Chapter Text
lee jeno is the newest golden boy of redbull racing.
he is fast, in the way a lion would chase their prey. he is calm, in the way the wind would blow the leaves.
jeno berhasil memimpin posisi pertamanya menjadi world champion di tahun ketiganya bergabung dengan redbull setelah tim tersebut mengalami stagnasi ketika driver unggulan mereka, max verstappen, pensiun.
it was a controversial recruitment for jeno. menjadi driver pertama dari korea yang berhasil menjadi top 3 pada kategori F2, lee jeno akhirnya diangkat menjadi driver F1.
it isn’t easy. banyak tekanan dari berbagai pihak, bahwa dirinya belum siap bertanding ke kategori teratas seri formula. banyak cemoohan dari penggemar rivalnya yang menyayangkan kenapa redbull memilih jeno dibanding driver lainnya.
dan banyak juga ungkapan bernada rasis yang menganggap dirinya bisa bergabung dengan redbull karena kerja samanya dengan honda—dimana jeno merupakan bagian dari honda formula dream project.
but that’s the thing. hampir seluruh driver di grid merupakan lulusan junior racing project dari masing-masing tim.
that’s why jeno thinks it’s bullshit when people think he doesn’t deserve his seat.
di tahun ketiganya, dirinya berhasil memimpin championship hanya dengan empat race saja—dengan selisih poin yang cukup signifikan dibanding posisi kedua.
jeno merasa percaya diri. dengan dirinya, dengan race engineering-nya, dengan team principal-nya. dengan redbull.
makanya kini ketika dirinya memiliki jeda waktu dua minggu sebelum ke race selanjutnya, dirinya menyempatkan diri kembali ke rumahnya.
in the apartment that he used to crash every week back then. in the apartment that gives him some semblance of peace.
“udah makan?”
jeno merasakan elusan pelan pada rambutnya. kedua matanya yang sedari tadi terpejam terbuka perlahan.
“hai,” sapanya ketika melihat wajah yang sudah tidak lama ia pandang.
karena posisinya yang tiduran di sofa, jeno melihat wajah orang tersebut dari bawah. meskipun begitu, senyuman manisnya masih sama seperti di ingatan jeno.
“ditanyain udah makan, malah nyapa. ga jelas,” sahutnya.
jeno tertawa. ia bangkit dari posisi tidurannya, “gue ada diet plan, hyuck.”
hyuck, atau donghyuck, mendengus kesal.
“lo di apart gue, as my guest. per my house’s rules, siapapun yang menginjakan kaki di apart gue harus makan!” donghyuck memicingkan matanya ketika jeno hanya tersenyum ke arahnya.
“you know i can’t,”
“kenapa engga?”
“karena gue ada meal plan hyuck. gue ga bisa sembarangan makan,” jelas jeno gemas sambil berdiri ke arah donghyuck dan mengacak rambutnya asal.
“gue temenin lo makan deh. you can eat for the both of us,” ucap jeno sambil menuntun donghyuck ke meja makan.
lelaki yang berada di sampingnya ini terdiam, jeno jelas merasakan kekesalan donghyuck karena masakannya tidak termakan oleh dirinya.
but jeno can’t slack off. he has a championship to chase.
“padahal gue sengaja masak masakan kesukaan lo,” gumam donghyuck pelan sambil menata piring dan mengambil beberapa side dish.
see, there’s one real reason why redbull picked him. why redbull loves him.
he’s famous for his cold demeanor. strong mentality. always stand on his ground, no matter what pressure he has.
but not many people know that he has one weakness…
…that is currently seating in front of him.
“okay,” ujar jeno pada akhirnya.
donghyuck, yang sedari mengunyah dengan tidak semangat, menaikkan satu alisnya.
“gue makan—“ donghyuck langsung menyauti, “serius?!”
“gue makan tapi dikiiiiit aja,” jawab jeno cepat.
donghyuck mengabaikan ucapan terakhir jeno. lelaki itu sudah terlanjur bersemangat mendengar bahwa jeno akhirnya mau makan. tangannya dengan cekatan mengambil lauk pauk yang sudah ia masak hanya demi teman masa kecilnya ini.
“jujur gue sedih tau pas lo ga mau makan,” ucap donghyuck sambil memberikan piring kepada jeno, “it’s been awhile since we met. gue mau kita kayak dulu, ngobrol sambil makan. i thought that was your reason to come back home.”
jeno menggigit bawahnya.
“it is,”
donghyuck menatap jeno tidak percaya.
“serius. buktinya gue langsung ke apart lo daripada ke rumah duluan.” jawab jeno.
donghyuck memajukan bibirnya, “tapi tetep aja…,”
jeno mengerang pelan, “iya iyaa. gue habisin deh makanan lo. udah jangan nangis gitu ah!”
donghyuck melotot, kesal dengan ejekan jeno, “apaan sih! ngapain gue nangisin lo?!”
jeno tertawa, menghindari lemparan selada dari donghyuck.
well, he can eat all of this food as long as it makes donghyuck’s happy. he can just put extra miles on his training later to lose weight.
“tapi hyuck gue kepo deh. lo nontonin race gue gak sih?” tanya jeno di sela-sela kunyahannya.
“engga,”
“dih bohong banget,”
donghyuck tertawa, “kadang sih. kalo race-nya pagi banget gue ogah.”
kini gantian jeno yang melempar selada ke arah donghyuck. lelaki di hadapannya itu berteriak kaget karena tidak sempat menghindar.
“sakit hati sih gue jujur,”
donghyuck terkekeh geli.
meskipun donghyuck telah menemani jeno dari temannya tersebut mengikuti kejuaraan go-kart hingga kini berhasil menjadi pembalap di kategori tertinggi formula, donghyuck tidak terlalu tertarik dengan F1. dirinya lebih mengikuti kejuaraan e-sport yang memang lebih terkenal di korea.
“dateng ke race gue dong hyuck,”
“kapan?”
“dua minggu lagi,”
donghyuck memicingkan matanya, “lo tau gak sih gue sekarang lagi internship?”
jeno mengangguk cepat, “tau kok. kan lo udah cerita.”
“nah, gue ga bisa segampang itu perginya. sekarang perlu izin dulu ke atasan gue.” jelas donghyuck, membandingkan keadaannya dengan sebelumnya saat jeno mengajaknya ke beberapa pertandingannya.
jeno merotasikan matanya, “diizinin lah pasti. kalo lo gak dibolehin, ajak sekalian aja atasan lo. gue kasih paddock access.” jelas jeno.
“dih? sombong amat lo?”
jeno tertawa, “seriusan. next race di jepang kok.”
donghyuck bergumam pelan, “lo mau gue dateng hari apa?”
“dari kamis sih,”
donghyuck memicingkan matanya, “gue paling baru bisa ke jepang hari sabtu.”
jeno mendesah pelan, he’ll take it. it’s been awhile since his friend attended his race anyway.
“ya udah, nanti flight sama hotelnya gue urusin since we’re not flying together.”
donghyuck mengangguk, “gue kadang masih ga nyangka lo sekarang bolak balik naik private jet.”
“well, it’s a perk leading the championship!”
tawa jeno pecah ketika melihat donghyuck menatapnya horor sambik berdecak, “cocky!”
🏎️🏁
media day in japan is always busier for jeno.
japan always feels like his home race, somehow. banyaknya fans korea yang sengaja terbang untuk menonton pertandingannya—bahkan beberapa artis korea-pun banyak yang hadir sebagai vip invitation.
hal ini lah yang membuat media day jeno menjadi lebih sibuk. selain menghadiri wawancara dengan media, jeno juga memiliki beberapa jadwal dengan beberapa tamu yang diundang redbull.
can he complain? not really.
but can he be a little sulky about it to his pr manager? absolutely.
“bisa gak sih gue fokus balapan aja gak usah interview?” jeno berjalan cepat ke arah redbull hospitality, berusaha menghindari fotografer dan juga doyoung—pr managernya.
“nope. masih sisa tiga schedule lagi and then you’re free to go!” jawab doyoung.
jeno mendesah panjang. dirinya mungkin tidak akan semalas ini kalau saja donghyuck bisa menemaninya dari sekarang.
“apa aja?”
“signing postcards, meet and greet with vip guests and then tiktok contents!”
jeno berhenti mendadak yang membuat doyoung menabrak punggungnya.
“tiktok?!” tanya jeno tidak percaya.
“yups. to improve your good image!” jawab doyoung seolah-olah itu menjawab kebingungan jeno.
“kontennya ga ribet kok. game tebak-tebakan gitu,” doyoung terdiam sebentar sambil memandang jeno yang kini tengah duduk sambil menatapnya skeptis, “gue denger-denger donghyuck juga bakalan dateng yaa…,”
jeno mengerang keras, “not him please!”
doyoung tertawa puas.
“well… he agreed to this so…,”
“maksud lo?!” jeno bertanya dengan nada cukup tinggi.
doyoung menyadari bahwa jeno tidak hanya sedang ngambek. mood lelaki itu benar-benar marah.
“yeah.. i talked to him. gue sempet ngobrol sama dia terus sekalian ngajak kalau bikin konten sama lo mau apa engga..,” jelas doyoung, hati-hati.
jeno memicingkan matanya, “you forced him.” simpul jeno.
doyoung menggeleng heboh, “engga! i simply said your last interaction with him received such a warm reaction from fans and it made your image looks good in the media!” jelas doyoung buru-buru.
“so you gaslight him!!” cecar jeno, semakin marah.
doyoung mengerutkan alisnya, mulai tidak suka dengan emosi jeno.
“gue ga liat salahnya dimana. i asked him politely dan donghyuck setuju!”
jeno mengerang keras.
emosinya meluap bukan tanpa sebab. doyoung tidak salah ketika dia bilang bahwa interaksinya dengan donghyuck memang diterima dengan baik oleh para penggemarnya.
the fangirls….. and also fanboys.
see, in the sea of cute comments there were still a lot of demeaning comments thrown at donghyuck.
‘jeno’s finally bringing his eye candy to the paddock!!’
‘leading the championship and having a cute boy around his arms, dreams do come true after all!’
jeno bisa saja mengabaikan komentar-komentar tersebut jika hanya dilemparkan melalui internet. namun, ketika komentar merendahkan donghyuck tersebut diucapkan saat live oleh komentator—jeno can’t help but to minimize his interactions with donghyuck.
donghyuck sendiri cukup sering datang ke pertandingannya tahun lalu hingga komentar-komentar yang di luar batas mulai mengganggu lelaki itu.
masalahnya disini:
donghyuck jadi enggan datang ke race jeno karena media mulai mengenalinya. donghyuck bahkan mulai membatasi post mengenai hubungan pertemanannya dengan jeno di sosial media.
makanya, ketika mengetahui donghyuck setuju membuat konten tiktok dengan dirinya, jeno yakin 100% lelaki itu tidak enak menolak karena diminta secara langsung oleh doyoung.
“jeno, gue minta maaf banget tapi gue janji ga bakal kasih script yang aneh-aneh buat kalian berdua,” ujar doyoung pada akhirnya.
jeno hanya menghela nafasnya panjang.
well, once again, it’s in his contract that he couldn’t really escape the media pr. whatever attracts good marketing, the team will push it to get more sponsors.
🏎️🏁
qualifying starts in a few hours.
tapi di antara jeda fp3 dengan qualifying ini, jeno perlu shoot konten dengan donghyuck.
makanya kini mereka berdua duduk berhadapan di meja kecil, dikelilingi oleh team jeno dan yeri—kakak donghyuck.
“the game is easy guys. pertanyaannya udah tertera di masing-masing kertas yang kalian pegang. pertanyaannya seputar pertemanan kalian,” sembari doyoung menjelaskan, jeno dan donghyuck membaca sekilas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
“gue berharap kalian nyantai aja ya. anggep kalian lagi ngobrol kayak biasanya tanpa ada kamera. make it natural!”
jeno mendecak mendengar penjelasan doyoung.
“kalo kalian udah siap bilang ya. kita cuma punya 20 menit sebelum jeno siap-siap buat quali,”
jeno mendesah panjang sebelum akhirnya melempar pandangannya ke arah donghyuck.
shit, itu lah ungkapan yang muncul dalam pikiran jeno saat memandang donghyuck.
he looks pretty, that’s obvious. tapi dengan cahaya matahari yang mengenai wajahnya, membuat donghyuck terlihat…. angelic. like a cherub.
menelan ludahnya kasar, jeno mengangguk ke arah temannya, “ready?”
donghyuck tersenyum, “ladies first,” goda lelaki itu yang membuat jeno manyun karena tawa staff yang mendengarnya. jeno bahkan mendengar bisikan doyoung di belakang kamera berucap that’s a good start!
“okay…. so donghyuck, kapan kita kenal satu sama lain?”
donghyuck terdiam beberapa saat, berusaha mengingat-ingat memori pertamanya mengenal jeno.
“kita tuh temen dari kecil sih.. jaman sd gak sih? lo udah mulai karting pas itu,” jawab donghyuck. jeno mengangguk pelan, “we met in a karting track. it was my birthday and my dad rented the whole track since i used to love karting too,”
senyum jeno melebar, “lo selalu kalah kalo balapan sama gue,”
donghyuck melirik jeno sebal, “ya iya lah?? lo profesional ya dibanding gue yang cuma seneng-seneng aja.” sahut donghyuck.
jeno tertawa. donghyuck lalu melanjutkan sesi tanya jawab ini, “okay lanjut. do you have any nicknames for each other?”
“banyak sih.. di antara temen-temen kita, donghyuck sebenernya paling banyak punya pet names. full sun—that’s a direct translation from his name. princess—“
“engga ya!” potong donghyuck cepat yang disambut tawa jeno beserta staff disana.
“tapi serius! kadang kita manggil donghyuck princess soalnya dia makannya lama. i mean he’s really delicate when it comes to food and eating,” jelas jeno.
donghyuck hanya terdiam malu, enggan berkomentar dengan ucapan jeno.
“lo biasanya manggil donghyuck apa jen?” tanya doyoung di belakang kamera.
jeno mengangkat kedua bahunya, “aegi bear.”
jawaban jeno membuat donghyuck mengerang hebat. lelaki itu menyembunyikan wajahnya di telungkupan kedua lengannya.
“artinya baby bear. dia kayak beruang ga sih?” tanya jeno sambil meminta validasi staff-staff redbull yang dibuahi oleh tawa.
“kalo donghyuck biasanya manggil jeno apa?” tanya doyoung.
melihat adanya kesempatan membuat malu jeno, donghyuck langsung tersenyum lebar.
“yed!” ucap donghyuck bersemangat. senyumannya semakin lebar ketika melihat ekspresi jeno yang makin kecut ketika menyadari kesalahannya menggoda donghyuck.
“yed. kepanjangan dari samoyed. i know jeno has this kind of cold image on track, tapi off track kalau lagi sama temen dan keluarganya, jeno kayak samoyed. clingy and needy,” donghyuck sedikit tertawa geli ketika memberikan penjelasannya.
staff redbull pun mulai menggoda jeno dengan memanggil yed! kepada jeno.
beberapa pertanyaan kembali terlempar. dari apa masing-masing alergi yang dimiliki keduanya (keduanya alergi kucing. meskipun jeno punya kucing yang ia titipkan ke donghyuck), siapa yang most likely membakar dapur kalau sedang memasak (jeno pasrah ketika donghyuck menunjuk dirinya), apakah jeno membagi strategi redbull ke donghyuck (iya tapi donghyuck tidak paham sama sekali), siapa driver favorit donghyuck (ollie bearman, ferrari newest driver, yang jeno tau donghyuck sengaja menjawab ollie karena membuat jeno kesal).
semuanya berjalan lancar hingga doyoung bertepuk tangan, menyatakan bahwa mereka telah cukup take video untuk konten mereka.
“good job guys, thank you donghyuck!” ucap doyoung.
jeno yang kini sudah merangkul donghyuck memutar kedua bola matanya kesal, “gue engga?”
“engga lah. kan emang kerjaan lo shoot konten. dah sana siap-siap, i will take care of your donghyuck.”
jeno mendecak kesal mendengar usiran doyoung sedangkan donghyuck tertawa malu.
“jagain ya. kalau sampe ada apa-apa, i’ll crash my car!”
“JENO!” teriakan horor doyoung dan donghyuck terabaikan oleh jeno karena lelaki itu sudah berlari menjauhi keduanya.
🏎️🏁
Oracle Redbull Racing✓ @redbullracing
take a look to our fav friendship at the paddock👀
#F1 #leejeno https://vt.tiktok/lJNhdy33t
↪️@leej23no DONGHYUCK AND HIS FRIEND OMGGGGG
↪️@redbulljen THANK YOU RBR FOR THE FOOD
↪️@jenpuppy im crying jeno looks like a loser smiling at donghyuck like that😭😭
@jenpuppy cant believe jeno puppy kink confirmed by his own bestfriend…. lee donghyuck i owe you😭😭
↪️@wdcjeno the way i immediately think about youuuuu
↪️@jenpuppy JENO SAMOYED CONFIRMEDDDDDDD
@jenowornever so no one’s gonna talk how jeno & donghyuck have cats together??? and they say they’re only “best friend”?? sureeeeee
↪️@ljn23 NOOOO i noticed that too!!!! and the nicknames they’re so domestic omg
↪️@jenowornever legit squealing when jeno calls donghyuck princess😭😭
↪️@redbullfans Fangirls are so fucked up man.. Stop making assumptions about their friendship!
↪️@jenowornever mate just block me lol
🏎️🏁
qualifying went well. jeno berhasil mendapatkan pole position. sorakan penggemarnya terdengar menggema. donghyuck tersenyum lebar menantinya.
he gets everything he wants. both his race and his donghyuck.
Chapter 2
Notes:
sorry it took longer than expected but please enjoy this update!! makasih juga buat yg udh baca & kasih feedback LOVEEE ill start replying to comments soon hihi<3
(See the end of the chapter for more notes.)
Chapter Text
donghyuck sudah berkali-kali mengecek hapenya menunggu kedatangan seseorang yang sebenarnya tidak pernah ia bayangkan.
sure, mereka punya mutual koneksi. namun interaksi mereka tidaklah sampai bertemu berdua secara privat seperti ini.
donghyuck kembali melihat layar handphone-nya.
pukul 14.43. orang yang membuat janji dengannya telat 13 menit. menghela nafasnya panjang, donghyuck berniat menelpon orang tersebut hingga tiba-tiba pintu private room-nya terbuka,
“donghyuck! sorry banget gue telat!”
donghyuck tersenyum sopan, “halo kak doyoung.”
kim doyoung, orang yang sedari tadi donghyuck tunggu—yang merupakan pr manager dari sahabatnya, tersenyum tidak enak sambil memposisikan dirinya duduk di depan doyoung.
“udah pesen?” tanya pria tersebut sambil membuka buku menu.
“udah kak. sorry gue duluan tadi,” jawab donghyuck. doyoung melambaikan tangannya, “santai. gue yang harusnya minta maaf agak telat gini.” ucap doyoung.
setelah memesan makanannya, doyoung menatap donghyuck dengan senyuman lebar khasnya, “apa kabar hyuck?”
donghyuck meneguk air mineralnya perlahan, “baik kak. lo sendiri?”
doyoung mengangguk pelan, “good. tapi engga juga,” jawab doyoung.
donghyuck terdiam, membiarkan doyoung untuk menyusun kalimat yang ingin ia sampaikan.
“lo udah liat respon media tentang tiktok terakhir kita ga?” tanya doyoung.
oh, he knows where this conversation will go.
“iya..,” jawab donghyuck tanpa elaborasi lebih lanjut.
“okay so..,” doyoung menghela nafasnya panjang, “lo juga pasti tau kan hasil balapan jeno akhir-akhir ini?” tanya doyoung lagi.
donghyuck mengerutkan wajahnya membayangkan crash jeno di beberapa race dia setelah jepang.
setelah jepang, jeno kembali disibukkan dengan jadwal balapan tiga minggu berturut-turut dengan hasil yang… kurang memuaskan.
dari 3 pertandingan tersebut, jeno hanya berhasil finish di top 8 dan do not finish karena crash dengan mobil lain. kesalahan jeno ini membuat lawannya mulai mengejar poinnya—yang kini hanya selisih belasan poin.
media mulai brutal menulis headlines terkait performa jeno.
‘Redbull Newest Golden Boy: Maybe It Has Become Rusty After A Few Races’
‘Does Redbull Make A Wise Decision Replacing Verstappen With Lee?’
‘The Weak Mentality of Jeno Lee And How It Costs Him A Championship’
donghyuck membaca satu persatu artikel dan interview terkait jeno. he just couldn’t help it.
bahkan jeda dua minggu ini pun jeno tidak kembali ke korea, melainkan ke headquarter redbull racing di milton keynes.
donghyuck sejujurnya khawatir setengah mati ingin tahu keadaan jeno sekarang—khususnya untuk mental lelaki itu, namun bahkan pesannya pun jarang dibalas oleh jeno.
makanya ketika doyoung meminta kembali untuk bertemu, donghyuck langsung menyetujuinya.
“kita butuh distraksi,” ucap doyoung pada akhirnya.
kedua alis donghyuck menukik tajam. okay, that’s not what he expected doyoung to say.
“distraksi.. as in gue ketemu jeno gitu?” tanya donghyuck.
doyoung mengangguk cepat sambil mengeluarkan map dari tasnya. lelaki itu menggeser map tersebut ke arah donghyuck.
“image jeno lagi jelek banget di media. kita butuh sesuatu yang bisa bikin image golden boy jeno balik dan sponsor tetep mau perpanjang kontrak sama redbull,” jelas doyoung.
masih belum membuka map di hadapannya, donghyuck menatap doyoung bingung—belum tau kemana arah percakapan ini.
“we need you. to become jeno’s partner.” pinta doyoung, to the point.
“hah?” donghyuck sampai memajukan badannya mendekat ke doyoung, tidak yakin dengan apa yang baru saja diucapkan oleh pr media manajer sahabatnya tersebut.
“map yang lagi kamu pegang itu isinya pr plan kita untuk mitigasi hal ini,” doyoung menyuruh donghyuck untuk membuka map itu.
membiarkan donghyuck membaca, doyoung melanjutkan penjelasannya, “tim kita percaya dengan nunjukin a good and stable relationship akan ngebuat media fokus sama hubungan kalian. hopefully they will leave jeno alone.”
mulut donghyuck menganga ketika ia membaca rencana yang terpapar di hadapannya ini.
“is that even a good plan? gimana kalo media malah bilang kalau hubungan kita bikin dia gak fokus??” tanya donghyuck kebingungan.
“we thought about that possibility too that’s why i bring up the tiktok responses. fans dan juga media sempet nulis kalau kamu jadi seseorang yang bisa bikin jeno grounded di tengah tekanan persaingan juara dunia ini,” doyoung mengambil nafasnya,
“we can put certain image on you acting as his lucky charm—“
“HAH?!” potong donghyuck.
doyoung buru-buru melanjutkan penjelasannya, “it’s not that bad i promise! kita butuh kamu untuk dateng ke beberapa race..,”
doyoung terdiam sesaat ketika lelaki itu mendengarkan penjelasannya sendiri, it does sound bad.
“donghyuck, please.. gue tau ini tuh kayak ga masuk akal banget but this pr relationship actually quite common in our community,” jelas doyoung.
donghyuck bahkan hanya bisa terdiam, benar-benar tidak tau harus merespon seperti apa.
“ada beberapa driver yang juga pacaran pake kontrak untuk menarik engagement media dan juga sponsor. beberapa team juga manfaatin hubungan driver sama partnernya ini untuk ngebangun image yang bagus ke drivernya. image bagus ini juga akan ber-impact sama gimana media portray these drivers. kita percaya kalau image jeno yang bagus di media juga akan ngilangin tekanan dia ngejar kejuaraan pertama dia taun ini, hyuck..,”
okay.. that’s a lot of information.
donghyuck mencerna penjelasan yang ia dapat baik dari doyoung dan kertas yang ia pegang. setelah mendengar doyoung, rencana mereka cukup masuk akal.
“can you give me time?” tanya donghyuck pada akhirnya. doyoung mengehela nafas panjang sebelum mengangguk.
“dua hari ya? we really need to execute this plan as soon as possible..,” pinta doyoung.
“kenapa lo ngomong seolah-olah gue bakal setuju kak..,” gumam donghyuck.
“please just do it for jeno.. you want to see him achieve his dream right?”
donghyuck kehabisan kata-kata mendengar kalimat doyoung. jauh di dalam lubuk hatinya, mengiyakan rencana ini rasanya seperti berkhianat kepada jeno. tapi, sisi lain dirinya mengiyakan perkataan doyoung—jeno doesn’t need anymore bad press that can distract him.
it’s not like all of this will turn out bad…. right?
🏎️🏁
donghyuck
hi kak doyoung
i already read the contract
i will sign it and send to you thru email for the soft copy
is that okay?
doyoung kim
Oh hi!
Yes yes, absolutely okay!
Thank you so much Donghyuck for your cooperation!
It will mean a lot for Jeno & the team
donghyuck
okay kak doyoung
i’ll trust you and your team
doyoung kim
Don’t worry
We’ll try our best!
🏎️🏁
doyoung kim
Donghyuck
Just to remind you
I hope you keep this between us
Please don’t let Jeno know about our contract
I will brief Jeno later with other staffs
Thank you, have a good night!
🏎️🏁
“bisa gak sih ga usah ngeliatin gue mulu?” tanya donghyuck dengan fokusnya yang masih pada laptop di hadapannya.
jeno bergumam pelan, masih asik memandangi sahabatnya itu yang dengan suka rela mau menonton race-nya di minggu ini.
“jujur kenapa lo mau kesini?” tanya jeno. pertanyaan yang valid karena jeno perlu membujuk donghyuck agar lelaki itu datang ke jepang namun kini donghyuck sudah menginvasi kasur hotelnya di austria.
“gimana sih. ga dateng salah, dateng juga salah.” omel donghyuck.
jeno tertawa. ia berjalan menghampiri donghyuck dan merebahkan badannya di samping pria tersebut yang sibuk dengan kerjaannya.
“no it’s just… it feels nice having you here with me,” jelas jeno dengan nada lembut, membuat donghyuck menjeda aktivitasnya.
donghyuck tidak tau seberapa jauh jeno mengetahui rencana yang disusun doyoung, tapi dirinya tidak mau gambling dengan membahas topik tersebut dengan jeno.
donghyuck menyingkirkan laptopnya dari pangkuannya, pandangannya kini ia alihkan ke jeno yang tengah menatapnya, “can’t i just support my best friend without any reason anymore?” tanya donghyuck.
jeno tersenyum geli, ia meraih tangan donghyuck dan membawanya ke atas kepalanya—indirect ask for donghyuck to pet his head.
donghyuck mencibir dasar bayi sambil mulai mengelus rambut jeno pelan, “lo deg-degan ga?”
jeno mulai menutup matanya, menikmati perlakuan donghyuck, “ngapain deg-degan?”
donghyuck menghela nafasnya. ia ingat salah satu klausul di kontraknya untuk sebisa mungkin menjadi emotional support bagi jeno.
“lo jarang banget bales chat gue. gue selalu kepikiran keadaan lo gimana di beberapa minggu ini,”
jeno terdiam beberapa saat sebelum kedua matanya terbuka menatap wajah donghyuck yang dihiasi raut kekhawatiran. jeno jadi merasa bersalah. tangannya otomatis menangkup pipi donghyuck dan mengelusnya pelan.
“sorry. it’s been hard for me for these past few weeks,” ucap jeno.
“mind to share it with me?” pancing donghyuck.
jeno bangkit dari posisi rebahannya dan mensejajarkan dengan donghyuck.
“nanti aja kalo gue udah bener-bener cape,” jawab jeno, “your presence already help me a lot.”
donghyuck ingin kembali mendesak jeno agar bercerita kepadanya namun jeno duluan bertanya, “kok bos lo ngebolehin lo cuti?”
donghyuck mengerang kuat, “lo ga liat gue dari tadi buka laptop?!”
jeno tertawa, “okay maksud gue kok lo boleh gak kerja dari kantor?”
donghyuck melirik jeno kesal, “bos gue kasian liat lo tabrakan mulu makanya gue dibolehin nyamperin lo!”
kini gantian jeno yang mengerang kuat, “gue cuma crash sekali ya?!” omel jeno tidak terima.
donghyuck terkekeh sambil menghindari jeno yang mau meng-headlock-nya.
“jeno anjir lepasin gak!!” pinta donghyuck histeris ketika jeno berhasil mengapit kepala temannya itu dengan lengannya.
“JENO AWAS LAPTOP GUE!!!”
🏎️🏁
donghyuck berdiri canggung di garage yang dipenuhi oleh beberapa tamu undangan dan mekanik tim jeno. meskipun ini bukan pertama kalinya donghyuck berdiri disini sambil menonton sesi qualifying, entah kenapa detak jantungnya berdebar kencang.
doyoung sempat menghampirinya dan menjelaskan rencana pertama mereka yang akan soft launch hubungan palsunya dengan jeno.
karena pertandingan minggu ini merupakan home race redbull racing, donghyuck sedikit paham atas atensi dan tekanan yang dirasakan oleh jeno. hasil dari beberapa race jeno akhir-akhir ini membuat lelaki itu mendapat sorotan lebih kuat dari media atas performanya di minggu ini.
makanya, qualifying minggu ini terasa lebih menegangkan bagi jeno—pun bagi donghyuck.
petinggi-petinggi redbull turut hadir pada minggu ini, bahkan donghyuck sempat berbincang dengan mereka.
tapi ada yang lebih membuat perut donghyuck bergejolak—
“the camera will shoot you for a second and you’ll be introduced as jeno’s partner,” —begitu brief yang doyoung berikan padanya sebelum ia dorong masuk ke garasi jeno.
tangan donghyuck dingin padahal bukan dirinya yang berada di dalam mobil itu. jantung donghyuck berpacu meskipun bukan dirinya yang melaju di kecepatan ratusan kilometer per jam.
pandangannya fokus ke layar yang menunjukkan onboard jeno.
jeno sempat mengomel terkait mobilnya yang sedikit oversteer di beberapa tikungan namun lelaki tersebut masih dapat mencetak waktu lap tercepat untuk sesi pertama quali ini.
donghyuck percaya dengan kemampuan jeno. namun entah mengapa, semakin berjalannya sesi qualifying ini, dirinya semakin deg-degan.
memasuki sesi terakhir—penentuan posisi start jeno nanti, donghyuck terlalu nervous hingga tidak sadar layar yang ia tonton bukanlah lagi menunjukkan onboard milik jeno melainkan…
wajahnya sendiri.
bibir donghyuck terbuka sedikit. meskipun sudah diberi tahu oleh doyoung, dirinya tetap terkejut ketika melihat kalimat yang terpampang di bawah namanya—
donghyuck lee
jeno lee’s partner
oh.
donghyuck meneguk ludahnya kasar.
the show has started.
🏎️🏁
“and finally lee takes the pole!! redbull will start from the front row at their home race!”
🏎️🏁
@j23noupdates POLE POSITION BABYYYY let’s goooooooo!! let’s convert that pole to win tomorrow🙂↕️
@wdcjen hyuck is here and jeno gets the pole position #nooticing
@jenpuppy NO ONE FREAKING OUT ABOUT THIS??..?.?…?. WDYM DONGHYUCK IS JENO’S PARTNER?
↪️@ljn23 RIGHTTTT call me crazy but just a few weeks ago they legit said they’re bestfriend?!
↪️@jenpuppy immcrying gg g g does that mean they just started dating omg
@L23JENO CONGRATS JENO FOR GETTING POLE ON YOUR HOME RACE AND BAGGING A BADDIE AT THE SAME TIME🥳🥳🥳
🏎️🏁
and jeno tidak dapat berhenti memandang donghyuck yang sedang mengeringkan rambutnya.
jeno feels… a lot tonight.
dirinya berhasil memenangkan race di kandang redbull dengan telak, ditambah lagi ketika ia memandang donghyuck yang menatapnya penuh bangga dari atas podium membuat harinya semakin sempurna.
bahkan kini, melihat donghyuck yang baru saja selesai mandi berada di kamar hotelnya membuat jeno sekuat tenaga untuk menahan perasaannya.
it’s been awhile since jeno acknowledged his feelings towards donghyuck.
jeno lelah harus berpura-pura bahwa dirinya sekedar memandang donghyuck sebagai teman.
it’s more than that. donghyuck is more moreee than that.
makanya, jeno sengaja menunggu donghyuck selesai dengan urusannya sebelum membahas sesuatu yang sedari tadi mengganjal pikirannya—sangat mengganggu hingga ia melewatkan after party perayaan kemenangannya hari ini.
“hyuck,” panggil jeno ketika melihat lelaki itu mematikan hairdryer-nya.
“hmm?”
jeno berjalan mendekat ke arah donghyuck yang sedang duduk di depan kaca. matanya memandang lelaki manis itu dari pantulan cermin.
kata cantik hampir keluar dari mulut jeno ketika melihat wajah donghyuck.
rona merah pada kedua pipi lelaki itu masih terlihat jelas karena efek setelah mandi. buliran air pun masih ada yang menempel di pelipis donghyuck yang membuat wajahnya berkilau.
mungkin karena dirinya sedang jatuh cinta, namun donghyuck terlihat jauh lebih cantik malam ini di bawah lampu kamar hotel yang mereka tempati.
donghyuck looks serene under the yellow light. donghyuck looks so ethereal with only his bare face and his oversized tshirt.
maybe jeno is really in love.
“kenapa?” tanya donghyuck pada akhirnya.
tangan jeno gatal untuk tidak menangkup kedua pipi donghyuck. untungnya, akal sehat masih senantiasa menemani jeno di antara perasaannya yang mulai membuncah.
jeno tersenyum tipis, “makasih,” ujarnya pada akhirnya.
kedua alis donghyuck mengkerut, bibirnya ikut mengerucut, membuat jeno tertawa.
“buat?”
“for coming here,”
donghyuck menghela nafas panjang dan memutar badannya menghadap jeno—sedikit mendongak karena posisinya yang masih duduk, “lo keren banget tadi.” puji donghyuck.
kedua mata jeno menyipit—membentuk setengah bulan, senang mendengar pernyataan donghyuck.
“gue juga ngerasa gitu,” jawab jeno yang membuat donghyuck berdecak geli.
“selama race, gue berdoa terus biar lo sampe garis finish tanpa tabrakan,” jelas donghyuck serius.
kini gantian jeno yang berdecak geli. jarinya menoel hidung donghyuck, “udah gue bilang gue crash sekali doang,”
donghyuck manyun, “tetep aja gue ga bakal kuat misal lo beneran nabrak dan gue liat secara langsung..,”
jeno menyadari intonasi donghyuck yang mellow, membuatnya berjongkok di hadapannya pria tersebut, “sejujurnya, kehadiran lo di tiap race bikin gue lebih hati-hati,” aku jeno.
bibir donghyuck terbuka, “is that a good thing or not?”
jeno mengangkat kedua bahunya, “could be. gue cuma ga terlalu ambil resiko so i just race calmly. untungnya tiap lo dateng, gue selalu start di paling depan. jangan-jangan lo emang lucky charm gue ya?”
mendengar kata lucky charm membuat jantung donghyuck berhenti berdegup sedetik—teringat perkataan doyoung tempo hari. apa jeno juga udah dikasih tau terkait perjanjian mereka?
“apa sih. lo menang karena skill lo bukan gue,” sanggah donghyuck yang membuat jeno tertawa. laki-laki itu berdiri sambil memberikan telapak tangannya untuk donghyuck raih dan membawanya duduk di tepi ranjang.
“iya. gue jago tapi faktor luck juga selalu ngebantu gue menangin tiap race,” jelas jeno. donghyuck hanya bergumam mengiyakan kalimat jeno.
“lo udah liat sosmed belom?” tanya jeno lagi.
shitshitshit, donghyuck bingung ingin menjawab apa.
sejujurnya dirinya sudah melihat berbagai reaksi dari media dan fans jeno—tentu saja diantaranya dikirimkan oleh doyoung.
kebanyakan respon positif untuk jeno yang berhasil kembali meraih kemenangan. komentar dukungan atas hubungan mereka pun tersempil di antara pujian-pujian tersebut.
meskipun ada beberapa komentar sedikit offensive terkait dirinya, donghyuck tidak terlalu memikirkannya. toh, semua yang ia lakukan ini agar image jeno di media bisa membaik.
“kenapa?” tanya donghyuck balik.
jeno memiringkan kepalanya, menatap donghyuck penasaran.
“gue ga tau lo nyadar apa engga tapi muka lo sempet di shoot pas quali and you were introduced as my partner,” jelas jeno pada akhirnya.
“oh..,” donghyuck menggaruk pipinya—kebiasaan yang ia lakukan tiap nervous, “iya gue liat langsung kok..,” aku donghyuck.
jeno bergumam pelan, “you’re okay with that?” tanyanya.
donghyuck menelan ludahnya kesusahan. sejujurnya, donghyuck tidak terlalu bisa berbohong pada jeno. namun, permintaan doyoung untuk tidak membahas kontraknya dengan jeno membuatnya takut kelepasan.
“are you okay with that?” tanya donghyuck balik yang membuat jeno mengerang kuat.
“kan gue dulu yang nanya!” ujarnya sebal. donghyuck terkikik geli.
“i’m not the one dealing with the media jeno. makanya gue nanya, lo gapapa? siapa tau ada sponsor lo yang ga suka lo punya hubungan..,” jelas donghyuck.
jeno berdecak kecil, “gue ga peduli sih sama sponsor,” ucap lelaki itu. donghyuck menaikkan satu alisnya tidak percaya.
“maksud gue tuh.. gue lebih khawatir kalo dengan lo disangkut pautin sama gue malah bisa dapet hate comments. lo tau sendiri beberapa minggu ini media bener-bener brutal sama gue.” jelas jeno.
“oh.. gue gapapa kok kalo itu yang lo takutin.”
“serius? gue bisa bilang ke doyoung buat bikinin statement kalo kita bukan pasangan kayak gitu. i could even sue all the hate comments about you—“
“jeno,”
donghyuck memotong racauan jeno sambil memegang kedua bahu sahabatnya itu. kedua matanya memandang wajah jeno yang memandangnya balik dengan raut serius.
okay. donghyuck baru saja menyimpulkan dari reaksi jeno kalau doyoung belum sama sekali memberitahu rencana mereka berdua ke jeno.
“gue udah baca respon di sosmed kok. they’re congratulating you. they’re happy for you. for….us,” ucap donghyuck sedikit pelan untuk kalimat terakhir.
jeno mematung sesaat.
tiba-tiba perasaan membuncah itu kembali memenuhi rongga dada jeno.
“mereka beneran ngira kita pacaran. somehow the media also happy for us,” jelas donghyuck.
“oh..,” hanya kata tersebut yang bisa muncul di mulut jeno.
keheningan menemani keduanya untuk beberapa saat.
“so it’s okay to just let them assume we are… dating?” tanya jeno pada akhirnya.
donghyuck menggigit bibir bawahnya. jawaban yang ia berikan kepada jeno pasti akan mengubah dinamika hubungan pertemanannya dengan lelaki itu.
donghyuck mengangguk pelan, “it’s not like we have nothing to lose..,”
right. jeno mengabaikan perasaan aneh yang menohok dadanya.
beggars can’t be choosers. jika ini satu-satunya kesempatan untuk jeno menjadi kekasih donghyuck, he’ll take it.
“okay.. i’ll let doyoung know tomorrow about our plan,” ucap jeno pelan sambil menatap wajah donghyuck yang masih terlihat cantik.
keduanya bertatapan-tatapan hingga donghyuck tertawa. seluruh badannya semakin bergetar karena wajah jeno yang menatapnya kebingungan namun masih dengan senyum khasnya.
“apaan sih kita, canggung banget cuma liat-liatan doang. kayak mau main tebak gambar tau ga!” ujar donghyuck di sela tawanya.
jeno ikutan tertawa.
maybe stuck in a fake relationship with your best friend isn’t that bad, pikir jeno. tangannya secara tidak sadar mengelus pelan pipi donghyuck.
lelaki di hadapannya itu terdiam, terpaku atas perlakuan jeno pada dirinya.
the words “can i kiss you?” almost left jeno’s mouth. instead, jeno swallows his ego and whispers,
“thank you for being here with me,” bisiknya, “you mean a lot to me.”
and naturally, donghyuck makes himself warm in the comfort of jeno’s embrace.
🏎️🏁
selain jepang, somehow, banyak artis-artis korea yang menghadiri singapore grand prix.
jeno sudah menyiapkan mental dan tenaga untuk menghadiri media day minggu ini yang dipenuhi oleh tamu-tamu vip dari korea. it’s not like he has any complaints when he has donghyuck on his sides.
jeno menjadi lebih berani berinteraksi lebih mesra dengan donghyuck ketika telah mendapat lampu hijau dari doyoung dan juga manajemennya untuk berpura-pura memiliki hubungan lebih dengan donghyuck. meskipun jeno sedikit skeptis doyoung dengan suka rela menyetujui proposalnya, dirinya tidak mau ambil pusing.
toh sekarang dirinya bisa menggandeng donghyuck secara terang-terangan di paddock.
“nanti aku ada meet and greet dulu ya sama tamu vip,” ucap jeno kepada donghyuck ketika mereka jalan melewati para jurnalis yang sibuk menyapa keduanya.
donghyuck mendekatkan kepalanya, kesusahan mendengar ucapan jeno di tengah kerumunan fans dan jurnalis, “hm? apa?”
jeno terkekeh kecil, “nanti aku ada meet and greet dulu. kamu bisa sama doyoung or sama wag lain,” goda jeno.
donghyuck mengerang pelan. candaan kalau dirinya kini menjadi salah satu wag—wives and girlfriends, sering dilempar jeno untuk menggodanya. apalagi fans juga mulai memasukkan namanya saat membahas tentang pasangan para driver.
“udah kayak kpop idol aja kamu pake fanmeeting segala,” godanya balik. jeno tertawa dan mengacak rambut donghyuck.
lelaki itu menggerutu pelan sambil merapikan poninya, kedua kakinya juga berusaha menyeimbangi langkah jeno yang kini semakin cepat. dirinya baru sadar bahwa ternyata makin banyak orang yang mendekat ke arah mereka—ke arah jeno.
donghyuck mengendurkan genggamannya pada jeno untuk memberi ruang lelaki itu berinteraksi dengan penggemarnya yang semakin banyak.
“ow!” genggaman donghyuck terlepas dari jeno ketika ada seseorang pria yang mendorongnya dan menyodorkan topi ke arah jeno untuk minta tanda tangan.
“mate! be careful!” jeno menegur fansnya tersebut sambil tetap memberikan tanda tangannya. setelahnya, jeno langsung keluar dari kerumunan dan membawa donghyuck mendekat ke arahnya—merangkulnya agar kekasihnya itu tidak terpisah dari dirinya.
“kamu ga papa?” tanya jeno khawatir.
donghyuck mendengus geli, “ga papa lah, aku ga selemah itu please?”
jeno mencolek pipi donghyuck, “ban mobil aku sama kamu juga kayaknya gedean ban mobil aku,” ucap jeno yang membuat donghyuck mendelik kesal.
“apaan sih! jeno ih!”
🏎️🏁
@F1 our championship leader has arrived👋🏼🐶🐻#SingaporeGP
↪️@jenpuppy OUR PUPPYBEAR COUPLE IS HEREEEEEEE
↪️@wdcjen CHAMPIONSHIP LEADER IKTR!!!!! #1EEJENO
↪️@jenhyuckz isnt this the first time we saw jeno bringing someone at the paddock like this omg😭😭 look at their shy smiles… papa y mama🥹🐶🐻
@l23jeno ARE THEY WEARING MATCHING RINGS??? BROOOOOOOOOOO
🏎️🏁
okay, tidak ada yang memberi tahu donghyuck kalau menjadi partner seorang driver bisa semembosankan dan secanggung ini.
biasanya tiap kali donghyuck datang ke pertandingan jeno, dirinya selalu membawa laptop untuk menyicil kerjaan atau shoot konten bersama jeno. namun karena kini dirinya datang sebagai pasangan jeno, donghyuck sengaja tidak membawa laptop untuk bekerja.
gara-gara ini pula dirinya jadi tidak ada kegiatan apa-apa. doyoung, yang tadi sempat menemaninya sebentar, kini sudah hilang entah kemana. will—manajer jeno, baru saja keluar untuk menemui seseorang.
kini donghyuck hanya duduk manis di hospitality redbull. lelaki itu berusaha menghilangkan kebosanannya dengan melihat respon penggemar jeno di sosial media.
it’s cute when he reads tweets about their relationship. bahkan sempat beberapa kali donghyuck tertawa sendiri dengan cuitan fans jeno tersebut.
donghyuck still giggling to himself until someone taps his shoulder and makes him yelp, “ah!”
“oops sorry. ga maksud buat lo kaget,” ucap seseorang yang tadi menepuk pundaknya.
kedua mata donghyuck terbuka lebar, selain kaget karena kejadian di awal, ia juga kaget menyadari siapa yang di hadapannya ini.
“oh! engga kok, sorry sorry!” ucap donghyuck tergagap sambil berdiri. pandangannya bolak-balik ke arah pintu dan seseorang di hadapannya. bingung kenapa dia masuk ke ruangan yang sejatinya khusus untuk jeno dan beberapa personil redbull saja.
orang di hadapan donghyuck membiarkan lelaki itu gelagapan dan salah tingkah. ia memperhatikan pipi donghyuck yang kini merona merah.
“um..,” bingung berkata apa, donghyuck hanya bisa memberikan senyum canggungnya.
mau tak mau, orang tersebut tertawa melihat tingkah lucu donghyuck,
“na jaemin,” ucapnya pada akhirnya sambil menyodorkan tangan.
donghyuck buru-buru mengelap telapak tangannya pada sisi kakinya dan balas menjabat tangan lelaki di hadapannya, “uh.. donghyuck. lee donghyuck,” balasnya.
donghyuck benar-benar tidak mengira jika salah satu tamu vip jeno adalah na jaemin. aktor papan atas korea yang sedang melejit namanya karena baru saja memenangkan penghargaan oscar.
jika di dunia olahraga korea mempunyai jeno sebagai atlit yang sedang naik, di dunia perfilman korea memiliki jaemin sebagai aktor yang sedang hangat dibicarakan.
masih dengan menggenggam tangan donghyuck, jaemin memiringkan kepalanya. memperhatikan wajah pria di hadapannya ini yang menarik perhatiannya.
“lo temennya jeno kan?” tanyanya.
entah karena dirinya nervous bertemu dengan orang terkenal atau toba-tiba-tiba ditanya seperti itu, donghyuck hanya bisa menjawab, “eh iya..,” yang membuat jaemin tersenyum lebar menampilkan giginya.
“good,” ucap jaemin.
“huh?” belum sempat donghyuck bertanya maksud dari ucapan jaemin, lelaki di hadapannya ini mendekatkan tubuhnya.
“sorry but you have this—“ jemari jaemin menyapu pipinya, donghyuck dapat merasakan tangan lelaki itu mengelus pelan wajahnya.
“ini. bulu mata lo jatuh,” masih dengan jarak yang cukup dekat, jaemin menunjukkan bulu mata donghyuck kepadanya.
mulut donghyuck terbuka, “oh.. um makasih—“
ucapan donghyuck terpotong ketika pintu tiba-tiba terbuka. kepalanya langsung menoleh ke arah pintu dan mendapati jeno yang memandang keduanya dengan rau tidak suka.
“what the actual fuck?”
jaemin, yang masih menggenggam satu tangan donghyuck, yang masih berada terlalu dengan dengan donghyuck, ikutan menatap jeno sambil tersenyum lebar,
“oh hey jeno. long time no see,”
Notes:
no one:
min gongju: hi jaeminie xixixixixisee u for jeno jealousy at the next chap!

yellowlangsat on Chapter 1 Sun 02 Nov 2025 03:12PM UTC
Comment Actions
haechantulanglunak on Chapter 1 Sun 23 Nov 2025 02:39PM UTC
Comment Actions
Shiballllll on Chapter 1 Mon 03 Nov 2025 12:16PM UTC
Comment Actions
haechantulanglunak on Chapter 1 Sun 23 Nov 2025 02:40PM UTC
Comment Actions
have_a_good_day on Chapter 1 Mon 03 Nov 2025 11:07PM UTC
Comment Actions
haechantulanglunak on Chapter 1 Sun 23 Nov 2025 02:42PM UTC
Comment Actions
lovinhae on Chapter 1 Mon 03 Nov 2025 11:19PM UTC
Comment Actions
haechantulanglunak on Chapter 1 Sun 23 Nov 2025 02:43PM UTC
Comment Actions
artificialove on Chapter 1 Tue 04 Nov 2025 03:18AM UTC
Comment Actions
haechantulanglunak on Chapter 1 Sun 23 Nov 2025 02:44PM UTC
Comment Actions
emovalentine on Chapter 2 Sun 23 Nov 2025 03:13PM UTC
Comment Actions
niihc on Chapter 2 Mon 24 Nov 2025 05:51AM UTC
Comment Actions
channielovebot on Chapter 2 Mon 24 Nov 2025 10:33AM UTC
Comment Actions