang Duobing yang sekarang membuka suara. "Kau kedinginan, terluka, dan lemas. Itu racun, kau sudah diracuni...dan seharusnya kau mati membeku di sana kalau saja Li Lianhua tidak ada bersama mu". Suara Fang Duobing terdengar sama sinisnya dengan Di Feisheng
Semua orang terkejut, terutama Xiao Se
"Apa maksud kalian?", tanya Kaisar
"Dia. Pangeran Xiao Se, akan mati membeku di gua itu. Tapi dia beruntung, dia bersama seorang tabib yang mengobatinya tanpa peduli dengan keadaannya sendiri", ucap Di Feisheng dengan jelas
Semua orang diam, mereka sangat terkejut mendengar informasi yang baru mereka dengar
"Jadi dia tidak sadarkan diri karena mengobati ku?", tanya Xiao Se dengan nada bingung
Di Feisheng dan Fang Duobing diam, tidak menjawab apa yang sudah jelas
"Kalau begitu biar kami mengobatinya juga", ucap Kaisar. "Li Lianhua seperti ini karena kami, jadi kami akan mengobatinya"
"Tidak, kalian tidak bisa"
"Kenapa ?", Hau Jin langsung menyela Fang Duobing. "Aku mungkin bisa mengobatinya"
"Kami tau nona seorang tabib yang hebat, tapi kami tau seseorang yang bisa mengecek kondisinya", ucap Fang Duobing sopan
"Tapi saat ini sepertinya kalian tidak bisa pergi"
Fang Duobing dan Di Feisheng bingung dengan apa yang Hua Jin katakan
"Aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dengan kondisinya, tapi aku bisa melihat kalau perjalanan jauh tidak dianjurkan untuknya, dia terlalu lemah, apalagi dia harus terus mendapat perawatan", jelas Hua Jin
"Kami bisa mengaturnya"
"Tetap tidak bisa. Dia benar-benar lemah saat ini". Hua Jin seorang tabib, dia tau hanya dengan melihat kondisi Li Lianhua
Fang Duobing dan Di Feisheng saling pandang
"Apa yang di katakan nona Hua Jin benar, sebaiknya jangan memaksakan diri", ucap Bangsawan Lanyue
Mereka berdua mencoba untuk berpikir
"Baiklah", jawab Fang Duobing
"Kalau begitu biar aku periksa kondisinya. Tolong baringkan dia lagi". Hua Jin dan Mu Chunfeng maju mendekati mereka
Di Feisheng membaringkan Li Lianhua di tempat tidurnya sebelumnya
Bangsawan Lanyue menyuruh Jenderal membubarkan prajurit, dan hanya menyisakan beberapa untuk berjaga di depan
Kaisar dan Bangsawan Lanyue kemudian mendekat ke arah Li Lianhua
Keempat penjaga Tianqi berjalan mendekati Xiao Se. Xiao Se masih berdiri diam terkejut dan bingung
"Xiao Se", Lei Wujie menepuk pundak Xiao Se
Xiao Se sadar, dia melihat Li Lianhua yang sedang di periksa. Xiao Se kemudian berjalan mendekati mereka
Hua Jin mengecek nadi Li Lianhua, kebingungan terlihat jelas di wajahnya. "Dia benar-benar lemah, tapi ini....", Hua Jin melihat Fang Duobing dan Di Feisheng
"Ada apa?", tanya Bangsawan Lanyue
"Dia butuh perawatan serius". Hua Jin langsung meminta jarum akupuntur pada Mu Chunfeng. Kemudian dia meletakkan beberapa jarum di titik-titik yang Hua Jin periksa. Hua Jin kemudian menulis beberapa obat-obatan, dia memberikan ke pelayan, "Sediakan ini secepatnya"
Pelayan itu mengangguk dan pergi
Semua orang bingung dan penasaran kenapa Hua Jin terlihat serius
Hua Jin melihat Fang Duobing dan Di Feisheng, tapi tidak mengatakan apa-apa
"Apa kondisinya sangat buruk?", tanya Kaisar
"Dia harus diperiksa lebih lanjut", Hua Jin berdiri dan melihat mereka, "Jadi sebaiknya Kaisar dan semuanya keluar dari sini, aku ingin memeriksanya dengan tenang"
Kaisar, Bangsawan Lanyue, keempat penjaga Tianqi, dan Xiao Se bingung
"Kami akan tetap disini", ucap Fang Duobing
Hua Jin diam untuk beberapa saat, tapi akhirnya dia mengangguk
Kaisar, Bangsawan Lanyue, keempat penjaga Tianqi, dan Xiao Se akhirnya keluar dari sana
"Jaga tempat ini dengan ketat", perintah Bangsawan Lanyue pada prajurit yang berjaga
••••••
Xiao Se masih diam di kamarnya
Keempat penjaga Tianqi, Ye Rouyi, Bangsawan Lanyue dan Kaisar masih ada di sana bersamanya
"Xiao Se, kenapa kau hanya diam saja?", tanya Ye Rouyi
Semua orang juga bingung kenapa Xiao Se diam dari tadi
Xiao Se melihat mereka semua, terlebih teman-temannya. "Ketika kalian menemukan ku, apa yang kalian lihat saat itu"
Teman-teman Xiao Se melihat satu sama lain
"Saat itu kami melihat kalian berdua terkapar tidak sadarkan diri", Lei Wujie mulai menjelaskan. "Kau terkapar pucat, suhu mu juga sedikit dingin, tapi tidak ada luka serius. Sedangkan Li Lianhua...dia mengeluarkan darah dari mulutnya, sepertinya dia batuk darah, dia juga tidak sadarkan diri di sampingmu"
"Kami mengira kalian berdua terlibat pertarungan", ucap Tang Lian
"Tapi kami memang benar-benar tidak bertarung saat itu...jadi Li Lianhua benar-benar menyembuhkan ku", ucap Xiao Se pelan, dia melihat ke bawah
"Oh", Ji Xue teringat sesuatu. "Saat itu aku melihat ada obor kecil yang sudah mati, dan ada baju yang menutupi mu". Ji Xue melihat sekitarnya, dia melihat baju hijau di salah satu kursi dan mengambilnya. "Baju ini menyelimutimu", dia menunjukkan itu pada Xiao Se
Mereka tau itu baju Li Lianhua
Jadi apa yang dikatakan Di Feisheng dan Fang Duobing mungkin benar. Semua orang langsung merasa tidak enak karena menuduh Li Lianhua
"Jadi kau benar-benar terkena racun", ucap Kaisar
Xiao Se mengangguk pelan. "dan apa yang mereka bilang mungkin benar, aku mungkin akan mati membeku kalau Li Lianhua tidak menolongku"
"Tapi racun apa itu?", tanya Sikong Qianluo
"Racun apapun itu, untungnya Li Lianhua tau bagaimana cara mengobatinya", ucap Bangsawan Lanyue
Xiao Se melihat teman-temannya lagi. "Bagaimana kalian bisa menemukan ku?"
"Ketika kami mencari kalian, seorang prajurit terkena ujung pedang yang tertancap di dinding reruntuhan, kami sadar itu pedang milikmu, jadi kami membobol dinding reruntuhan itu". ucap Tang Lian
"Pedang di dinding?", Xiao Se bingung, "aku tidak melakukan itu"
Semua orang bingung
"Kalau bukan kau, berarti...", Sikong Qianluo melihat Xiao Se
"Li Lianhua", ucap Xiao Se, "Dia yang melakukan itu"
"Wahhh", Lei Wujie menghembuskan nafas, "Aku sedikit merinding mendengar apa yang dia lakukan". Lei Wujie mengusap-usap lengannya. "Mereka terlihat baik dan selalu menolong tapi juga sekaligus sangat mencurigakan"
___________________________________________
"Bagaimana kondisinya?", tanya Fang Duobing
Hua Jin mendongak melihat mereka berdua. "Sebenarnya apa yang terjadi dengan dia?, Kenapa kalian tidak mengatakan apapun tentang apa yang terjadi padanya?"
Di Feisheng dan Fang Duobing diam
"Ayolahh, bagaimana aku bisa mengobatinya ketika aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dengan dia??", Hua Jin semakin kesal
"Kau tidak perlu tau, kau hanya harus membuatnya sadar, setelah itu kami yang akan mengurusnya sendiri", ucap Di Feisheng
Hua Jin semakin kesal, dia langsung mengusir Di Feisheng dan Fang Duobing dari ruangan itu
••••••
"Bagaimana kondisinya?", Pertanyaan yang sama datang dari orang yang berbeda, Xiao Se datang ke sana
"Kondisinya sudah membaik", jawab Hua Jin
"Tapi kenapa dia belum sadar juga?, Ini sudah dua hari"
"Keadaan sebelumnya cukup lemah, saat ini tubuhnya sedang istirahat dan sedang mengumpulkan tenaga", Mu Chunfeng menjelaskan
••••••
"Akhirnya aku menemukan kalian disini"
Di Feisheng dan Fang Duobing menengok melihat Xiao Se yang sudah berdiri di belakang mereka
"Kau mencari kami?", Fang Duobing terlihat bingung dan penasaran
Xiao Se mengangguk
"Apalagi yang mau kau tuduhkan?", tanya Di Feisheng sinis
Xiao Se melihat Di Feisheng, "Aku tidak menuduh kalian apapun"
Di Feisheng tertawa kecil, "Jangan mengada-ada. Kau selalu datang dengan pandangan menuduh pada kami"
"Aku tidak menuduh, tapi aku mencari kebenaran", Xiao Se melipat tangannya di depan dadanya
"Kebenaran apa yang sebenarnya kau cari?", tanya Fang Duobing
"Kebenaran tentang siapa kalian sebenarnya", suaranya lebih tegas
Di Feisheng tertawa dan Fang Duobing memijat dahinya. "Baiklah, kebenaran apa yang ingin kau dengar ?", tanya Fang Duobing lagi
"Siapa kalian sebenarnya?, Dan siapa Li Lianhua?, Apa hubungan dia dengan wanita itu?", Xiao Se menatap tajam mereka
Fang Duobing menarik nafas panjang, "Kau sudah tau siapa kami. Di Feisheng ketua sekte Jinyuan. Aku tuan muda dari Tianji, dan Li Lianhua tabib pengembara"
Xiao Se tersenyum miring, "Aku memang tau siapa kalian, aku yakin dengan identitas kalian berdua...tapi Li Lianhua, aku tidak yakin dia hanya tabib biasa"
"Apa maksudmu?", Fang Duobing melihat Xiao Se dengan dahi berkerut
"Wanita itu memanggil Li Lianhua tuannya", Xiao Se mengatakan itu sepelan mungkin
Fang Duobing mencoba untuk tertawa, "Jadi kau masih percaya dengan ucapan wanita gila itu?"
Sekarang Xiao Se yang tertawa, "Awalnya aku tidak terlalu percaya....tapi kau sendiri yang mengatakan kalau Li Lianhua tidak akan pernah mau ikut dengan mereka", Xiao Se tersenyum miring, Fang Duobing terkejut mendengarnya. "Jadi Li Lianhua adalah tuan dari wanita itu kan?, Dia keturunan dari Nanyin juga", Xiao Se melihat sinis ke mereka
Di Feisheng dan Fang Duobing diam, mereka menatap Xiao Se
"Apa kau gila?", Di Feisheng membuka suara. "Li Lianhua hanya tabib dari keluarga biasa. Dia punya keluarga"
Xiao Se tertawa pelan. "Kalau begitu siapa keluarganya?, Dimana mereka tinggal?. Kenapa aku tidak menemukan catatan apapun tentang Li Lianhua?"
Di Feisheng dan Fang Duobing saling tatap
"Tentu kau tidak akan menemukan apapun", Fang Duobing mulai mengatakan sesuatu dengan tenang. "Li Lianhua sudah tidak punya keluarga dari kecil, keluarganya di serang dan rumahnya di bakar. Setelah kejadian itu dia hanya berdua dengan kakak laki-lakinya, tapi pada akhirnya hanya dia sendiri yang bertahan. Keluarga mereka seperti keluarga pada umumnya, jadi tidak mungkin dia berhubungan dengan orang-orang seperti wanita itu"
"Karena itu kau tidak bisa menemukan informasi lebih tentang Li Lianhua, dia sudah berpindah-pindah tempat dari kecil dan dia sudah tidak punya keluarga", tambah Di Feisheng
Fang Duobing dan Di Feisheng melihat Xiao Se. Xiao Se hanya diam
Xiao Se diam, dia bahkan tidak mendengarkan apa yang Di Feisheng katakan. Xiao Se melihat keduanya, "kau bilang keluarganya di serang dan rumahnya di bakar?". Fang Duobing melihat Xiao Se terkejut akan sesuatu. Dia mengangguk dengan bingung. "Dia punya seorang kakak laki-laki?", Fang Duobing mengangguk lagi
Xiao Se kembali sibuk dengan pikirannya
Di Feisheng mengamati tingkah Xiao Se
Tidak berapa lama Xiao Se berbalik dan pergi meninggalkan mereka tanpa mengatakan apapun lagi
Kedua orang itu masih melihat kepergian Xiao Se
Fang Duobing mendekat ke Di Feisheng, bahunya bersentuhan dengan Di Feisheng, dia kemudian berbisik, "Apa dia percaya?". Fang Duobing kebingungan karena Xiao Se sangat mudah percaya dengan ceritanya
••••••
Tentu Xiao Se tidak mudah percaya dengan cerita Fang Duobing dan Di Feisheng. Tapi ketika mendengar cerita Fang Duobing tadi, Xiao Se seperti mengingat sesuatu
Dia berjalan cepat ke tempat Li Lianhua, dia ingin mengecek dan memeriksa sesuatu
Begitu dia berdiri di depan Li Lianhua yang masih terbaring tak sadarkah diri, Xiao Se hanya diam
Xiao Se mengamati Li Lianhua, dia melihat Li Lianhua dari wajahnya, tubuhnya dan kakinya. Dia melihat wajah Li Lianhua lagi, wajahnya terlihat lebih baik dari sebelumnya, bibirnya masih sedikit pucat tapi tidak sepucat dua hari sebelumnya
Xiao Se masih berdiri diam, saat ini dia sedang berkutat dengan pikirannya sendiri. Kedua tangannya meremas bajunya
Xiao Se menarik nafas, dia kemudian memegang tangan kanan Li Lianhua. Xiao Se melihat wajah Li Lianhua lagi, dan akhirnya melihat tangan Li Lianhua yang dia pegang
Xiao Se menyingkirkan lengan baju Li Lianhua, menyingkapnya hingga melewati sikunya. Xiao Se mengangkat tangan Li Lianhua lebih tinggi, dia melihat siku Li Lianhua, mencoba mengecek sesuatu
Mulut Xiao Se langsung tertutup rapat, matanya melotot karena terkejut, dia sangat terkejut
Xiao Se mengelus tanda yang ada di siku Li Lianhua, tanda itu berwarna merah muda, tanda itu memiliki bentuk khas...dan Xiao Se sangat tau tentang tanda itu
Xiao Se terduduk lemas di samping Li Lianhua. Dia melihat wajah Li Lianhua lagi, dia menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan kasar, dia menarik nafas lagi melalui mulutnya, dia terus mengulangi itu secara cepat, dadanya naik turun mengikuti pernapasannya...kemudian dia tertawa kecil, wajahnya terlihat senang dan lega, dari matanya terlihat dia benar-benar lega
Xiao Se mengencangkan genggamannya pada tangan Li Lianhua, dia mengelus-elus tangannya
Senyum lebar terlihat di wajah Li Lianhua, matanya berbinar. "Akhirnya... akhirnya aku menemukanmu". Genggaman Xiao Se sedikit bergetar karena dia tidak percaya dengan apa yang dia temukan
••••••
Xiao Se berjalan cepat ke ruang kerja Kaisar, senyum cerah terus menghiasi wajahnya sepanjang jalan. Beberapa orang seperti pelayan, prajurit, dan orang lainnya terkejut melihat senyum Xiao Se, mereka semua membeku terkejut sekaligus kebingungan
Pintu ruang kerja Kaisar terbuka lebar
Semua orang yang ada di dalam langsung melihat ke arah pintu
Xiao Se masuk dan berjalan cepat ke arah Kaisar
Kaisar, Bangsawan Lanyue, Tang Lian, Lei Wujie, Sikong Qianluo, Ji Xue, Ye Rouyi dan Zang Min melihat ada sesuatu yang berbeda dengan Xiao Se
Mulut Lei Wujie terbuka karena melihat hal aneh pada temannya, matanya mengikuti setiap langkah Xiao Se dari pintu sampai ke arah Kaisar
Xiao Se berdiri di depan Kaisar
Kaisar akhirnya menyadari hal aneh yang dia lihat pada Xiao Se adalah senyumannya. Xiao Se tersenyum, tersenyum sepanjang jalan
Xiao Se melihat kakaknya, senyumnya semakin melebar, dia langsung memegang pundak kakaknya dan mengguncangnya. Tawa Xiao Se juga terdengar semua orang
"Chuhe?", Kaisar sangat bingung
"Aku menemukannya, aku menemukannya". Xiao Se memegang tangan kakaknya
Alis Kaisar terangkat, "Menemukan ?, Menemukan apa?", Kaisar semakin bingung
"Yi-Ge !, Aku menemukan Yi-Ge", senyum Xiao Se semakin lebar
Orang lain yang ada di ruangan itu menjadi penasaran
Alis Kaisar berkerut. "Yi-Ge?". Xiao Se mengangguk cepat. "Siapa Yi-Ge?"
"Ah Yi, Yi-Ge"
"Ah Yi?, Yi-Ge?". Kaisar mencoba mengingat-ingat sesuatu....Matanya terbelalak ketika dia berhasil mengingatnya. "Ah Yi?! Yi-Ge?!", Suara Kaisar sedikit meninggi
Xiao mengangguk lagi. "Ya"
Kaisar balik memegang tangan Xiao Se, matanya menatap Xiao Se, dia mencoba meyakinkan dirinya lagi. "Ah Yi pohon pinus ?, Ah Yi ?"
Xiao Se mengangguk lagi
"Dimana kau menemukannya?, B–ba–bagaimana bisa kau menemukannya?". Sekarang Kaisar yang mengguncang bahu Xiao Se
"Aku tidak tau bagaimana keberuntungan bisa datang padaku. Tapi Yi-Ge adalah Li Lianhua, dia adalah Li Lianhua"
Alis Kaisar terangkat, "Li Lianhua?, Bagaimana kau yakin kalau dia adalah Li Lianhua?", Kaisar terdengar ragu
"Aku melihatnya, aku melihat tanda di sikunya, tanda yang dulu membuatku iri. Li Lianhua mempunyai tanda itu"
Kaisar mencoba mengingat-ingat lagi. Kemudian dia melihat Xiao Se, "kalau begitu aku ingin melihatnya"
Xiao Se mengangguk. Mereka berdua kemudian langsung pergi dari sana, meninggalkan orang-orang yang kebingungan
Zang Min dan Bangsawan Lanyue lah yang pertama menyusul mereka, diikuti keempat penjaga Tianqi dan Ye Rouyi
••••••
Sebelum Xiao Se membuka pintu, ada orang lain yang membuka pintu itu dari dalam. Kaisar dan Xiao Se berhenti di depan pintu
"Hua Jin?", Kaisar kebingungan melihat Hua Jin yang membanting pintu. Bukan hanya itu, dia terlihat marah
"Ada apa?", tanya Xiao Se yang juga kebingungan
Tiba-tiba Mu Chunfeng muncul entah dari mana, nafasnya tidak teratur karena berlari. "Aku–aku tidak menemukannya", dia mencoba mengatur nafasnya
Kaisar dan Xiao Se semakin bingung
Bangsawan Lanyue, Zang Min, keempat penjaga Tianqi dan Ye Rouyi akhirnya berhasil menyusul Xiao Se. Mereka langsung kebingungan melihat ekspresi Hua Jin dan Mu Chunfeng
"Apa yang kalian tidak temukan?, Apa yang terjadi?", tanya Kaisar
Hua Jin melihat Kaisar, masih ada rasa marah dan kesal di matanya. "Pasien ku menghilang. Mereka membawa pergi pasien ku"
"Pasien?", Xiao Se melihat Hua Jin, kemudian melihat ke dalam. "Maksudmu Li Lianhua?!", Dia terkejut, suaranya meninggi
Hua Jin mengangguk
Xiao Se langsung masuk ke dalam, Kaisar juga mengikutinya, semua orang mengikutinya
Xiao Se melihat ranjang Li Lianhua sudah kosong, tidak ada orang yang terbaring disana. Dia diam terpaku di tempatnya
"Bagaimana dia bisa tidak ada disini?", tanya Bangsawan Lanyue
"Kami juga tidak tau", jawab Mu Chunfeng, "Ketika kami datang memeriksanya, dia sudah tidak ada di sini. Aku dan prajurit juga sudah mencari Fang Duobing dan Di Feisheng, mereka tidak ada di manapun", jelas Mu Chunfeng
"Kerahkan semua prajurit", Kaisar langsung memerintah dengan tegas. "Cari mereka !, Temukan mereka segera !"
Bangsawan Lanyue, Zang Min dan keempat penjaga Tianqi mengikuti perintah Kaisar, meskipun mereka masih bingung dengan apa yang terjadi
Kaisar melihat Xiao Se yang masih berdiri diam di tempatnya, pandangannya masih melihat ke ranjang yang sebelumnya di tempati Li Lianhua
Ye Rouyi juga melihat Xiao Se
Chapter Text
Tang Lian menambahkan kayu bakar ke api unggun
Sikong Qianluo membalik ikan bakar mereka
Lei Wujie membuat tempat untuk mereka tidur malam ini
Mereka terpaksa bermalam di hutan karena tidak sempat mencari penginapan, atau mungkin lebih tepatnya mereka terlalu jauh dari pemukiman
Lei Wujie berdehem dan kembali duduk secara perlahan, dia melihat Tang Lian dan Sikong Qianluo yang diam tidak bersuara
Tang Lian melihat ke arah salah satu pohon yang lumayan jauh dari mereka, disana ada Xiao Se yang diam bersandar di pohon dan melihat ke kegelapan hutan
"Lei Wujie", Sikong Qianluo memanggil Lei Wujie yang sedang melihat Xiao Se
"Ya?", Lei Wujie melihat Sikong Qianluo
Sikong Qianluo memberikan ikan bakar yang sudah matang pada Lei Wujie, "Berikan ini pada Xiao Se"
Lei Wujie secara perlahan mengambil ranting kayu yang menusuk ikan bakar. Sikong Qianluo mendorong Lei Wujie agar cepat memberikannya pada Xiao Se
Ketika Lei Wujie bangun Tang Lian menghentikannya. "Jangan lupa airnya", dia memberikan kantung air pada Lei Wujie, dan mendorongnya untuk segera pergi
Wajah Lei Wujie terlihat pasrah. Dia berjalan secara perlahan ke arah Xiao Se
Ketika dia berdiri disamping Xiao Se, dia berdehem membersihkan tenggorokannya, "Ekhemm, Xiao Se". Tapi Xiao Se tidak menjawab, perhatian Xiao Se masih terpaku pada kegelapan hutan. "Xiao Se, Xiao Se", Lei Wujie mendekat ke Xiao Se, "Xiao Se–!", Lei Wujie terkejut karena Xiao Se tiba-tiba menengok ke arahnya, dia langsung berdiri tegak dan sedikit menjauh
Xiao Se masih diam melihat Lei Wujie
Lei Wujie berdehem lagi, dia kemudian memberikan ikan bakar dan air minum ke Xiao Se, "Makan ini", dia mencoba tersenyum
Xiao Se melihat ikan yang dipegang Lei Wujie, dan kemudian melihat Lei Wujie. Lei Wujie masih tersenyum. Xiao Se mengambil ikan bakar dan air yang diberikan Xiao Se, tapi Xiao Se tidak mengatakan apapun, dia mengalihkan perhatiannya
Lei Wujie mengusap telapak tangannya yang berkeringat ke bajunya. Setelah itu dia kembali ke Tang Lian dan Sikong Qianluo, dia duduk di tempatnya semula
Sikong Qianluo menghela nafas panjang, kemudian dia memberikan ikan bakar untuk Lei Wujie
Tang Lian juga mengambil ikan bakar bagiannya sambil tetap menjaga api unggun agar tetap menyala
Lei Wujie menghela nafas panjang, dia langsung memakan ikannya
Keadaan seperti ini sudah terjadi lebih dari satu bulan. Xiao Se menjadi lebih diam, tidak banyak bicara dan melakukan hal lainnya. Dia menjadi seperti ini semenjak Li Lianhua dan teman-temannya menghilang
Lei Wujie, Tang Lian, Sikong Qianluo dan banyak orang lainnya juga bingung kenapa Xiao Se bisa seperti ini. Tapi hanya ada satu orang yang tau alasannya, Kaisar... Kaisar tau kenapa Xiao Se bisa seperti ini
Setelah Li Lianhua dan teman-temannya pergi begitu saja dari istana, Kaisar memerintahkan pencarian Li Lianhua, Fang Duobing dan Di Feisheng, mereka semua diperintahkan untuk mencari ketiga orang itu. Tapi pencarian itu dilakukan secara rahasia, orang luar tidak ada yang boleh tau tentang pencarian ini...Jadi disinilah mereka, mencari ketiga orang itu, dan sudah lebih dari beberapa kota dan desa yang mereka lewati tapi masih belum menemukan ketiga orang itu
Mereka tidak tau apa hubungan Xiao Se dan Li Lianhua, mereka tidak tau apa yang terjadi. Tapi Ye Rouyi pernah bilang kalau saat Xiao Se masuk ke ruangan Kaisar dengan senyum lebar waktu itu, mengingatkan Ye Rouyi dengan Xiao Se kecil yang dulu Ye Rouyi kenal, anak kecil periang yang dulu belum tau tentang ambisi dan tidak adilnya dunia. Senyum itu terlihat ketika Xiao Se mengetahui ternyata Li Lianhua adalah orang yang dia cari... meskipun mereka tidak tau kenapa Xiao Se mencari nya
Diamnya Xiao Se juga membuat mereka tidak ingin banyak bertanya pada Xiao Se, mereka merasa memang seharusnya tidak bertanya atau mengatakan hal apapun yang tidak perlu, mereka tidak bisa menganggu Xiao Se
Tapi sebenarnya keadaan ini membuat Tang Lian, Lei Wujie dan Sikong Qianluo menjadi sedikit frustasi. Mereka terbiasa mendengar ucapan sinis dan sindiran Xiao Se, tapi sekarang mereka bahkan tidak mendengar decakan Xiao Se sama sekali
Xiao Se juga tidak terlalu menghiraukan mereka, dia juga tidak menghiraukan sekitarnya, dia hanya fokus mencari ketiga orang itu, terutama Li Lianhua
Tang Lian menghela nafas panjang, dan Lei Wujie langsung melihatnya. Mereka semua ada di kondisi yang canggung
___________________________________________
Wu Shuang datang menemui Xiao Se, Lei Wujie, Tang Lian dan Sikong Qianluo di sebuah kedai di kota Wushuang
Lei Wujie awalnya bingung karena kursi disampingnya tiba-tiba di duduki orang asing, tapi ketika dia melihat Wu Shuang dia langsung tersenyum, "Ohhh tuan pemimpin kotaaa". Wu Shuang tersenyum mendengar sapaan berlebihan Lei Wujie
Tang Lian dan Sikong Qianluo juga menyapanya, sedangkan Xiao Se hanya meliriknya dan langsung tidak mempedulikannya
"Bagaimana kau tau kami ada disini?", tanya Tang Lian
"Itu hal yang mudah", Wu Shuang tersenyum sombong
"Cihhh", Lei Wujie, Tang Lian dan sikong Qianluo tersenyum mendengar ucapan sombong Wu Shuang
"Tapi dimana peti pedang mu?, Kau sudah tidak menggunakannya lagi?", Lei Wujie mengecek sekali lagi, Wu Shuang benar-benar tidak membawa peti pedangnya
"Aku cukup membawa ini", Wu Shuang menunjukkan satu pedang yang dia bawa, "Lagipula ini kotaku, jadi tidak perlu membawanya kemana mana"
Ketiga orang yang mendengar itu hanya tertawa, Wu Shuang ikut tertawa
"Bagaimana dengan informasi yang aku minta?". Xiao Se menyela tawa mereka dengan pertanyaan datarnya
Jejak tawa Lei Wujie, Tang Lian dan Sikong Qianluo langsung menghilang, mereka melihat antara Xiao Se dan Wu Shuang, menunggu informasi yang Wu Shuang berikan
Wu Shuang juga merasakan atmosfer yang berubah 180 derajat itu, dia langsung duduk tegak. "Aku sudah mencari informasi tentang orang-orang yang kalian sebutkan di surat, tapi tidak ada catatan atau ada orang yang melihat mereka di kota ini. Tidak ada mereka disini"
"Apa kau yakin?", tanya Xiao Se datar
Wu Shuang mengangguk
"Kau sudah memeriksa semua penginapan, kedai atau rumah terbengkalai di kota ini?", Xiao Se masih bertanya dengan wajah tanpa ekspresinya
Wu Shuang mengangguk, "Aku sudah memeriksa semua tempat"
Ttakk !!
Xiao Se membanting gelas tehnya di atas meja. Dia mengambil pedangnya dan pergi dari sana dengan membawa energi negatif yang mengelilinginya
Tang Lian, Lei Wujie dan Sikong Qianluo tidak mengejar Xiao Se, mereka membiarkan Xiao Se pergi kemanapun dia mau, mereka sudah terbiasa sekarang
"Ada apa dengan dia?", Wu Shuang mendekat ke Lei Wujie, bertanya dengan suara pelan
Lei Wujie menghela nafas, dia melihat pintu yang tadi di lewati Xiao Se
Wu Shuang tidak mendapat jawaban, dia malah melihat mereka terlihat kelelahan. Satu alisnya terangkat, "Apa kalian dalam masalah?. Apa orang yang kalian cari itu penjahat atau buronan?", Wu Shuang melihat mereka satu persatu
Tang Lian melihat Wu Shuang, "Kami juga tidak tau apa ini bisa disebut masalah atau tidak, tapi yang jelas ini masalah untuk Xiao Se"
Wu Shuang bingung mendengarnya. Dia semakin merapatkan duduknya dengan meja dan melihat ketiganya, "Apa maksudnya?"
"Kami juga tidak tau bagaimana menjelaskannya. Tapi yang jelas, orang yang kami cari adalah orang yang sangat ingin Xiao Se temui", jelas Sikong Qianluo. "Kami bahkan tidak tau orang itu berbahaya atau tidak", Sikong Qianluo menghela nafas
Duk!!
Mereka bertiga tiba-tiba dikejutkan dengan ulah Lei Wujie yang membenturkan kepalanya di atas meja. Lei Wujie menghela nafas panjang, dia kemudian mengacak-acak rambutnya. "Aku merasa frustasi, Xiao Se bahkan sekarang lebih menyebalkan dari pertama kali aku bertemu dengannya!. Tapi yang jelas dia benar-benar mengabaikan kami, dia bahkan awalnya tidak ingin pergi bersama kami"
Flashback
"Xiao Se, prajurit sudah di kerahkan. Biarkan mereka yang mencarinya". Kaisar mengikuti setiap langkah Xiao Se di kediamannya
"Aku akan mencarinya sendiri". Xiao Se langsung mengganti bajunya, mengambil perbekalannya, dan membawa pedangnya
Bangsawan Lanyue, Tang Lian, Lei Wujie, Ji Xue, Sikong Qianluo dan Ye Rouyi masih menunggu di depan kediaman Xiao Se
Xiao Se membuka pintu dan langsung pergi, Kaisar masih mengejarnya, semua orang otomatis mengikuti mereka
"Xiao Se kau mau kemana?", Lei Wujie berjalan lebih cepat mengejar Xiao Se
Tapi Xiao Se tidak menjawab
"Xiao Se, kau bahkan tidak tau mereka pergi kemana, biarkan para prajurit mencari petunjuk dan setelah itu kita bisa menemuinya", Kaisar masih membujuk
"Itu terlalu lama", Xiao Se masih terus berjalan. "Dan saat ini mereka mungkin belum pergi jauh"
"Karena itu, mungkin mereka belum pergi jauh dan prajurit bisa menemukan mereka", ucap Kaisar
Xiao Se tidak menjawab lagi, dia menuju prajurit yang yang memegang kudanya
"Tunggu tunggu tunggu", Lei Wujie menahan tangan Xiao Se, Xiao Se menatap datar ke Lei Wujie. "Kau mau pergi kemana?"
Xiao Se diam, kemudian dia langsung menghempas tangan Lei Wujie. Xiao Se langsung naik kudanya
Lei Wujie menahan Xiao Se lagi. Kali ini menarik bajunya. Xiao Se melihatnya lagi. "Kalau begitu aku ikut. Aku ikut denganmu"
Xiao Se mengamati Lei Wujie..."Tidak". Setelah itu dia langsung memacu kudanya
"Kita harus mengejarnya", Tang Lian melihat teman-temannya
Lei Wujie dan Sikong Qianluo mengangguk
"Aku akan mencari informasi dari sini", ucap Ji Xue
Mereka mengangguk
Setelah itu Tang Lian, Lei Wujie dan Sikong Qianluo langsung mengejar Xiao Se dengan kuda mereka
Flashback end
Wu Shuang melihat ketiganya lagi. "Mmmm...Memangnya sudah berapa lama kalian mencari nya?"
Lei Wujie dengan wajah masih di atas meja mengangkat jari telunjuknya dan menggoyangkannya
Alis Wu Shuang terangkat melihatnya, apa maksudnya itu
"Satu bulan ditambah sebelas hari", jawab Sikong Qianluo yang bahkan dia juga bingung dengan jumlah lebih tepatnya berapa
Wu Shuang melipat tangannya, dia mengangguk-angguk dan melihat ketiganya untuk ke sekian kalinya. "Kalau begitu mungkin orang yang kalian cari sudah pergi jauh", ucap Wu Shuang tanpa beban
Brakk !!
Lei Wujie langsung duduk tegak, dia melihat Wu Shuang dengan wajah kesal, "Jangan mengatakan hal yang tidak membantu!", suara Lei Wujie sedikit meninggi, tapi wajahnya terlihat sedih
Wu Shuang langsung tersenyum meminta maaf, "kalau begitu aku akan mencari informasinya lagi". Dia tersenyum lebar dan menuangkan teh ke gelas Lei Wujie
___________________________________________
Li Suwang menyambut kedatangan cucu laki-lakinya dan teman-teman cucunya
"Kakek", Lei Wujie berlari senang menghampiri kakeknya
Li Suwang menyambut cucunya. Mereka berdua berpelukan untuk melepas rindu satu sama lain. "Bagaimana kabar mu?", dia menepuk-nepuk pundak Lei Wujie
"Aku baik. Bagaimana keadaan kakek?, Apa kakek baik-baik saja?", Lei Wujie masih tersenyum lebar
Li Suwang mengangguk, "Aku baik-baik saja, hanya merindukan cucu-cucu ku yang jarang datang kesini"
Senyum polos Lei Wujie digantikan dengan senyum canggungnya, dia merasa tidak enak karena sudah lama tidak lama mengunjungi kakaknya
Tapi Li Suwang hanya tertawa melihat tingkah cucunya. Dia kemudian melihat Xiao Se, Tang Lian dan Sikong Qianluo yang memberi salam padanya. Li Suwang mengangguk membalas salam mereka
"Maaf menganggu waktu dan merepotkan Tuan Li dengan permintaan kami, tapi apa anda sudah membaca surat yang kami kirim?". Xiao Se langsung membahas tujuan mereka datang kesini
Tang Lian, Sikong Qianluo dan Lei Wujie langsung menjadi kaku ketika masalah ini di bahas, mereka melihat Li Suwang
Li Suwang juga melihat mereka, dia menyadari ada sesuatu yang terjadi dari ekspresi mereka, apalagi Xiao Se. Li Suwang kemudian mengangguk dengan tenang, "Aku sudah menerima surat kalian", dia melihat Xiao Se, "Mengenai orang yang bernama Li Lianhua, orang itu tidak pernah datang atau terlihat disini. Aku sudah mencarinya tapi tidak menemukannya"
"Bagaimana dengan Fang Duobing dan Di Feisheng?", tanya Xiao Se lagi, wajahnya masih terlihat kalau dia ingin jawaban
"Tidak ada, mereka tidak ada", Li Suwang menjawab dengan tenang
Xiao Se melirik ke kakinya. Teman-temannya dan Li Suwang melihatnya, menunggu tanggapan Xiao Se
"Mereka mungkin tidak mengungkapkan identitas mereka", bisik Xiao Se pada dirinya. Dia menghela nafas, kemudian melihat teman-temannya, "Kalian istirahat saja, aku mau berkeliling", dia langsung pergi tanpa menunggu jawaban teman-temannya
Ketiga temannya melihat kepergian Xiao Se, begitu juga Li Suwang
Li Suwang kemudian mendekat ke cucunya, "Bagaimana kalian bisa mengenal Di Feisheng dan Fang Duobing?", Li Suwang akhirnya bertanya, "Dan Li Lianhua itu?", dia melihat ketiganya
"Tuan Li tau sesuatu yang lain tentang mereka?", tanya Tang Lian
Li Suwang mengangguk. "Di Feisheng adalah ketua sekte Jinyuan, dia termasuk orang yang hebat, ilmu bela dirinya patut diperhitungkan. Sedangkan Fang Duobing, aku yang membuat pedangnya atas permintaan ayah dan ibunya, dia adalah tuan muda kota Tianji"
"Lalu bagaimana dengan Li Lianhua?, Apa Tuan Li tau sesuatu tentang Li Lianhua?", tanya Sikong Qianluo. Tang Lian dan Lei Wujie melihat Li Suwang dengan perhatian penuh, wajah mereka terlihat sangat serius
Tua Li mengangguk. "Aku pernah tidak sengaja bertemu dengannya sekali, tapi itu hanya sebentar, aku juga mendengar desas-desus tentang dia kalau dia adalah tabib hebat". Tuan Li Suwang sekarang melihat ketiganya dengan bingung. "Tapi kenapa kalian mencari mereka bertiga?, Apa mereka hilang bersamaan?"
"Ya, mereka pergi bersama. Kenapa?", Lei Wujie melihat kebingungan kakeknya
"Ini aneh. Di Feisheng adalah salah satu pemimpin sekte yang kejam, dia keras kepala dan tidak peduli dengan orang lain, meskipun sekarang aku tidak tau bagaimana kabarnya. Fang Duobing, aku pernah bertemu dengannya, dia adalah anak yang ceria dan banyak bicara tapi juga tidak terlalu peduli aturan yang dia anggap berlebihan. Sedangkan Li Lianhua, dari yang aku pernah lihat, dia seseorang yang mempunyai banyak sifat, tapi dia cenderung orang yang terbuka sekaligus misterius". Li Suwang melihat ketiganya lagi, "Jadi bagaimana mereka bisa bersama?"
Kebingungan Li Suwang sekarang menjadi kebingungan semua orang
___________________________________________
Mereka semua tiba ke kota Dongji, mereka baru saja melewati gerbang kota
Di depan mereka, orang-orang berlalu lalang menjalani aktivitas masing-masing. Ada beberapa yang berjualan, ada pembeli, anak-anak yang berlarian, dan masih banyak lagi
Hari ini terhitung tepat sudah dua bulan mereka mencari Li Lianhua, Fang Duobing dan Di Feisheng. Hari ini juga tepat dua bulan Xiao Se menjadi orang yang membuat kepala Lei Wujie hampir meledak
Xiao Se sering meninggalkan mereka untuk mencari Li Lianhua, dia mencarinya tanpa peduli siang atau malam, Tidak peduli tempat mana yang dia cari, dan siapa yang dia hadapi. Hal yang lebih menyebalkan adalah Xiao Se tidak terlalu peduli dengan dirinya, dia selalu lupa makan, bahkan mengobati lukanya setiap kali dia terluka, untungnya itu hanya luka kecil
Dan yang paling-paling-paling lebih menyebalkan adalah sampai saat ini dia tidak menceritakan apa hubungan dia dengan seseorang yang dianggap Yi-Ge atau Li Lianhua itu
"Xiao Se, kamu mau kemana?"
Lei Wujie langsung melihat Xiao Se yang baru saja membuat kudanya melangkah dan dihentikan dengan pertanyaan Sikong Qianluo
"Kau mau langsung mencarinya?", Lei Wujie tidak percaya dengan tindakan Xiao Se
Xiao Se diam
"Kita baru tiba di kota ini, setidaknya kita harus istirahat dan makan sesuatu. Setelah itu kita baru bisa mencarinya lagi", Tang Lian mencoba membujuk Xiao Se
Xiao Se melihat teman-temannya. Pada akhirnya dia mengangguk setuju
••••••
Mereka menerima surat dari Ji Xue
Saat ini Lei Wujie, Tang Lian dan Sikong Qianluo berkumpul di kedai, sedangkan Xiao Se sedang istirahat di penginapan di lantai atas
"Apa isi surat itu?", Lei Wujie melihat Tang Lian dengan wajah penasaran
"Mereka juga belum menemukan Li Lianhua, dan tidak ada informasi tentang seseorang yang Xiao Se panggil Yi-Ge itu. Li Lianhua hanya di kenal sebagai tabib pengembara yang hebat, tidak ada yang tau asal usulnya"
Sikong Qianluo menopang kepalanya dengan tangannya yang tertumpu di atas meja, dia menghela nafas. "Li Lianhua ini, dia bahkan membohongi kita tentang desa halamannya, aku bahkan lupa itu Timur, Selatan atau Utara"
"Kenapa kita tidak mencari ke sekte Jinyuan saja?", Lei Wujie melihat keduanya
"Apa kau pikir mereka akan memberikan informasi pada kita?", Tang Lian balik bertanya ketika mendengar pertanyaan polos Lei Wujie
Lei Wujie langsung teringat dengan cerita tentang Di Feisheng adalah pemimpin sekte yang kejam, keras kepala dan tidak memperdulikan orang-orang. "Bagaimana kalau kita memaksa?, Kita punya kemampuan", Lei Wujie mengangkat pedangnya
Sikong Qianluo memukul bahu Lei Wujie, yang langsung meringis kesakitan. "Apa kau meremehkan mereka?. Kita datang ke tempat orang lain dan memaksa mereka, begitu?. Jangan memikirkan hal bodoh", Sikong Qianluo menatap sinis Lei Wujie
Lei Wujie terlihat pasrah lagi. Prajurit Kaisar yang menyamar juga sudah mencari mereka secara diam-diam ke kuil Pudu, Sekte Sigu, Balai Baichuan, dan Kota Tianji. Tapi mereka tidak mendapat informasi apa-apa
••••••
Saat ini mereka sudah berpencar lagi
Lei Wujie berjalan ke pasar ikan, dia ingin mencari disana sekaligus mengunjungi teman lamanya, nona Zhen Zhu yang dulu menolong mereka
"Nona Zhen Zhu", Lei Wujie mendatangi kios jualan Zhen Zhu
Zhen Zhu melihat orang yang memanggilnya, dia langsung tersenyum melihat orang yang dia kenal. "Tuan Lei Wujie?. Bagaimana kau bisa ada disini?, Apa kau ingin berlayar lagi?", tanyanya sedikit bingung
Lei Wujie melambaikan tangannya dan tertawa, "ah tidak tidak tidak, aku datang karena sedang mencari seseorang, dan kebetulan karena aku disini jadi aku mengunjungimu", dia tersenyum lebar
Alis Zhen Zhu berkerut, "Mencari seseorang?, Siapa?"
"Aku tidak tau apa kau tau orang ini, tapi mungkin kau tau", Lei Wujie melirik ke sekitarnya, dia sedikit memajukan tubuhnya dan berbisik, "Aku sedang mencari seseorang yang bernama Li Lianhua"
Zhen Zhu melihat Lei Wujie, "Tabib Li?"
Lei Wujie langsung memundurkan tubuhnya, wajahnya terlihat terkejut. "Kau tau dia?!", Suaranya cukup membuat orang-orang disekitarnya melihatnya. Lei Wujie langsung menutup mulutnya, "Kau tau dia?", tanyanya lebih pelan
Zhen Zhu yang kaget masih tetap mengangguk. "Ya. Dia tabib pengembara yang pernah singgah di kota ini"
Wajah Lei Wujie langsung terlihat lesu, "Sial, aku lupa tentang itu", untuk apa dia terkejut, semua orang tau itu. Dia melihat Zhen Zhu lagi, "Tapi apa saja yang kau tau tentang dia?", suaranya terdengar berbisik
Zhen Zhu mencoba berpikir sejenak. "Dia hanya tabib pengembara biasa, dia membuka tempat pengobatan di dekat pasar, diagnosanya juga selalu tepat, dia tabib yang hebat. Tapi dia tidak lama menetap di kota ini, kira-kira...dua minggu dia di kota ini". Lei Wujie menganggukkan kepalanya mendengar informasi yang sama di setiap tempat yang dia datangi. "Tapi kenapa kau mencarinya?, Apa ada seseorang yang harus di obati?"
"Tidak, tidak ada", Lei Wujie menggeleng dan tersenyum
Zhen Zhu mengangguk pelan, "Kalau kau mencarinya mungkin akan sulit"
Alis Lei Wujie terangkat, "Memangnya kenapa ?"
"Tabib Li memang tabib pengembara, tapi setiap dia menetap di suatu kota dan salah satu pedagang yang bepergian pasti akan melihat tabib Li di kota itu. Tapi sudah tiga atau empat tahun belakangan tidak ada yang tau dimana tabib Li berada. Dan ketika kau bertanya barusan, aku cukup terkejut kau menanyakan nya"
"Tapi kenapa dulu aku tidak tau tentang orang yang bernama Li Lianhua kalau dia seterkenal itu?", Lei Wujie kebingungan sendiri
Zhen Zhu mengangkat bahunya, "Mungkin dia tidak seterkenal itu", Zhen Zhu sedikit tertawa, dia mencoba bercanda, Lei Wujie ikut tertawa. "Tapi aku maklum kenapa kau tidak mengenalnya"
"Kenapa?", Lei Wujie penasaran
"Dari yang aku dengar Tabib Li hanya datang ke kota atau desa kecil, kebanyakan pasiennya juga kalangan rakyat biasa, dia jarang menerima pasien dari kalangan pejabat. Kalaupun ada pejabat yang ingin pengobatannya, akan ada seseorang yang datang mencarinya"
Lei Wujie mengangguk mendengar penjelasan Zhen Zhu
___________________________________________
Saat ini mereka kembali ke penginapan Xueluo, mereka singgah untuk istirahat dan bermalam disini
Para pelayan awalnya senang melihat kedatangan mereka apalagi Xiao Se, tapi melihat tanggapan dan ekspresi Xiao Se, mereka cukup terkejut. Xiao Se tidak seperti Xiao Se yang mereka kenal, dia sekarang terlihat tidak peduli dan mengabaikan mereka
Para pelayan melihat Lei Wujie untuk meminta penjelasan, tapi Lei Wujie hanya mengatakan Xiao Se hanya terlalu banyak pikiran. Setelah itu para pelayan melakukan tugas mereka. Makanan mulai disajikan di meja mereka
Ketika sedang menikmati makanan mereka, Lei Wujie melihat ada beberapa orang yang turun dari penginapan di lantai dua, dan Lei Wujie sepertinya mengenal mereka semua
Orang-orang itu berjalan ke meja kosong di sisi lain ruangan, mereka berjalan melewati meja Lei Wujie
"Tuan Da Jue?", panggil Tang Lian yang ternyata juga melihat mereka
Tuan Da Jue dan murid-muridnya berhenti dan melihat mereka, dia awalnya diam tapi langsung tersenyum ketika mengingat siapa yang memanggilnya. "Tang Lian", Da Jue menghampiri meja mereka. "Apa yang kalian lakukan disini?", Da Jue melihat mereka satu persatu, dan melihat meja yang penuh makanan
Xiao Se, Lei Wujie, Tang Lian dan Sikong Qianluo berdiri memberi salam pada Da Jue, yang di balas juga oleh Da Jue dan murid-muridnya
"Kami mampir untuk mengisi tenaga, dan kemungkinan akan menginap disini", jawab Tang Lian, "Tuan juga menginap disini?", Tang Lian melihat ke atas, asal Da Jue datang tadi
Da Jue mengangguk, "Ya. Aku sudah dua hari disini, dan siang ini kami akan pergi". Da Jue melihat mereka lagi, "Kalau begitu aku akan ke meja ku"
Tang Lian dan yang lainnya mempersilahkan mereka
Setelah itu Da Jue duduk di meja yang tadi dia tuju, dan memesan makanan
"Ehh, Shixiong", Lei Wujie memanggil Tang Lian, dia sedikit memajukan tubuhnya dan berbisik. Tang Lian melihatnya. "Bukankah tuan Da sering berpergian dari satu kota ke kota lain?"
Tang Lian mengangguk pelan, bingung dengan maksud dari pertanyaan Lei Wujie
"Bagaimana kalau kita tanya tentang Li Lianhua pada tuan Da?. Dia mungkin pernah melihatnya. Dia juga sepertinya baru saja bepergian", Lei Wujie mencoba memberikan ide dan membujuk Tang Lian
"Lei Wujie benar", Sikong Qianluo setuju. "Bagaimana kalau kita tanya tuan Da juga?, Toh kita hanya bertanya dan tidak menganggu". Lei Wujie mengangguk
Melihat keyakinan mereka Tang Lian akhirnya mengangguk setuju
"Permisi tuan Da"
Da Jue melihat Tang Lian yang datang ke mejanya. "Ya?"
"Maaf mengganggu waktu tuan Da, tapi kalau boleh aku ingin menanyakan sesuatu", Tang Lian tidak terdengar ragu atau gugup dengan ucapannya
Da Jue terlihat sedikit bingung. "Apa yang ingin kau tanyakan?", Perhatiannya sekarang tertuju pada Tang Lian
"Aku tau tuan Da sering berpergian dari satu kota ke kota lain. Aku ingin bertanya apakah tuan Da mungkin mengenal seseorang yang bernama Li Lianhua?". Tang Lian bertanya sambil melihat Da Jue, karena itu dia bisa melihat kalau ekspresi tuan Da Jue sedikit berubah, dia terlihat terkejut dan bingung
"Li Lianhua?", Da Jue bertanya untuk lebih meyakinkan dirinya
Tang Lian mengangguk, "Ya. Li Lianhua"
Xiao Se, Lei Wujie dan Sikong Qianluo datang menghampiri mereka
"Tuan Da tau tentang Li Lianhua?", tanya Xiao Se dengan wajah serius
Da Jue melihat Xiao Se, tapi dia diam
Xiao Se melihat ada yang aneh, bukan hanya dari tuan Da Jue tapi juga dari murid-muridnya. "Kalian tau Li Lianhua", itu sebuah pernyataan, mereka memang tau Li Lianhua, Xiao Se bisa melihatnya dengan jelas
Da Jue tetap terlihat tenang. Dia kemudian mengangguk, "Kami tau", dia melihat keempatnya. "Tapi kenapa kalian mencarinya?"
Tang Lian, Lei Wujie dan Sikong Qianluo melihat Xiao Se, pertanyaan itu seharusnya Xiao Se yang menjawabnya karena mereka juga tidak yakin kenapa mereka mencarinya
"Ada hal penting yang ingin aku tanyakan padanya", jawab Xiao Se
Da Jue masih menunggu kelanjutan ucapan Xiao Se, tapi hanya itu jawaban Xiao Se. Da Jue mengangguk, "Aku tau siapa Li Lianhua. Dia salah satu tabib hebat yang aku kenal. Dia salah satu tabib pengelana yang—"
"Kami tau tentang itu", Xiao Se memotong ucapan tuan Da Jue, dia sudah muak dengan penjelasan yang berulang-ulang selama ini. "Kami hanya ingin tau apa tuan Da pernah melihatnya belakangan ini?. Kami tau tuan Da sering berpergian dari satu kota ke kota lain jadi mungkin tuan Da pernah melihatnya di suatu tempat"
Mendengar ucapan Xiao Se tuan Da Jue dan murid-muridnya terlihat lebih terkejut, dan semua orang menyadarinya
"Belakangan ini?", tanya Da Jue yang masih terlihat bingung. Xiao Se mengangguk. "Dimana kalian melihatnya?. Bagaimana kalian bisa bertemu dengannya?". Da Jue dan murid-muridnya melihat mereka
"Beberapa bulan terakhir kami bertemu dengannya di Xueyue", Lei Wujie yang menjelaskan. "Tapi dua bulan terakhir dia menghilang dengan orang bernama Fang Duobing dan Di Feisheng"
"Fang Duobing dan Di Feisheng?", Da Jue terkejut mendengarnya
Lei Wujie mengangguk kaku, dia juga bingung dengan reaksi tuan Da Jue
"Sekarang jawab. Apa kalian melihatnya belakangan ini?". Xiao Se ingin mendengar jawabannya segera
Da Jue melihat Xiao Se, kemudian mengendalikan ekspresinya, membuatnya terlihat tenang. "Kami tidak melihatnya"
"Jangan bohong", Xiao Se melangkah maju mendekati tuan Da Jue. "Kalian pasti tau sesuatu, aku bisa melihatnya dengan jelas di wajah kalian semua", Xiao Se melihat dingin semuanya
"Kami benar-benar tidak melihatnya", jawab Da Jue dengan tenang
"Tapi kenapa tuan Da terlihat terkejut ketika kami menyebut namanya dan kami bertemu dengannya", ucap Sikong Qianluo
"Itu karena kami sudah lama tidak bertemu dengannya", salah satu murid tuan Da yang menjawab
Da Jue mengangguk mendengar apa yang dikatakan muridnya, "Terakhir kami bertemu dengannya kira-kira 4 atau 5 tahun yang lalu", dia melihat Xiao Se, "Kami juga mendengar Tabib Li membantu Fang Duobing menyelesaikan kasus dan di bantu dengan seseorang yang bernama Ah Fei yang ternyata Di Feisheng. Jadi itulah kenapa kami cukup terkejut mendengar kalau kalian bertemu dengan tabib Li karena kami sudah lama tidak mendengar kabarnya"
Xiao Se, Tang Lian, Lei Wujie dan Sikong Qianluo hanya diam melihat mereka
Melihat tatapan curiga dari keempatnya Da Jue langsung tertawa. "Aku tau aku memang mencurigakan dan dulu aku pernah berbuat jahat, tapi aku juga menghormati tabib Li. Dia seseorang yang memang seharusnya di hormati, dia sudah membantu banyak orang, menyembuhkan orang. Aku juga mengenalnya karena dia salah satu tabib pengembara yang hebat. Apa kalian tau kalau dia bisa menghidupkan orang mati?"
"Menghidupkan orang mati?!", suara Lei Wujie terdengar sangat kencang, dia dan teman-temannya terkejut mendengarnya. Lei Wujie melihat tidak yakin ke Da Jue, "Dari semua orang yang kami tanyai tidak ada yang mengatakan itu"
Da Jue tertawa kencang, "Mungkin mereka menganggap itu berlebihan, tapi beberapa orang menganggap itu sungguhan"
"Selama ini orang mati yang kita kenal bisa hidup lagi hanya Wuxin", bisik Lei Wujie. "Apa dia memang sehebat itu?", Lei Wujie bertanya pada Da Jue
Da Jue tersenyum. "Kalian bisa percaya atau tidak. Tapi tabib Li sendiri bahkan menyangkalnya, dia juga menolak pernyataan itu. Tapi sejauh ini aku juga hanya mendengar rumor itu"
Ucapan Da Jue membuat Lei Wujie bingung
••••••
"Guru", salah satu murid Da Jue mendekat dan berbisik
Saat ini mereka sudah pergi dari penginapan Xueluo, mereka dalam perjalanan kembali ke tempat mereka
"Kita pulang dulu, setelah itu kita pergi ke Sekte Sigu", Da Jue berbisik
Murid-muridnya mengangguk mengerti
Chapter Text
"Wuxin", Wu Chan berjalan cepat ke arah Wuxin, senyum lebar menghiasi wajahnya ketika melihat adik seperguruannya itu. "Akhirnya kau datang kesini, aku sudah lama tidak melihat mu. Bagaimana kabarmu?"
Wuxin balas tersenyum pada kakak seperguruannya, "Kabar ku baik, aku datang karena kebetulan aku lewat sini, jadi aku mampir untu melihat Shixiong, bagaimana kabar Shixiong?"
"Aku baik, aku baik-baik saja", Wu Chan tersenyum lebar
"Shixiong hanya sendiri?, Dimana Minghou?", Wuxin melihat-lihat sekitarnya, dia tidak melihat kehadiran Minghou
"Minghou dan nona Yueji sedang pergi ke kota untuk membeli bahan makanan dan beberapa barang, kemungkinan besok mereka akan kembali"
Minghou dan Yueji memang tinggal di kuil Hanshan setelah penyerangan malam itu, mereka juga sudah menjadi orang baik, dan Wuxin senang dengan kenyataan itu
___________________________________________
"Kita bisa bermalam disini", Tang Lian sudah mengecek seluruh ruangan di bangunan terbengkalai itu, mereka bisa tidur disini malam ini
"Bangunan ini masih cukup bagus, kalau tiba-tiba hujan kita tidak akan kedinginan", Sikong Qianluo juga sudah melihat-lihat bangunan itu
Xiao Se juga setuju untuk bermalam disini, mereka juga tidak bisa pilih-pilih mau tidur dimana, jadi ini tidak masalah
"Tapi kita melupakan satu hal", Lei Wujie duduk di salah satu kursi yang ada. Tang Lian, Sikong Qianluo dan Xiao Se melihat Lei Wujie dengan bingung. "Kita lupa membeli makanan", perut Lei Wujie bersuara, dia langsung melihat ketiga temannya dengan sedikit malu-malu
Ketiganya juga baru teringat itu
"Mungkin kita bisa berburu, siapa tau kita bisa menemukan kelinci atau binatang apapun yang bisa kita makan di hutan", usul Tang Lian yang langsung mempersiapkan senjatanya. Sikong Qianluo mengangguk setuju
Lei Wujie langsung berdiri ingin ikut dengan Tang Lian
Tapi ketika mereka menuju pintu keluar, pintu itu sudah di buka oleh seseorang, mereka semua langsung melangkah mundur. "Kalian tidak perlu keluar, sebentar lagi akan hujan, dan aku sudah membawa makanan untuk kita semua"
Mereka diam untuk beberapa saat...
"Wuxin!", Lei Wujie langsung berlari mendekati Wuxin, dia sangat senang melihat Wuxin...dan makanan yang dia bawa
Tang Lian dan Sikong Qianluo tersenyum melihat kehadiran Wuxin, sedangkan Xiao Se tidak terlihat dengan ekspresi berlebihan tapi dia juga senang Wuxin datang
Wuxin memberikan bungkusan makanan yang dia bawa pada Lei Wujie dan berjalan mendekati teman-temannya
Mereka semua langsung duduk di meja dan kursi yang ada, Lei Wujie membuka makanan yang Wuxin bawa, kemudian mereka langsung mengambil dan memakannya
Suara guntur terdengar diiringi dengan hujan yang turun. Tapi mereka tidak terganggu, mereka semua menikmati makan malam dengan tenang, terutama Lei Wujie
"Aku dengar dari Shixiong ku kalian mencari Li Lianhua, Fang Duobing dan Di Feisheng ke kuil Hanshan. Kenapa kalian mencari mereka?", Wuxin melihat keempat temannya. Keempatnya langsung diam. Wuxin masih melihat mereka, "Apa masalah racun Kaisar belum selesai?. Atau ada hal lain yang membuat kalian mencari mereka?". Wuxin melihat Xiao Se
Lei Wujie menelan makanannya, dia melihat Wuxin yang juga sedang melihatnya, Lei Wujie hanya menggeleng pelan
"Tidak hanya kuil Hanshan, kalian sudah mendatangi banyak kota dan desa untuk mencari mereka. Jadi apa alasan kalian mencari mereka?", Wuxin melihat Xiao Se lagi
Xiao Se meletakkan makanannya dan akhirnya melihat Wuxin. "Ada hal yang harus aku pastikan dan tanyakan", ucapannya tenang. Xiao Se tidak melanjutkan makannya, dia pergi ke salah satu ruangan yang bisa digunakan untuk istirahat
Memastikan Xiao Se sudah benar-benar tidak terlihat, Lei Wujie langsung menggeser kursinya agar dia duduk tepat di samping Wuxin, Wuxin melirik bingung ke Lei Wujie
Lei Wujie mendekat lagi ke Wuxin sampai bahu mereka bersentuhan, dia juga mendekatkan kepalanya ke Wuxin dan berbisik....dia kemudian menceritakan apa yang terjadi dari penyelidikan racun Kaisar sampai Li Lianhua dan teman-temannya menghilang
••••••
Suara kicau burung, sinar matahari yang hangat dan udara segar menyambut pagi mereka. Setelah hujan semalam, pagi ini sangat cerah. Ada beberapa genangan air di halaman bangunan itu, tapi hanya genangan kecil
Bukan hanya mereka yang terlindungi dari hujan semalam, kuda-kuda mereka juga terlindungi, untungnya bangunan ini ada tempat menyimpan kuda, mereka sangat beruntung
Setelah persiapan selesai, mereka siap untuk melanjutkan perjalanan
Wuxin berdiri di samping Xiao Se yang sedang mempersiapkan kudanya. "Aku mendengar semuanya dari Lei Wujie", Wuxin melihat Xiao Se yang masih sibuk dengan apa yang dia lakukan. "Jadi tempat mana yang akan kita tuju kali ini, Bos Xiao?"
Xiao Se akhirnya melihat ke Wuxin. Wuxin tersenyum seperti biasanya
___________________________________________
"Aku tidak menyangka ini benar-benar memakan banyak waktu", Wuxin melihat jalan di depannya
Xiao Se hanya melirik Wuxin sekilas kemudian fokus ke jalan di depannya lagi
Tang Lian dan Sikong Qianluo tertawa karena ada orang lain yang merasakan hal yang sama dengan mereka
Lei Wujie hanya menghela nafas dengan raut wajah yang pasrah. Dari perjalanan ini bukan waktu yang menjadi masalah utama mereka, tapi kebingungan mereka dan sikap Xiao Se yang masih diam tidak menceritakan apa yang sebenernya terjadi. "Seandainya kau—"
BOOM!!!!
Xiao Se, Wuxin, Sikong Qianluo, Tang Lian dan Lei Wujie langsung berhenti. Bukan hanya mereka yang terkejut tapi kuda-kuda mereka juga terkejut dan menjadi sedikit meronta-ronta, tapi mereka langsung menenangkan kuda masing-masing
Semuanya langsung melihat sekitar, segala sisi, segala arah, mereka juga diam tanpa suara dan mencoba menajamkan indra pendengaran masing-masing untuk mengetahui apa yang terjadi
BOOM!!!
Ledakan lainnya terdengar
"Ledakan apa itu?, Darimana asalnya?!", Lei Wujie melihat teman-temannya dengan sedikit panik
"Pasti ada pertempuran tidak jauh dari sini", Tang Lian juga terlihat khawatir
"Haruskah kita melihatnya?", Sikong Qianluo menunggu tanggapan teman-temannya
Mereka akhirnya melihat Xiao Se
BOOMM !!!!!!!!
"Kita lihat kesana"
Mereka semua langsung menuju sumber ledakan
••••••
Mereka berdiri di depan gua besar. Kuda-kuda mereka sudah diamankan sebelum mereka mendekati gua itu
"Sepertinya ledakan itu dari dalam gua", mereka juga yakin dengan apa yang Wuxin ucapkan
Tiba-tiba tanah ditempat mereka berdiri bergetar, bukan hanya itu, gua didepannya juga bergetar
Tapi tidak berapa lama getaran itu berhenti
"Apa kita akan melihat kedalam?", tanya Sikong Qianluo
Mereka semua melihat pintu gua
"Mungkin kita harus—"
Ucapan Xiao Se terhenti ketika ada bayangan yang melesat keluar dari dalam gua, bayangan itu melewati mereka begitu saja
Mereka semua diam, terkejut sekaligus bingung dengan apa yang baru saja lewat
"Hei! Mau kemana kau?!"
Semuanya langsung melihat ke arah gua lagi. Ada seseorang yang berteriak dari dalam....dan tidak berapa lama orang itu menampakkan wajahnya
Semua orang terkejut melihat siapa yang keluar dari gua
Orang itu, yang akhirnya melihat beberapa orang yang berdiri di depan gua juga ikut terkejut, matanya melotot dan mulutnya sedikit terbuka
"Fang Duobing?!", Panggil Lei Wujie dengan sedikit berteriak setelah memastikan apa yang dia lihat itu benar, itu Fang Duobing
Fang Duobing melihat antara mereka dan orang yang baru saja kabur, dia juga kebingungan. "Kenapa kalian ada disini?", Akhirnya itu yang menjadi pertanyaannya
Xiao Se melangkah maju mendekati Fang Duobing, "Kalau kau disini, berarti ada Li Lianhua. Dimana Li Lianhua?"
Melihat Xiao Se yang berjalan ke arahnya, Fang Duobing otomatis mundur
"Dimana Li Lianhua?", Xiao Se masih menuntut jawaban
Fang Duobing masih diam dengan wajah bingung
Tiba-tiba suara pertarungan terdengar jelas ditelinga mereka, semua orang langsung melihat ke dalam
"Sial", Fang Duobing langsung berlari ke dalam gua dengan kesal dan marah
Xiao Se tanpa berpikir dia kali langsung mengikutinya ke dalam, begitu juga teman-temannya
••••••
Mereka masuk jauh ke dalam gua, ketika mereka mengejar Fang Duobing mereka sempat melihat ada banyak ruangan di gua itu
Suara pertarungan semakin jelas terdengar
Dan akhirnya mereka melihat Di Feisheng sedang melawan beberapa orang berpakaian hitam yang memakai topeng
"Ah Fei!", Fang Duobing bergabung dengan Di Feisheng untuk menyerang orang-orang itu
Lei Wujie, Tang Lian, Sikong Qianluo juga langsung membantu mereka
Xiao Se mengamati pertarungan itu, tapi dia juga mencari keberadaan Li Lianhua, dia tidak melihat Li Lianhua di manapun
Dengan bergabungnya Lei Wujie, Sikong Qianluo dan Tang Lian yang membantu Fang Duobing dan Di Feisheng, mereka lebih cepat menghabisi orang-orang itu
Lima menit kemudian akhirnya mereka berhasil mengalahkan lawan mereka, mereka membunuh semua orang bertopeng itu
Xiao Se dan Wuxin mendekati mereka
"Dimana Li Lianhua?", Xiao Se langsung bertanya pada Di Feisheng dan Fang Duobing
Fang Duobing dan Di Feisheng melihat Xiao Se, kemudian mereka berdua saling pandang
"Apa mereka semua terbunuh?", Suara orang lain terdengar dari ruangan di belakang mereka
Mereka semua menengok ke sumber suara...dan Li Lianhua berdiri di belakang mereka dengan pandangan yang tertuju pada mayat orang-orang bertopeng
Xiao Se terdiam untuk beberapa saat ketika melihat Li Lianhua, dia akhirnya bisa melihat Li Lianhua lagi
"Li Lianhua", Fang Duobing langsung berlari ke arah Li Lianhua. Di Feisheng berjalan ke arah mereka
"Bagaimana di dalam?", tanya Di Feisheng
Li Lianhua menggeleng. "Tidak ada petunjuk apapun, mayat putri Xuan juga sudah tidak ada ditempatnya", Li Lianhua melihat kedua temannya. Mereka semua langsung kebingungan
"Yi-Ge"
Ketiga orang itu melihat Xiao Se, bingung dengan apa yang baru saja mereka dengar
Pandangan Xiao Se tertuju pada Li Lianhua, "Yi-Ge", Xiao Se berjalan cepat ke arah Li Lianhua. Dan sebelum Fang Duobing dapat mencegahnya, Xiao Se sudah lebih dulu memeluk Li Lianhua
Semua orang terkejut, terutama Li Lianhua
"Akhirnya aku menemukan Yi-Ge", pelukan Xiao Se mengencang
Fang Duobing dan Di Feisheng terkejut mendengar panggilan Xiao Se pada Li Lianhua
Wuxin, Tang Lian, Sikong Qianluo dan Lei Wujie juga terkejut Xiao Se yang langsung memeluk Li Lianhua
Li Lianhua yang masih kebingungan juga terkejut dengan tindakan Xiao Se dan kenapa Xiao Se memanggilnya begitu. Karena merasa tidak nyaman, dia mencoba melepaskan pelukan Xiao Se
Xiao Se melepaskan pelukannya tapi kedua tangannya masih memegang lengan Li Lianhua. Xiao Se menatap dengan senyum ke Li Lianhua
Alis Li Lianhua berkerut bingung, dia bingung kenapa Xiao Se tersenyum padanya. "Siapa?, Kau memanggilku apa?", tanya Li Lianhua tidak yakin
"Yi-Ge", jawab Xiao Se dengan sangat jelas
Li Lianhua melihat kedua temannya, ada banyak pertanyaan dari tatapan mereka
••••••
"Jadi...", Fang Duobing melihat antara Li Lianhua dan Xiao Se, "Li Lianhua...", dia menunjuk Li Lianhua, "Dia adalah teman masa kecilmu?", dia melihat Xiao Se untuk memastikan
Xiao Se mengangguk tegas
Sekarang Lei Wujie, Tang Lian, Sikong Qianluo dan Wuxin jadi tau kenapa Xiao Se mencari Li Lianhua. "Astagaaaa apa susahnya bilang kalau mereka teman masa kecil?, Kenapa harus membuat mereka penasaran selama ini?", Pikir Lei Wujie
Li Lianhua masih bingung, dia sangat bingung. "Dari mana kau tau kalau orang itu aku?", dari suaranya terdengar kalau dia ragu dengan apa yang Xiao Se ucapkan
Xiao Se menunjuk Fang Duobing dan Di Feisheng, "Mereka yang memberitahuku"
Semua orang langsung melihat keduanya. Jelas sekarang Fang Duobing dan Di Feisheng menjadi bingung, mereka juga baru tau kalau Li Lianhua adalah teman masa kecil Xiao Se, bagaimana mungkin mereka memberitahu hal itu pada Xiao Se
"Mereka bilang kalau keluarga Yi-Ge diserang dan rumah Yi-Ge dibakar, Yi-Ge juga punya seorang kakak laki-laki", jelas Xiao Se
Li Lianhua melihat kedua temannya. Fang Duobing tersenyum melihat Li Lianhua, merasa tidak enak dengan kisah hidupnya yang dia ceritakan ke orang lain. Di Feisheng hanya diam dengan kedua tangan terlipat di dadanya
Li Lianhua melihat Xiao Se lagi. "Dan bagaimana kau yakin kalau orang yang kau cari itu aku?. Ada banyak orang yang juga mengalami hal itu"
"Awalnya aku juga tidak yakin. Tapi setelah aku mendengar cerita mereka, aku langsung datang ke kamar Yi-Ge dan mengecek tanda yang hanya dimiliki Yi-Ge"
"Tanda?", Li Lianhua bingung. Semua orang penasaran
Xiao Se mengangguk. "Tanda yang ada di siku kanan Yi-Ge", dia menunjuk siku Li Lianhua
Li Lianhua melihat sikunya yang ditunjuk. Dia dengan ragu mengangkat lengan bajunya, semua orang mendekat untuk melihat tanda apa itu
Tanda khas merah muda itu terlihat, semua orang melihatnya
Li Lianhua memang memiliki tanda itu, dia sudah lama memilikinya. "Jadi tanda ini yang membuatmu yakin kalau orang yang kau cari itu adalah aku?", Li Lianhua melihat Xiao Se, dia masih kebingungan
Xiao Se mengangguk yakin
"Tapi mungkin ada orang lain yang punya tanda ini", ucap Li Lianhua
Xiao Se menggeleng, "Hanya Yi-Ge yang punya tanda itu", ucap Xiao Se yakin
"Ya...Itu terlalu khas untuk dimiliki orang lain", ucap Lei Wujie yang sudah melihat tanda di siku Li Lianhua
Semuanya setuju, tanda di siku Li Lianhua terlalu khas untuk di miliki orang lain
"Tapi kenapa waktu itu kalian pergi?. Bahkan menghilang", tanya Sikong Qianluo yang tiba-tiba teringat hal itu
Kelima orang itu langsung melihat dengan tatapan penasaran ke Di Feisheng dan Fang Duobing. "Seperti yang kami katakan sebelumnya, kami akan pergi ketika Li Lianhua sudah sadar, dan waktu itu dia sudah sadar, jadi kenapa kami harus berlama-lama disana?", Jelas Di Feisheng santai
Li Lianhua memang sadarkan diri tepat ketika Xiao Se pergi dari kamarnya
Xiao Se diam, dia melihat Li Lianhua. "Tapi keadaan Yi-Ge waktu itu belum sepenuhnya pulih, kenapa kalian nekat membawanya?", Xiao Se melihat tajam ke Fang Duobing dan Di Feisheng
"Itu bukan urusanmu", jawab Di Feisheng yang balik menatap remeh
"Itu jelas urusanku. Kalian membahayakan Yi-Ge", nada suara Xiao Se semakin dingin
Atmosfir di sekitar mereka langsung berubah drastis
Semua orang diam melihat antara Xiao Se dan Di Feisheng, mereka bingung harus melakukan apa
"Aiyyahhh, setidaknya sekarang Li Lianhua sudah bertemu kita dan dalam keadaan sehat", Wuxin mencoba menghilangkan ketegangan diantara mereka
Tapi Wuxin langsung mendapat tatapan tajam dari Xiao Se
••••••
"Kenapa kalian menceritakan kejadian itu padanya?", Li Lianhua berbicara dengan kedua temannya, mereka memisahkan diri dari Xiao Se dan teman-temannya
"Dia terus menanyai identitas mu, jadi tanpa sengaja kami menceritakan kejadian itu", Fang Duobing menggaruk kepalanya, "Maaf...", dia tersenyum canggung. Fang Duobing hanya kelewatan bercerita waktu itu
"Tapi tanpa sengaja kita mengungkap sebuah misteri", ucap Di Feisheng
"Ya... tiba-tiba kita mengungkap misteri", Li Lianhua menghela nafas. Dia tidak menyangka Xiao Se mengenalnya saat dia kecil
Fang Duobing perlahan mendekat ke Li Lianhua, dia mendekat dan berbisik, "Tapi Li Lianhua, kalau dia teman masa kecilmu....apa dia tau kalau kau adalah Li Xiangyi?"
Pertanyaan Fang Duobing juga membuat Li Lianhua dan Di Feisheng penasaran. Jelas-jelas Xiao Se memanggilnya Yi-Ge
___________________________________________
"Kenapa kalian mengikuti kami?", Di Feisheng melihat keempat orang yang mengikuti mereka dengan kudanya, dia melihat tajam ke orang-orang itu
"Kemana kalian akan pergi?", Xiao Se tidak menjawab pertanyaan Di Feisheng, tapi dia malah balik bertanya sambil membawa kudanya mendekat ke Li Lianhua
Di Feisheng kesal karena tanggapan Xiao Se
Li Lianhua masih merasa aneh Xiao Se berbicara lembut padanya. Tapi Li Lianhua hanya diam, dia tidak menjawab pertanyaan Xiao Se
Di Feisheng tertawa melihat apa yang baru saja terjadi
Xiao Se tidak masalah dengan tanggapan Li Lianhua, dia masih berkuda di samping di Li Lianhua dengan tenang
Sekarang giliran Lei Wujie yang mendekat ke Fang Duobing, Fang Duobing langsung melirik sinis ke Lei Wujie
"Ngomong-ngomong siapa orang yang menyerang kalian di dalam gua?", Lei Wujie bertanya pada Fang Duobing. Semua orang mendengar pertanyaannya
Tapi Fang Duobing tidak menjawab pertanyaan itu, dia masih fokus melihat jalan di depan. Dia merasa kesal karena dia dihimpit antara Lei Wujie dan Wuxin yang dari tadi terus-terusan melihatnya
Lei Wujie kesal karena diabaikan, dia mendengus tapi dia masih berkuda dengan tenang
Tiba-tiba Li Lianhua menghentikan kudanya. Semua orang juga otomatis berhenti
"Sebenarnya kalian mau kemana?", Li Lianhua melihat Xiao Se kemudian melihat persimpangan jalan di depan mereka
Xiao Se juga melihat persimpangan jalan di depannya. "Ke tempat Yi-Ge pergi", Xiao Se menjawab tanpa ragu
Li Lianhua, Fang Duobing dan Di Feisheng tidak menyangka dengan jawaban yakin Xiao Se. Begitu juga dengan teman-teman Xiao Se, Lei Wujie bahkan lupa menutup mulutnya karena ucapan Xiao Se, mereka semua bingung
Li Lianhua tertawa, "Jangan bercanda, untuk apa kau ikut denganku?"
"Aku tidak bercanda", Xiao Se terlihat serius tapi masih menatap lembut ke Li Lianhua
Li Lianhua benar-benar bingung dengan perubahan drastis di perjalanannya ini, dia memijat pangkal hidungnya. "Dengar", dia melihat Xiao Se. "Aku tidak ingin membawa banyak orang diperjalanan ku. Terlebih aku dan teman-teman ku punya hal yang harus dilakukan", dia mencoba tersenyum. Fang Duobing mengangguki ucapan Li Lianhua
"Itu bukan masalah, karena hanya aku yang akan ikut dengan Yi-Ge. Mereka akan berpisah disini", Xiao Se menunjuk teman-temannya
"Apa?!/Hah?!/Apa??/APA?!!". Sikong Qianluo, Wuxin, Tang Lian dan Lei Wujie tidak menyangka dengan apa yang Xiao Se ucapkan barusan
Li Lianhua, Fang Duobing dan Di Feisheng melihat keempat orang itu, mereka juga tidak menyangka dengan jawaban Xiao Se
"Apa maksudmu?!", Lei Wujie berteriak pada Xiao Se
Xiao Se melihat teman-temannya, dia terlihat biasa saja
"Apa yang kau pikirkan?", Sikong Qianluo juga tidak terima
"Seperti yang aku katakan, kita akan berpisah disini. Kalian akan kembali ke istana dan aku akan ikut Yi-Ge", ucap Xiao Se tanpa beban
Lei Wujie langsung tertawa keras, dia kecewa dan marah
Sikong Qianluo melihat marah ke Xiao Se
Tang Lian masih diam melihat Xiao Se, merasa tidak habis pikir dengan apa yang baru saja dia dengar. Setelah selama ini mereka menemaninya mencari Li Lianhua, dan begini akhirnya...
Wuxin...Wuxin tertawa pelan seperti biasanya, dia juga terkejut dengan keputusan Xiao Se
Sedangkan Xiao Se hanya terlihat biasa saja
"Kami sudah menemanimu mencari Li Lianhua, dan begini balasanmu pada kami?!". Lei Wujie tertawa sinis melihat Xiao Se
Xiao Se diam
"Sebenarnya apa yang kau pikirkan?", Tang Lian bertanya dengan tenang
"Kalian memang sudah membantuku mencari Yi-Ge, dan aku berterima kasih untuk itu. Tapi seperti yang Yi-Ge katakan, dia tidak ingin ada banyak orang yang ikut dalam perjalanannya. Jadi kalian bisa kembali ke istana sedangkan aku akan ikut dengan Yi-Ge"
Li Lianhua menghela nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan satu tangannya
"Jadi kau mengusir kami pergi?", Sikong Qianluo masih melotot ke Xiao Se
"Bukan itu maksudku. Kalian hanya akan kembali ke istana", Xiao Se mencoba menjelaskan
"Itu artinya kau mengusir kami !", Lei Wujie masih berteriak tidak terima
"Tunggu, tunggu, tunggu dulu", Fang Duobing menyela mereka. "Maksud Li Lianhua, kami hanya akan pergi bertiga. Kau dan teman-teman mu bisa kembali ke istana", jelas Fang Duobing. Di Feisheng dan Li Lianhua mengangguki ucapan Fang Duobing
Xiao Se melihat Fang Duobing dengan tatapan datar. "Tidak. Aku akan ikut dengan Yi-Ge"
Li Lianhua langsung mendelik melihat Xiao Se
Fang Duobing melotot marah ke Xiao Se
Tang Lian menarik nafas. "Dengar Xiao Se...", Tang Lian menarik perhatian semua orang. "Kau bebas mengatakan apa yang kau inginkan. Tapi kami adalah penjaga Tianqi dan kami juga temanmu. Jadi kau tidak seharusnya mengatakan itu, karena kami akan ikut kemanapun kau pergi"
Penjelasan Tang Lian adalah jabaran dari kemarahan Lei Wujie dan Sikong Qianluo yang merasa dikhianati
"Jadi begini...", ucap Li Lianhua, tatapan Xiao Se langsung melembut melihat Li Lianhua. "Aku", dia menunjuk dirinya, "dan mereka", dia menunjuk Fang Duobing dan Di Feisheng, "Ada hal penting yang harus diselesaikan. Jadi kami tidak mungkin membawa orang lain dalam perjalanan kami, itu artinya kau tidak bisa ikut dengan kami, meskipun itu hanya kau sendiri". Li Lianhua menunggu reaksi Xiao Se
Xiao Se diam melihat Li Lianhua..."Aku akan tetap ikut Yi-Ge", ucap Xiao Se keras kepala
Semua orang menghela nafas melihat kegigihan Xiao Se
Wuxin tertawa santai, dia melihat mereka, "Sepertinya masalah ini akan memakan banyak waktu untuk diselesaikan. Jadi bagaimana kalau kita membicarakannya dengan tenang di suatu tempat?", usul Wuxin pada semuanya, dia masih tersenyum tenang
"Membicarakannya dengan tenang?", tanya Tang Lian
Wuxin mengangguk. "Ya. Kebetulan kita dekat dengan kota Tianqi, bagaimana kalau kita membicarakannya di tempat bos Xiao?", Wuxin menunggu tanggapan mereka
Li Lianhua tidak terlalu setuju, tapi melihat sifat Xiao Se, dia sungguh-sungguh dengan apa yang dia katakan
Pada akhirnya mereka semua setuju dengan ide Wuxin. Wuxin tersenyum senang mendengarnya
___________________________________________
Pelayan Xiao Se berlari menuju ruangan dimana Xiao Se, Li Lianhua dan yang lainnya sedang menikmati sarapan mereka
Pelayan itu membuka pintu dan dengan nafas terengah-engah meminta maaf karena mengganggu waktu mereka
Xiao Se dan yang lainnya cukup kebingungan kenapa pelayanan itu berlari
"Maaf mengganggu, tapi—tapi Kaisar datang ke—"
"Aku datang", Kaisar sudah lebih dulu masuk ke dalam, dan ada Xiao Lingchen yang ikut dibelakangnya
Semua orang langsung berdiri dan bersimpuh hormat pada Kaisar, kecuali Xiao Se...Di Feisheng juga sebenarnya tidak mau melakukan itu, tapi Fang Duobing yang sudah bersimpuh langsung menariknya dengan paksa
Kaisar berjalan ke arah Xiao Se. Xiao Lingchen masih mengikuti Kaisar, dia melihat bingung ke beberapa orang baru yang ada di sana. Semua yang bersimpuh langsung berdiri atas perintah Kaisar
Kaisar melihat sambil tersenyum ke Li Lianhua, dia berjalan mendekati Li Lianhua. "Ah Yi", Kaisar melihat wajahnya
Alis Li Lianhua tertaut, dia bingung karena Kaisar juga memanggilnya dengan nama itu
Yang mengejutkan semua orang –kecuali Xiao Se– adalah Kaisar langsung memeluk Li Lianhua, Kaisar melakukan hal yang sama seperti Xiao Se ketika melihat Li Lianhua di gua waktu itu. Kaisar memeluknya dan memanggilnya dengan sebutan Ah Yi itu, Kaisar juga tersenyum senang
Ketika Kaisar melepaskan pelukannya, dia terus-terusan melihat wajah Li Lianhua sambil tersenyum
Li Lianhua merasa aneh, dia bingung harus mengatakan dan berbuat apa. Tanpa sadar Li Lianhua melirik ke Xiao Se
Xiao Se menyadari itu. "Berhenti melihatnya seperti itu, dia akan merasa tidak nyaman", Xiao Se mencoba menarik Kaisar menjauh dari Li Lianhua
Tapi Kaisar tidak menjauh, dia masih memegang kedua tangan Li Lianhua dan masih tersenyum. "Maaf karena langsung memelukmu dan mungkin membingungkan mu. Tapi aku benar-benar senang bisa melihat mu lagi". Kaisar menepuk-nepuk bahu Li Lianhua
Li Lianhua yang masih bingung hanya tersenyum kaku
"Siapa dia?", Xiao Lingchen juga kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi, dan siapa orang itu?. Xiao Lingchen mengamatinya
Kaisar berbalik menghadap Xiao Lingchen dengan satu tangan masih memegang pundak Li Lianhua, dan tangan lainnya menepuk pundak Xiao Lingchen. "Lingchen. Dia ini Ah Yi / Yi-Ge yang kita kenal", Kaisar mengenalkan Li Lianhua pada Xiao Lingchen
Satu alis Xiao Lingchen terangkat, "Ah Yi?, Yi-Ge?", tanyanya
Xiao Se dan Kaisar mengangguk
Tapi Xiao Lingchen masih terlihat bingung. "Siapa itu?"
Kaisar tertawa kecil, "Yi-Ge mu, Yi-Ge pohon pinus. Teman kita ketika kecil dulu"
"Yi-Ge pohon pinus?", Xiao Lingchen langsung memeras ingatannya
Kaisar dan Xiao Se mengangguk
Satu menit berlalu, dan akhirnya..."Yi-Ge?!". Suara Xiao Lingchen mengejutkan semua orang. Xiao Lingchen akhirnya mengingatnya, matanya melotot tidak percaya dengan apa yang dia ingat. "Dia Yi-Ge!?", Xiao Lingchen melihat Xiao Se dan Kaisar, dia masih tidak percaya
Kaisar dan Xiao Se mengangguk
Tapi Xiao Lingchen tidak sepenuhnya percaya, dia kembali menetralkan ekspresinya. "Tapi darimana kau tau kalau dia Yi-Ge?"
"Aku sudah melihat tanda merah muda di siku Yi-Ge", Xiao Se menjawab dengan yakin
"Tanda merah muda?", Xiao Lingchen juga mengingat tanda itu. Dia melihat Li Lianhua, "Bisa aku melihatnya?", dia ingin melihat tanda itu
Li Lianhua melihat Xiao Se dan Kaisar yang mengangguk, Kaisar juga ingin melihatnya. Li Lianhua merasa ini hal yang aneh untuk dilakukan, dia juga seharusnya tidak mengikuti keinginan mereka, tapi dia berhadapan dengan Kaisar sekarang, jadi dengan menghela nafas dia menggulung lengan bajunya dan memperlihatkan tanda itu pada ketiga orang itu
Mata Xiao Lingchen melotot, dia langsung melihat wajah Li Lianhua. "Yi-Ge!!!", Xiao Lingchen langsung berlari untuk memeluk Li Lianhua
Li Lianhua yang tidak siap menerima pelukan langsung terdorong mundur beberapa langkah
"Yi-Geeee, akhirnya aku melihatmu lagi. Aku sangat senang melihat mu", Xiao Lingchen belum melepaskan pelukannya
Pelukan Xiao Lingchen lebih kencang dari pelukan Kaisar, Li Lianhua hampir merasa tercekik
Untungnya Xiao Se langsung menarik mundur Xiao Lingchen agar pelukannya terlepas. Xiao Lingchen kebingungan ketika dia ditarik mundur dari Li Lianhua
"Apa yang kau lakukan?", Dia melihat kesal ke Xiao Se, "Aku masih ingin memeluknya". Xiao Lingchen ingin menghampiri Li Lianhua lagi, tapi Xiao Se masih menahannya
"Kau membuatnya tidak nyaman", ucap Xiao Se pelan
"Kenapa?", Alis Xiao Lingchen berkerut bingung
Xiao Se melirik ragu-ragu ke Li Lianhua. "Yi-Ge tidak mengingat kita", jawab Xiao Se pelan
"Hah?". Kaisar dan Xiao Lingchen terlihat bingung, mereka melihat Li Lianhua dan Xiao Se
"Setelah kejadian waktu itu, Yi-Ge tidak mengingat apapun", jelas Xiao Se
Xiao Lingchen dan Kaisar terkejut mendengar kenyataan itu, mereka terlihat sedih
"Maaf tidak bisa mengingat kalian", Li Lianhua mencoba mengatakan sesuatu untuk menghilangkan ketegangan yang ada
"Itu bukan salahmu", ucap Kaisar
Xiao Lingchen mengangguk kencang
••••••
Mereka melanjutkan sarapan dan Li Lianhua merasa sangat aneh. Ada Xiao Se yang duduk di samping kanannya, dan di samping kirinya ada Xiao Lingchen, sedangkan Kaisar ada di samping Xiao Se. Ketiga orang itu terus menerus mengisi mangkuk Li Lianhua dengan makanan, makanan di mangkuknya bahkan sudah menumpuk
Kegiatan mereka itu menjadi tontonan bagi orang lain di ruangan itu. Tang Lian, Wuxin, Di Feisheng dan Sikong Qianluo melihat tingkah ketiga orang itu yang terus-menerus menempatkan makanan di mangkuk Li Lianhua, sedangkan Fang Duobing dan Lei Wujie juga sama melihat mereka tapi keduanya tetap mengisi mulut mereka dengan makanan
"Cukup cukup", Li Lianhua menghentikan tindakan kedua orang disampingnya. "Aku bahkan tidak bisa menghabiskan ini, jadi berhenti", dia melihat ke kedua orang disampingnya, pelaku utama yang membuat piringnya penuh. "Kalian bisa memakan makanan kalian"
Yang mengejutkan sekaligus membingungkan adalah kedua orang itu mengangguk menurut
Kaisar tertawa kecil, "Mereka selalu menuruti Yi-Ge mereka"
Li Lianhua bingung mendengarnya
"Emm... ngomong-ngomong...", Lei Wujie membuat suara setelah berhasil menelan makanan di mulutnya. Semua orang sekarang melihatnya, termasuk Kaisar. "Kenapa kalian memangilnya Yi-Ge?. Bukankah namanya Li Lianhua?", tanya Lei Wujie sedikit ragu
Li Lianhua, Fang Duobing dan Di Feisheng langsung saling pandang. Mereka langsung mengantisipasi, ketegangan terlihat di wajah Fang Duobing
Xiao Se, Kaisar dan Xiao Lingchen juga saling pandang. "Sebenarnya kami juga tidak tau nama lengkap Ah Yi", jawab Kaisar yang langsung diberi tatapan bingung dari semua orang. "Kami hanya mengikuti panggilan dari Xian-Ge"
"Kaisar mengenal kakakku?", Li Lianhua melihat Kaisar
Kaisar mengangguk. "Aku, Xiao Se, Xiao Lingchen, kau dan Xian-Ge adalah teman bermain. Tapi sebenarnya kita tidak terlalu sering bertemu...dan sebenarnya kami bahkan tidak tau nama lengkap masing-masing"
"Kenapa?, Bagaimana bisa? Apa maksudnya?". Li Lianhua bingung dengan penjelasan Kaisar
"Dulu aku dan Chuhe selalu pergi ke tempat Paman kami yaitu ayah Xiao Lingchen. Kami bermain dan belajar disana. Suatu hari kami memutuskan pergi ke dalam hutan di desa yang jaraknya tidak jauh dari tempat Paman kami, kami pergi sampai berhenti di pohon pinus besar di hutan. Di dekat situ kami bertemu denganmu dan kakakmu. Awalnya kita semua merasa asing, tapi seperti anak kecil pada umumnya kita semua langsung menjadi teman. Awalnya aku yang mengusulkan untuk tidak saling mengatakan nama keluarga masing-masing, karena sebenarnya aku ingin menyembunyikan kalau aku anak Kaisar saat itu. Dan akhirnya kita semua langsung memanggil nama tanpa tau nama lengkap. Setelah itu ketika aku dan Chuhe datang ke tempat Paman, kita semua sering bertemu di bawah pohon pinus itu untuk bermain", Kaisar menceritakan secara singkat
Semua orang akhirnya mendengar cerita itu termasuk Li Lianhua, setidaknya dia tau sedikit kehidupan masa kecilnya
Kaisar tau kalau kakak Li Lianhua sudah tidak ada dari surat yang diberikan Xiao Se, jadi ketika menceritakan kisah itu dia merasa tidak enak pada Li Lianhua
Xiao Lingchen merasa suasana di sana menjadi sedih. Xiao Lingchen duduk menghadap Li Lianhua, "Aku bisa menceritakan beberapa kisah lain, permainan apa yang sering kita mainkan, makanan apa yang Yi-Ge suka dan aku suka, kemana saja kita sering bermain selain di hutan pohon pinus, dan masih banyak lainnya yang bisa aku ceritakan", dia tersenyum
Xiao Se melirik sinis ke Xiao Lingchen. "Kau bahkan tidak ingat jalan menuju pohon pinus"
"Aku ingat", balas Xiao Lingchen sambil mendelik ke Xiao Se
"Tapi kenapa tadi kau tidak mengenali Yi-Ge?"
"Aku hanya lupa"
"Itu artinya kau tidak ingat"
Mereka semua yang ada dimeja itu menjadi terhibur dengan tingkah Xiao Se dan Xiao Lingchen, apalagi mereka jarang melihat Xiao Se bertingkah seperti itu.
Chapter Text
Salah satu pintu yang ada di kediaman Xiao Se didorong keras dari dalam, menyebabkan pintu itu terbanting ke dinding dan membuat suara gebrakan yang cukup keras, apalagi Xiao Se sangat keras mendorong pintu itu
Xiao Se terlihat marah, giginya bergemeletuk, dadanya naik turun karena amarahnya, tangan kanannya terlihat sedang meremas kertas yang dia bawa dari dalam
Xiao Lingchen, Kaisar dan Wuxin datang ketika mendengar kebisingan itu
Lei Wujie tiba-tiba datang sambil berlari, nafasnya terengah-engah, "Fang Duobing", Lei Wujie menunjuk arah dia datang, "Fang Duobing dan Di Feisheng tidak ada dikamar nya", dia masih mencoba mengatur nafasnya
Tapi semua orang tidak menanggapi ucapan nya, perhatian mereka masih tertuju pada Xiao Se
Lei Wujie langsung melihat Xiao Se, Xiao Se terlihat marah. Karena penasaran Lei Wujie berjalan mendekati Xiao Se, "Xiao Se, ada apa?", Dia melihat Xiao Se dan kertas yang sedang di remasnya
Xiao Se tidak menjawab, dia dengan marah memberikan kertas itu pada Lei Wujie yang membuat Lei Wujie terdorong...dan kemudian Xiao Se pergi
Mereka diam melihat Xiao Se pergi
Tang Lian baru datang, dia berpapasan dengan Xiao Se yang pergi dalam keadaan marah
Semua orang masih terlihat kebingungan. Lei Wujie langsung membuka kertas yang diberikan Xiao Se. Semua orang juga mendekat untuk melihatnya, penasaran dengan isi surat itu
"Ini surat dari Li Lianhua", Alis Lei Wujie berkerut. "Di surat ini tertulis:
Terima kasih sudah menceritakan kisah masa kecilku, dan maaf karena aku tidak mengingatnya. Aku tidak tau apa yang harus dilakukan, tapi aku benar-benar berterima kasih karena setidaknya aku bisa mengetahui bagaimana kehidupanku diwaktu kecil. Tapi maaf, sepertinya pertemuan kita harus terhenti disini. Itu adalah masa lalu....dan kalian bahkan tidak tau siapa aku. Jadi anggap saja kalian tidak pernah mengenalku.
Salam
Li Lianhua"
Semua orang diam
Kaisar langsung melihat ke arah Xiao Se pergi. Semua orang sadar kemana Xiao Se akan pergi
"Kalau begitu kita harus mengejarnya", ucap Tang Lian yang langsung disetujui Lei Wujie
"Tidak", tapi Kaisar menghentikan mereka, "Kalian tidak perlu mengejarnya", ucap Kaisar dengan tenang
"Kenapa?", Xiao Lingchen bingung, mereka juga harus mengejar Yi-Ge
"Biarkan Chuhe yang mengurusnya", Kaisar melihat Xiao Lingchen yang masih bingung, "Kita kembali ke istana"
"Hah??", Xiao Lingchen tidak percaya dengan keputusan Kaisar, "Tapi—"
"Dan kalian", Kaisar melihat Wuxin, Tang Lian dan Lei Wujie. "Kalian tidak perlu mengejarnya. Serahkan semuanya pada Chuhe"
Kaisar pergi begitu saja, meninggalkan mereka semua yang kebingungan
Xiao Lingchen mau tidak mau mengejar Kaisar
••••••
Saat ini kereta kuda mewah sedang melewati jalanan kota Tianqi, melewati keramaian orang-orang yang berlalu-lalang di jalan
Di dalam, Xiao Lingchen masih duduk diam mengamati Kaisar
"Berhenti melihat ku seperti itu". Kaisar akhirnya melihatnya setelah dari tadi mencoba menghindari tatapan Xiao Lingchen
"Kalau begitu jawab pertanyaan ku. Kenapa kita tidak membantu Chuhe mengejar Yi-Ge?", Xiao Lingchen melipat tangannya dan bersandar, dia masih menetap Kaisar dengan pandangan mengintimidasi
Kaisar menghela nafas. Dia sedikit memajukan tubuhnya agar mendekat ke Xiao Lingchen
Xiao Lingchen juga langsung duduk tegak dan mendekat ke Kaisar, bersiap mendengar penjelasan Kaisar
"Aku tidak tau apa kau masih ingat atau tidak", Kaisar memulai dengan sedikit berbisik. "Tapi dulu kita pernah beberapa kali main ke rumah Li Lianhua". Dari ekspresi bingung Xiao Lingchen menandakan kalau dia tidak ingat. "Kita pernah ke rumah Li Lianhua, tapi hanya hitungan jari kita pernah ke sana. Yang aku ingat, orang tua Li Lianhua sangat menyambut kita dengan baik, mereka memberikan kita apapun. Ketika mereka tau kalau aku menyukai buah persik, mereka langsung memberikan sekeranjang buah persik manis padaku", Kaisar tersenyum mengingat momen itu, tapi senyum itu langsung memudar ketika dia mengingat hal lain. Kaisar melihat Xiao Lingchen, "Kau dan Chuhe sangat senang bermain dengan Ah Yi dan Xian-Ge, begitu juga dengan aku, kita semua merasa bebas tanpa ada orang lain yang menghalangi kita melakukan apa yang kita inginkan"
Xiao Lingchen terlihat serius mendengarkan cerita Kaisar, dan mungkin kenangan yang dia juga lupa
"Diantara kita semua, Chuhe sangat dekat dengan Ah Yi, dia bahkan lebih menyukai Yi-Ge nya daripada aku—kakaknya". Wajah Kaisar terlihat lebih murung. "Pada sore sebelum kejadian yang menimpa keluarga Ah Yi, kita bermain di rumahnya, sore itu Chuhe tidak ingin pulang, dia masih ingin bermain dengan Ah Yi, dia juga sangat senang di sana. Tapi kita semua tetap memaksanya pulang, karena kalau kita tidak pulang sampai malam hari, itu akan menyebabkan ayahmu khawatir, apalagi kalau hal itu sampai terdengar oleh ayahku, itu akan menggemparkan istana", Kaisar menghela nafas panjang
"Dan...", Xiao Lingchen menunggu kelanjutan ceritanya
"Dan saat kita datang ke sana lagi, rumah itu sudah hangus terbakar, tidak ada yang tersisa". Kaisar melihat ke luar jendela. "Dan apa yang bisa kita lakukan?, Tidak ada", Kaisar melihat Xiao Lingchen lagi. "Ayahmu mengatakan kalau tidak ada mayat anak kecil yang ditemukan, itu berarti Ah Yi dan Xian-Ge masih hidup, tapi kita tidak tau dimana keberadaannya...dan Chuhe, Chuhe masih terus menanyakan Ah Yi, dia menanyakan Yi-Ge nya, dimana keberadaan Yi-Ge nya. Chuhe pernah bilang kalau seandainya waktu itu kita tidak memaksanya pulang, maka hal buruk tidak akan terjadi pada Yi-Ge, karena dia pikir dia bisa melindungi Yi-Ge dan keluarganya". Kaisar terkekeh, "Padahal waktu itu dia hanya anak kecil yang bahkan belum bisa mengangkat pedang sungguhan". Kaisar menarik nafas panjang. "Melihat Chuhe yang terus menanyakan Ah Yi, ayahmu berjanji akan mencari Ah Yi dan Xian-Ge dengan syarat kita mau berlatih dan belajar dengan rajin. Karena itu Chuhe berlatih dan belajar dengan rajin, kau juga, aku juga... Tapi setelah sekian lama ayahmu masih belum menemukan Ah Yi. Dan dengan seiring berjalannya waktu, kita mungkin juga sudah melupakan Ah Yi... Tapi aku tidak menyangka kalau ternyata bahkan sampai sekarang Chuhe masih mengingat Yi-Ge nya"
Kaisar menghela nafas lega dan duduk bersandar, dia sudah selesai bercerita
Xiao Lingchen duduk tegak dengan tangan masih terlipat di dadanya, dia melihat Kaisar lagi. "Jadi sekarang Chuhe..."
"Sekarang dia mengejar Yi-Ge nya... dia mungkin akan sulit melepaskan Ah Yi lagi setelah dia sudah menemukannya", ucap Kaisar
Kedua tangan Xiao Lingchen menepuk pahanya, "Tapi kenapa aku tidak boleh mengejar Yi-Ge juga?, Aku juga baru bertemu dengannya", protes Xiao Lingchen
"Itu karena kita semua mungkin akan menyusahkannya. Aku tidak tau apa yang membuat Chuhe mengejar Ah Yi, entah itu karena dia merasa khawatir, merasa bertanggung jawab karena kejadian dulu, merasa tidak ingin kehilangan Yi-Ge nya lagi, atau apapun itu... Tapi yang jelas, biarkan dia menyelesaikan urusannya"
Xiao Lingchen terdiam...dia mengangguk, masih mencoba memahami ucapan Kaisar
••••••
Sebuah tombak melesat cepat dan langsung menancap di tanah. Menyebabkan beberapa penunggang kuda langsung menghentikan kuda mereka
Ketiga orang penunggang kuda itu langsung waspada, mereka melihat sekitarnya, berjaga-jaga untuk serangan yang akan datang
Mereka kemudian dikejutkan dengan sesuatu, bukan serangan tapi kehadiran seseorang yang melesat terbang dan berhenti di samping tombak itu... Orang itu melihat ke arah mereka, dia terlihat marah
Li Lianhua, Fang Duobing dan Di Feisheng menurunkan kewaspadaan mereka
Li Lianhua menghela nafas, "Kenapa kau ada disini?"
"Kenapa kau pergi?", Xiao Se balik bertanya, dari matanya terlihat ada kemarahan, tapi dia mencoba mengendalikannya
"Seperti yang aku ucapkan sebelumnya, ada hal yang harus kami lakukan. Jadi kami harus segera pergi", Li Lianhua menggerakkan kudanya, diikuti Fang Duobing dan Di Feisheng
Secepat kuda mereka melangkah secepat itu juga Xiao Se menghentikannya
"Dan seperti yang aku ucapkan sebelumnya, aku akan ikut kemana Yi-Ge pergi", ucap Xiao Se tegas sambil menatap Li Lianhua
Fang Duobing menopang kedua tangannya di pinggangnya, "Hei hei hei. Apa kau tidak paham bahasa manusia?. Kami akan pergi bertiga, ha–nya ber–ti–ga, dan kau tidak di ajak, paham?", Fang Duobing mengucapkan dengan sejelas-jelasnya
"Aku akan tetap mengikuti Yi-Ge", Xiao Se tidak goyah dengan keinginannya
Li Lianhua menunduk meringis karena Xiao Se sangat keras kepala. Dia kemudian melihat Xiao Se lagi, "Kenapa kau sangat ingin mengikuti ku ?. Di surat yang aku tinggalkan jelas-jelas tertulis kalau sebaiknya kita tidak saling mengenal. Darimana bagian dari suratku yang tidak kau mengerti, hah?", Li Lianhua menatap tajam ke Xiao Se
"Aku mengerti, aku mengerti setiap kata yang kau tulis... Tapi aku tidak peduli. Aku akan tetap pergi kemanapun kau pergi", dia masih menatap Li Lianhua, tapi tidak setajam pandangan Li Lianhua
"Jadi kau masih ingin bersikap kerasa kepala?", Ucap Di Feisheng sinis, "Kalau begitu aku terpaksa akan menyingkirkan mu", Di Feisheng mempersiapkan pedangnya
Xiao Se dengan pandangan dingin juga langsung mempersiapkan tombaknya, menyambut dengan tangan terbuka tantangan Di Feisheng
Tapi Li Lianhua menghentikan mereka. "Ah Fei, jangan lakukan itu"
"Kenapa?, Aku bisa membuatnya tumbang", Di Feisheng sangat percaya diri
"Jangan lakukan hal bodoh, bagaimana pun dia masih seorang pangeran", ucap Fang Duobing yang juga sadar hal itu
Xiao Se terkekeh mendengarnya, "Tidak perlu memikirkan itu, kalau kau ingin bertarung, aku juga siap mengalahkan mu", Xiao Se menunjuk Di Feisheng dengan tombaknya
Di Feisheng tersenyum miring, dia akan turun dari kudanya dan Xiao Se akan melangkah maju...
"Berhenti", tapi Li Lianhua mengentikan mereka, dia kemudian memijat pelipisnya dan menghela nafas panjang. Kedua orang yang akan saling serang juga langsung diam
Li Lianhua akhirnya melihat Xiao Se yang masih melihatnya. Dia kemudian turun dari kudanya, Xiao Se menyembunyikan tombaknya di belakangnya. Fang Duobing dan Di Feisheng bingung kenapa Li Lianhua turun dari kudanya
Li Lianhua berjalan ke arah Xiao Se...mereka semua melihat Li Lianhua
Ketika Li Lianhua berdiri tepat di depan Xiao Se, dia memperhatikan Xiao Se dari kepala hingga kaki dan pada akhirnya melihat wajahnya. "Kau benar-benar ingin ikut dengan ku?"
Xiao Se langsung mengangguk
Fang Duobing dan Di Feisheng masih melihat dengan penasaran di belakang sana
Li Lianhua mengangguk-angguk, "Baiklah....", Dia melihat Xiao Se. "Tapi ada hal yang harus kita bicarakan". Li Lianhua menunjuk ke suatu arah, artinya mereka akan bicara empat mata di suatu tempat. "Mari", ajak Li Lianhua lagi
"Ehhh?", satu alis Fang Duobing terangkat, "Li Lianhua, kalian mau kemana??"
Li Lianhua menengok ke teman-temannya, dia mengangkat tangannya agar mereka tidak mengikutinya
Xiao Se dan Li Lianhua kemudian berjalan ke arah yang di tunjuk Li Lianhua
___________________________________________
Setengah jam terakhir Lei Wujie masih terus menerus mondar-mandir. Dia juga tidak berhenti menggigit kuku ibu jarinya
Dia berhenti hanya untuk menghela nafas, kemudian melanjutkan kegiatan mondar-mandirnya
"Berhenti mondar-mandir, suara langkah kakimu sangat berisik", Sikong Qianluo memberikan tatapan mengancam ke Lei Wujie yang langsung berhenti
"Tapi jie, sudah sehari Xiao Se pergi, dan dia belum mengirim kabar apapun"
"Aku tidak yakin dia akan mengabari kita, dia bahkan pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun", Sikong Qianluo juga sangat kesal. "Tapi kenapa Kaisar melarang kita mengejarnya ?", dia melihat Tang Lian
Tang Lian menggeleng, "Aku juga tidak tau. Tapi yang jelas Kaisar benar-benar menekankan agar kita tidak mengejar Xiao Se"
Lei Wujie mendekat ke Tang Lian, "Tapi seharusnya kita masih bisa mencarinya, Kaisar tidak ada disini dan tidak ada yang mengawasi", bujuk Lei Wujie
Tang Lian langsung mendelik ke Lei Wujie, Lei Wujie tau kalau sarannya di tolak, dia sedikit menjauh dari Tang Lian
"Kaisar memerintahkan itu bukan tanpa alasan", Wuxin melihat Lei Wujie, dia kemudian meminum tehnya
Lei Wujie langsung mendekat ke Wuxin, "Tapi apa alasannya?"
"Kalau kau penasaran, tanyakan langsung pada Kaisar", dia melirik ke Lei Wujie dengan tenang
Lei Wujie langsung memasang wajah datar melihat Wuxin yang tertawa
••••••
Di tempat lain, ada seseorang yang terbaring di bawah pohon, wajahnya terkena sinar matahari yang terlihat dari sela-sela dedaunan
Suara kicauan burung mulai membangunkannya, yang semakin lama semakin terdengar kencang di telinganya
Matanya mulai terbuka tapi langsung tertutup lagi ketika dia melihat sinar matahari yang menyilaukan. Tapi dia tetap membuka matanya dengan menghalangi sinar matahari dengan tangannya
Dia mulai duduk dan melihat sekitarnya, otaknya langsung berpikir keras tentang apa yang terjadi... Bagaimana dia ada disini?
Dia langsung berdiri, tapi kepalanya langsung terasa pusing. Dia melihat sekitarnya lagi...dan mulai mengingat apa yang terjadi
Tangannya terkepal ketika dia mengingat semuanya. Dia melihat tombaknya yang tergeletak di tanah, dan langsung mengambilnya
Pandangannya melihat ke depan, "Yi-Ge", Xiao Se kesal, bisa-bisanya dia ditipu
Xiao Se langsung pergi dengan menghentakkan kakinya dengan keras ke tanah, meskipun dia tidak tau harus pergi kemana selanjutnya
••••••
"Hahahaha", Fang Duobing memegang perutnya yang sakit karena tertawa, dia masih tidak bisa berhenti tertawa
Di Feisheng mengamati Fang Duobing yang belum berhenti tertawa. "Apa kau merasa senang?"
Fang Duobing mengangguk, mencoba menghentikan tawanya dan menarik nafas panjang, tapi dia masih kesulitan menahan tawanya
Li Lianhua hanya melirik Fang Duobing sambil memakan makanan yang tersedia di atas meja
Fang Duobing menarik nafas panjang lagi. "Aku tidak percaya dengan apa yang Li Lianhua lakukan. Xiao Se pasti sudah sadar sekarang, dan dia pasti sedang kesal", Fang Duobing tertawa lagi
Di Feisheng tersenyum miring, "Bukankah itu mengingatkanmu apa yang terjadi denganmu dulu?", dia kemudian tertawa
Li Lianhua ikut tertawa
Sedangkan Fang Duobing, tawanya berhenti dan langsung cemberut. Semua kenangan ketika dia ditipu Li Lianhua langsung teringat di kepalanya. "Yaaa setidaknya sekarang dia melakukan tipuan itu pada orang lain". Fang Duobing kemudian melihat Li Lianhua dengan pandangan mengancam, "Jangan pernah berpikir untuk melakukan hal itu lagi padaku", dia mengancam Li Lianhua dengan sumpitnya
Li Lianhua sedikit mundur, "Mana mungkin aku melakukan itu, kau sudah mencoba semua tipuan ku, jadi kau pasti tidak akan tertipu lagi, iya 'kan?", Li Lianhua memasang wajah mengejek
Di Feisheng terkekeh
Fang Duobing memasang wajah menantang. "Aku tidak akan tertipu lagi", suaranya terdengar lebih kencang
Fang Duobing melanjutkan makannya, begitu juga Li Lianhua dan Di Feisheng
"Tapi", Fang Duobing melihat teman-temannya, keduanya juga melihat Fang Duobing dan menuggu kelanjutan ucapannya. "Kira-kira apa yang akan Xiao Se lakukan selanjutnya?"
"Mencari Li Lianhua lagi", jawab Di Feisheng santai
Keduanya melihat Di Feisheng
"Melihat dari cara dia terus menerus mengatakan 'ingin ikut Yi-Ge', sudah pasti dia akan mencari Li Lianhua lagi, kemanapun Li Lianhua pergi", lanjut Di Feisheng
Li Lianhua juga menyadari itu. Mau itu sebelum atau sesudah dia tau kalau mereka teman lama, tapi sikap Xiao Se masih sama. Seseorang yang keras kepala. Apalagi melihat dari sikap Xiao Se yang ingin terus menerus mengikutinya... Itu mungkin tidak akan mudah
___________________________________________
"Apa yang kau lakukan disini?", Di Feisheng melihat Fang Duobing
Fang Duobing tidak menjawab, dia masih sibuk melihat-lihat lukisan yang di pamerkan di jalanan
"Apa kau—"
"Eh, Ah Fei", Fang Duobing menarik Di Feisheng agar lebih dekat ke lukisan yang sedang dia amati. "Bagaimana menurutmu tentang yang ini?, Bukankah ini sangat indah?. Setiap garis, perpaduan warna dan keindahannya benar-benar terlihat jelas. Apa kau juga merasakannya?", dia menengok ke Di Feisheng
Di Feisheng menatap datar ke Fang Duobing, "Apa lukisan ini bisa bertahan dari sabetan pedangku?"
Senyum Fang Duobing langsung hilang, dia kesal dengan tanggapan Di Feisheng, sedangkan penjual lukisan itu terlihat panik ketika mendengarnya
"Kau bahkan tidak punya jiwa seni", ucap Fang Duobing sinis
"Aku sudah membunuhnya", jawab Di Feisheng asal-asalan, yang membuat Fang Duobing tambah kesal. "Sekarang berhenti melihat benda itu, Li Lianhua sudah jauh di depan kita", dia menengok ke jalanan yang seharusnya Li Lianhua lewati tadi
Fang Duobing juga melihat ke arah jalan itu
Di Feisheng langsung menarik lengan Fang Duobing karena terlalu lama
Li Lianhua masuk ke salah satu toko yang cukup ramai
Dia berkeliling untuk melihat apa saja yang di jual di toko itu
Ketika dia melihat ke tempat manisan dan permen, dia diam untuk memilih
"Rasa permen itu lumayan enak", seseorang berbicara tepat di samping Li Lianhua
Li Lianhua mendengar suara itu dekat dengannya, dia langsung melihat ke sampingnya, Li Lianhua cukup terkejut melihat siapa yang berdiri disampingnya
"Terkejut melihat ku disini?", Wajah Xiao Se terlihat datar, tapi dari suaranya dia senang melihat keterkejutan Li Lianhua
Li Lianhua diam masih melihat Xiao Se
"Kenapa kau membius ku?. Apalagi meninggalkanku di hutan seharian dalam keadaan tidak sadarkan diri, bagaimana kalau ada hewan buas yang memakan tubuhku?", Xiao Se melipat tangannya seperti biasanya, ekspresinya tidak lagi seperti di awal tadi
Li Lianhua tidak memperdulikan ucapan Xiao Se, dia langsung pergi meninggalkannya begitu saja
Xiao Se tidak berpikir dua kali untuk mengikuti Li Lianhua
Li Lianhua pergi meninggalkan toko dengan Xiao Se yang masih mengikutinya
"Eh!? Kau?!"
Keduanya langsung melihat sumber suara, mereka melihat Fang Duobing yang menunjuk ke arah mereka dan berjalan mendekati mereka
"Kau?!", Fang Duobing melihat Xiao Se dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Kenapa kau ada disini?!", Fang Duobing tidak percaya dengan apa yang dia lihat
Xiao Se tidak menjawab, dia mengabaikannya
Fang Duobing yang kesal mencoba maju untuk memukul Xiao Se, tapi Di Feisheng langsung menahannya
"Kau cukup cepat menemukan kami", ucap Di Feisheng
Fang Duobing melirik tidak percaya kalau Di Feisheng memuji Xiao Se
Xiao Se tersenyum kecil, dia melihat Li Lianhua. "Aku cukup pintar dalam mengantisipasi sesuatu", sindirnya
Li Lianhua merotasi matanya, dan balas melihat Xiao Se, "Seharusnya aku juga memberimu akupuntur agar kau tidak bisa bergerak". Dia kemudian pergi meninggalkan mereka
Di Feisheng dan Fang Duobing tertawa mendengarnya, mereka kemudian langsung mengikuti Li Lianhua
Xiao Se sedikit terkejut dengan apa yang dia dengar, dengan wajah kesal dia juga mengikuti Li Lianhua
___________________________________________
"Sebenarnya apa yang kalian selidiki?!", Xiao Se membuka paksa pintu kamar penginapan yang di tempati Li Lianhua, dia melangkah masuk dengan wajah datar dan melihat mereka satu persatu
Ketiga orang itu mencoba mengabaikan Xiao Se
Xiao Se berdiri di samping Li Lianhua. "Apa kalian buronan di suatu tempat?"
Fang Duobing langsung mendongak dan melototi Xiao Se, "Apa-apaan itu?!, Seenaknya saja menuduh orang lain"
"Lalu kenapa tingkah kalian mencurigakan?. Kalian terus-terusan memakai topeng, mengenalkan diri dengan nama samaran, bergerak secara mencurigakan... Apa yang sebenarnya kalian lakukan?", Xiao Se mengamati ketiganya
"Bukankah itu wajar dalam sebuah penyelidikan?", Fang Duobing balik tanya. Xiao Se diam
Li Lianhua menghela nafas, dan kemudian berdiri, Xiao Se mengamati pergerakannya
Li Lianhua akhirnya melihat Xiao Se, "Itu bukan urusanmu. Sekarang pergi dari kamarku", Li Lianhua menunjuk pintu. Tapi karena Xiao Se masih diam, dia langsung mendorong Xiao Se
Xiao Se mencoba menahan tubuhnya, dia juga mencoba melepaskan pegangan Li Lianhua yang mendorongnya
Fang Duobing membantu Li Lianhua mendorong Xiao Se, dan mereka berhasil mendorongnya sampai keluar dari pintu kamar Li Lianhua. Mereka langsung menutup pintu dan menguncinya
Xiao Se berusaha membuka pintu, dia menggedor-gedor dan memanggil penghuni kamar itu, tapi jelas mereka tidak bereaksi
Karena keributan yang Xiao Se buat, dia ditegur salah satu pelayan di penginapan itu. Mau tidak mau Xiao Se berhenti membuat keributan
••••••
"Sekarang kemana kalian akan pergi?", Xiao Se menyamai langkah Li Lianhua. Saat ini ketiga orang itu sedang menyamar, dan Xiao Se mau tidak mau mengikuti apa yang mereka lakukan, jadi mereka semua menyamar
Keempatnya mengenakan pakaian biasa, pakaian yang sangat jauh berbeda dari yang biasanya Xiao Se kenakan. Mereka juga memakai hiasan kepala biasa, tidak ada perhiasan atau batu giok seperti biasanya
"Seharusnya kau membiusnya lagi", ucap Di Feisheng pada Li Lianhua
Xiao Se langsung memberi tatapan tajam ke Di Feisheng
"Haruskah?", Li Lianhua melihat Xiao Se, seakan mempertimbangkan ucapan Di Feisheng
Xiao Se langsung mengerutkan dahinya ketika mendengar apa yang Li Lianhua katakan, "Yi-Ge..."
Malam ini akhirnya mereka berhasil menyelinap masuk ke rumah tuan Wang, salah satu pengusaha kaya pemasok obat-obatan yang cukup sukses di kota ini
Mereka masuk dengan mudah karena kebetulan ada perbaikan di salah satu tempat di kediaman Tuan Wang, dan untuk inilah penyamaran ini mereka lakukan yaitu menjadi salah satu pekerja yang melakukan perbaikan
Setelah melakukan pengamatan yang mendalam, mereka berhasil menemukan tempat penyimpanan barang yang mereka cari
Fang Duobing dan Di Feisheng bertugas mengamati sekitarnya, melihat apakah ada orang yang mendekat. Xiao Se, dia juga berjaga, meskipun dia lumayan sering melakukan penyamaran tapi baru kali ini dia menyamar untuk mencuri
"Kalian tau apa yang kalian lakukan ini termasuk tindak kejahatan kan?", Xiao Se melihat ketiganya
"Apa maksudmu?", tanya Li Lianhua yang sedang sibuk melakukan sesuatu
"Kalian akan mencuri 'kan?", Xiao Se melihat apa yang dilakukan Li Lianhua
Fang Duobing yang awalnya fokus melihat sekitarnya langsung melihat Xiao Se, "Apa maksudmu?, Untuk apa kami mencuri?", dia tidak terima dengan tuduhan itu
"Lalu apa yang kalian lakukan sekarang?", Xiao Se balas melihatnya
"Suttttt, jangan berisik", Di Feisheng menghentikan mereka
Mereka berdua diam. Fang Duobing langsung kembali melakukan tugasnya
"Selesai". Li Lianhua langsung menyimpan kertas yang baru saja dia tulis ke dalam bajunya, kemudian meletakkan lempengan baja itu ke dalam kotaknya, merapikan kembali semuanya seperti semula. "Ayo", Li Lianhua berjalan ke arah pintu
Semuanya langsung mengikuti
Mereka mengintip, melihat apakah keadaan aman untuk mereka pergi dari sana. Setelah keadaan di anggap aman, mereka mulai pergi satu persatu dengan Di Feisheng yang memimpin jalan
Mereka mengendap-endap, mencoba menghindari penjaga yang berpatroli, menghindari para pelayan yang berlalu lalang, mereka harus menghindari siapapun, karena akan sangat mencurigakan mereka ada disini, dan sejauh ini mereka hampir berhasil menuju jalan keluar dari kediaman ini
Mereka hampir... hampir melakukan itu kalau saja satu anak panah tidak melesat tepat di depan Di Feisheng.... Mereka ketahuan
Tanpa menunggu lama mereka langsung memasang penutup wajah dengan selembar kain yang disiapkan untuk keadaan darurat seperti sekarang
Kemudian beberapa penjaga mulai berdatangan, mereka berlari dengan pedang yang sudah siap di tangan mereka
Xiao Se, Di Feisheng dan Fang Duobing, langsung mengeluarkan pedang mereka. Sedangkan Li Lianhua ditarik Xiao Se agar berdiri di belakangnya, ketiganya mengelilingi Li Lianhua
"Kita harus menyelesaikan ini secepatnya", ucap Xiao Se
Tidak menunggu lama, ketiga orang itu mulai menyerang para penjaga, Li Lianhua hanya mencoba menghindar
Di Feisheng berhasil menahan diri untuk tidak membunuh mereka
Fang Duobing tidak ada keinginan untuk melukai mereka, dia hanya menghindar dan memberi beberapa pukulan
Xiao Se juga melakukan hal yang sama, dia hanya memukul mundur mereka
Li Lianhua masih berusaha menghindar, untungnya dia cukup cepat...dan Xiao Se menghajar penjaga yang berhadapan dengan Li Lianhua
Ketika dirasa cukup dekat dari pintu keluar, mereka langsung melesat pergi setelah meninggalkan kenang-kenangan dengan bom asap yang akan membuat mereka batuk untuk sementara waktu
Mereka berhasil sampai ke penginapan dengan selamat
"Apa kalian baik-baik saja?", tanya Li Lianhua
Ketiganya mengangguk, mereka baik-baik saja
"Bagaimana denganmu?, Kau baik-baik saja ?, Ada yang terluka?", Xiao Se langsung mengecek keadaan Li Lianhua, dia memutar-mutar tubuh Li Lianhua
Li Lianhua langsung menghentikannya, "Aku baik-baik saja", dia melepaskan tangan Xiao Se yang masih memegang pundaknya
Fang Duobing dan Di Feisheng masih belum terbiasa dengan tingkah Xiao Se yang perhatian pada Li Lianhua
"Jadi apa yang kita dapat?", tanya Di Feisheng
Li Lianhua langsung mengeluarkan kertas yang tadi dia simpan, dan memamerkannya di atas meja agar semuanya bisa melihat apa yang tadi dia tulis
"Kenapa kau tidak membawa lempengan itu saja?, Kenapa malah menulisnya?", tanya Xiao Se
Di lempengan besi yang tadi Li Lianhua pegang ada tulisan yang mungkin mengutip informasi yang mereka perlukan
"Kalau kita mengambilnya itu akan langsung membuat tuan Wang curiga. Apalagi kita bisa dianggap mencuri", jawab Li Lianhua
Satu alis Xiao Se terangkat, "Bukankah kita memang mencuri?. Kita datang ke sana dan masuk ke dalam tempat rahasia tuan Wang"
Li Lianhua menggeleng tenang, "Mencuri adalah mengambil barang milik orang lain, sedangkan kita tidak mengambil apapun. Apalagi dengan penjaga yang melihat kita dan tidak ada barang yang hilang, mereka mungkin menganggap kita hanya orang-orang yang memata-matai...jadi kita bukan pencuri"
"Jadi menarik perhatian penjaga juga termasuk dalam rencana?", Xiao Se juga tidak tau dengan bagian itu, karena dia tidak pernah diikutsertakan dalam rapat rahasia mereka, pantas saja Di Feisheng menahan diri untuk tidak melukai para penjaga
Li Lianhua mengangguk
"Dengan melakukan itu, tuan Wang mungkin akan meningkatkan penjagaan dan mungkin kita akan menemukan sesuatu yang bisa menguntungkan kita", ucap Di Feisheng
Xiao Se melihat kertas yang ada di atas meja
"Kau tau tulisan ini?", tanya Li Lianhua yang melihat Xiao Se cukup fokus pada kertas di atas meja
"Aku seperti pernah melihatnya", Xiao Se mulai mengingat-ingat. "Bukankah ini tulisan Nanyin?", Xiao Se melihat ketiganya. Xiao Se pernah melihat tulisan seperti ini ketika dia mencari informasi tentang Nanyin ketika Kaisar diracuni dulu. "Jadi kalian mencari informasi tentang Nanyin?"
Ketiganya mengangguk
Xiao Se melihat kertas itu lagi, "Dan apa arti tulisan ini?", tanya Xiao Se lagi
"Sayangnya kami juga tidak tau", jawab fang Duobing
Alis Xiao Se berkerut bingung
"Tapi kami tau siapa yang bisa menerjemahkan tulisan ini", ucap Li Lianhua
"Siapa?", tanya Xiao Se, "Apa kita akan ke tempat orang itu?"
Li Lianhua menggeleng. Xiao Se semakin bingung
"Untuk masalah ini sebaiknya kita membahasnya besok, dan sekarang kalian istirahat saja", Li Lianhua mempersilahkan mereka untuk kembali ke kamar masing-masing
___________________________________________
Pintu ruang kerja Kaisar di buka tanpa seizinnya
Tapi Kaisar langsung melihat wajah yang familiar, jadi Kaisar tidak mempermasalahkan hal itu. Pintu kemudian langsung tertutup kencang
"Apa masih belum ada kabar dari Chuhe?", Xiao Lingchen bertanya sambil berjalan mendekat ke Kaisar
Kaisar meletakkan penanya, kemudian menggeleng pelan dan menghela nafas
"Kalau begitu kenapa kita tidak mencarinya?, Ini sudah lebih dari seminggu. Bagaimana kalau dia masih belum menemukan Yi-Ge?"
"Tidak, kita jangan mencarinya", Kaisar melihat Xiao Lingchen. "Chuhe tidak akan terluka, jadi tidak perlu khawatir". Kaisar terdiam untuk beberapa saat, "dan kalau dia belum bisa menemukan Ah Yi, maka dia akan terus mencarinya. Kita percayakan semuanya pada Chuhe"
Xiao Lingchen menggaruk dahinya dengan jari telunjuknya, dia bingung tapi juga merasa kesal.
Chapter Text
Seorang pelayan berlari secepat yang dia bisa
Dia berlari, tidak peduli kalau dia harus terus menabrak pelayan lain yang membawa barang-barang
Ketika dia sampai di tempat yang di tuju, dia langsung membuka pintunya dan berlari lagi menghampiri orang-orang yang sedang berkumpul
Beberapa orang cukup dikejutkan dengan apa yang pelayan itu lakukan. Mereka memperhatikannya bahkan sampai pelayan itu berdiri di depan mereka
"Apa?, Ada apa?", Lei Wujie melihatnya dengan kebingungan
"Itu ha..ha..", pelayan itu masih mencoba mengatur nafasnya, "Ituuu", dia menunjuk ke luar
"Ada apa ?", Tang Lian mendekati pelayan itu
"Ada hahh—ada peti mati, ada peti mayat di luar", pelayan itu sedikit berteriak
"Peti mati?", Pelayan itu mengangguki pertanyaan Sikong Qianluo
Semuanya terlihat semakin bingung
Tang Lian yang pertama pergi, diikuti teman-temannya dan pelayan itu
"Siapa yang mengirim ini?", Mereka semua melihat peti mati yang sudah diletakkan di halaman pondok Xueluo
"Kami juga tidak tau tuan", salah satu pelayan membuka suara, "Tiba-tiba ada kereta kuda tanpa kusir yang berhenti di depan kediaman ini, setelah lama menunggu tidak ada yang keluar dari kereta kuda itu, dan ketika kami melihatnya...hanya ada peti mati ini di dalamnya"
Wuxin melihat peti itu, dia kemudian mulai membukanya yang langsung dibantu Tang Lian dan Lei Wujie
Begitu peti itu terbuka, hal yang paling mengejutkan terlihat di dalam
"Xiao Se?!", teriakan Lei Wujie menarik perhatian semua orang yang tidak melihat apa isinya
Wuxin dan Tang Lian yang juga melihatnya langsung lebih mendekati peti itu
"Xiao Se?!", Sikong Qianluo menutup mulutnya karena sangat terkejut dengan apa yang dia lihat
"Apa yang terjadi?", Tang Lian melihat Wuxin yang sedang memeriksa keadaan Xiao Se
Wuxin mengecek denyut nadi Xiao Se, mencoba untuk fokus. "Denyut nadinya stabil, dia hanya tidak sadarkan diri", Wuxin langsung mengangkat tubuh Xiao Se yang langsung dibantu Tang Lian, Lei Wujie dan beberapa pelayan
Mereka langsung membawa Xiao Se ke kamarnya
Sikong Qianluo dengan cemas mengikuti mereka di belakangnya
Wuxin, Tang Lian, Sikong Qianluo, Lei Wujie dan kepala pelayan Xiao Se berdiri berjajar melihat Xiao Se yang terbaring di ranjangnya
"Apa yang sebenarnya terjadi? Haruskah kita memanggil tabib?, Atau mengabarkan ini pada Kaisar?", Kepala pelayan Xiao Se sangat khawatir, dia tidak bisa tenang melihat tuannya seperti ini
"Tidak perlu", jawab Wuxin, semuanya langsung melihat Wuxin. "Dia hanya tidak sadarkan diri, tidak ada racun dan tidak ada luka... Dia hanya dibius itulah kenapa dia tidak sadarkan diri"
"Dibius?, Oleh siapa?", tanya Lei Wujie
Wuxin menggeleng, dia juga tidak tau
___________________________________________
"Xiao Se?!", Sikong Qianluo melihat Xiao Se membuka mata, dia langsung bangun dari duduknya dan mendekati Xiao Se. "Xiao Se, kau sudah sadar?, Apa kau bisa mendengar ku?"
Xiao Se masih menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya di kamarnya
"Xiao Se?", panggil Sikong Qianluo lagi. "Sebentar, aku akan memanggil Wuxin dan Shixiong", Sikong Qianluo langsung berlari mencari teman-temannya
Xiao Se melihat Sikong Qianluo yang berlari pergi... Dia dengan bingung melihat sekitarnya
Tidak lama setelah itu teman-temannya dan kepala pelayannya datang dengan berlari, mereka langsung berjajar untuk melihat Xiao Se
Wuxin yang langsung mengecek kondisinya. "Bagaimana perasaan mu?, Apa kau merasa pusing?, Atau merasakan sakit dan tidak nyaman?"
Xiao Se masih bingung, "Bagaimana aku bisa ada disini?", Suaranya terdengar serak dan pelan
"Kami tidak tau siapa yang membawamu ke sini, kami hanya melihat kereta kuda dengan...peti mati yang berisi kau di dalamnya, kau dibius", jelas Tang Lian
Xiao Se langsung teringat sesuatu, "Yi-Ge?, Dimana Yi-Ge?!", dia langsung berusaha bangun dari tidurnya, tapi langsung di tahan oleh Tang Lian dan Lei Wujie
"Xiao Se, tenangkan dirimu", Lei Wujie masih menahan Xiao Se yang ingin bangun
"Aku ingin bertemu Yi-Ge, dimana Yi-Ge?", Xiao Se melihat Lei Wujie, bertanya padanya
Lei Wujie yang ditanya seperti itu langsung bingung, "Li Lianhua...Li Lianhua tidak ada disini"
"Apa?", Xiao Se tidak mengerti, rupanya Xiao Se masih belum memahami apa yang terjadi
"Li Lianhua tidak ada disini, kau hanya datang sendiri dalam keadaan terbius", Tang Lian mencoba menjelaskan lebih ringkas
Xiao Se mencoba mencerna informasi itu. Fokus berpikir, berpikir dan berpikir, hingga akhirnya dia mengingat apa yang terjadi pada dirinya sebenarnya. "Sialan", umpat Xiao Se. Xiao Se melihat teman-temannya, "Aku harus pergi", Xiao Se ingin bangun, tapi Lei Wujie dan Tang Lian menahannya lagi
"Kau mau kemana?", tanya Lei Wujie
"Aku akan mencari Yi-Ge", Xiao Se masih berusaha bangun
"Sebaiknya jangan", ucapan Wuxin mengehentikan Xiao Se
Xiao Se melihat Wuxin, alisnya berkerut "Kenapa?"
Wuxin kemudian menyerahkan selembar surat, "Surat ini juga ada di dalam peti mati yang datang bersama mu"
Xiao Se melihat surat itu dan Wuxin secara bergantian, Wuxin mengangguk, Xiao Se akhirnya mengambilnya dan membukanya. Surat itu ditulis Li Lianhua, Xiao Se mengenali tulisan itu, surat itu berisi...
____
Aku mengantarnya kembali pada kalian, aku tidak melakukan hal buruk padanya jadi jangan khawatir, aku hanya ingin mengembalikannya. Kalau dia sudah sadar, katakan padanya agar tidak mencari ku lagi.
Kalau dia keras kepala, katakan aku benar-benar serius dengan ucapan ku, dan aku tidak segan-segan menjadikannya makanan binatang liar
____
Xiao Se diam. Dia ingin bangun tapi langsung di tahan Lei Wujie
"Mau kemana?, Li Lianhua bilang kau jangan mencarinya", Lei Wujie menunjuk surat yang diberikan Li Lianhua
Xiao Se melihat Lei Wujie dan yang lainnya "Aku tidak ingin mencarinya"
Semua orang bingung dengan perubahan drastis itu
"Lalu kau mau kemana?", tanya Sikong Qianluo
"Aku ingin bertemu Kaisar"
Semua orang terlihat semakin bingung
"Sebaiknya jangan sekarang, kondisimu masih belum pulih. Meskipun kau hanya dibius tapi kau sudah cukup lama tidak sadarkan diri. Jadi lebih baik kau istirahat lebih lama lagi", jelas Wuxin
"Apa yang Wuxin ucapkan benar, sebaiknya kau istirahat lebih lama", Sikong Qianluo membujuk Xiao Se, Lei Wujie mengangguk setuju dengan apa yang Wuxin dan Sikong Qianluo ucapkan
Xiao Se diam.... Dia akhirnya mengangguk setuju, dia akan istirahat lebih lama
Semuanya merasa tenang untuk sekarang
___________________________________________
"Kenapa kita kesini?, Bukankah kau bilang kita akan ke istana ?"
Saat ini mereka sedang berada di tempat sekte Baixiao. Lei Wujie dan yang lainnya juga bingung kenapa Xiao Se tiba-tiba ingin pergi ke sini
Ji Xue datang menyambut mereka. "Kau sudah kembali?"
"Seakan kau tidak tau kalau aku kembali", ada sedikit humor di suara Xiao Se meskipun wajahnya terlihat datar seperti biasanya
Ji Xue tersenyum. "Baiklah, ikut aku", Ji Xue memimpin jalan
Xiao Se langsung mengikuti Ji Xue. Lei Wujie, Sikong Qianluo, Wuxin dan Tang Lian juga mengikutinya, meskipun mereka bingung dan penasaran
Ji Xue membawa mereka ke ruangan khusus, hanya ada mereka disana
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?", tanya Ji Xue
Xiao Se melihat Ji Xue, keseriusan tidak pernah hilang dari wajahnya. "Aku ingin kau mencari tau tentang Nanyin"
Lei Wujie batuk karena tersedak teh yang dia minum, meja di depannya juga basah karena semburannya. Dia langsung membersihkan sisa air teh yang ada di dagunya
Mereka semua melihat ke Xiao Se, bingung kenapa tiba-tiba membahas Nanyin
Dahi Ji Xue berkerut dan matanya sedikit menyipit, "Nanyin?"
Xiao Se mengangguk. "Aku ingin minta tolong kau mencari tau tentang Nanyin, aku tau Nanyin sudah tidak ada tapi masih ada keturunan mereka yang akan membangun kembali Nanyin"
"Membangun kembali Nanyin?", Tang Lian masih tidak menyangka dengan apa yang dia dengar
"Aku ingin kau mencari tau dimana pusat komando mereka, dimana tempat mereka membangun kekuatan mereka, apa yang mereka lakukan, dan apapun yang berhubungan dengan Nanyin. Aku ingin tau semuanya", jelas Xiao Se
Ji Xue diam, dia berpikir untuk beberapa saat. Ji Xue melihat Xiao Se dengan tatapan serius, "Baiklah". Ji Xue setuju karena pasti ada sesuatu di balik informasi Nanyin itu, apalagi Xiao Se sangat serius tentang ini
Xiao Se berdiri, teman-temannya mendongak melihatnya. "Terimakasih. Kalau begitu aku permisi". Xiao Se pergi meninggalkan ruangan itu
Teman-temannya pamit pada Ji Xue, dan mereka pergi mengikuti Xiao Se
••••••
"Chuhe!", Kaisar berjalan cepat menghampiri Xiao Se. Dari wajahnya Kaisar senang dengan kedatangan Xiao Se. Kaisar sudah tau kalau Xiao Se sudah kembali ke Tianqi dari surat yang dikirim Tang Lian, dan Tang Lian meminta Kaisar untuk tidak datang ke pondok Xueluo karena Xiao Se yang akan datang ke istana, jadi Kaisar menunggunya. "Bagaimana kabar mu?, Apa kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja", jawab Xiao Se dengan senyum kecil
Kaisar menghela nafas lega. "Kau membuatku tidak tenang selama kau pergi, kenapa tidak memberi kabar sama sekali?. Kau membuat kami semua khawatir"
"Maaf tentang itu", hanya itu yang bisa Xiao Se ucapkan
Tiba-tiba pintu ruang kerja Kaisar dibuka. Semua orang langsung melihat ke arah pintu
Xiao Lingchen berjalan cepat ke arah sepupunya, wajahnya terlihat marah
Xiao Se masih tenang melihat sepupunya itu. "Kau masih disini?", Dia bertanya ketika Xiao Lingchen sudah berdiri tepat di depannya
"Bagaimana menurutmu?", suara Xiao Lingchen terdengar lebih kencang dan ketus, wajahnya masih terlihat serius. "Apa aku bisa meninggalkan tempat ini dengan banyak hal yang menganggu pikiran ku?"
"Bukankah biasanya kau tidak terlalu peduli dengan hal seperti ini?", tanya Xiao Se
"Aiihhh diam lah. Sekarang aku ingin bertanya, kenapa kau tidak memberi kabar apapun pada kami selama ini?, Apa kau memang berniat membuat kami mati penasaran, hah!?", Xiao Lingchen meluapkan emosinya. Tapi dia melihat sekitarnya, melihat siapa saja yang ada disana, "Tapi....", dia akhirnya melihat Xiao Se, "Jadi kau tidak menemukan Yi-Ge?", suaranya lebih stabil dan tidak terdengar marah
Xiao Se diam, wajahnya kembali datar
"Sebenarnya Xiao Se sudah bertemu Li Lianhua", Kaisar dan Xiao Lingchen melihat Wuxin dengan kebingungan, "Li Lianhua yang mengirim Xiao Se ke pondok Xueluo. Tapi keadaannya cukup membingungkan untuk dijelaskan melalui surat, karena itu kami tidak menulisnya di surat yang kami kirimkan", Wuxin melihat Xiao Se, "Sebenarnya kami juga tidak terlalu tau dengan apa yang terjadi. Jadi biarkan Xiao Se yang menjelaskan semuanya"
"Jadi kau bertemu Ah Yi?, Tapi kenapa dia tidak ikut denganmu dan malah mengirim mu kembali ?", tanya Kaisar
Semua orang sudah duduk, sudah siap mendengar semua penjelasan Xiao Se
"Aku berhasil menemukan Yi-Ge", Xiao Se memulai ceritanya dengan suara yang tenang. "dan aku berhasil mengikutinya meskipun dia terus-menerus meninggalkan ku". Xiao Se menjeda ucapannya untuk beberapa saat. "Ternyata Yi-Ge dan teman-temannya sedang melakukan penyelidikan", Xiao Se melihat Kaisar, "Mereka melakukan penyelidikan tentang Nanyin"
"Nanyin?", Dahi Kaisar berkerut
Teman-temannya juga baru mengerti kenapa tadi Xiao Se meminta Ji Xue menyelidiki tentang Nanyin
Xiao Se mengangguk
"Kenapa Yi-Ge menyelidiki tentang Nanyin?", tanya Xiao Lingchen, dia sudah tau tentang kejadian racun Kaisar, jadi dia tau Nanyin
"Apa orang-orang itu benar-benar akan membangun kembali Nanyin?", tanya Tang Lian
Xiao Se mengangguk lagi. Semuanya terlihat tegang
"Ada banyak keturunan Nanyin yang tersebar, ada banyak orang yang bersekutu dengan mereka... Dan ada banyak misteri dan kekuatan yang mereka punya", jelas Xiao Se
Semuanya mulai terlihat waspada
"Jadi mereka akan melakukan pemberontakan?", tanya Kaisar
Xiao Se melihat Kaisar, "Ya. Tapi aku tidak tau kapan hal itu akan terjadi"
Xiao Lingchen terlihat marah, "Mereka tidak akan bisa melakukan itu dengan mudah"
"Mereka tidak... Atau mungkin mereka bisa", ucapan Xiao Se membingungkan semua orang
"Apa maksudmu?", tanya Lei Wujie
"Selama aku mengikuti Yi-Ge, ada banyak orang yang menganggu kami, kami mencari setiap informasi dari sekutu yang membantu Nanyin. Dari penyelidikan itu aku sadar, kalau mereka bukan masalah yang sepele, kekuatan mereka mungkin tidak bisa kita bayangkan"
Semuanya diam
"Karena itu", Xiao Se melihat Kaisar, "Aku ingin meminta bantuan Kaisar"
"Bantuan?, Bantuan apa?", tanya Kaisar tidak kalah serius
"Aku ingin Kaisar mencari informasi tentang Nanyin sebanyak-banyaknya, meskipun aku sudah meminta bantuan Ji Xue-jie tapi dengan kekuasaan istana mungkin akan ada informasi lain yang bisa kita dapat", Xiao Se mengatakan itu dengan amarah yang terlihat semua orang
"Aku pasti akan melakukannya, aku jelas-jelas akan melakukannya", jawab Kaisar
Xiao Se mengangguk terima kasih
"Tapi kenapa Li Lianhua mengirim mu kembali?", Wuxin bertanya dengan tenang, "Apalagi dengan meletakkan kau di dalam peti mati"
"Peti mati?", Kaisar belum tau tentang itu, dia cukup terkejut dengan apa yang dia dengar. Xiao Lingchen juga bingung
"Ada kereta kuda yang tidak memiliki kusir datang ke pondok Xueluo. Setelah diperiksa kereta kuda itu berisi peti mati, dan setelah peti mati dibuka ada Xiao Se yang dalam keadaan dibius", jelas Sikong Qianluo
"Dibius!?", Xiao Lingchen semakin bingung dengan penjelasan itu
Xiao Se mengangguk pelan, "Yi-Ge yang melakukan itu", suaranya pelan
"Kenapa Yi-Ge melajukan itu!?", tanya Xiao Lingchen
Xiao Se diam untuk beberapa saat, pandangnya terpaku pada teko teh di depannya
Semua orang memperhatikan Xiao Se
"Chuhe—"
"Karena aku mendengar sebuah rahasia yang disembunyikan Yi-Ge", jawab Xiao Se
"Rahasia apa?", Lei Wujie menjadi penasaran
Xiao Se menarik nafas panjang. "Rahasia kalau ternyata Yi-Ge... Yi-Ge adalah penerus sah Nanyin"
"Hah?!", Lei Wujie terkejut
Semua orang diam tertegun, mereka mencoba mencerna informasi yang baru saja mereka terima
"Yi-Ge apa?", Xiao Lingchen mencoba memperjelas lagi
"Yi-Ge adalah penerus sah Nanyin, karena itu wanita licik yang kita temui di gua memanggilnya tuan. Karena Yi-Ge adalah tuannya, dan penerus sah Nanyin", Xiao Se juga terlihat masih belum menerima informasi ini
"Jadi ... Jadi Ah Yi..."
"Tapi Yi-Ge tidak ikut serta dalam apapun yang dilakukan Nanyin", Xiao Se tau apa yang dipikirkan kakaknya, Kaisar melihat Xiao Se dengan bingung. Xiao Se melihat teman-temannya, "Sebenarnya aku tidak mendengar informasi itu begitu saja, aku menguping pembicaraan mereka", dia melihat ekspresi semua orang di ruangan itu. "Aku mendengar kalau Yi-Ge memang keturunan Nanyin, dia adalah keturunan dari Putri Xuan yaitu Putri terakhir dari Nanyin. Dan aku mendengar kalau Yi-Ge berusaha menghentikan orang-orang Nanyin dari ajang balas dendam mereka. Yi-Ge tidak ingin terlibat dan berurusan dengan orang-orang itu. Tapi karena Yi-Ge adalah pewaris sah Nanyin, jadi mau tidak mau dia akan terus terseret dalam hal yang melibatkan Nanyin. Karena itu Yi-Ge melakukan penyelidikan tentang Nanyin dan berusaha menghentikan mereka"
Semuanya masih diam, mencoba mencerna banyak informasi baru yang mereka terima
"Tapi saat itu dengan bodohnya aku langsung meminta penjelasan dengan apa yang baru saja aku dengar, aku sadar aku ceroboh waktu itu. Jelas mereka marah karena aku berani menguping pembicaraan mereka. Yi-Ge juga mengatakan 'kalau dia tidak ingin aku terlibat dan ikut dengan mereka karena itu bukan urusanku'". Xiao Se menghela nafas, "Karena itu Yi-Ge membius dan mengirim ku pulang". Xiao Se kemudian tertawa kecil, semuanya bingung melihat Xiao Se. "Yi-Ge sengaja menulis surat berisi ancaman dan meletakkannya didalam peti bersamaku karena dia tau aku akan terus mencarinya, karena dia sudah meninggalkan ku beberapa kali dan pada akhirnya aku tetap berhasil menemukannya. Tapi ketika aku sadarkan diri dan membaca surat itu, aku berpikir mungkin sebaiknya aku tidak mencarinya"
"Kenapa?", tanya Xiao Lingchen
"Karena aku ingin membantunya mencari informasi tentang orang-orang Nanyin, aku akan membantunya dari sini", Xiao Se terlihat yakin. "Itulah sebabnya aku juga meminta bantuan kalian, aku ingin kalian membantuku", Xiao Se melihat Kaisar
Kaisar melihat keyakinan dalam diri Xiao Se, dia mengangguk tegas, "Aku pasti akan membantu"
Semuanya mengangguk setuju
___________________________________________
"Guru", Tang Lian memberi hormat pada gurunya
Tang Lianyue balik badan dan melihat muridnya, "Kau sudah datang", dia tersenyum menyambut kedatangan salah satu muridnya yang sudah lama tidak dia lihat
Tang Lian mengangguk, "Maaf aku datang terlambat", Tang Lian sedikit membungkuk untuk meminta maaf
Tang Lianyue tertawa melihat Tang Lian, "Apa maksudmu terlambat?. Acara pertemuan pendekar dilaksanakan besok, apanya yang kau sebut terlambat?". Tang Lianyue kemudian menyuruh muridnya duduk bersamanya
Tang Lian langsung menuangkan teh untuk gurunya. "Aku hanya merasa tidak enak karena tidak ikut membantu mempersiapkan acara besok"
"Itu bukan urusanmu, kau sudah sibuk dengan tugasmu menjaga pangeran Yong'an dan melakukan tugasmu sebagai salah satu pengawal Tianqi. Jadi tidak perlu merasa terbebani dengan hal sepele seperti itu". Tang Lianyue menenangkan muridnya yang selalu memikirkan hal yang tidak perlu
Tang Lian mengangguk
"Mumpung kau sudah disini, tidak ada salahnya kita mengobrol, apalagi sudah lama kita tidak bertemu", usul Tang Lianyue
Tang Lian tersenyum senang, dia mengangguk, "Benar, apalagi aku sudah lama tidak datang kesini"
"Kalau begitu apa yang kau lakukan disana?. Aku mendengar beberapa bulan yang lalu kalian pergi mengunjungi beberapa kota dan desa. Apa ada masalah di istana?", Tang Lianyue melihat muridnya
Pikiran Tang Lian langsung dipenuhi kebimbangan, dia melihat gurunya. "Kami mencari teman Xiao Se"
"Teman?"
Tang Lian mengangguk. "Xiao Se punya teman masa kecil yang menghilang. Kemudian beberapa bulan kemarin kami bertemu seseorang, dan ketika Xiao Se sadar orang itu adalah teman yang dia cari, orang itu sudah menghilang lagi. Jadi Xiao Se mencarinya lagi ke beberapa kota dan desa yang mungkin di kunjungi temannya itu"
Tang Lianyue mengangguk memahami apa yang di ceritakan muridnya. "Jadi sekarang apa dia sudah ditemukan?"
Tang Lian meringis mengingatnya, "Kami berhasil menemukannya... Tapi dia pergi lagi, dan Xiao Se mengejarnya lagi, tapi kami tidak ikut mengejarnya. Hanya Xiao Se yang mengejarnya"
"Kenapa?, Bukankah seharusnya kalian terus bersama pangeran Yong'an?", Tang Lianyue menjadi penasaran
"Karena Kaisar melarang kami ikut bersama Xiao Se"
"Kaisar?", Satu alis Tang Lianyue terangkat bingung
Tang Lian mengangguk, "Ya. Kaisar mengatakan mungkin kami akan menganggu Xiao Se dalam mengejar temannya itu, Kaisar juga mengatakan biarkan Xiao Se yang menyelesaikan urusannya sendiri"
Tang Lianyue mengangguk lagi, meskipun dia bingung dengan keputusan itu, tapi pasti ada alasan dibalik perintah itu. "Itu pasti cerita yang panjang"
"Ya, ceritanya cukup panjang", Tang Lia menghela nafas, dia langsung teringat semua kejadian sejak munculnya Li Lianhua sampai sekarang
___________________________________________
"Lei Wujie kendalikan dirimu", Lei Hong menghentikan tingkah Lei Wujie yang tidak bisa diam selama perjalanan
Lei Wujie menengok ke gurunya dengan senyum yang masih mengembang di wajahnya, dia langsung mendekati gurunya. "Tapi guru, aku sangat senang sekarang. Aku bisa melihat banyak pendekar hebat di perkumpulan itu. Mungkin saja aku bisa berkesempatan melihat kehebatan mereka". Lei Wujie masih berkuda dengan tenang di samping Lei Hong
Beberapa teman seperguruan yang ikut bersamanya tertawa melihat tingkah Lei Wujie, tapi mereka juga sama penasarannya seperti Lei Wujie
"Aku tau, tapi setidaknya berhenti melakukan hal yang tidak berguna", Lei Hong melirik Lei Wujie
Lei Wujie malah terlihat bingung, "Hal tidak berguna?, Apa maksud guru?, Memangnya apa yang aku lakukan?"
"Sepanjang jalan kau terus mengoceh, kau bercerita banyak hal yang sudah kita dengar, apalagi kau beberapa kali bernyanyi. Suaraku bahkan lebih bagus dari suaramu", Lei Hong menahan tawanya
Teman seperguruan Lei Wujie juga tertawa terbahak-bahak
Sedangkan Lei Wujie, dia melihat gurunya dari atas hingga bawah, "cihhh, hanya guru yang menganggap suaranya bagus", gumam Lei Wujie
Lei Hong yang masih berkuda tepat di sampingnya masih bisa mendengar gumaman itu, "Apa kau bilang?!", dia melototi murid tidak tau dirinya itu
Lei Wujie yang sadar akan kesalahannya langsung menahan nafasnya, dia melihat gurunya dengan pandangan horor. Ketika Lei Hong ingin memukulnya, Lei Wujie langsung menghentakkan kudanya agar berlari
"Hei !, Mau kemana kau?!, Jangan lari dasar bocah nakal!", Lei Hong tidak menunggu lama, dia langsung mengejar Lei Wujie dengan kudanya
Teman-teman seperguruan Lei Wujie juga menghentakkan kuda mereka agar bisa mengejar guru mereka
••••••
"Shixiong"
Tang Lian berdiri di depan gerbang untuk menyambut para pendekar yang datang, dia melihat ada kuda yang berlari cepat ke arahnya
"Shixiong!"
Tang Lian mengamati penunggang kuda yang sepertinya memanggilnya. Dan benar saja, dia mengenali penunggang kuda itu, orang itu adalah Lei Wujie
Lei Wujie berhasil sampai ke gerbang, dia langsung turun dari kudanya. Tang Lian melihat wajah Lei Wujie yang panik. Lei Wujie langsung berlari mendekat ke Tang Lian dan langsung bersembunyi di belakangnya. Tingkah Lei Wujie membuat Tang Lian, Tang Lianyue dan beberapa orang yang menyambut di depan gerbang menjadi bingung
Tidak lama ada beberapa kuda yang berlari menuju mereka, dan orang-orang itu datang bersama Lei Wujie
Lei Hong turun dari kudanya, begitu juga teman-teman seperguruan Lei Wujie
"Anak nakal kesini kau!, Aku akan menghukum mu!", Lei Hong menghampiri Lei Wujie, tapi Lei Wujie langsung bersembunyi lagi di balik badan Tang Lian
Lei Wujie kemudian mengintip dari balik baju Tang Lian"Aiyyahh guruuuu, aku minta maaf, aku tidak bermaksud mengatakan hal itu"
"Kalau itu bukan maksud mu lalu apa?, Kau mengatakan tepat disamping ku, memangnya kau pikir aku tuli?!", Lei Hong sekarang sedang ditahan oleh murid-muridnya yang lain karena dia benar-benar ingin menghajar Lei Wujie
Lei Wujie bersembunyi lagi di balik badan Tang Lian, dia memegang pundak Tang Lian sangat erat, "Shixiong tolong akuuu", bisik Lei Wujie
Tang Lian hanya melirik ke Lei Wujie
Tang Lianyue tertawa untuk menarik perhatian Lei Hong agar tidak menargetkan Lei Wujie lagi, "Astaagaaa, kalian pasti sangat lelah karena perjalanan jauh", Tang Lianyue mendekat ke Lei Hong dan menjabat tangannya
Lei Hong langsung membalas jabatan Tang Lianyue, dia langsung tersenyum. "Tidak, kami tidak merasa lelah, kami hanya mendapat gangguan dari gonggongan yang membuat telinga kami sakit", Lei Hong melirik sinis Lei Wujie
Lei Wujie yang masih mengintip dari balik baju Tang Lian hanya tersenyum
"Kalau begitu lebih baik kalian masuk, istirahat di dalam", Tang Lianyue memimpin jalan untuk Lei Hong dan rombongan lainnya masuk ke dalam
Sebelum Lei Hong masuk dia berhasil memukul kepala Lei Wujie dengan pedangnya
Lei Wujie langsung meringis kesakitan, sedangkan Lei Hong tertawa senang
Tang Lianyue, Lei Hong dan muridnya masuk ke dalam meniggalkan Tang Lian, Lei Wujie dan teman seperguruan Tang untuk berjaga di depan gerbang
"Apa kau menganggu gurumu juga?", tanya Tang Lian pada Lei Wujie yang sudah berdiri di sampingnya
Lei Wujie masih memegang kepalanya yang dipukul, dia melihat Tang Lian dengan wajah cemberut, "Aku tidak mengganggu guruku, aku hanya mengatakan kebenaran"
Tang Lian diam mengamati Lei Wujie, dia mengamatinya dari atas hingga bawah, dan berakhir melihat wajah Lei Wujie
Lei Wujie juga melihat apa yang Tang Lian lakukan, "Aku tidak melakukan hal aneh apapun", dia sekarang melihat kesal ke Tang Lian
"Aku tidak mengatakan apa-apa", ucap Tang Lian dengan wajah polos
"Cihhh, aku bisa melihat Shixiong menuduhku dari tatapanmu itu", Lei Wujie memeluk pedangnya dengan wajah kesal
Tang Lian mengamati wajah kesal Lei Wujie sebelum akhirnya dia tertawa. "Maaf maaf, aku tidak bermaksud menuduh mu"
Lei Wujie mendengus pada Tang Lian, tapi wajahnya sudah tidak terlihat kesal
"Kau tidak masuk?", tanya Tang Lian
Lei Wujie menggeleng, "Tidak, aku akan disini saja. Kalau aku ke dalam guruku akan terus-menerus memukul ku. Jadi aku akan menunggu disini saja bersama Shixiong"
Tang Lian hanya mengangguk, dia membiarkan Lei Wujie melakukan keinginannya
"Tapi apa masih ada yang belum datang?, Kalian masih menunggu siapa ?", Lei Wujie melihat Tang Lian dan orang-orang yang masih berjaga
"Kami masih—"
"Apa aku terlambat?"
Kemunculan beberapa orang menghentikan pembicaraan mereka
Tang Lian, Lei Wujie dan yang lainnya melihat rombongan itu
"Tuan Xiao Zijin", Tang Lian langsung mendekat ke Xiao Zijin, tapi dia melihat ke orang lain yang juga datang bersama Xiao Zijin, "Tuan Da Jue. Aku tidak menyangka kalian bisa datang bersama-sama". Tang Lian memberi salam pada mereka
Lei Wujie juga mendekat dan memberi salam pada mereka
Xiao Zijin tersenyum, "Kebetulan kami bertemu di jalan. Karena tempat tujuan kami sama, jadi tidak ada salahnya datang bersama 'kan". Da Jue juga tersenyum ke mereka
Tang Lian balas tersenyum, "Tidak tidak ada yang salah. Kalau begitu silahkan masuk, sudah banyak orang di dalam", Tang Lian menyingkir memberi mereka jalan
Salah satu teman perguruan Tang memimpin jalan untuk membawa mereka ke ruangan acara, diikuti teman-teman Tang Lian lainnya yang berjaga di gerbang
Yang tersisa hanya Tang Lian dan Lei Wujie disana, "Sudah datang semua?", tanya Lei Wujie
Tang Lian mengangguk, "Sudah semua"
"Kalau begitu tunggu apa lagi?, Ayo masuk", Lei Wujie berjalan lebih dulu. Melihat Tang Lian yang masih diam, Lei Wujie langsung menarik tangan Tang Lian, "Shixiong, ayoo"
Tang Lian menghela nafas, dia berharap pertemuan pendekar ini berjalan dengan lancar
Tang Lian kemudian menutup pintu gerbang besar itu, Lei Wujie juga membantunya.
___________________________________________
Tang Lian mengamati gurunya. Saat ini dia menemui gurunya di ruangannya, tapi dia melihat seperti ada hal yang menganggu gurunya
"Guru", Tang Lian memanggil gurunya, tapi sudah lebih dari tiga kali dan panggilan Tang Lian belum ditanggapi. "Guru", Tang Lian akhirnya lebih mendekat ke meja gurunya, "Guru", suaranya sedikit lebih kencang
Panggilan itu berhasil, Tang Lianyue akhirnya menyadari kehadiran Tang Lian. "Tang Lian?, Apa yang kau lakukan disini?"
Tang Lian mengamati kebingungan gurunya. "Aku sudah memanggil guru beberapa kali tapi guru tidak menanggapi"
"Oh?", Tang Lianyue baru menyadari itu, "Maaf, aku hanya sedang memikirkan sesuatu", Tang Lianyue tersenyum canggung
Tang Lian diam memikirkan sesuatu. Gurunya menjadi lebih diam sejak berakhirnya pertemuan pendekar waktu itu. Lebih tepatnya bukan pertemuan itu, tapi pertemuan para ketua setelah perjamuan itu. Jadi setelah perjamuan selesai, para ketua sekte melakukan pertemuan lain, pertemuan tertutup. Para murid atau siapapun harus menjaga jarak dari tempat mereka, tidak boleh ada yang mendekat sebelum pintu tempat mereka berkumpul di buka dari dalam
Tentu hal itu membuat penasaran semua orang, tidak terkecuali Tang Lian, dia bingung dan penasaran, ini sesuatu yang hampir tidak pernah terjadi. Jadi mungkin hal itu yang membuat gurunya menjadi diam seperti sekarang
"Guru, sebenarnya apa yang para ketua bicarakan waktu itu?", Tang Lian akhirnya mengungkapkan rasa penasarannya
Tang Lianyue melihat muridnya dengan dahi berkerut. "Kenapa kau ingin tau?"
"Karena setelah keluar dari ruangan itu bersama para ketua yang lain, guru terlihat seperti orang yang kebingungan dan khawatir. Apa ada masalah?". Tang Lian juga khawatir dengan apa yang akan terjadi
Tang Lianyue melihat muridnya dan kemudian menghela nafas, "Tidak ada, ini hanya informasi yang disampaikan untuk para ketua"
Tang Lian tidak mengerti dengan apa yang gurunya ucapkan
"Bukankah hari ini kau akan kembali?, Kemana kau akan pergi?, Xueyue? Atau Tianqi?", Tang Lianyue melakukan pembicaraan lain
Tang Lian mengangguk, "Aku akan kembali hari ini, karena itu aku datang untuk pamit pada guru. Dan aku akan ke Tianqi, karena ada hal yang harus dilakukan disana"
Tang Lianyue mengangguk mengerti dia kemudian berdiri, "Baiklah, hati-hati di jalan"
Tang Lian masih bingung tapi dia memberi hormat dan salam pada gurunya, setelah itu pergi ... Dia pergi dengan rasa penasaran dan bingung
Chapter Text
"Xiao Se, apa benar arahnya kesini?", Lei Wujie kebingungan
Saat ini mereka berada di dalam hutan yang gelap, keadaan disini begitu mencekam, udara malam terasa lebih dingin dari biasanya
Lei Wujie meneguk air liurnya, tubuhnya merinding, dia melihat hutan yang begitu sepi bahkan tidak ada suara jangkrik atau binatang apapun, penerangan mereka hanya dibantu dengan obor kecil yang mereka bawa
"Xiao Se", Sikong Qianluo juga merasa ada yang aneh di sini
Semua orang merasa seperti itu, bahkan Xiao Se juga
Tapi saat ini Xiao Se tidak memikirkan itu, dia memikirkan hal lain. Xiao Se melihat ke atas, sepanjang jalan dia melihat ke dahan pohon yang dia lalui, tapi dia tidak menemukan apa yang dia cari
"Apa kita di jalan yang benar?", Tang Lian juga penasaran
Xiao Se menghentikan kudanya, begitu juga teman-temannya yang lain. Xiao Se masih mengecek sekitarnya, dia mencari burung kecil yang selalu menunjukkan arah padanya... menunjukkan arah Li Lianhua padanya. Burung itu menuntun mereka ke dalam hutan ini, tapi ketika mereka sudah di tengah hutan burung itu sudah tidak terlihat, Xiao Se merasa bingung
"Bos Xiao", Wuxin membawa kudanya mendekat ke Xiao Se. "Apa kau tidak bisa memanggilnya?", biasanya binatang peliharaan akan datang ketika di panggil tuannya, mungkin itu akan berhasil
"Aku sudah mencobanya, tapi tidak berhasil. Aku merasa ada yang aneh", ucap Xiao Se pelan
Semua orang juga merasakan hal buruk akan terjadi
Tiba-tiba mereka mendengar suara cuitan, semuanya otomatis melihat ke sumber suara
Burung kecil milik Xiao Se terbang ke arah mereka, mereka senang akhirnya melihat burung itu lagi. Tapi setelah diperhatikan ada yang aneh dari cara burung itu terbang, burung itu seakan berusaha keras untuk terbang, suara cuitannya juga terdengar aneh
Ketika burung itu sampai di depan Xiao Se burung itu jatuh begitu saja di pangkuan Xiao Se, semua orang bingung, mereka mendekat ke Xiao Se. Xiao Se mengambil burung di pangkuannya, dia mengecek keadaan burung itu... "Burung ini sudah mati", Xiao Se terkejut dan bingung
"Apa yang terjadi?", Sikong Qianluo semakin bingung, dia merasa ada yang aneh
Wuxin mengambil burung di tangan Xiao Se, dia mengendus burung itu, dan dugaannya benar, "Burung ini terkena racun", Wuxin melihat teman-temannya
Semua orang merasa ada hal buruk yang sedang terjadi
Xiao Se langsung memacu kudanya ke arah burung itu datang, semua temannya mengikuti di belakangnya
Kuda mereka berlari secepat mungkin, membelah keheningan malam dan menerobos hawa dingin yang menyelimuti mereka sebelumnya
••••••
Mereka melihat cahaya di ujung jalan, sebentar lagi mereka akan keluar dari hutan ini
Tapi ada hal lain yang menjadi perhatian mereka saat ini, ada pertarungan di ujung tebing sana. Xiao Se seperti mengenali beberapa orang itu, dia langsung menambah kecepatan kudanya, teman-temannya juga mengikuti Xiao Se
Begitu mereka dekat dengan pertarungan itu, mereka mengenali ketiga orang yang sedang bertarung. Mereka semua langsung turun dari kuda masing-masing
"Yi-Ge!", Xiao Se memanggil Li Lianhua, tanpa menunggu lama dia langsung berlari ke arah Li Lianhua dan menghadang orang yang akan menyerang Li Lianhua. Xiao Se langsung memukul mundur orang itu
Tang Lian, Sikong Qianluo, Wuxin dan Lei Wujie juga bergabung bersama Xiao Se, Li Lianhua, Fang Duobing dan Di Feisheng. Mereka mengeluarkan senjata mereka dan saling berhadapan dengan lawan mereka
"Apa yang kalian lakukan disini?", Li Lianhua terlihat terkejut dengan kehadiran mereka
"Kami—", Lei Wujie ingin menjawab tapi Li Lianhua memotong ucapannya
"Tutup hidung kalian, mereka menyebar racun di udara", Li Lianhua mengucapkannya dengan kencang
Mereka baru sadar kalau Li Lianhua, Di Feisheng, Fang Duobing bahkan musuh-musuh mereka juga sudah menutup hidung mereka. Musuh-musuh mereka mengenakan penutup hidung, sedangkan Li Lianhua dan teman-temannya hanya menutupinya dengan lengan baju mereka. Mungkin ini juga yang menyebabkan burung kecil itu mati
Xiao Se dan yang lainnya juga langsung melakukan hal yang sama seperti Li Lianhua, mereka menutup hidung mereka dengan rapat
Xiao Se langsung menghalangi Li Lianhua dari musuh-musuh mereka, "Siapa mereka?, Apa mereka musuh yang lain lagi?". Selama Xiao Se ikut dengan Li Lianhua sebelumnya, ada banyak musuh yang mereka lawan, dan di depannya berbeda dengan yang sebelumnya
Sebelum Li Lianhua menjawab, musuh-musuh itu menyerang dan tanpa menunggu mereka langsung balas melawan
Xiao Se, Fang Duobing dan Di Feisheng berusaha menjauhkan musuh-musuh itu dari Li Lianhua, mereka balas menyerang
Tang Lian, Sikong Qianluo, Wuxin dan Lei Wujie juga menyadari kalau musuh mereka mengincar Li Lianhua, jadi mereka juga berusaha menjauhkan Li Lianhua dari orang-orang itu
Untungnya kekuatan mereka jauh lebih unggul, mereka dengan mudah memukul mundur musuh-musuh mereka. Orang-orang itu terluka dan terpojok, tapi Xiao Se dan teman-temannya terus memukul mundur mereka dan tidak segan-segan membunuh orang-orang itu
Sebelum Di Feisheng berhasil menggorok leher salah satu musuh mereka, beberapa musuh lainnya melemparkan bola berukuran genggaman tangan ke tanah
Untuk beberapa detik mereka diam
Dan detik berikutnya ledakan besar terjadi di depan mereka
Sebelum mereka bisa bereaksi apapun, tebing yang mereka injak langsung runtuh — jatuh ke laut di bawahnya. Mereka terjun bersama runtuhan tebing ke laut
Kejadiannya begitu cepat
Detik berikutnya tubuh mereka sudah tercebur ke laut
Di dalam air mereka berusaha menghindari batu-batu yang berjatuhan, meskipun begitu batu-batu itu masih mengenai kepala dan tubuh mereka
Tapi mereka tidak menyerah, meskipun sudah mendapat banyak luka akibat ledakan dan timpaan batu, mereka tetap berusaha untuk menyelamatkan diri masing-masing
Mereka berenang, berenang sekuat tenaga menuju daratan, mereka berusaha melawan ombak dan terus berenang. Ketika mereka sedang berusaha menyelamatkan diri, ada hal aneh yang mereka rasakan, kepala mereka terasa pusing dan tubuh mereka mulai terasa berat ... Apa ini efek dari racun di hutan tadi?
Tapi meskipun begitu, mereka tidak menyerah. Mereka memaksa diri mereka untuk sampai ke daratan
Dan akhirnya mereka berhasil sampai ke daratan. Dengan sekuat tenaga mereka menjauhkan diri dari air laut dan mencapai tempat yang aman, mereka berbaring di pasir pantai, mereka lelah tapi mencoba mengatur nafas sekuat tenaga, mereka terus mengatur nafas panjang dan menghembuskannya melalui mulut
Tang Lian masih mengatur nafasnya, dia melihat semua orang, "Apa kalian baik-baik saja?", dengan nafas terengah-engah dia menanyakan keadaan mereka
"Aku baik-baik saja", Lei Wujie masih berbaring, tapi mengangkat satu tangannya untuk menandakan dia baik-baik saja
"Aku juga", Fang Duobing juga mengangguk
Mereka semua mengangguk, mereka baik-baik saja
Tapi...
"Dimana Yi-Ge?"
Suara Xiao Se membuat perhatian semua orang terfokus padanya
Xiao Se sudah berdiri dari tempatnya, dia melihat sekitarnya, melihat satu persatu wajah orang-orang disekitarnya...tapi dia tidak melihat wajah Li Lianhua. "Dimana Yi-Ge?!", Xiao Se menjadi panik
Fang Duobing dan yang lainnya langsung melihat sekitar mereka juga, mencari keberadaan Li Lianhua. Kemudian kepanikan Xiao Se menyebar ke semua orang
"Yi-Ge?!, Yi-Ge!", Xiao Se mulai berjalan menyusuri pantai, dia terus memanggil nama Li Lianhua
"Li Lianhua?. Li Lianhua?!", Fang Duobing dan Di Feisheng juga langsung mencarinya
Lei Wujie dan yang lainnya juga mencari Li Lianhua
Mereka semua berteriak memanggil nama Li Lianhua. Mereka semua menyusuri bibir pantai untuk mencari Li Lianhua. Mereka semua melihat di antara batu-batu karang untuk mencari Li Lianhua....tapi mereka tidak menemukan Li Lianhua
"Yi-Ge!", Teriakan Xiao Se semakin mengencang, tapi tidak mendapat jawaban
Mereka masih belum menemukan Li Lianhua
Mereka semua diam...
Apa Li Lianhua berhasil di bawa orang-orang itu?
Apa Li Lianhua tidak jatuh?
Apa Li Lianhua....
Mereka semua dikejutkan dengan suara gemericik air. Semuanya langsung melihat ke sumber suara, tapi itu bukan Li Lianhua melainkan Xiao Se yang mencoba kembali ke laut
Semua orang langsung berlari mendekat ke Xiao Se
"Yi-Geeee!!", panggil Xiao Se, "Yi-Ge!!"
"Xiao Se, apa yang kau lakukan?!", Tang Lian dan Di Feisheng yang pertama menahan Xiao Se
"Yi-Ge, Yi-Ge", suaranya mengecil, "Aku mau mencari Yi-Ge!, Yi-Geee", Xiao Se berteriak lagi dan mencoba terus berjalan ke laut, dia mencoba berontak
"Li Lianhua?", Fang Duobing yang juga menyadari apa yang dipikirkan Xiao Se juga akan mencarinya di laut, "Li Lianhua!"
"Apa yang kau lakukan?", Tapi Wuxin sudah lebih dulu menahannya
"Li Lianhua", Fang Duobing melihat Wuxin, "Aku mau mencari Li Lianhua!", dia mulai berontak seperti Xiao Se
"Li Lianhua tidak ada disana", ucap Wuxin
Fang Duobing tau Wuxin berbohong, karena itu dia terus mencoba berontak agar bisa mencari Li Lianhua
Di Feisheng melihat Fang Duobing yang sama seperti Xiao Se, dia langsung membayangkan hal terburuk itu juga... dia langsung teringat kejadian dulu, pertarungan di laut timur, dimana Li Lianhua tenggelam dan teracuni di laut
Lei Wujie membantu menahan Xiao Se, "Xiao Se tenangkan dirimu, sebaiknya kita mencarinya di tempat lain, mungkin kita harus lebih jauh mencarinya"
"Tidak!", Xiao Se masih mencoba melepaskan pegangan teman-temannya, "Yi-Ge... Aku harus mencari Yi-Ge!. Lepaskan aku!!", Dia mendorong Tang Lian dan Di Feisheng
Sikong Qianluo membantu Wuxin menahan Fang Duobing, dia juga khawatir melihat Xiao Se
"Lepaskan aku!, Aku mau mencari Li Lianhua!", Fang Duobing melihat Wuxin, mencoba melepaskan pelukan Wuxin yang menahannya
Wuxin diam, dia hanya mencoba menahan Fang Duobing
Tapi tiba-tiba Wuxin, Fang Duobing dan Sikong Qianluo dikejutkan dengan teman-teman mereka yang memanggil nama Xiao Se. Mereka langsung melihat ke sumber suara
"Xiao Se!?, Xiao Se?!!, Hei apa yang terjadi ? Xiao Se?!!", Lei Wujie terus memanggil nama Xiao Se, dia menggoyang-goyangkan bahu Xiao Se
Xiao Se sudah duduk lemas di atas pasir yang terkena air laut
"Xiao Se?!", Tang Lian juga terlihat bingung dan khawatir dengan keadaan Xiao Se yang tiba-tiba seperti ini
"Hei, apa kau bisa mendengar kami?", Di Feisheng mencoba melihat keadaan Xiao Se
Wajah Xiao Se terlihat merah, urat-urat di leher dan dahinya terlihat. Xiao Se merasa telinganya berdengung, kepalanya sakit, tubuhnya juga tiba-tiba sakit, dan dia menjadi kesulitan bernafas. Xiao Se menarik kerah hanfunya, mencoba melonggarkannya agar dia bisa bernafas
Tang Lian, Lei Wujie dan Di Feisheng kebingungan dan khawatir melihat apa yang di lakukan Xiao Se. Mereka langsung membantu melonggarkan hanfu Xiao Se
"Xiao Se", Lei Wujie semakin khawatir
"Fang Duobing?!"
Di sisi lain Fang Duobing juga mengalami hal yang sama seperti Xiao Se. Wuxin dan Sikong Qianluo juga langsung membantunya
Mereka semua terlihat panik...apa yang sebenarnya terjadi?
Di saat Sikong Qianluo membantu Fang Duobing, kepalanya tiba-tiba pusing dan telinganya berdenging kencang, pandangannya langsung menjadi sedikit buram. Dia kemudian kesulitan bernafas
Sikong Qianluo mencoba meminta bantuan Wuxin, tapi ketika melihat Wuxin...Wuxin juga terlihat sama seperti dirinya, Wuxin terlihat kesulitan bernafas
Sikong Qianluo melihat ke teman-temannya yang lain, dan mereka juga terlihat mencoba melonggarkan kerah hanfu mereka, mereka semua kesulitan bernafas
Dengungan di telinga Xiao Se semakin kencang, kepalanya semakin pusing, dia merasa ingin memuntahkan isi perutnya, dan pandangannya semakin buram. Xiao Se meremas kepalanya, kepalanya sangat sakit. Dia melihat ke arah laut, dia ingin mencari Li Lianhua...tapi dia tidak tahan dengan apa yang terjadi padanya
Dan secara perlahan kesadaran Xiao Se mulai menghilang, dia tidak tahan lagi... pandangannya semakin buram
Dan akhirnya semuanya menjadi gelap
___________________________________________
"Yi-Ge!!!"
Xiao Se membuka matanya dan langsung melihat ke langit-langit ruangan, nafasnya memburu, detak jantungnya terdengar nyaring ditelinga nya. Pikiran Xiao Se berhenti untuk beberapa saat
Xiao Se menyadari kalau dia sedang berbaring, dia langsung bangun dan duduk. Dengan pandangan ketakutan, nafas terengah-engah, jantung yang berdetak kencang Xiao Se melihat sekitarnya, "dimana ini?, Apa yang terjadi, bagaimana? Bagaimana..." Ada banyak hal yang terus terlintas dipikiran Xiao Se
Tapi ada satu hal yang membuatnya semakin tidak tenang, "Yi-Ge?", Xiao Se melihat sekitarnya lagi, "Yi-Ge?!", suaranya meninggi
Xiao Se langsung teringat mimpi yang baru saja dia alami, tubuh Xiao Se langsung terasa dingin, keringat bercucuran dari dahinya, tangannya juga basah karena keringat. Xiao ingat ... Dia ingat Yi-Ge tenggelam
Dengan nafas terengah-engah dan kecemasan yang mulai menguasainya, Xiao Se berusaha bangun dari tempat tidur, tapi begitu dia berdiri rasa pusing langsung menyerangnya, Xiao Se memegang kepalanya dengan kedua tangannya, penglihatannya langsung buram
Satu tangan Xiao Se kembali memegang tepi tempat tidur dengan kencang dan tangan lainnya masih memegang kepalanya yang terasa sangat pusing, "Yi-Ge", ucap Xiao Se lemah, dia harus mencari Yi-Ge
Meskipun kepalanya masih sangat pusing, tapi penglihatannya mulai kembali fokus, dia langsung melangkah menuju pintu. Xiao Se berjalan sambil meraba dinding atau benda lain sebagai tumpuan agar dia tidak terjatuh
Semakin lama dia mulai bisa mengendalikan dirinya, kepalanya sudah tidak sepusing tadi dan penglihatannya sudah pulih, tapi dia masih berjalan sambil memegang dinding
"Yi-Ge?", Xiao Se baru menyadari kalau suaranya serak dan tenggorokannya sakit jadi dia tidak bisa berteriak memanggil Yi-Ge. 'Sebenarnya dimana ini?, dan kenapa tidak ada orang sama sekali?'
Xiao Se mulai lelah, padahal dia belum jauh berjalan tapi dia sudah lelah. Xiao Se menarik nafas panjang, dia mencoba menguatkan dirinya
Xiao Se berjalan lagi sambil masih bertumpu pada dinding agar tidak jatuh. Begitu dia ingin berbelok dia dikejutkan dengan kehadiran seseorang yang hampir menabraknya dan membuatnya jatuh
"Astaga!", Orang itu juga terlonjak kaget, dia sampai mundur beberapa langkah karena terkejut dengan kehadiran Xiao Se yang tiba-tiba. Tapi secepat dia terkejut secepat itu pula dia sadar..."Xiao Se?!"
"Lei Wujie?", suaranya pelan
Lei Wujie tersenyum senang melihat Xiao Se, dia ingin memeluk Xiao Se tapi ketika dia ingin mendekat, Xiao Se lebih dulu mendekatinya, Xiao Se langsung memegang kedua bahu Lei Wujie dan mengguncangnya. Lei Wujie kebingungan
"Yi-Ge, dimana Yi-Ge?", Xiao Se terus mengguncang tubuh Lei Wujie untuk meminta jawaban, "dimana Yi-Ge?! Uhuk-uhukk", dia menggunakan semua suaranya sampai-sampai tenggorokannya mulai sakit
Lei Wujie langsung melepas pegangan Xiao Se, dia berbalik mendekat dan membantu Xiao Se untuk berdiri, "Keadaanmu masih belum pulih, jadi jangan memaksakan diri, kau harus istirahat"
Xiao Se langsung memegang lengan Lei Wujie, dia menatap matanya, "Yi-Ge, apa kau sudah menemukannya?", tanya Xiao Se dengan suara serak. "Jawab aku, apa Yi-Ge sudah ditemukan?", Xiao Se masih menatap Lei Wujie
Lei Wujie diam sambil menatap balik Xiao Se, dan kemudian dia menghela nafas
"Jawab aku", Xiao Se meminta sebuah jawaban
Lei Wujie menarik nafas dan mengangguk, "Kami menemukannya, Kami bertemu Li Lianhua", jawab Lei Wujie pelan
Pandangan bingung, gelisah, kesal, dan sedikit rasa takut Xiao Se langsung tergantikan dengan kelegaan dan senyuman, "lalu, lalu dimana Yi-Ge?, Dimana Yi-Ge sekarang?", Xiao Se mengguncang bahu Lei Wujie
Lei Wujie menghentikan Xiao Se, dia melihat dari atas sampai bawah, mencoba mengamati perubahan Xiao Se. "Sebaiknya kau istirahat dulu kalau—"
"Aku ingin melihat Yi-Ge. Bawa aku bertemu Yi-Ge", tuntut Xiao Se
Lei Wujie tau Xiao Se akan menuntut itu, setelah semua perjalanan yang dia lalui dengan Xiao Se, dia tau Xiao Se memang keras kepala dan dia pasti akan menuntut ingin bertemu Li Lianhua tanpa peduli keadaannya
"Lei Wujie"
"Baiklah baiklah", Lei Wujie menatap malas Xiao Se, "Aku akan membawamu bertemu Li Lianhua". Lei Wujie langsung membantu Xiao Se berjalan
Lei Wujie membawa Xiao Se kesebuah bangunan terpisah yang tidak jauh dari tempat Xiao Se sadarkan diri tadi
Begitu pintu itu mereka buka, Xiao Se langsung melihat ada banyak orang di dalam. Karena mendengar pintu dibuka otomatis semua orang di dalam langsung melihat ke arah Xiao Se dan Lei Wujie
"Xiao Se", Sikong Qianluo dan Tang Lian memanggil Xiao Se
Xiao Se mengedarkan pandangannya, dia mencari seseorang... Dan akhirnya dia menemukan wajah yang dia cari. "Yi-Ge", Xiao Se akhirnya melihat Li Lianhua
Xiao Se melepaskan pegangannya pada Lei Wujie tapi begitu dia melangkah, kakinya masih belum cukup kuat menopang dirinya, dia hampir jatuh kalau saja Lei Wujie tidak segera menahannya
Semua orang di dalam juga terkejut ketika melihat kejadian itu, dan mereka juga bersyukur karena sikap cepat tanggap Lei Wujie
"Yi-Ge, bawa aku mendekat ke Yi-Ge", ucap Xiao Se pada Lei Wujie, semua orang juga mendengar apa yang Xiao Se ucapkan
Lei Wujie tentu saja langsung memapah Xiao Se mendekat ke Li Lianhua
Lei Wujie membawa Xiao Se duduk disamping Li Lianhua. Xiao Se bahkan tidak mengalihkan pandangannya dari Li Lianhua
Semua orang hanya diam melihat tingkah Xiao Se, mereka seakan sudah tau apa yang akan Xiao Se lakukan ketika melihat Li Lianhua lagi setelah apa yang terjadi pada mereka sebelumnya. Tapi berbeda dengan Li Lianhua, dia terlihat kebingungan karena Xiao Se terus melihatnya
Xiao Se langsung memegang satu tangan Li Lianhua, dia mengangkat lengan hanfu Li Lianhua mengecek apakah ada luka, kemudian dia mengecek satu tangan Li Lianhua yang lain melihat apakah ada luka disana, setelah itu dia memegang kedua tangan Li Lianhua. Xiao Se mengamati wajah Li Lianhua, dia melihat tapi tidak berani menyentuh wajahnya, "Apa kau baik-baik saja?, Apa ada yang terluka ?, Atau Yi-Ge merasakan sakit?", Rasa khawatir masih terdengar jelas dari suara Xiao Se yang bahkan masih terdengar serak
Li Lianhua masih melihat Xiao Se. Bukan hanya Xiao Se yang menanyakan keadaannya, tapi semua orang di ruangan ini terus-terusan menanyakan keadaannya. Seharusnya bukan Li Lianhua yang mereka tanyakan keadaannya, mereka harus menghawatirkan diri mereka sendiri, mereka terlihat kelelahan dan masih harus beristirahat, apalagi Xiao Se dia terlihat yang paling parah dari mereka semua
"Yi-Ge", panggil Xiao Se yang masih terlihat khawatir
"Aku baik-baik saja", jawan Li Lianhua dengan tenang
Tapi ketenangannya langsung hilang ketika Xiao Se memeluknya
"Syukurlah Yi-Ge baik-baik saja", ucap Xiao Se pelan. Xiao Se mengencangkan pelukannya seakan dia sedang memastikan kalau yang dia peluk memang Yi-Ge nya dan bukan hanya mimpi. "Aku sangat mengkhawatirkan Yi-Ge", Xiao Se menyembunyikan wajahnya di bahu Li Lianhua
Li Lianhua melihat orang-orang di ruangan itu, mereka hanya diam, mereka diam karena mereka tau bagaimana kondisi Xiao Se ketika mengetahui Li Lianhua tidak ada bersama mereka, bagaimana rasa khawatir Xiao Se saat itu. Meskipun mereka juga khawatir, tapi rasa khawatir Xiao Se lebih besar. Jadi biarkan Xiao Se melepaskan rasa khawatirnya sekarang
Li Lianhua meskipun merasa bingung dan sedikit tidak nyaman, dia menyadari rasa khawatir Xiao Se, Xiao Se bahkan tidak menyadari keadaannya sendiri. Jadi Li Lianhua mencoba menenangkannya, dia menepuk-nepuk pelan punggung Xiao Se, mencoba membuatnya lebih tenang
Xiao Se terlihat lebih santai, ketegangan di punggungnya sudah tidak terlihat lagi. Xiao Se kemudian melepaskan pelukannya, tapi tangannya masih memegang tangan Li Lianhua. "Yi-Ge yakin Yi-Ge baik-baik saja?, Tidak ada sakit dimanapun?"
Li Lianhua mengangguk, "Aku baik-baik saja", Li Lianhua melihat mereka satu persatu, "Yang harus dikhawatirkan adalah keadaan kalian, kalian masih terlihat lemah", Li Lianhua melihat Xiao Se, "Apalagi kau"
Xiao Se melihat teman-temannya termasuk Fang Duobing dan Di Feisheng, mereka semua terlihat masih pucat, Fang Duobing juga terlihat lemas
"Dan Xiaobao", Li Lianhua melihat Fang Duobing, "Berhenti menangis", dia menghela nafas
Semua orang melihat Fang Duobing termasuk Xiao Se
"Sudah aku bilang aku tidak menangis!", Fang Duobing sedikit meninggikan suaranya
Tapi berbeda dengan ucapannya, kenyataannya memang ada air mata yang berlinang dimatanya, dan Fang Duobing langsung menghapusnya dengan lengan hanfu Wuxin. Kenapa Wuxin?, Karena dari awal Wuxin sudah duduk disampingnya, dan Wuxin yang menyodorkan lengan hanfu nya untuk menghapus air mata Fang Duobing. Fang Duobing juga belum sadar kalau dia sedang bersandar pada Wuxin. Sedangkan Wuxin, dia hanya tersenyum sambil terus melihat Fang Duobing
Tang Lian melihat Li Lianhua, "Tapi Li Lianhua". Li Lianhua yang dipanggil melihat Tang Lian. "Kenapa saat itu kami tidak bisa menemukanmu?, Padahal kami sudah mencari mu"
Mereka semua juga penasaran
Li Lianhua melihat wajah penasaran semua orang
"Benar, Xiao Se bahkan sempat berpikir kau tenggelam", ucap Sikong Qianluo, dia melirik Xiao Se
Li Lianhua melihat Xiao Se yang masih menatapnya. "Aku hanya berenang ke sisi lain, karena itu kalian mungkin tidak menemukan ku", Li Lianhua tersenyum, mencoba menenangkan mereka
Helaan nafas lega terdengar dari Xiao Se yang bisa Li Lianhua dengar
"Kau benar-benar membuatku khawatir", ucap Fang Duobing kesal
Li Lianhua melihat Fang Duobing, "Tapi aku hanya berusaha menyelamatkan diri, yang aku pikirkan adalah agar tidak tenggelam, mana sempat aku berpikir arah mana yang harus aku tuju"
Fang Duobing melototi Li Lianhua, "Kau menyebalkan"
Li Lianhua kemudian tersenyum, "Maaf sudah membuat kalian khawatir", ucap Li Lianhua dengan tenang sambil melihat mereka satu persatu
"Tapi dimana kita sekarang?", tanya Di Feisheng, dia merasa baru pertama kali ada ditempat ini
Semua orang juga menyadari itu, mereka tidak mengenal tempat ini
Saat ini mereka mungkin berada di salah satu paviliun milik seseorang yang punya banyak uang, karena tempat ini terlihat bagus
Tapi sebelum Li Lianhua menjawab, ada orang lain yang bersuara dari arah pintu
"Ternyata disini"
Semua orang di ruangan itu langsung melihat ke sumber suara
"Kau?!", Fang Duobing berteriak marah, dia lupa kalau suaranya masih serak
Sedangkan Di Feisheng, dia langsung berdiri dan mendekat ke Li Lianhua dengan pandangan tajam ke orang itu
Xiao Se, Tang Lian, Sikong Qianluo, Wuxin dan Lei Wujie bingung melihat Fang Duobing dan Di Feisheng dengan kebingungan
Orang itu tetap berjalan mendekat ke arah mereka, "Aku khawatir karena tidak menemukan pangeran Yong'an di kamarnya, jadi aku langsung mencarinya di sekitar paviliun, dan untungnya dia ada disini bersama kalian", orang itu tersenyum
"Kenapa kau ada disini?!", Fang Duobing masih terlihat sinis. Wuxin langsung menyuruh Fang Duobing diam karena keadaannya belum membaik
"Bagaimana kau bisa ada disini?, Apa yang kau rencanakan?", tanya Di Feisheng sinis, dia terlihat seperti ingin menusuk orang itu
Xiao Se dan teman-temannya masih terlihat bingung
Melihat tatapan permusuhan dari Fang Duobing dan Di Feisheng, Li Lianhua langsung berdiri dengan Xiao Se yang langsung mendongak melihatnya. "Dia yang menolong kita", ucap Li Lianhua dengan tenang, dia melihat Di Feisheng dan Fang Duobing
Fang Duobing dan Di Feisheng mengalihkan pandangan mereka ke Li Lianhua
"Apa?!", Fang Duobing tidak percaya, begitu juga Di Feisheng
Fang Duobing berdiri dan mendekat ke Li Lianhua, dia berdiri di samping Di Feisheng. "Dia tidak mungkin melakukan itu", dengan nada dingin Fang Duobing menatap tajam orang itu, "Apa yang kau rencanakan?!"
Xiao Se dan teman-temannya masih terlihat bingung
••••••
Saat ini Xiao Se, Sikong Qianluo, Wuxin, Lei Wujie dan Tang Lian duduk di sebuah gazebo yang jaraknya tidak jauh dari tempat Li Lianhua tadi. Mereka diminta untuk meninggalkan Li Lianhua, Fang Duobing, Di Feisheng dan orang itu disana. Jadi mereka menunggu disini
"Ehh Xiao Se", Lei Wujie mendekat ke Xiao Se, Xiao Se masih tidak mengalihkan pandangannya dari bangunan itu. "Sebenarnya siapa orang tadi?", Dia melihat Xiao Se
"Feng Qing, ketua sekte Wansheng", jawab Xiao Se santai
Wuxin sama seperti Xiao Se, dia hanya mengamati bangunan tempat orang-orang itu berada
"Sekte Wansheng?", bisik Lei Wujie bingung
"Wansheng adalah salah satu Sekte besar, tapi beberapa tahun belakangan Sekte itu membatasi interaksi dengan dunia luar. Mereka seakan menghilang begitu saja", jelas Tang Lian
Lei Wujie melihat Tang Lian dan mengangguk mengerti dengan penjelasan Tang Lian, "Tapi kenapa?", tanya Lei Wujie
Sikong Qianluo mengingat sesuatu, "Bukankah Sekte Wansheng yang menyerang kerajaan Putri Zhao Ling?", Sikong Qianluo melihat Xiao Se, Xiao Se juga melihatnya, dia mengangguk membenarkan. "Kalau begitu mereka mungkin mengasingkan diri karena kejadian itu", Sikong Qianluo melihat Lei Wujie
Lei Wujie mulai berpikir. "Jadi yang menolong kita adalah pemberontak di kerajaan Putri Zhao Ling?!", Dia sangat terkejut
Tang Lian dan Sikong Qianluo mengangguk
Tang Lian ikut mengamati bangunan di depannya, "Jadi mungkin itulah alasan Li Lianhua dan yang lainnya cukup waspada ketika melihat tuan Feng"
"Kenapa?", tanya Lei Wujie lagi
"Apa kau ingat Putri Zhao Ling pernah membela dan mempercayakan kasus Kaisar pada mereka?", Wuxin akhirnya ikut menjelaskan, dan Lei Wujie mengangguk mengingat kejadian itu. "Li Lianhua, Fang Duobing dan Di Feisheng adalah orang-orang yang berperan besar dalam menggagalkan pemberontakan itu"
"Ahhhhhh", Lei Wujie mengangguk mengerti, "Pantas mereka terlihat memusuhinya". Lei Wujie melipat tangannya dan juga ikut melihat bangunan itu
Xiao Se yang masih diam tiba-tiba terbatuk, "uhuk-uhukk-uhukk", Xiao Se langsung menutup mulutnya
Semua teman-temannya langsung melihat Xiao Se dengan khawatir, mereka langsung mendekat ke Xiao Se
Wajah Xiao Se masih terlihat pucat
"Xiao Se", Sikong Qianluo memegang lengan kiri Xiao Se, dia jelas khawatir, "Kau harus istirahat"
"Benar, aku akan membawamu ke kamarmu", Lei Wujie ingin membantu Xiao Se berdiri, tapi Xiao Se menghentikannya
"Tidak", tolak Xiao Se, "Aku masih ingin menunggu disini–uhukk", Xiao Se masih batuk
"Tapi keadaanmu masih belum bisa dikatakan baik, Xiao Se. Kau bahkan masih terlihat pucat", bujuk Tang Lian
Xiao Se menggeleng, dia melihat bangunan tempat Li Lianhua berada. "Aku ingin menunggu mereka selesai bicara". Xiao Se masih batuk-batuk
Lei Wujie ingin marah-marah tapi Wuxin menyelanya. "Bos Xiao, keadaan mu masih belum membaik, suaramu bahkan masih terdengar serak". Xiao Se melihat Wuxin, "Sebelumnya kami membiarkan mu bertemu Li Lianhua meskipun keadaanmu tidak memungkinkan, itu karena kami tau kau sangat ingin bertemu dengannya dan dengan begitu kau akan tenang karena melihat Li Lianhua. Dan sekarang kau sudah melihat dan tau kalau dia baik-baik saja, jadi sekarang giliran mu untuk mengikuti mau kami. Kau harus kembali istirahat untuk memulihkan keadaanmu, kami juga akan kembali istirahat karena kami juga belum sepenuhnya pulih, terlebih sekarang Li Lianhua sedang melakukan urusannya sendiri dan kau tidak bisa melihatnya", Wuxin mengucapkan dengan setenang mungkin, pandangan keduanya beradu. "Jadi kau harus kembali ke kamarmu sekarang", ucap Wuxin
Tang Lian, Sikong Qianluo dan Lei Wujie serempak mengangguki ucapan Wuxin, mereka tidak akan mentolerir lagi apa yang Xiao Se inginkan
Xiao Se melihat teman-temannya, dia kemudian memijat pelipisnya karena dia juga merasa pusing. Setelah menghela nafas dia akhirnya mengangguk setuju
Lei Wujie langsung tersenyum lebar, dia dan Sikong Qianluo langsung membantu Xiao Se berdiri
Mereka akan mengantar Xiao Se ke kamarnya lebih dulu
Chapter Text
"Ada apa?, Apa isi surat itu?", Li Hanyi melihat Sikong Changfeng, dia penasaran dengan surat yang baru dibaca Sikong Changfeng
"Kaisar menanyakan tentang Xiao Se dan yang lainnya", dia melihat Li Hanyi, Sikong Changfeng terlihat kebingungan
"Menanyakan Xiao Se?", Li Hanyi juga ikut bingung
Sikong Changfeng mengangguk, "Kaisar menanyakan keberadaan Xiao Se, apa Xiao Se pernah berkunjung ke Xueyue lagi?". Dia diam, "Tapi bukankah seharusnya Kaisar tau kemana Xiao Se pergi?... Pasti ada yang tidak beres disini"
Pandangan keduanya beradu, wajah mereka terlihat serius
___________________________________________
Keadaan semua orang sudah membaik, hanya Xiao Se dan Fang Duobing yang perlu lebih banyak istirahat
Saat ini mereka semua berkumpul untuk makan malam dan seharusnya mereka menikmatinya...tapi kenyataannya semua orang hanya diam sambil melihat tuan rumah
Feng Qing yang merasa terus diperhatikan mencoba membuka suara, "Aku tau tuan-tuan sekalian sudah mengetahui apa yang aku lakukan, aku tau aku memang bersalah, karena itu kami semua mengurung diri dan tidak pernah ikut campur lagi dalam permasalahan dunia luar, kami mencoba menebus kesalahan kami"
Fang Duobing tertawa sinis sambil melihat Feng Qing, dia tidak berusaha menyembunyikan rasa tidak sukanya
Xiao Se menatap tajam Feng Qing, bagaimanapun juga orang itu yang memberontak di istana putri Zhao Ling, apalagi dia pasti melakukan hal buruk pada Li Lianhua
Di Feisheng, Wuxin, Sikong Qianluo, Tang Lian dan Lei Wujie juga melihatnya dengan tatapan tajam
Sedangkan Li Lianhua, dia hanya fokus meminum tehnya
"Tapi saat itu aku hanya tidak beruntung karena menemukan tuan yang salah", Feng Qing melihat Li Lianhua, "Karena kami tidak mengenali siapa tuan kami yang sebenarnya"
Takk !!
Semuanya terkejut karena Li Lianhua meletakkan gelas tehnya sangat kencang di atas meja. Li Lianhua berdiri, mereka semua melihatnya, "Aku akan kembali ke kamarku", Li Lianhua pergi tanpa melihat mereka
Mereka diam...
Tidak lama Feng Qing juga berdiri, semua orang langsung melihatnya dengan waspada, "Aku juga akan pergi, aku tidak ingin mengganggu kalian lebih lama lagi", Feng Qing langsung pergi setelah sedikit membungkuk pada mereka
Awalnya mereka ingin bertindak ketika Feng Qing pergi, mereka curiga Feng Qing akan mengejar Li Lianhua dan melakukan sesuatu yang berbahaya. Tapi untungnya dia mengambil arah yang berbeda dengan Li Lianhua, jadi mereka tetap duduk di kursi masing-masing
Brakk !
Semua orang melihat Fang Duobing yang menggebrak meja dan sudah berdiri dari kursinya
"Ada apa?", Di Feisheng juga mendongak melihat Fang Duobing
Fang Duobing masih terlihat kesal, pandangannya mengarah ke pintu
Di Feisheng menghembuskan nafas, dia kemudian menarik tangan Fang Duobing yang menyebabkan Fang Duobing duduk kembali ke kursinya. Fang Duobing melihat Di Feisheng dan ingin protes, tapi Di Feisheng lebih dulu menyelanya. "Tetap disini, kau harus mengisi tenagamu dan memulihkan keadaanmu. Kau juga", Di Feisheng melihat Xiao Se yang sekarang mengerutkan keningnya, "Kalian semua, termasuk aku. Kita harus memulihkan tenaga kita agar cepat pergi dari tempat ini"
"Tapi kami sudah lebih baik, kita bisa pergi sekarang", ucap Lei Wujie
"Kita tidak akan bisa bertahan lama di luar", ucap Wuxin sambil melihat Lei Wujie, Di Feisheng mengangguk membenarkan Wuxin
Semua orang diam, mencerna kebenaran itu
Tiba-tiba suara kursi berderit, Xiao Se berdiri dari kursinya
Di Feisheng melihatnya, "Biarkan Li Lianhua sendiri, jangan mengganggunya", Xiao Se balik melihat Di Feisheng. "Sudah aku bilang kau harus memulihkan tenagamu, kau yang terluka paling parah diantara kita semua. Jadi jangan keras kepala", ucap Di Feisheng tegas dan terdengar sinis
Sikong Qianluo dan Lei Wujie setuju dengan Di Feisheng, mereka menarik lengan baju Xiao Se agar duduk kembali. Xiao Se mau tidak mau langsung duduk di kursinya lagi
Di Feisheng kemudian melihat Fang Duobing, "Makan makananmu"
Fang Duobing melirik Di Feisheng, dia masih terlihat kesal. "Tapi bagaimana kalau makanan ini diracuni?"
Di Feisheng menggeleng, dia mengarahkan pandangan ke Lei Wujie, "Kalau makanan ini diracuni, Lei Wujie sudah terkapar dari tadi"
Semuanya langsung melihat Lei Wujie yang sekarang kaku ditempatnya, Lei Wujie memang sudah mengambil beberapa lauk dan memakannya tapi dia lupa tentang hal seperti racun itu. Dia kemudian menelan makanan yang masih ada di mulutnya dengan susah payah dan melihat teman-temannya
Semua orang mengangguk, itu artinya makanan itu memang aman
Wuxin meletakkan potongan daging di atas nasi Fang Duobing. Fang Duobing melihat Wuxin dengan wajah yang masih terlihat kesal, tapi dia memakan daging itu
••••••
Saat ini beberapa orang berkumpul di kamar Xiao Se
"Apa kalian melihatnya tadi?"
Wuxin, Sikong Qianluo dan Tang Lian melihat Lei Wujie. "Apa ?", tanya Tang Lian
"Tadi...", Lei Wujie mengecilkan suaranya, "Tuan Feng itu mengatakan 'tuan yang sebenarnya' sambil melihat Li Lianhua, apa...", dia melihat teman-temannya
"Li Lianhua adalah tuan sesungguhnya yang dimaksud Feng Qing", ucap Wuxin. Semua orang langsung melihat Wuxin. "Feng Qing juga merupakan keturunan Nanyin"
Sikong Qianluo, Tang Lian dan Lei Wujie terkejut setelah hal itu dikonfirmasi oleh Wuxin. Mereka langsung melihat Xiao Se yang masih diam
"Xiao Se", panggil Lei Wujie
Xiao Se melihat teman-temannya, dia kemudian mengangguk, "Apa yang Wuxin katakan benar", jawab Xiao Se pelan, mereka bisa melihat dengan jelas apa yang Feng Qing maksud
"Emmm Xiao Se", Sikong Qianluo melihat Xiao Se, dia terlihat sedikit ragu. Xiao Se yang namanya dipanggil langsung melihat Sikong Qianluo, dia menunggu apa yang akan Sikong Qianluo katakan. "Boleh aku menanyakan sesuatu?, Ini tentang Li Lianhua". Xiao Se bingung karena jarang sekali Sikong Qianluo terlihat ragu meminta izin sebelum bertanya, tapi Xiao Se tetap mengangguk. Merasa sudah mendapat lampu hijau, Sikong Qianluo langsung bertanya, "Kenapa kau selalu mengikuti Li Lianhua?. Kau juga sangat ingin melindunginya, kenapa?", Sikong Qianluo masih melihat Xiao Se
Teman-temannya yang lain melihat Xiao Se, menunggu jawaban Xiao Se karena mereka juga penasaran
Xiao Se diam sambil masih menatap Sikong Qianluo
Xiao Se kemudian mengalihkan pandangannya dan menatap lurus ke hiasan yang ada di atas meja, dia masih diam
Teman-temannya masih menunggu dalam keheningan
"Karena aku ingin menjaganya", Xiao Se akhirnya membuka suara
Meskipun bingung, teman-temannya masih menunggu kelanjutan penjelasan Xiao Se
"Diingatan ku, Yi-Ge adalah seseorang yang pemberani, pintar, baik, berbakat dan banyak hal lain yang membuat aku ingin menjadi sepertinya". Xiao Se melihat hiasan batu giok yang tergantung di pinggangnya. "Aku tau kami tidak berteman lama waktu itu, tapi Yi-Ge dulu selalu menjagaku, Yi-Ge selalu mengikuti keinginan ku. Aku merasa bebas ketika ada didekatnya". Xiao Se mengingat senyum Li Lianhua kecil. "Tapi ketika aku melihat keadaan setelah penyerangan di rumah Yi-Ge...aku merasa aku kehilangan sosok panutanku, aku kehilangan sosok kakak yang menjagaku, aku kehilangan seseorang yang selalu tersenyum manis padaku...aku kehilangan Yi-Ge ku"
Teman-temannya masih diam mendengarkan Xiao Se
Xiao Se melihat mereka satu persatu. "Aku tau ini terdengar berlebihan untuk anak yang bahkan belum bisa mengangkat pedang asli waktu itu. Tapi bersama Yi-Ge, bermain dan berlari bersama Yi-Ge membuat aku merasa bebas, merasa bebas untuk anak yang terlilit kehidupan persaingan di istana". Xiao Se diam lagi, dia kemudian menarik nafas panjang dan menghembuskannya. "Karena itu, setelah aku tau kalau Li Lianhua adalah Yi-Ge aku berjanji akan terus mengikuti dan menemaninya... Tapi sebenarnya ada hal lain kenapa aku melakukan itu". Teman-temannya langsung terlihat bingung dan penasaran. "Keadaan Yi-Ge lemah...dia seperti sedang menderita sakit tertentu", kekhawatiran terdengar jelas dari suara Xiao Se
"Apa?", Lei Wujie terkejut, mereka semua terkejut
Tang Lian menegakkan duduknya, dia semakin fokus mendengarkan cerita Xiao Se
"Dia memang seorang tabib, tapi dia tidak bisa melindungi dirinya. Dia memang terlihat sehat, tapi ternyata tidak. Ketika aku tanpa sengaja memegang tangannya dan memeriksa keadaannya aku tau ada yang salah, dan mungkin itu penyebab dia tidak ingin bersentuhan dengan orang lain, karena siapapun bisa tanpa sengaja mengetahui keadaannya". Xiao Se menelan air liurnya. "Karena itu aku ingin menjaganya, aku akan selalu mengikutinya dan menjaganya. Aku tidak akan kehilangannya"
••••••
Tok tok tokkk
Li Lianhua mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya
Ketika dia berjalan untuk membuka pintu ketukan itu terdengar lagi. Li Lianhua menarik nafas dan akhirnya membuka pintu, "Siapa?", Li Lianhua melihat orang itu yang masih mengangkat tangan kanannya untuk mengetuk pintu kamarnya
Satu alis Li Lianhua terangkat, dia bingung dan penasaran kenapa orang ini berdiri di depan pintu kamarnya. "Apa yang kau lakukan malam-malam disini?", tanya Li Lianhua pelan sambil melihat orang itu dari atas sampai bawah
"Bisa kita bicara di dalam?", tanyanya pelan dengan sedikit gugup
Li Lianhua masih mengamatinya dengan wajah datar. Tapi dia langsung menyingkir dari pintu dan mempersilahkannya masuk
Tanpa menunggu lama orang itu masuk
Li Lianhua melihatnya berjalan ke dalam, dia melihat punggung yang membelakanginya. Setelah itu dia menutup pintu kamarnya dan berjalan ke arah tamu yang tidak diundang itu
"Silahkan duduk tuan Xiao", Li Lianhua mempersilahkan Xiao Se untuk duduk sambil menunjuk kursi yang ada didepan mereka
Xiao Se melirik Li Lianhua, dia terlihat sedikit ragu tapi akhirnya duduk di salah satu kursi. Xiao Se mencoba merapikan hanfunya
Li Lianhua masih berdiri melihat Xiao Se
Xiao Se mendongak melihat Li Lianhua, "Kau tidak duduk?". Xiao Se kemudian menepuk ujung meja di sisi kursi kosong di depannya, "duduklah, ada yang ingin aku bicarakan", suaranya pelan
Li Lianhua mengangguk, dia akhirnya duduk berhadapan dengan Xiao Se. "Apa yang ingin tuan Xiao bicarakan padaku sampai repot malam-malam datang ke sini?"
"Chuhe", Xiao Se menatap Li Lianhua
"Hah?", Li Lianhua bingung
"Chuhe, kau bisa memanggilku Chuhe", Xiao Se menatap wajah bingung Li Lianhua
"Apa—"
"Dulu kau memanggilku Chuhe-didi", suaranya Xiao Se melembut
Alis Li Lianhua berkerut ketika mendengarnya, mereka berdua masih bertatapan
"Apa maksudmu?", Li Lianhua terdengar lebih bingung
"Aku tidak ingin kau terus memanggil ku 'tuan Xiao', itu membuatku merasa tidak nyaman kalau Yi-Ge yang memanggilnya", Xiao Se mengalihkan pandangannya dan suaranya terdengar pelan di akhir
Li Lianhua mencoba memproses apa yang baru saja dia dengar
Xiao Se melihat Li Lianhua lagi, dia berdehem karena tenggorokannya tiba-tiba terasa kering. "Atau Xiao Se", Li Lianhua masih diam dengan satu alis terangkat melihat Xiao Se. "Kau bisa memanggilku Xiao Se kalau Chuhe terasa asing bagimu. Sekarang kebanyakan orang mengenalku sebagai Xiao Se, jadi mungkin Yi-Ge bisa memanggilku Xiao Se juga"
Keduanya saling tatap, dan Li Lianhua bisa melihat harapan itu di mata Xiao Se
Li Lianhua paham apa yang diinginkan Xiao Se, dia mengenal nafas dan mengangguk, "Akan aku coba pikirkan", jawabnya pelan
Sudut bibir Xiao Se terangkat sedikit, dia senang mendengarnya. Xiao Se masih melihat Li Lianhua
"Apa ada hal lain yang ingin kau bicarakan?", tanya Li Lianhua lagi
"Apa?"
"Tidak mungkin malam-malam kau datang hanya untuk membicarakan itu 'kan?", Li Lianhua terlihat tenang. "Jadi, apa ada hal lain yang ingin kau bicarakan?"
Duduk Xiao Se terlihat lebih tegak dari sebelumnya, senyum di sudut bibirnya sudah menghilang, dan saat ini dia melihat Li Lianhua dengan pandangan serius, Xiao Se mengangguk, "Memang ada hal lain yang ingin aku bicarakan"
Li Lianhua sedikit memiringkan kepalanya untuk mengamati Xiao Se, setelah itu dia duduk seperti semula. "Kalau begitu apa yang ingin kau bicarakan?"
Tatapan Xiao Se tidak pernah lepas dari Li Lianhua, "Aku ingin kau membiarkanku ikut denganmu ", ucap Xiao Se tegas
Alis dan dahi Li Lianhua berkerut karena bingung, "Apa maksudmu?"
"Biarkan aku untuk terus ikut denganmu, aku ingin ikut denganmu kemanapun", nada Xiao Se masih terdengar tegas. "Aku akan melindungi dan menjagamu, aku akan terus berada di sisimu dan membantumu, aku akan terus menemanimu...aku ingin melakukan itu semua. Jadi biarkan aku terus ikut denganmu"
Li Lianhua melihat tajam ke arah Xiao Se dengan alis dan dahi yang masih berkerut
"Aku tau kau tidak ingin ada orang lain yang ikut dengan perjalan mu dan teman-teman mu", tatapan Xiao Se pada Li Lianhua melembut, "Tapi bisakah kau membiarkan aku untuk ikut?, Hanya aku. Aku berjanji tidak akan merepotkan mu, aku tidak akan membuat masalah". Tangan Xiao Se yang ada di bawah meja sedang memainkan hiasan giok yang tergantung di pinggangnya. "Aku juga bisa membantumu, aku yakin aku bisa membantumu", Xiao Se terdengar yakin
Li Lianhua masih mengamati Xiao Se
Entah kenapa Xiao Se merasa gugup berada di bawah pengawasan Li Lianhua sekarang, kedua tangannya tidak bisa berhenti memainkan hiasan batu giok itu. Tapi Xiao Se masih melihat Li Lianhua dengan tegas, "Aku tau keadaanmu". Xiao Se melihat Li Lianhua yang sekarang terlihat bingung, "Aku tau kau tidak dalam kondisi yang baik-baik saja". Pandangan Li Lianhua langsung datar. "Aku tau kau tidak sehat...Jadi karena itu, biarkan aku menjagamu, biarkan aku melindungi dan menjagamu. Aku bisa melindungi mu dari musuh-musuh mu, aku bisa melindungi mu dari orang-orang yang berniat jahat padamu, aku bisa menjagamu dari orang-orang Nanyin itu, kita juga bisa mencari obat yang kau butuhkan meskipun aku tidak tau apa yang kau alami, kita bisa pergi ke—", Xiao Se terus mengoceh hingga dipotong oleh Li Lianhua
"Xiao Se—!"
"Aku tidak ingin kehilanganmu !", Xiao Se menyela Li Lianhua dengan suara lebih tinggi. Xiao Se melihat tegas ke Li Lianhua. "Aku tidak ingin kau pergi meninggalkan ku lagi", suara dan pandangannya langsung melembut
Li Lianhua awalnya kesal mendengar ocehan Xiao Se, tapi ketika dia melihat ekspresi Xiao Se sekarang rasa kesalnya dia coba hilangkan. Li Lianhua menarik nafas, dia tau Xiao Se orang yang keras kepala, jadi akan sulit kalau melawannya dengan amarah. Li Lianhua melirik Xiao Se, "Kenapa kau ingin melakukan itu?, Kita hanya baru bertemu lagi setelah sekian lama, aku bahkan tidak mengingat mu, kita bahkan tidak dekat"
"Tapi aku mengingat Yi-Ge, aku masih mengingatmu". Keduanya saling tatap. "Aku melakukan itu karena...aku tidak ingin kehilangan panutanku untuk kedua kalinya. Aku tidak ingin Yi-Ge pergi lagi", Xiao Se langsung menunduk
Li Lianhua terkekeh, Xiao Se yang mendengar itu langsung melihat Li Lianhua lagi dengan tatapan bingung. "Panutan?", tanya Li Lianhua yang masih tertawa, "Panutan bagaimana maksud mu?, Aku bahkan—"
"Sudah aku bilang aku mengingat Yi-Ge", Xiao Se terlihat serius, dan tawa Li Lianhua secara perlahan menghilang. "Aku mengingat Yi-Ge. Meskipun hanya aku yang mengingatnya, itu sudah cukup". Xiao Se masih melihat Li Lianhua dengan serius
Li Lianhua diam
___________________________________________
Saat ini Xiao Se dan Fang Duobing sedang diperiksa oleh tabib yang dikirim Feng Qing
Sikong Qianluo, Tang Lian, Lei Wujie dan Di Feisheng juga berkumpul untuk mendengar langsung apa yang dikatakan tabib itu tentang keadaan Xiao Se dan Fang Duobing
"Bagaimana keadaan mereka?", tanya Sikong Qianluo yang berdiri di samping Xiao Se
Tabib itu sudah selesai memeriksa keduanya, saat ini dia sedang membereskan perlengkapannya. "Keadaan keduanya sudah jauh membaik, tapi tuan-tuan masih harus meminum obat yang sudah diresepkan, dengan begitu keadaan tuan-tuan akan pulih sepenuhnya"
Semua orang mengangguk, mereka terlihat lega mendengarnya
"Tapi...", Fang Duobing membuka suara, dia melihat tabib yang ada di depannya. "Aku merasa ada yang aneh"
Ekspresi tabib itu langsung terlihat serius, semua orang yang ada di ruangan itu juga. "Ada apa?, Apa tuan merasakan sesuatu yang mengganggu atau sakit di tempat tertentu?", Tabib melihat Fang Duobing dari atas kepala hingga ujung kakinya dan melihat lagi wajahnya
Fang Duobing menggeleng, "Tidak, aku tidak merasa sakit", Fang Duobing masih terlihat biasa saja
"Lalu apa?", tanya tabib yang kebingungan
Fang Duobing menegakkan duduknya, "Aku hanya merasa ada yang aneh", dia melihat teman-temannya, "Kenapa hanya aku dan Xiao Se yang mendapat perawatan lebih lama?. Dan kenapa mereka lebih cepat sembuh dibanding kami?", dia melihat tabib dengan tatapan bingung dan polos
Semua orang yang mendengar pertanyaan Fang Duobing langsung diam tidak bisa berkata apa-apa. Mereka menatap Fang Duobing dengan pandangan bingung dan terkejut tidak habis pikir
Xiao Se dan Di Feisheng juga terkejut, tapi mereka terlihat sedikit kesal pada Fang Duobing
Tabib itu juga tidak menyangka dengan pertanyaan Fang Duobing, tapi ini sedikit terdengar lucu baginya. Bagaimana tidak, setelah semua pemeriksaan dan obat-obatan yang diminumnya, kenapa dia baru menanyakannya sekarang?, Ini terasa aneh tapi dia ingin tertawa, meskipun begitu tabib masih menahan tawanya
"Baiklah, aku akan mencoba menjelaskannya". Ucap tabib itu. Fang Duobing mengangguk dan teman-temannya hanya menghela nafas dengan tingkah Fang Duobing. "Awalnya terdapat racun di saluran pernapasan kalian, tapi untungnya itu tidak banyak, jadi bisa disembuhkan dengan mudah dan cepat". Fang Duobing diam, masih menunggu penjelasan lanjutan dari tabib. "Tapi untuk kasus tuan Xiao dan tuan Fang, ini sedikit berbeda". Kedua alis Fang Duobing terangkat, dia bingung tapi masih diam. "Setelah mendengar cerita dari teman-teman kalian, aku menyimpulkan kalau racun yang ada di tubuh kalian menyebar cepat ketika emosi dan pikiran kalian bergerak cepat, apalagi kalian menggunakan tenaga yang berlebih ketika kalian berteriak dan berontak yang menyebabkan penyebaran racun semakin cepat. Karena itu, kondisi kalian berdua yang paling parah diantara yang lain". Tabib selesai menjelaskan
Fang Duobing diam, dia mengingat kejadian di pantai waktu itu. Kalau dipikir-pikir memang hanya dia dan Xiao Se yang melakukan hal itu, mereka berteriak dan berontak ketika ditahan oleh teman-teman mereka. Fang Duobing mengangguk, dia mengerti sekarang
Tabib itu kemudian berdiri, "Kalau begitu aku permisi", dia pamit pergi dari ruangan itu
Di Feisheng melihat remeh ke Fang Duobing sambil melipat tangannya. "Kau benar-benar baru memikirkannya sekarang?", dari suaranya Di Feisheng mengejek Fang Duobing
Fang Duobing balas menatap tajam ke Di Feisheng. Dia melihat semua orang satu persatu, Fang Duobing tau semua orang juga terlihat sama seperti Di Feisheng termasuk Xiao Se. Fang Duobing langsung melipat tangannya dan merasa sedikit kesal
Lei Wujie langsung duduk di kursi yang tadi ditempati tabib itu, dia melipat kedua tangannya. "Kita sudah cukup lama ada ditempat ini". Dia mencoba mencari topik pembicaraan lain
Sikong Qianluo mengangguk, "Ya. Tapi secepatnya kita akan pergi dari tempat ini setelah Xiao Se dan Fang Duobing benar-benar pulih"
"Tapi", Lei Wujie melihat teman-temannya, "Bukankah tuan Feng Qing merawat kita dengan baik?. Apa sekarang dia benar-benar sudah menjadi orang baik?", Lei Wujie melihat Fang Duobing
Fang Duobing langsung melihat tajam ke Lei Wujie, "Jangan percaya padanya. Jangan tertipu dengan apa yang dia lakukan!", suaranya sedikit meninggi, dia juga terlihat kesal
Lei Wujie terkejut, dia langsung mengangguk dan tersenyum kaku
"Dimana Yi-Ge dan Wuxin?. Kenapa mereka tidak ada disini?", tanya Xiao Se
Semua orang juga terlihat bingung
"Aku mendengar seseorang menyebut namaku". Mereka semua langsung melihat Wuxin yang baru masuk ke ruangan itu, dia berjalan mendekat ke arah mereka. "Apa kalian merindukan ku?", Dia melihat teman-temannya dan diakhiri melihat Fang Duobing yang langsung mencibir Wuxin, Wuxin hanya tersenyum
"Kau darimana saja?", tanya Tang Lian
"Aku?, Aku hanya berjalan-jalan disekitar sini", Wuxin melihat mereka satu persatu
Wuxin duduk di kursi kosong yang ada di ruangan itu
"Tapi dimana Li Lianhua?", Ucap Fang Duobing yang juga penasaran, dia belum melihat Li Lianhua
Wuxin melihat Fang Duobing, "Li Lianhua?. Aku tadi melihatnya di gazebo bersama tuan Feng", ucap Wuxin tenang
"Apa?!/Hah?!/Feng Qing?!"
Wuxin, Tang Lian, Sikong Qianluo dan Lei Wujie terkejut mendengar teriakan Fang Duobing, Xiao Se dan Di Feisheng
Xiao Se, Fang Duobing dan Di Feisheng langsung berdiri dari kursi mereka. Ketiganya terlihat waspada
"Kalian bertiga tenanglah", Wuxin melambaikan satu tangannya seakan mencoba menenangkan ketiganya, dia tersenyum. "Li Lianhua dan tuan Feng hanya sedang minum teh bersama—"
Ketiganya tidak menunggu Wuxin menyelesaikan ucapannya, mereka langsung pergi dari ruangan itu
"Sebaiknya kita ikuti mereka, ayo", Lei Wujie menarik satu tangan Wuxin agar dia bangun dari kursinya dan langsung menggandengnya, Lei Wujie menarik Wuxin untuk mengikuti ketiga orang itu
Tang Lian dan Sikong Qianluo sudah berlari di depan mereka
••••••
"Apa yang kalian lakukan disini?!", Fang Duobing bahkan sudah berteriak dari jauh, Li Lianhua dan Feng Qing melihat kedatangan ketiganya
"Apa yang sedang kalian lakukan", tanya Xiao Se dengan wajah yang terlihat datar, dan tatapan dingin yang diarahkan ke Feng Qing
Tang Lian, Sikong Qianluo, Lei Wujie dan Wuxin berhasil menyusul mereka
"Kami hanya sedang meminum teh", jawab Feng Qing
Feng Qing malah mendapat tatapan sinis dari ketiga orang yang dari awal datang
Li Lianhua melihat tingkah ketiganya, dia kemudian meletakkan gelas tehnya dan menghadap ke mereka. "Apa yang kalian lakukan disini?", tanya Li Lianhua sedikit malas
"Kami kesini karena mendengar kau sedang minum teh berdua dengannya", ucap Di Feisheng sambil melirik sinis ke arah Feng Qing
"Lalu kenapa?, Kalian ingin bergabung?", Li Lianhua melihat semua teman-temannya — termasuk teman Xiao Se
"Li Lianhua/Yi-Ge", Fang Duobing dan Xiao Se langsung protes dengan tanggapan santai Li Lianhua
Li Lianhua masih tidak peduli dengan tingkah mereka, dia masih menikmati tehnya
"Sepertinya ini waktu yang tepat untuk minum teh", Wuxin berjalan santai dan duduk disamping Li Lianhua, dia menyapa dan tersenyum pada Li Lianhua dan tuan Feng
Li Lianhua balas tersenyum, dia mengambil cangkir bersih dan meletakkannya di depan Wuxin, Li Lianhua juga menuangkan teh untuk Wuxin
"Terima kasih", Wuxin meminum tehnya
Li Lianhua mengangguk dan meminum tehnya lagi
"Kalian tidak mau bergabung?", Wuxin melihat teman-temannya, dia bertanya dengan santai
Xiao Se, Fang Duobing, Tang Lian, Sikong Qianluo, Di Feisheng dan Lei Wujie terdiam melihat apa yang baru saja terjadi
"Wuxin", tegur Xiao Se
"Apa?", tanya Wuxin dengan wajah tidak berdosa, "Tidak ada salahnya minum teh, ini menyehatkan", dia mengangkat gelas tehnya dan meminumnya
"Ekhem", Tang Lian berdehem, "yahhhh teh memang menyehatkan". Tang Lian secara perlahan bergabung dengan Li Lianhua, Wuxin dan Feng Qing. Dia duduk di sisi lain Li Lianhua
"Shixiong", Xiao Se tidak menyangka dengan apa yang dilakukan Tang Lian. Lei Wujie dan Sikong Qianluo juga bingung melihatnya, termasuk Fang Duobing dan Di Feisheng
Berbeda dengan mereka, Li Lianhua meyambut keputusan Tang Lian dengan senyuman, dia juga menuangkan teh untuk Tang Lian
Tang Lian mencoba untuk tidak melihat teman-temannya, mencoba menghindari tatapan terkhianati dari teman-temannya
"Kalian yakin tidak ingin bergabung?", Li Lianhua melihat orang-orang yang masih berdiri. Tang Lian dan Wuxin juga melihat mereka
Sikong Qianluo tiba-tiba menarik Lei Wujie, mereka bergabung dan duduk di samping Wuxin. Wuxin tersenyum dan menyajikan teh untuk mereka. Lei Wujie masih terlihat bingung karena tiba-tiba ditarik
Xiao Se tidak percaya dengan apa yang dilakukan kedua temannya itu, dia melihat Sikong Qianluo dan Lei Wujie
Sikong Qianluo juga melihat Xiao Se, dia hanya memiringkan kepalanya sambil mengangkat bahu, kemudian tersenyum. Sikong Qianluo meminum tehnya
Tiba-tiba Di Feisheng bergabung, dia duduk di samping Tang Lian. Wajahnya masih terlihat memusuhi, tapi dia hanya diam tanpa mengatakan apapun. Li Lianhua tersenyum melihat keputusan Di Feisheng. Tang Lian menuangkan teh untuk Di Feisheng
Li Lianhua kembali menikmati tehnya, dia mengambil cemilan yang tersedia di atas meja dan memakannya
Wuxin melihat Xiao Se dan Fang Duobing yang masih berdiri dengan wajah kesal. Dia menyuruh mereka untuk duduk di kursi kosong dengan matanya
Feng Qing yang merasakan permusuhan disana langsung berdiri dari kursinya, "Mungkin sebaiknya aku—"
"Kau tidak perlu pergi kemana-mana. Kalau mereka tidak ingin bergabung, biarkan saja", ucap Li Lianhua santai, dia mengambil cemilan lagi dan memakannya
Feng Qing tetap duduk di kursinya
"Duduklah", Tang Lian menyuruh Xiao Se dan Fang Duobing
Xiao Se menghembuskan nafas kesal, tapi mau tidak mau dia ikut bergabung dengan mereka
Kursi yang tersisa ada disamping Feng Qing. Xiao Se menempati kursi di antara Feng Qing dan Lei Wujie, sedangkan Fang Duobing menempati kursi antara Feng Qing dan Di Feisheng
Lei Wujie menyediakan teh untuk Xiao Se, dia tersenyum lebar ke Xiao Se, yang dibalas tatapan tajam dari Xiao Se. Lei Wujie langsung sedikit menjaga jarak dari Xiao Se
Tang Lian juga menuangkan teh untuk Fang Duobing, dan Fang Duobing mengucapkan terima kasih dengan pelan
Xiao Se dan Fang Duobing masih melihat sinis ke Feng Qing
"Bagaimana kondisi kalian?". Xiao Se dan Fang Duobing langsung melihat Li Lianhua, tatapan sinis mereka hilang
"Baik, kami sudah sembuh", jawab Fang Duobing. Xiao Se mengangguk
"Bagus kalau begitu", Li Lianhua melihat Xiao Se dan Fang Duobing. "Kalian harus berterima kasih pada Tuan Feng"
Alis keduanya berkerut setelah mendengar ucapan Li Lianhua. "Kenapa kami harus berterima kasih padanya?", Fang Duobing langsung terlihat kesal
"Karena dia yang menyelamatkan kita", jawab Li Lianhua sambil melihat Fang Duobing
"Tapi kita tidak pernah meminta pertolongannya", ucap Fang Duobing keras kepala
Li Lianhua menarik nafas, "Kita memang tidak pernah meminta pertolongannya karena saat itu kita sudah tidak sadarkan diri. Apa kau pikir orang-orang yang tergeletak di pantai bisa meminta tolong?. Dan kalau saja kita masih disana tanpa pertolongan, mungkin kita sudah tenggelam, terbawa arus, terombang-ambing atau menjadi mayat dengan burung pemakan bangkai yang memakan mayat kita". Li Lianhua melihat Fang Duobing dan Xiao Se
Semua orang diam
"Tapi bagaimana dia tau kalau kita ada disana, atau dia mungkin bagian dari orang-orang itu", Fang Duobing masih melihat sinis ke Feng Qing
Semua orang melihat Feng Qing
Feng Qing melihat mereka satu persatu. Dia menarik dan menghembuskannya, "Kalian terluka di lokasi yang masih termasuk dalam jangkauan kami, ketika ledakan besar terjadi ada salah satu orangku yang ada disekitar sana, ketika dia melihat ke lokasi dia menemukan beberapa orang mengapung di dekat pantai, dan dia mengenali beberapa orang diantara kalian. Setelah itu kami langsung membawa kalian ke sini dan mengobati kalian"
"Apa kau hanya menemukan kami?, Tidak ada orang-orang bertopeng di sana?", tanya Sikong Qianluo
Feng Qing menggeleng, "Tidak ada. Kalau mereka yang membuat ledakan itu, mungkin mereka sudah pergi melarikan diri, apalagi tidak ada petunjuk apapun tentang mereka yang tertinggal disana"
Setelah itu mereka semua memberikan banyak pertanyaan pada Feng Qing, terlebih Xiao Se, Fang Duobing dan Di Feisheng yang terlihat seperti sedang menginterogasi Feng Qing. Sejauh ini jawaban Feng Qing terdengar tidak mencurigakan dan masih bisa mereka terima, tapi ada beberapa saat dia terlihat bingung dengan pertanyaan – tuduhan – Xiao Se dan Fang Duobing
"Ada yang ingin aku sampaikan pada kalian", Li Lianhua meletakkan gelas tehnya. Semua orang sekarang melihatnya
"Apa?", tanya Lei Wujie yang masih duduk menjaga jarak dari Xiao Se
"Besok kita akan pergi dari tempat ini, jadi kalian harus membereskan barang-barang kalian". Li Lianhua melihat mereka satu persatu
Lei Wujie dan Sikong Qianluo tersenyum senang, mereka berdua tos. Wuxin, Tang Lian dan Di Feisheng terlihat senang tapi hanya mengangguk tenang. Sedangkan Xiao Se dan Fang Duobing yang awalnya masih ada sedikit kekesalan di wajah mereka tergantikan dengan senyum senang dan lega
"Tuan Feng yang akan memimpin kita keluar dari tempat ini", lanjut Li Lianhua
Senyum Xiao Se dan Fang Duobing langsung hilang, mereka seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar, mereka melihat Li Lianhua
"Kenapa dia yang harus melakukannya?", protes Xiao Se dan melihat Li Lianhua. Fang Duobing mengangguk
Semua orang juga terkejut dengan keputusan Li Lianhua
"Jangan bertindak gila untuk sekarang", ucap Di Feisheng
"Ada apa dengan tanggapan kalian?", Li Lianhua melihat teman-temannya. "Dia hanya mengantar kita keluar dari tempat ini, tidak lebih"
"Tapi kenapa harus dia", Fang Duobing melotot ke Feng Qing yang duduk disampingnya, "Ada banyak orang disini yang bisa mengantar kita"
Feng Qing tau kalau akan seperti ini, "Baiklah, biarkan salah satu—"
"Ya, ide bagus", Fang Duobing memotong ucapan Feng Qing. Fang Duobing melihat Li Lianhua, "Lihat, salah satu dari orang-orangnya yang akan mengantar kita", dia tersenyum menang
Li Lianhua menghembuskan nafasnya, dia memijat dahinya. Li Lianhua melihat Feng Qing, dan keduanya bertatapan beberapa saat
Feng Qing tiba-tiba berdiri, "Baiklah, sepertinya aku harus kembali ke ruangan ku. Permisi". Feng Qing pamit dan pergi dari sana
Semua mata kecuali Li Lianhua dan Di Feisheng masih melihat kepergian Feng Qing
Takk
Suara itu menarik perhatian semua orang ke Li Lianhua
"Fang Xiaobao", Li Lianhua melihat Fang Duobing, "Bisakah kau mengontrol diri dan menjaga ucapan mu?"
"Kenapa?, Kenapa aku harus menjaga ucapanku untuk orang sepertinya?", Fang Duobing membalas dengan kesal
Li Lianhua diam, dia masih melihat Fang Duobing. "Tck, darimana kau belajar sifat seperti ini?"
"Dia belajar darimu", Di Feisheng langsung menjawabnya. Di Feisheng melihat Li Lianhua, dan dia tersenyum mengejek
Li Lianhua melihat sinis ke Di Feisheng, "Ah Fei, jangan berbohong, dia bahkan lebih mirip seperti mu"
Fang Duobing melihat keduanya dengan wajah datar. "Cihh, jangan menyamakan aku dengan kalian berdua"
Xiao Se dan teman-temannya masih melihat ketiga orang yang masih cekcok, ini terlihat seru untuk mereka lihat. Wuxin melihat mereka sambil meminum tehnya, Lei Wujie dan Sikong Qianluo melihat mereka sambil memakan cemilan, sedangkan Xiao Se dan Tang Lian terlihat fokus melihat ketiga orang itu.
Chapter Text
"Karena udara semakin dingin, aku mempersiapkan bekal lebih banyak", Feng Qing melihat Li Lianhua dan teman-temannya. "Dan sepertinya salju akan turun hari ini, jadi kemungkinan perjalanan kalian akan sedikit lebih lama dari perkiraan"
Li Lianhua dan yang lainnya mengangguk mengerti
"Ini Zhang Di", Feng Qing menunjuk seseorang yang bernama Zhang Di, yang langsung membungkuk memberi hormat pada mereka. "Dia yang akan mengantarkan kalian sampai tujuan"
"Dia tidak perlu mengantar kami sampai tempat yang ingin kami tuju, dia hanya perlu mengantar kami sampai keluar dari hutan pengasingan ini", ucap Li Lianhua
Raut wajah Feng Qing seakan tidak menyetujui apa yang Li Lianhua ucapkan, "Tapi tuan–", Feng Qing langsung sadar kalau dia salah mengucapkan itu, "Tapi aku harus memastikan kau sampai di tempat tujuanmu dengan selamat", Feng Qing membenarkan ucapannya
"Eee, apa kau tidak melihat kami?", Lei Wujie mendekat ke Li Lianhua, dia berdiri sambil memeluk pedangnya dan sedikit memiringkan kepalanya. Feng Qing dan Li Lianhua melihatnya dengan kebingungan. "Kami bisa menjaganya", dia menepuk dada kirinya dua kali, menyombongkan diri
Fang Duobing dengan wajah sinis mengangguki ucapan Lei Wujie, dia masih menatap sinis ke Feng Qing
Feng Qing awalnya hanya diam menatap Lei Wujie, tapi dia menghela nafas dan mengangguk pelan
Tapi Li Lianhua malah menengok ke Lei Wujie dan melihatnya dengan alis berkerut dan pandangan sedikit bingung. "Apa maksudmu?, Aku tidak perlu dijaga oleh siapapun". Li Lianhua sedikit menjauh dari Lei Wujie karena mereka berdiri terlalu dekat
Lei Wujie langsung melihat Li Lianhua, dia terkejut dengan apa yang baru saja dia dengar
"Apa-apaan itu", Sikong Qianluo sekarang berdiri di samping Lei Wujie, Li Lianhua langsung melihatnya. "Apa kau lupa dengan orang-orang yang menyerang kita beberapa hari yang lalu?. Kemampuan mereka tidak bisa diremehkan", Lei Wujie mengangguk di samping Sikong Qianluo. "Apalagi kau bahkan tidak bisa menggunakan pedang, atau bahkan tombak. Karena itu kami akan menjagamu, kau adalah sasaran utama mereka"
Wajah Li Lianhua langsung terlihat tanpa ekspresi. Li Lianhua tau mereka sudah tau kalau Li Lianhua adalah keturunan Nanyin, karena mungkin Xiao Se sudah mengatakannya pada mereka. "Kalian bahkan tidak terlibat dalam masalah ini sejak awal. Jadi kenapa merepotkan diri kalian dengan urusanku?". Li Lianhua melihat mereka satu persatu
"Karena kau penting untuk Xiao Se", Lei Wujie menjawabnya dengan cepat
Li Lianhua, Fang Duobing, Di Feisheng, Feng Qing, bahkan Xiao Se melihat bingung ke Lei Wujie
"Xiao Se sangat ingin dan akan berusaha untuk melindungi mu, dia tidak akan membiarkan hal buruk terjadi padamu, apalagi ada orang jahat yang menyakitimu", Lei Wujie melihat Xiao Se. Lei Wujie kemudian melihat Li Lianhua lagi, "Jadi kami juga akan melindungi dan menjauhkan orang jahat itu darimu. Kita akan menghajar mereka", Lei Wujie menunjukkan tinjunya di depan wajahnya
Li Lianhua terdiam. Dia melihat Lei Wujie, Sikong Qianluo, Tang Lian dan Wuxin yang mengangguk pelan. Wuxin juga tersenyum sambil melipat tangannya santai
Li Lianhua kemudian melihat Xiao Se, Xiao Se tanpa sadar juga melihat Li Lianhua. Ketika pandangan mereka bertemu, Xiao Se langsung mengalihkan pandangannya ke bawah, dia menghindari bertatapan dengan Li Lianhua
Fang Duobing dan Di Feisheng saling pandang, tapi mereka hanya diam
Tang Lian melihat semua teman-temannya yang masih diam, dia kemudian melangkah maju dan berdiri disamping Sikong Qianluo. "Lagipula bukankah teman memang sudah seharusnya saling membantu?". Li Lianhua dan semua orang melihat Tang Lian. "Terlepas bagaimana Xiao Se mengenalmu sebagai Yi-Ge, tapi kami mengenalmu sebagai Li Lianhua yang menolong Lei Wujie pada malam itu. Kami mengenalmu sebagai teman perjalanan kami". Lei Wujie, Sikong Qianluo dan Wuxin mengangguki apa yang Tang Lian ucapkan
Xiao Se melihat Tang Lian, dia tersenyum mendengar Shixiongnya mengucapkan itu. Tang Lian tau kalau Li Lianhua akan terus menolak bantuan mereka apalagi setelah mendengar apa yang Lei Wujie ucapkan tentang seberapa penting Li Lianhua bagi Xiao Se, karena Li Lianhua akan berpikir itu sebagai beban. Jadi Xiao Se berterima kasih dengan sikap cepat tanggap Tang Lian
Li Lianhua masih diam, dia melihat Tang Lian yang masih tersenyum
"Aku tau aku tidak ada saat Lei Wujie membuat keributan pada malam festival waktu itu", Lei Wujie langsung cemberut melihat Wuxin. "Tapi melihat waktu yang kita habiskan bersama, bukankah kita juga bisa dikatakan sebagai teman?". Wuxin berdiri di samping Fang Duobing dan sedikit menyenggolnya dengan bahunya, dia melihat Li Lianhua sambil tersenyum
Xiao Se diam-diam melirik Li Lianhua, dia mengamati bagaimana tanggapan Li Lianhua
Li Lianhua melihat mereka satu persatu, termasuk Xiao Se. Dia kemudian melihat Di Feisheng dan Fang Duobing, Di Feisheng hanya mengangkat bahunya sambil melipat kedua tangannya. Sedangkan Fang Duobing hanya mengangguk, menyerahkan semua keputusan pada Li Lianhua
Li Lianhua kemudian melihat Tang Lian, Sikong Qianluo dan Lei Wujie yang berdiri berjajar, dia tersenyum pada mereka, "Kalau begitu terima kasih atas bantuan kalian". Li Lianhua kembali melihat Wuxin dan Xiao Se
Xiao Se langsung tersenyum, dia berdiri dengan semangat di tempatnya
Lei Wujie langsung tersenyum lebar, dan yang lainnya juga senang mendengarnya
"Kalau begitu sebaiknya kita pergi sekarang", ucap Li Lianhua, yang mengingatkan semua orang kalau mereka harus segera pergi dari sana
Mereka semua mengangguk
Zhang Di memimpin jalan menuju kuda-kuda yang sudah disiapkan untuk mengantar mereka
Feng Qing, Xiao Se, Wuxin, Tang Lian, Sikong Qianluo dan Lei Wujie berjalan mengikuti Zhang Di
Sedangkan Di Feisheng, Li Lianhua dan Fang Duobing berjalan sedikit menjaga jarak di belakang mereka semua
"Aku tidak menyangka kau bisa cepat menerima mereka", Fang Duobing berjalan dengan kedua tangan yang masih di lipat di dadanya
Li Lianhua melirik Fang Duobing
Di Feisheng terkekeh pelan, "Jadi kau iri karena Li Lianhua bisa menerima mereka sebagai teman lebih cepat daripada saat dia menerimamu sebagai temannya?", dia melihat Fang Duobing
Fang Duobing langsung melototi Di Feisheng, "Aku tidak iri", ucapnya dengan sedikit cemberut. Melihat Li Lianhua dan Di Feisheng yang masih tertawa, Fang Duobing menghentakkan kakinya, dia mendengus, "terserah kalian". Fang Duobing berjalan cepat meninggalkan mereka
Li Lianhua masih tertawa kecil melihat tingkah Fang Duobing
Keduanya kembali berjalan pelan menuju rombongan
"Aku tau kau ingin mempertahankan seseorang yang mengenalmu sebagai Li Xiangyi kecil, seseorang yang tau kehidupan yang telah kau lupakan", Di Feisheng berbisik di samping Li Lianhua. Li Lianhua melihat Di Feisheng dengan pandangan bertanya. Di Feisheng juga balas melihatnya. "Apa aku harus mengucapkan selamat untuk adik barumu?", dia tersenyum kecil
Li Lianhua masih melihat Di Feisheng tanpa mengatakan apapun
Di Feisheng, "Ayolahhh, itu bukan sesuatu yang buruk, aku hanya mengucapkan selamat, dan keputusanmu tidak buruk juga", Di Feisheng mengangkat satu alisnya
Li Lianhua melihat Di Feisheng, kemudian menghela nafas dan akhirnya tersenyum miring. Dia menganggukkan kepalanya
"Oi Li Lianhua! A-Fei!", Fang Duobing berteriak, keduanya melihat ke sumber suara. "Apa yang kalian lakukan disana?!. Kita harus cepat pergi sebelum salju turun!". Fang Duobing memanggil mereka dengan mengayunkan satu tangannya
Mereka kemudian pergi dengan Zhang Di yang memimpin di depan
Feng Qing masih berdiri di depan gerbang, dia masih melihat kepergian mereka
••••••
"Mmm tuan Zhang", Lei Wujie memanggil Zhang Di
Zhang Di menengok sedikit kebelakang, "Zhang Di, kalian bisa memanggilku Zhang Di saja", ucapnya sambil tersenyum
Lei Wujie mengangguk mengerti. "Baiklah Zhang Di. Ada yang ingin aku tanyakan". Zhang Di mengangguk, tanda dia mendengarkan. "Kenapa hutan ini terlihat suram?. Maksudku kenapa disini sangat sepi?, Apa tidak ada binatang liar disini?. Dan kenapa sangat sedikit cahaya matahari ?", Lei Wujie melihat hutan sekitarnya
"Pertanyaan mu lumayan banyak hanya dengan satu tarikan nafas", Wuxin melihat Lei Wujie. Lei Wujie tersenyum malu dan menggaruk kepalanya
"Yahhhh, dia mengingatkan ku dengan seseorang", bisik Di Feisheng yang melirik Fang Duobing
Fang Duobing pura-pura tidak mendengarnya
Zhang Di tertawa pelan, dia juga cukup terkejut dengan rentetan pertanyaan Lei Wujie. Dia mulai menjawab pertanyaan itu, "Tuan Feng memang sengaja memilih hutan ini sebagai tempat pengasingan karena disini tenang. Mengenai terlihat suram dan kurangnya cahaya matahari, memang sudah seperti ini sejak awal, itulah kenapa jarang ada binatang liar yang hidup disini"
"Binatang juga memerlukan matahari, tempat tinggal yang lembab bukan tempat yang bagus untuk kehidupan mereka, apalagi makanan mereka juga mungkin tidak terpenuhi di hutan ini". Xiao Se membantu menjelaskan
Lei Wujie mengangguk mengerti
"Kira-kira berapa lama kita bisa keluar dari hutan ini?", sekarang Fang Duobing yang bertanya
Semua orang melihat Zhang Di
Zhang Di diam untuk berpikir. "Hutan ini sangat luas... kira-kira mungkin besok pagi kita bisa keluar dari hutan ini", ucap Zhang Di, "itupun sudah termasuk istirahat"
Semua orang cukup terkejut mendengarnya
"Tapi bukankah seharusnya kita bisa cepat keluar dari sini?, Kita bisa memacu kuda kita agar berlari lebih cepat", tanya Sikong Qianluo
Zhang Di tersenyum. "Tidak semudah itu"
"Apa maksud mu?", tanya Tang Lian bingung
"Coba kalian perhatikan sekitar kalian". Semua orang langsung melihat sekitar mereka. "Jalanan ini cukup sulit untuk dilewati kuda-kuda ini. Bukan hanya itu, aku juga harus memperhatikan jalan yang akan kita lewati, karena ada banyak jalan bercabang yang bisa membuat kita tersesat. Tapi yang paling harus kita perhatikan adalah jebakan yang ada disekitar hutan ini"
"Jebakan?", Fang Duobing lebih mengamati sekitarnya
Zhang Di mengangguk, "Ya. Kami –sekte Wansheng– tidak tinggal begitu saja tanpa penjagaan yang ketat, kami sengaja memasang jebakan untuk orang-orang yang datang tanpa diundang. Dan kalau kita terkena jebakan itu, mungkin akan cukup menyulitkan"
"Tapi saat kami datang, kami tidak melihat ada jebakan atau apapun itu", ucap Tang Lian
"Tentu kalian tidak melihatnya. Coba lihat sekitar kalian, jalan ini berbeda dengan jalan yang kalian lalui 'kan?", Zhang Di menunjuk ke jalan di depannya. "Karena kita memang mengambil jalan yang berbeda"
"Oh?", Lei Wujie dan yang lainnya baru sadar
"Jalan ini memang cukup jauh, tapi ini jalur yang lebih aman dari jalan yang kalian lewati. Karena mungkin jalan itu ada banyak musuh yang mengawasi", jelas Zhang Di
Semua orang mengerti sekarang
••••••
Saat ini mereka berhenti untuk istirahat
Kuda-kuda juga istirahat, mereka sedang menikmati rumput segar
Sedangkan para penunggang kuda, saat ini juga sedang menikmati makanan mereka. Semua orang memakan mantou yang Zhang Di bawa, mereka semua terlihat menikmatinya
Mereka juga sedang menghangatkan diri di dekat api unggun yang di buat Zhang Di dan Tang Lian. Meskipun ini masih siang hari, tapi udara sudah sangat dingin, jadi mereka butuh sesuatu untuk menghangatkan diri
••••••
Mereka melanjutkan perjalanan
Zhang Di mewanti-wanti meraka untuk lebih berhati-hati karena salju sudah turun dan jalan yang kuda-kuda mereka lewati menjadi lebih sulit
Mereka tidak bisa memacu kuda mereka, hutan ini sudah lembab sejak awal, ditambah salju yang turun membuat jalan yang mereka lewati menjadi lebih licin. Mereka harus berhati-hati agar tidak terjatuh
Sikong Qianluo mengeratkan jubah yang dia pakai, entah kenapa salju yang turun di hutan ini terasa lebih dingin. Pipinya terasa sangat dingin sekarang
Bukan hanya Sikong Qianluo, tapi semua orang juga menyadari kalau ini lebih dingin dari biasanya. Tapi mereka sadar, ini mungkin karena letak dan keadaan hutan yang berbeda dari biasanya
Xiao Se melihat Li Lianhua yang juga terlihat kedinginan, dia membuat kudanya agar mendekat ke Li Lianhua. "Kau baik-baik saja?", tanyanya pelan
Li Lianhua menengok ke Xiao Se, dia mengangguk, "Aku baik-baik saja"
Xiao Se mengangguk pelan, dia kemudian membersihkan salju yang ada di jubah dan rambut Li Lianhua
Xiao Se kemudian melihat teman-temannya, mereka semua terlihat berusaha menahan rasa dingin
"Sepertinya kita tidak bisa melanjutkan perjalanan". Zhang Di melihat Xiao Se, Xiao Se juga berbicara pada Zhang Di. "Kuda-kuda ini juga sepertinya tidak bisa, mereka terlihat kesulitan melewati jalanan yang licin"
Zhang Di mengangguk. "Tidak jauh dari sini ada tempat yang bisa kita gunakan untuk istirahat. Jadi kalian harus menahannya sebentar lagi"
Semua orang setuju
••••••
"Tempat ini cukup luas dan terawat", Sikong Qianluo melihat ruangan yang baru dia masuki
"Karena ini tempat istirahat yang biasa digunakan ketika orang-orang Feng Qing sedang berpatroli, tempat ini masih sering digunakan", Di Feisheng menjelaskannya
Sikong Qianluo mengangguk paham
Xiao Se membantu Li Lianhua membersihkan salju yang masih tersisa di hanfu dan rambutnya, dia juga membantu menggantung jubah Li Lianhua
Zhang Di yang terakhir masuk dan menutup pintu. "Sepertinya kita tidak bisa melanjutkan perjalanan, salju turun semakin lebat dan kemungkinan akan ada badai salju. Jadi kita bisa istirahat lebih awal malam ini"
Mereka semua setuju untuk istirahat lebih awal. Karena keadaan tidak bisa dipaksakan
Sikong Qianluo, Fang Duobing dan Lei Wujie sedang mempersiapkan tempat istirahat
Tang Lian sedang membuat api
Xiao Se, Di Feisheng dan Li Lianhua hanya diam melihat ruangan sekitar. Mereka mengamati semua yang ada di ruangan itu
Wuxin...dia sepertinya sedang keluar, entah kemana dia di saat turun salju lebat seperti ini
Sedangkan Zhang Di, dia sibuk mempersiapkan bahan masakan untuk makan malam
Ruangan tempat mereka istirahat menyatu dengan tempat memasak, tapi ruangan itu cukup luas
"Apa yang akan kau masak?", Li Lianhua sudah berdiri di samping Zhang Di, melihat bahan-bahan yang ada di atas meja
Zhang Di terkejut dengan kehadiran Li Lianhua, tapi dia langsung menjawab, "Tumis sayur dan daging asam manis", dia tersenyum pada Li Lianhua
Li Lianhua mengangguk. "Kalau begitu aku akan membantumu", Li Lianhua mulai menggulung lengan bajunya
"Tidak tidak perlu", Zhang Di langsung menggoyangkan telapak tangannya di depannya. "Aku bisa melakukan ini sendiri", dia tersenyum canggung pada Li Lianhua
Li Lianhua melihat Zhang Di, "Aku bisa membantu. Lagipula akan cepat selesai kalau kita bekerja sama"
"Tapi aku tidak bisa membuat Tuan—", Zhang Di langsung diam melihat tatapan Li Lianhua yang cepat berubah tajam. Dia terlihat gugup, "Aku tidak bisa—"
"Tidak perlu berpikir berlebihan", Li Lianhua mulai memegang pisau, Zhang Di terlihat kebingungan dan gugup. "Lebih baik kita mulai sekarang"
Zhang Di terlihat ingin mengambil pisau yang di pegang Li Lianhua, "T-ta-tapi—"
"Apa yang ingin kau lakukan?", Di Feisheng sudah berdiri di belakang mereka. Dia melihat apa yang dilakukan Li Lianhua
Li Lianhua dan Zhang Di berbalik
Di Feisheng bisa melihat Li Lianhua memegang pisau. Dahi Di Feisheng langsung berkerut, "Apa kau ingin memasak?"
Li Lianhua langsung mengangguk
"Kau mau memasak?!", Fang Duobing langsung mendekat ke arah mereka
Li Lianhua melihat keduanya dan mengangguk lagi dengan wajah polos
"Li Lianhua bisa memasak?", Sikong Qianluo juga sedikit mendekat ke mereka
Li Lianhua melihat Sikong Qianluo, "Yaaa, hanya hobi yang aku kembangkan dulu"
"Wahhh", mata Lei Wujie berbinar, "Aku juga ingin bisa—"
"Sebaiknya kau serahkan tugas ini pada Zhang Di", ucap Di Feisheng
Li Lianhua langsung melihat bingung ke Di Feisheng, "Kenapa?"
Fang Duobing dan Di Feisheng saling lirik
Li Lianhua mengerti apa maksud mereka. "Hei!", Dia menunjuk keduanya dengan pisau. Di Feisheng dan Fang Duobing langsung mundur, sedangkan Xiao Se, Zhang Di, Sikong Qianluo, Tang Lian dan Lei Wujie cukup terkejut dengan tindakan itu. "Jangan menghinaku seperti itu, kalian pikir apa yang aku lakukan belakang ini hah?". Li Lianhua terlihat cukup tersinggung
"Memangnya apa yang kami katakan?, Kami tidak mengatakan apapun!", Fang Duobing berdiri di belakang Di Feisheng
"Fang Xiaobao, aku bisa melihat itu dari matamu", Li Lianhua sudah menurunkan pisau yang dia acungkan
"Apa maksudmu?, Aku tidak mengerti". Fang Duobing mengalihkan pandangannya dari Li Lianhua
Li Lianhua rasanya ingin memukul Fang Duobing, tapi dia hanya memukul udara dengan kesal
Zhang Di tertawa kecil melihat tingkah mereka. "Sebaiknya aku saja yang memasak–"
"Kau juga meremehkan ku?"
Zhang Di langsung terlihat kaku ditempatnya ketika Li Lianhua mendelik ke arahnya. Dia langsung menggoyangkan kedua tangannya di depannya, "Tidak tidak tidak, bukan itu maksudku", Zhang Di terlihat gugup. "Biarkan aku saja yang memasak sedangkan tuan—". Tatapan Li Lianhua menjadi datar. "Biarkan aku yang memasak sedangkan kalian istirahat saja. Kalian harus istirahat". Zhang Di mencoba untuk tersenyum
Semua orang terlihat diam, mereka melihat antara Li Lianhua dan Zhang Di
Li Lianhua kemudian terkekeh, dia melihat Zhang Di yang terlihat serba salah. "Aku tau niat baikmu, tapi aku benar-benar bisa membantu. Terlepas dari apa yang A-Fei dan Xiaobao ucapkan, aku benar-benar bisa membantu. Lagipula semuanya akan lebih cepat selesai kalau aku membantu 'kan?". Li Lianhua melihat Fang Duobing, "dan kemampuan memasak ku sudah berkembang pesat, jadi jangan meremehkan ku", dia mencibir Fang Duobing
Li Lianhua berbalik menghadap bahan makanan, "Tunggu dan cicipi, setelah itu kalian bisa berkomentar". Dia mulai mengambil bahan makanan dan memotong-motongnya
Zhang Di melihat orang-orang yang masih memperhatikan Li Lianhua, dia kemudian berbalik dan mulai melakukan tugasnya
Ketika Li Lianhua sedang fokus melakukan tugasnya, tiba-tiba ada seseorang yang berdiri disampingnya. Li Lianhua menengok ke orang itu, dan Wuxin yang berdiri disampingnya
Wuxin tersenyum ketika Li Lianhua melihatnya. "Ada yang bisa aku bantu?"
Li Lianhua terlihat bingung
Wuxin melihat Li Lianhua, Zhang Di dan teman-temannya. Dia tersenyum pada mereka semua, dia tau kebingungan teman-temannya, "Aku juga bisa memasak. Kalian pikir apa yang aku lakukan ketika menjadi murid seorang biksu?", dia melihat mereka satu persatu
Wuxin melihat Li Lianhua lagi, dia mengambil pisau yang Li Lianhua pegang dan melanjutkan apa yang sebelumnya Li Lianhua kerjakan. "Kau hanya perlu memberitahukan apa yang harus aku lakukan selanjutnya", Wuxin akan mengikuti instruksi Li Lianhua
Li Lianhua mengangguk, "Baiklah". Setelah itu Li Lianhua, Zhang Di dan Wuxin bekerjasama untuk membuat makan malam kali ini
"Ini enak", ucap Tang Lian
Li Lianhua tersenyum bangga sambil melihat Fang Duobing dan Di Feisheng
"Shixiong benar, ini memang enak", Lei Wujie juga berkomentar
Xiao Se juga mengangguk setuju kalau masakan Li Lianhua memang enak
Di Feisheng dan Fang Duobing kemudian mencicipi masakan Li Lianhua. Keduanya kemudian terdiam, masakan ini jauh berbeda dari yang terakhir kali mereka rasakan, ini memang enak. Keduanya melirik Li Lianhua, dan mengangguk
"Sudah aku bilang, kemampuanku berkembang pesat". Li Lianhua kemudian tos dengan Wuxin dan Zhang Di. Mereka senang bisa menyajikan makan malam yang enak untuk teman-teman mereka
Setelah itu semuanya menikmati makanan yang tersedia
"Aku tidak menyangka masakanmu jadi lebih baik dari sebelumnya", ucap fang Duobing, Li Lianhua terlihat tidak terima dengan apa yang diucapkan Fang Duobing. "Jadi belakang ini kau membaca buku karena mempelajari resep ini?"
Li Lianhua diam melihat Fang Duobing...dan beberapa saat kemudian dia mengangguk. Li Lianhua tersenyum tipis, "Sudah seharusnya aku mengembangkan kemampuanku 'kan?". Li Lianhua mengambil tumis sayur dan meletakkannya di atas mangkuk nasi Fang Duobing
"Eh Li Lianhua". Li Lianhua menengok ke Lei Wujie. "Apa kau bisa mengajariku cara memasak ?"
Xiao Se, Sikong Qianluo dan Tang Lian terkejut mendengar apa yang diucapkan Fang Duobing
"Kau ingin belajar memasak?", tanya Li Lianhua
Lei Wujie mengangguk dengan semangat. "Apa kau bisa mengajariku?"
"Kenapa kau tidak bertanya padaku?", Wuxin melihat Lei Wujie. "Aku juga bisa memasak", dia menunjuk masakan dia atas meja yang dia dan Li Lianhua buat
Lei Wujie melihat Wuxin, dia tersenyum dan menggaruk kepalanya. "Kemampuan Li Lianhua terlihat lebih meyakinkan", dia tertawa canggung
Wuxin membuat wajah kecewa dan sedikit tidak terima. "Bagaimana kau tau kalau kemampuan ku tidak meyakinkan", nada bicaranya tenang, tapi terdengar sedikit sinis
"Hanya...yaaa...", Lei Wujie melihat antara Wuxin, makanan di atas meja dan Li Lianhua secara bergantian
"Chih, lupakan saja", Wuxin kemudian mengambil daging tumis dan memakannya, dia tidak melihat Lei Wujie
Lei Wujie tau Wuxin marah padanya, karena itu dia langsung berjalan dan duduk disamping Wuxin. "Ayolah Wuxin jangan marah"
Wuxin menyingkirkan tangan Lei Wujie yang memegangnya, dia kemudian memunggungi Lei Wujie
Lei Wujie terlihat takut dan bingung, dia masih berusaha memegang Wuxin. "Wuxiinn". Lei Wujie mengambil lauk lain dan mencoba meletakkannya di mangkuk Wuxin, tapi Wuxin menjauhkan mangkuk nasinya dari Lei Wujie
Lei Wujie terlihat sedih dan merasa tidak enak
Sikong Qianluo kemudian menarik Lei Wujie agar kembali ke tempat duduknya
Lei Wujie duduk di tempatnya dengan wajah sedih
Li Lianhua tersenyum melihat tingkah keduanya. Dia kemudian mengambil potongan daging dan meletakkannya di atas mangkuk nasi Wuxin
Wuxin melihat Li Lianhua, dan keduanya tersenyum kecil. Wuxin kemudian memakan potongan daging di mangkuknya
"Wuxiiinn!", rengekan Lei Wujie terdengar lebih kencang saat melihat Wuxin menerima daging pemberian Li Lianhua
Wuxin masih tidak mau melihatnya
Tang Lian menyembunyikan tawanya dibalik mangkuk nasinya
••••••
Takk !
Tang Lian dan Lei Wujie meletakkan kendi berukuran sedang di atas meja
"Apa ini?", tanya Sikong Qianluo
"Ini arak yang ada disini. Zhang Di yang mengeluarkan nya", ucap Lei Wujie, dia sangat senang bisa minum arak
"Ya, kalian harus mencobanya. Kami membuat ini sendiri, dan rasanya tidak kalah enak dari arak puluhan tahun", Zhang Di tersenyum bangga
"Kita juga bisa menghangatkan diri dengan ini". Tang Lian menuangkan arak itu dan membagikannya pada mereka semua
"Tidak", Li Lianhua menolak gelas yang diberikan Tang Lian. Tang Lian bingung. "Aku tidak minum arak, atau minuman keras lainnya", dia menolaknya dengan pelan
Tang Lian dan yang lainnya terlihat penasaran
"Kenapa?", tanya Lei Wujie
Li Lianhua tersenyum tenang, "Hanya mencoba berhenti"
Fang Duobing dan Di Feisheng sepertinya tau kenapa Li Lianhua tidak mengkonsumsinya
"Ohhh", Lei Wujie mengangguk
"Kalau begitu aku akan menyiapkan teh untukmu", Zhang Di ingin berdiri tapi Li Lianhua menahannya
"Tidak perlu, aku bisa membuatnya sendiri. Kau nikmati saja arak itu", Li Lianhua berdiri dan akan mempersiapkan teh hangat untuknya
___________________________________________
"Perjalanan kita tertunda cukup lama", Di Feisheng melihat matahari yang mulai muncul dan langit yang mulai terlihat terang
"Ya, saljunya turun sangat lebat bahkan sampai dini hari. Kita terpaksa memulai perjalanan lagi setelah matahari terbit". Tang Lian kemudian menutup pintu karena udara masih terasa dingin
Untungnya pagi ini salju sudah tidak turun lagi, jadi mereka bisa melanjutkan perjalanan yang tertunda
"Apa kalian sudah siap?. Tidak ada barang yang tertinggal?". Tang Lian bertanya pada teman-temannya
"Semua sudah siap", jawab Sikong Qianluo yang terlihat sudah rapi
Xiao Se dan Li Lianhua mengangguk, mereka juga sudah siap
Pintu depan dibuka lagi, Zhang Di, Fang Duobing dan Lei Wujie masuk dan langsung menutup pintu. "Kuda-kudanya sudah siap", ucap Zhang Di
"Kalau begitu sebaiknya kita pergi sekarang", Li Lianhua melihat mereka, "atau kita bisa tunggu sampai udara cukup hangat?"
"Lebih cepat lebih baik", ucap Wuxin
Semua orang mengangguk setuju
"Baiklah", ucap Li Lianhua
Semuanya langsung pergi keluar
Mereka berdiri berjajar melihat tumpukan salju yang ada di halaman dan pohon-pohon di hutan itu. Meski pohon-pohon yang tinggi menghalangi sinar matahari, tapi mereka masih bisa melihat sinarnya dari celah-celah pohon
Mereka mulai menaiki kuda masing-masing. Di Feisheng membantu Sikong Qianluo agar lebih mudah menaiki kudanya
"Terima kasih", ucap Sikong Qianluo
Di Feisheng hanya membalas bergumam dan langsung menaiki kudanya
••••••
Akhirnya mereka bisa benar-benar keluar dari hutan pengasingan itu
Semua orang langsung terlihat senang setelah tau kalau mereka sudah keluar dari sana. Sinar hangat matahari langsung menyambut mereka, udara menjadi semakin dingin karena tidak ada pohon yang menghalangi
Di depan mereka ada jalan yang masih tertutup salju, hanya ada beberapa pohon yang tumbuh di sisi jalan yang juga tertutup salju
"Akhirnya kita sudah keluar dari sana", ucap Lei Wujie, udara dingin keluar dari mulutnya setiap dia mengucapkan tiap kata
Zhang Di tersenyum senang, dia bangga bisa membawa mereka keluar dari hutan itu dengan selamat
"tuan Zhang—"
"Zhang Di", Zhang Di melihat Li Lianhua, wajahnya terlihat masam karena Li Lianhua memanggilnya seperti itu, apalagi seharusnya Zhang Di yang memanggil Li Lianhua tuan, tapi Li Lianhua juga tidak suka kalau dia dipanggil seperti itu
Li Lianhua tersenyum kecil sambil menunduk. Dia kemudian melihat Zhang Di. "Kita sudah keluar dari hutan itu dengan selamat, kau bisa meninggalkan kami disini, jadi kau bisa kembali"
Alis Zhang Di berkerut. "Tapi tugasku bukan hanya mengantar kalian keluar dari hutan ini. Tugasku mengantar kalian sampai ke tempat tujuan kalian"
"Kami tau, tapi kami bisa melanjutkan perjalanan dari sini sendiri", ucap Tang Lian
Zhang Di masih terlihat tidak terima dan bingung. "Tapi..."
"Tidak perlu takut. Tuanmu tidak akan menyalahkan mu karena ini adalah kemauan kami". Wuxin tersenyum lembut
Zhang Di diam
"Ayolahhh", Lei Wujie menepuk-nepuk pundak Zhang Di, "Wuxin benar. Tuanmu tidak akan marah, jadi tidak perlu khawatir dan takut"
Zhang Di melihat Li Lianhua, yang mengangguk dengan senyum kecilnya
Zhang Di mengangguk dan menghela nafas, "Baiklah...aku akan meninggalkan kalian disini", semua orang tersenyum mendengarnya. Zhang Di melihat mereka, "Setelah ini kalian hanya perlu berjalan ke arah barat. Setelah lima jam kalian akan menemukan jalan umum yang bisa kalian lewati. Tapi untuk sampai ke tempat tujuan, kalian akan lama sampai kesana"
Tang Lian, Sikong Qianluo dan Fang Duobing mengangguk mengerti
Zhang Di kemudian menyerahkan bekal yang dia bawa pada Lei Wujie dan Fang Duobing. "Ini perbekalan untuk kalian selama perjalanan". Zhang Di melihat mereka satu persatu. "Kalau begitu... Kalau begitu aku akan kembali"
Li Lianhua mengangguk
Lei Wujie, Wuxin dan Fang Duobing tersenyum pada Zhang Di
"Terima kasih sudah mengantarkan kami", ucap Li Lianhua
Zhang Di mengangguk. "Itu sudah menjadi tugasku". Setelah itu Zhang Di pergi masuk ke dalam hutan lagi
Mereka masih melihat Zhang Di yang terus berjalan memasuki hutan
___________________________________________
Hari ketiga setelah mereka keluar dari hutan
Saat ini mereka memutuskan untuk istirahat. Udara masih terasa dingin, salju juga mulai turun lagi meskipun hanya sedikit. Mereka sudah hampir setengah perjalanan untuk sampai ke tempat tujuan, jadi tidak ada salahnya untuk istirahat
Fang Duobing membagikan mantou ke semua orang. Tang Lian sudah menyalakan api untuk menghangatkan diri mereka
"Bukankah seharusnya kita berpisah disini?", Li Lianhua tiba-tiba bertanya
Semua orang diam melihat Li Lianhua
"Apa maksudmu?", tanya Lei Wujie
Li Lianhua tersenyum miring, "Kalian seharusnya—", Li Lianhua menunjuk arah jalan lain
"Jangan mengucapkan hal yang tidak penting, Li Lianhua". Wuxin menyela Li Lianhua, wajahnya terlihat serius
Li Lianhua melihat Wuxin, dia kemudian tertawa kecil. "Apa-apaan ini, kenapa wajah kalian terlihat serius. Aku hanya mengucapkan—"
Xiao Se tiba-tiba berdiri, Li Lianhua dan yang lainnya mendongak melihat Xiao Se. Xiao Se tidak melihat mereka terutama Li Lianhua, dia langsung pergi menjauh dari mereka semua
Semua orang terdiam melihat kepergian Xiao Se
Lei Wujie menarik nafas panjang dan menghembuskannya. Dia melirik tajam ke Li Lianhua
"Kali ini kau salah", ucap Di Feisheng pelan
Li Lianhua melirik Di Feisheng. Dia menghela nafas
Li Lianhua kemudian berdiri. Dia berjalan ke arah Xiao Se pergi, dia berjalan dengan tenang
Semua orang melihat kepergiannya
"Apa kau marah?", Li Lianhua berdiri di samping Xiao Se, dia melirik Xiao Se. "Kenapa kau marah?. Aku hanya bercanda"
Xiao Se langsung menghadap Li Lianhua. Li Lianhua bisa melihat di mata Xiao Se kalau dia kesal dan marah, tapi Xiao Se berusaha menyembunyikan hal itu di depan Li Lianhua
Xiao Se menatap Li Lianhua. "Bagimu itu hanya candaan, tapi bagiku itu artinya kau mendorongku menjauh lagi, mendorongku pergi lagi, mengusirku lagi", Xiao Se tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya. "Padahal aku sudah bilang aku akan ikut denganmu, aku akan mengikuti mu"
Li Lianhua melihat Xiao Se dengan tenang. "Xiao Se", ucap Li Lianhua dengan tenang
Xiao Se tertegun mendengar namanya di sebut Li Lianhua, dia jarang mendengar Li Lianhua menyebut namanya. Pandangan Xiao Se langsung melembut
"Aku hanya memberikan pilihan untuk kalian. Bukan hanya untukmu, tapi untuk teman-teman mu", suara Li Lianhua terdengar menenangkan ditelinga Xiao Se. "Kau tidak perlu mengikuti ku kemanapun aku pergi. Kau bisa menemui ku tanpa harus ikut denganku. Jadi kalian bisa melakukan apa yang ingin kalian lakukan"
"Dan sudah berapa kali aku bilang, yang aku inginkan adalah ikut denganmu. Aku ingin ikut denganmu"
Li Lianhua ingin mengatakan sesuatu, tapi Xiao Se lebih dulu menyelanya
"Itu keputusan final ku. Aku sudah bulat memikirkan itu. Jadi jangan pernah mengucap hal-hal seperti itu lagi". Xiao Se menekankan setiap ucapannya
Li Lianhua diam. Dia merasa ada yang aneh, kenapa dia merasa seperti sedang dimarahi. Li Lianhua masih melihat Xiao Se
"Hahh", Lei Wujie menghela nafas. "kenapa Li Lianhua harus mengucapkan itu"
Disisi lain, teman-teman mereka masih terlihat tegang
"Dia hanya memberikan pilihan lagi untuk kalian", ucap Di Feisheng yang duduk dengan tenang
"Kenapa dia memberikan pilihan, padahal dia tau kalau Xiao Se jelas-jelas tidak akan meninggalkannya". Sikong Qianluo terlihat bingung
Mereka semua tau Xiao Se akan mengikuti Li Lianhua, dan Xiao Se sangat berpegang teguh dengan pilihannya itu. Karena itu, ketika Li Lianhua mengucapkan hal itu, mereka langsung tau kalau Xiao Se akan marah
"Itu bukan hanya pilihan untuk Xiao Se. Tapi juga untuk kita", Wuxin melihat teman-temannya
"Kita?, Kenapa untuk kita?", tanya Lei Wujie
Di Feishen berucap pelan, "Kalian tidak punya kewajiban untuk mengikuti Li Lianhua. Meskipun Xiao Se ingin ikut Li Lianhua, tapi kalian tidak harus mengikutinya"
Tang Lian, Lei Wujie dan Sikong Qianluo memiliki ekspresi yang sama, mereka bingung dan terkejut
"Apa-apaan itu!", Lei Wujie tiba-tiba berdiri, kedua tangannya bertumpu di pinggangnya. "Aku sudah memberitahukan kalau aku akan membantunya, kami akan membantunya!. Dan apa-apaan ini!?"
"Hei-hei, kau mau kemana?", Sikong Qianluo memegang kaki Lei Wujie yang akan melangkah pergi
"Aku ingin mengatakan sesuatu pada Li Lianhua", Lei Wujie terlihat bertekad, dia melihat Sikong Qianluo
"Apa yang ingin kau katakan padaku?"
Lei Wujie berbalik dan melihat Li Lianhua, Xiao Se sudah ada dibelakangnya
Lei Wujie menarik nafas dalam, "Aku mengatakan kalau kami akan tetap membantumu, dan mengikuti kemanapun kau pergi, terlepas dari hubunganmu dan Xiao Se. Sudah aku bilang, kalau aku disini bertindak sebagai temanmu".

Fanghua on Chapter 1 Sun 25 Aug 2024 02:34PM UTC
Comment Actions
ZhouYingTian on Chapter 1 Sun 25 Aug 2024 04:52PM UTC
Comment Actions
baby_jhi on Chapter 1 Sun 25 Aug 2024 08:23PM UTC
Comment Actions
Abaylin0636 on Chapter 1 Sun 16 Nov 2025 12:03AM UTC
Comment Actions
baby_jhi on Chapter 2 Mon 26 Aug 2024 08:21AM UTC
Comment Actions
baby_jhi on Chapter 2 Wed 28 Aug 2024 08:40AM UTC
Comment Actions
baby_jhi on Chapter 3 Fri 30 Aug 2024 08:05AM UTC
Comment Actions
baby_jhi on Chapter 3 Thu 05 Sep 2024 09:33AM UTC
Comment Actions
ZhouYingTian on Chapter 4 Fri 04 Oct 2024 06:21PM UTC
Comment Actions
xChaeWonx on Chapter 7 Wed 30 Oct 2024 09:36AM UTC
Comment Actions
Sophie_Dammie on Chapter 10 Tue 24 Dec 2024 08:53PM UTC
Comment Actions
ChikiChukuCheke on Chapter 10 Tue 07 Jan 2025 10:49AM UTC
Comment Actions
Jeenny001 (Guest) on Chapter 14 Thu 09 Oct 2025 01:58PM UTC
Comment Actions
xavjxppwMH81RcpM (Guest) on Chapter 15 Wed 19 Nov 2025 08:32AM UTC
Comment Actions